Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN BANJIR JAKARTA JANUARI 2020 DI HARIAN KOMPAS.COM DAN JAWAPOS.COM Pinontoan, Nexen Alexandre; Wahid, Umaimah
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 12, No. 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v12i1.9928

Abstract

Pada tanggal 2 Januari 2020, sehari setelah bencana banjir meluas di wilayah Jakarta ini terjadi, media massa memberikan porsi khusus pada pemberitaan banjir Jakarta. Hal ini dapat diidentifikasi dari penggunaan peristiwa banjir Jakarta sebagai headline. Media massa selalu melakukan framing (membingkai) peristiwa yang diberitakan berdasarkan perspektif dan ketertarikan dari media yang bersangkutan. Jurnal ini akan membahas mengenai pembingkaian berita mengenai peristiwa banjir Jakarta Januari 2020 di Harian Kompas.com dan Jawapos.com. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi pemberitaan banjir Jakarta Januari 2020 di harian Kompas.com dan Jawapos.com. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model Robert N. Entman, basis frame Urs Dahinden, dan pengelompokan framing dari Shanto Iyengar. Dari penelitian yang dilakukan, jurnal ini mendapatkan temuan dan diskusi mengenai perbedaan framing yang digunakan tiap media dalam mengkonstruksi pemberitaan mengenai banjir Jakarta Januari 2020. Kompas.com yaitu menuntut, mempertanyakan, dan menggugat ketidakberdayaan pemerintah  daerah  dalam  menangani  banjir  Jakarta  Januari  2020  yang  dibangun dengan menggunakan basis frame moral dan etika yang dominan dalam pemberitaan. Jawapos.com  mengkonstruksi pemberitaan mengenai banjir Jakarta Januari 2020 dengan  frame  untuk  membangun  citra  baik  pada  kinerja  pemerintah  daerah.  Hal tersebut dilakukan dengan penggunaan basis frame personalisasi dalam menonjolkan upaya pemerintah daerah dalam menangani bencana dan penggunaan perspektif narasumber tunggal yaitu Anies Baswedan dalam memberitakan dampak banjir yang menganggu kegiatan Ibu Kota.
Analisis Framing Pemberitaan Banjir Jakarta Januari 2020 Di Harian Kompas.Com Dan Jawapos.Com Nexen Alexandre Pinontoan; Umaimah Wahid
Komuniti: Jurnal Komunikasi dan Teknologi Informasi Volume 12, No. 1, Maret 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/komuniti.v12i1.9928

Abstract

Pada tanggal 2 Januari 2020, sehari setelah bencana banjir meluas di wilayah Jakarta ini terjadi, media massa memberikan porsi khusus pada pemberitaan banjir Jakarta. Hal ini dapat diidentifikasi dari penggunaan peristiwa banjir Jakarta sebagai headline. Media massa selalu melakukan framing (membingkai) peristiwa yang diberitakan berdasarkan perspektif dan ketertarikan dari media yang bersangkutan. Jurnal ini akan membahas mengenai pembingkaian berita mengenai peristiwa banjir Jakarta Januari 2020 di Harian Kompas.com dan Jawapos.com. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konstruksi pemberitaan banjir Jakarta Januari 2020 di harian Kompas.com dan Jawapos.com. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis framing model Robert N. Entman, basis frame Urs Dahinden, dan pengelompokan framing dari Shanto Iyengar. Dari penelitian yang dilakukan, jurnal ini mendapatkan temuan dan diskusi mengenai perbedaan framing yang digunakan tiap media dalam mengkonstruksi pemberitaan mengenai banjir Jakarta Januari 2020. Kompas.com yaitu menuntut, mempertanyakan, dan menggugat ketidakberdayaan pemerintah  daerah  dalam  menangani  banjir  Jakarta  Januari  2020  yang  dibangun dengan menggunakan basis frame moral dan etika yang dominan dalam pemberitaan. Jawapos.com  mengkonstruksi pemberitaan mengenai banjir Jakarta Januari 2020 dengan  frame  untuk  membangun  citra  baik  pada  kinerja  pemerintah  daerah.  Hal tersebut dilakukan dengan penggunaan basis frame personalisasi dalam menonjolkan upaya pemerintah daerah dalam menangani bencana dan penggunaan perspektif narasumber tunggal yaitu Anies Baswedan dalam memberitakan dampak banjir yang menganggu kegiatan Ibu Kota.
Representasi Patriotisme Pada Film Soegija (Analisis