Nur Bambang Priyo Utomo
Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Kampus IPB Dramaga Bogor 16680

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

The growth of eel fed with different protein level and protein-energy ratio Nawir, Fitria; Utomo, Nur Bambang Priyo; Budiardi, Tatag
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 14 No. 2 (2015): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3028.834 KB) | DOI: 10.19027/jai.14.128-134

Abstract

ABSTRACT The study was aimed to determine the optimum dietary protein level and energy protein ratio which can optimize growth performance of the eel A. bicolor bicolor on nursery phase.  Four treatments and three replications were applied in this study. The treatments were  P1, containing 37.66% protein with energy protein ratio 14.75 kcal GE/g (37.66%; 14.75 kcal GE/g), treatment P2 (41.30%; 13.51 kcal GE/g), treatment P3 (45.38%; 12.27 kcal GE/g), and treatment P4 (49.60%; 11.31 kcal GE/g). Eels used for this study were 6.5±0.3 g in average body weight. Eels were reared in a series of aquaria with dimension 90×40×40 cm3 and filled with 100 L of fresh water. Total weight of eel stocked in aquarium were 400 g. Eels were fed until satiated  twice a day at 8 am and 4 pm for 60 days. The result showed  that different protein level and energy protein ratio was significantly affected  growth performance (feed consumption, specific growth rate, feed efficiency, protein retention, and lipid retention), protein and fat of whole body eels at confident limit of 5%. In contrary, there was no significant different on the survival rate, hepatosomatic index, ash content, and nitrogen free extract of the body eel. The optimal growth performance was reached by dietary protein level and energy protein ratio of 45.38%; 12.27 kcal GE/g and 49.60%; 11.31 kcal GE/g. Keywords: Anguilla bicolor bicolor, energy protein ratio, feed, growth performance, protein  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan menentukan kadar protein dan rasio energi protein optimum yang dapat meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan sidat A. bicolor bicolor fase pendederan. Empat macam perlakuan dan tiga ulangan digunakan dalam penelitian ini. Perlakuan tersebut adalah P1 yang mengandung protein 37,66%; dengan rasio energi protein 14,75 kkal GE/g (37,66%; 14,75 kkal GE/g), perlakuan P2 (41,30%; 13,51 kkal GE/g), perlakuan P3 (45,38%; 12,27 kkal GE/g) dan perlakuan P4 (49,60%; 11,31 kkal GE/g). Bobot rata-rata ikan sidat yang digunakan adalah 6,5±0,3 g. Ikan sidat dipelihara dalam akuarium berukuran 90×40×40 cm3 dengan volume air 100 L. Total bobot ikan yang digunakan dalam setiap akuarium adalah 400 g. Ikan sidat diberi pakan sekenyangnya dengan frekuensi dua kali sehari yaitu pukul 08.00 dan pukul 16.00 WIB selama 60 hari. Hasil menunjukkan bahwa pemberian kadar protein dan rasio energi protein pakan berbeda, memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap kinerja pertumbuhan (jumlah konsumsi pakan, laju pertumbuhan spesifik, efisiensi pakan, retensi protein, retensi lemak), protein tubuh dan lemak tubuh, tetapi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap tingkat kelangsungan hidup, indeks hepatosomatik, kadar abu, dan bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) tubuh ikan sidat. Kinerja pertumbuhan optimal dicapai oleh kadar protein dan rasio energi protein pakan 45,38%; 12,27 kkal GE/g dan 49,60%; 11,31 kkal GE/g.  Kata kunci: Anguilla bicolor bicolor, kinerja pertumbuhan, pakan, protein, rasio energi protein 
Utilization of cinnamon Cinnamomum burmannii leaves and shrimp head in the feed on growth performance of catfish Pangasianodon hypopthalmus Dairun, Suclyadi; Setiawati, Mia; Suprayudi, Muhammad Agus; Utomo, Nur Bambang Priyo
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3324.195 KB) | DOI: 10.19027/jai.17.1.87-93

Abstract

ABSTRACTCatfish farming has confronted with the problem of slow growth to reach the fillet size and less tender of fish fillets. This study aimed to investigate the effect of cinnamon leaf flour and shrimp head flour in formulated diets on growth of catfish Pangasianodon hypopthalamus. Catfish with an initial weight of 207.04 ± 2.70 g/fish reared in 12 cages with a dimension of  2×1×1.5 m3 (L×W×H)  and its fish density was 15 fishes for 60 days. Fish were fed with following experimental diets: (1) Control; (2) cinnamon leaf (1%) (CL); (3) 45% of protein source from shrimp head (SH); (4) CL+SH mix.  The fishes fed twice a day with feeding rate 3.5% of fish biomass. The study found that the use of cinnamon leaf and shrimp head increased the specific growth rate 1.67-1.70%, the feed efficiency 57.55-57.67%, and protein retention 55.61% compared to its control (P<0.05). Triglyceride level, cholesterol, and blood HDL were 416.00-524.05 mg/dL, 139.65-156.68 mg/dL, 73.18-103.70 mg/dL (P>0.05), respectively. HSI value ranged between 0.3-1.9% compared to its control (P<0.05).Keywords: Cinnamomum burmannii, feed, growth, Pangasianodon hypopthalmus, shrimp head.  ABSTRAKBudidaya ikan patin dihadapkan pada permasalahan pertumbuhan dan kualitas daging yaitu pertumbuhan yang lambat untuk mencapai ukuran fillet serta tekstur daging kurang kompak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penggunaan tepung daun kayu manis dan tepung kepala udang dalam pakan terhadap pertumbuhan ikan patin Pangasianodon hypopthalmus. Ikan patin dengan bobot 207,04 ± 2,70 g/ekordipelihara selama 60 hari di hapa sebanyak 12 buah (berukuran 2×1×1,5 m3)dengan padat tebar 15 ekor/jaring. Ikan diberi pakan perlakuan yang terdiri dari: (1) Kontrol; (2) daun kayu manis 1% (DKM); (3) 45% sumber protein dari kepala udang (TKU); dan (4) campuran DKM+TKU. Pemberian pakan sebanyak 2 kali sehari dengan feeding rate 3,5% dari biomassa ikan. Hasil dari penelitian penggunaan daun kayu manis dan kepala udang meningkatkan nilai laju pertumbuhan harian 1,67-1,70%, efisiensi pakan 57,55-57,67% dan retensi protein 55,61% dibanding kontrol (P<0,05). Kadar trigliserida, kolesterol, dan HDL darah berturut-turut adalah 416,00-524,05 mg/dL, 139,65-156,68 mg/dL, 73,18-103,70 mg/dL (P>0,05). Nilai HSI ikan patin berkisar antara 0,3-1,9% dibanding kontrol (P<0,05).Kata kunci: Cinnamomum burmannii, kepala udang, pakan, Pangasianodon hypopthalmus, pertumbuhan. 
Effect of zinc (Zn) supplementation on quality and quantity of striped catfish Pangasianodon hypophthalmus sperm Kaliky, Nunun Ainun Putri Sari Banun; Setiawati, Mia; Carman, Odang; Utomo, Nur Bambang Priyo
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3415.809 KB) | DOI: 10.19027/jai.18.1.46-53

Abstract

ABSTRACT This study aimed to evaluate the effects of Zinc (Zn) supplementation on the quality and quantity of striped catfish sperm. Experimental design for this study was a complete randomized design with five treatments and five replications. Male broods fed with Zn supplementation for eight weeks. The Zn supplemented into the fish diet at different concentrations (0, 50, 100, 150 and 200 mg/kg of feed). The results showed that Zn supplementation could improve the quality and quantity of striped catfish sperm. The treatments also showed significant effects on semen volume, sperm motility, sperm viability, and sperm concentration (P<0.05). Zn supplementation at a dose of 200 mg/kg feed demonstrated the best result has indicated by enhancement of quality and quantity of striped catfish sperm, increasing 51% of the volume, 11.6% of motility, 5.81% of viability, 54.1% of concentrations. The results suggested that Zn played an important role in improving reproductive performances of male striped catfish reproduction. Keywords: quality of sperm, a quantity of sperm, striped catfish, supplementation zinc                                                                                            ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi Zinc (Zn) terhadap kualitas dan kuantitas sperma ikan patinPangasianodon hypophthalmus. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan  lima perlakuan danlima ulangan. Induk jantan diberi pakan dengan suplementasi Zn selama 8 minggu. Zn disuplementasikan dengan dosis berbeda (0, 50, 100, 150 dan 200 mg/kg pakan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi Zn dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma ikan patin sehingga berpengaruh signifikan terhadap volume semen, motilitas, viabilitas dan konsentrasi sperma (P<0,05). Suplementasi Zn pada dosis pakan 200 mg/kg menunjukkan hasil terbaik yang ditunjukkan oleh peningkatan kualitas dan kuantitas sperma ikan patin 51% volume; 11,6% motilitas; 5,81% viabilitas; 54,1% konsentrasi sperma. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Zn memainkan peran penting dalam meningkatkan reproduksi ikan patin. Kata kunci: kualitas dan kuantitas sperma, Ikan patin, suplementasi Zn 
Enhancement of colour quality, growth, and health status of rainbow Kurumoi fish Melanotaenia parva through dietary synthetic carotenoids supplementation Meilisza, Nina; Suprayudi, Muhammad Agus; Jusadi, Dedi; Junior, Muhammad Zairin; Artika, I Made; Utomo, Nur Bambang Priyo
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3529.969 KB) | DOI: 10.19027/jai.18.1.54-69

Abstract

ABSTRACT Carotenoids were known as pigment sources, the precursor of vitamin A, potential antioxidant and can improve the health status of fish. Furthermore, there are also studies that reveal the role of carotenoids in bone formation and metabolism. This study was conducted to determine the effect of different carotenoids at two different doses in the feed on growth, pigmentation, vitamin A conversion, blood profile, antioxidant activity, and calcium bone of the rainbow fish. Twenty-one aquariums with a volume of 20 L each stocked with 20 fish (1.08 ± 0.03 g of body weight and 4.56 ± 0.07 cm of body length). The experiment applied seven experimental diets (in triplicates) consisted of three types of carotenoids were astaxanthin (AS), canthaxanthin (CS), and lutein (LS) and two doses (130 and 260 mg/kg), i.e. AS-130, AS-260, CS-130, CS-260, LS-130, LS-260 and basal (without carotenoids) as the control. The fish were fed for 56 days of experimental period. The results showed that carotenoid diets were able to increase growth, total carotenoids, percentages of chromatophores, vitamin A conversion, erythrocyte, leukocytes, packed cell volume (PCV), neutrophils, and hemoglobin (Hb) compared to the control. Fish fed dietary astaxanthin at a level of 260 mg/kg was superior compared to other diets. Dietary carotenoids were also capable of decreasing the endogenous antioxidant activity of superoxide dismutase (SOD) and malonyl dialdehyde (MDA) and increased the calcium level in fish bone than basal diet. Keywords: carotenoids, growth, health status, Melanotaenia parva, pigmentation  ABSTRAK Karotenoid diketahui sebagai sumber pigmen, prekursor vitamin A, antioksidan potensial dan dapat meningkatkan status kesehatan ikan. Selain itu, karotenoid juga memiliki peran dalam formasi dan metabolism tulang. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh jenis dan dosis karotenoid yang berbeda terhadap pertumbuhan, pigmentasi, konversi vitamin A, gambaran darah, aktifitas antioksidan dan kalsium tulang ikan rainbow Kurumoi. Sebanyak 20 ekor ikan (bobot tubuh rata-rata 1,08 ± 0,03 g dan panjang total rata-rata 4,56 ± 0,07 cm) dan diberi makan pakan yang mengandung karotenoid. Pakan uji terdiri atas tiga jenis karotenoid dengan tiga ulangan yaitu astaksantin (AS), cantaksantin (CS), dan lutein (LS) dan dua dosis (130 dan 260 mg/kg) dikodekan dengan AS-130, AS-260, CS-130, CS-260, LS-130, LS-260 dan basal (tanpa karotenoid) sebagai kontrol. Ikan diberi makan selama 56 hari pemeliharaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karotenoid dapat meningkatkan pertumbuhan, total karotenoid, persentase kromatofora, konversi vitamin A, eritrosit, leukosit, hematokrit, neutrofil, dan hemoglobin dibandingkan dengan kontrol. Ikan yang diberi pakan mengandung astaksantin 200 mg/kg lebih baik dibandingkan denga pakan uji lainnya. Pakan yang mengandung karotenoid juga mampu menurunkan antioksidan endogenus superoxide dismutase (SOD) dan malonyl dialdehyde (MDA), serta meningkatkan kalsium tulang ikan dibandingkan pakan kontrol. Keywords: Melanotaenia parva, karotenoid, pertumbuhan, pigmentasi, status kesehatan. 
Interaction of dietary protein and energy-protein ratio on growth performance of snakehead Channa striata Wijianti, Hani; Suprayudi, Muhammad Agus; Utomo, Nur Bambang Priyo; Jusadi, Dedi
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 18 No. 1 (2019): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3451.682 KB) | DOI: 10.19027/jai.18.1.70-79

Abstract

ABSTRACTThe study proposed to discover the optimum protein content and energy-protein ratio in practical diet for snakehead, Channa striata. The experiment applied complete randomized design, consisted of six treatments with four replications on each treatment. The treatments were: A (32.5%; 11.82 kcal GE/g), B (32.5%; 13.32 kcal GE/g), C (37.17%; 10.64 kcal GE/g), D (37.33%; 12.07 kcal GE/g), E (43.08%; 10.02 kcal GE/g), and F (42.88%; 10.66 kcal GE/g). Snakehead with average weight of 6.21 ± 0.03 g were reared for 8 weeks. The treatments showed significant results. Increased protein dietary level had increased the growth rate and treatment with high energy-protein ratio at the same protein dietary level provided better growth performance. However, increased energy-protein ratio at E and F treatments caused a decline in growth performance. The improvement of energy-protein dietary ratio had positive correlation with the level of lipid and protein content in fish body. Similar finding was found in liver and muscle glycogen. The results also showed that the increament of energy-protein dietary ratio was significantly and positively correlated with cholesterol, triglyceride, HDL, glucose, and albumin, yet it had no significant effect on LDL. It can be concluded that excellent growth performance was achieved by protein dietary level of 37.33% and energy-protein ratio of 12.07 kcal GE/g.Keywords: energy-protein ratio, growth, snakehead ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh kadar protein dan rasio energi-protein pakan buatan yang optimum bagi performa pertumbuhan ikan gabus. Penelitian ini mengaplikasikan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu: A (32,78%;11,82  kkal GE/g), B (32,56%;13,32 kkal GE/g), C (37,17%:10,64 kkal GE/g), D (37,33%:12,07 kkal GE/g), E (43,08%:10,02 kkal GE/g), dan F (42,88%:10,66 kkal GE/g) dan masing-masing terdiri 4 ulangan. Bobot rata-rata ikan gabus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 6,21 ± 0,03 g dan dipelihara selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar protein pakan meningkatkan laju pertumbuhan, dan perlakuan dengan rasio energi-protein tinggi pada level protein pakan yang sama memberikan kinerja pertumbuhan yang lebih baik. Namun demikian, pada perlakuan E dan F, peningkatan rasio energi-protein menyebabkan penurunan kinerja pertumbuhan. Peningkatan rasio energi-protein pakan berkorelasi positif terhadap kadar lemak dan protein tubuh ikan. Hal yang sama juga terjadi pada glikogen hati dan otot. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan rasio energi-protein pakan berpengaruh nyata (P<0,05) dan  berkorelasi positif terhadap kolesterol, trigliserida, HDL, dan albumin, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap LDL  (P>0.05). Kesimpulan yang didapat adalah kinerja pertumbuhan optimal dihasilkan oleh kadar protein pakan 37,33% dan rasio energi protein pakan 12,07 kkal GE/g.Kata kunci: albumin, energi, ikan gabus, pertumbuhan, protein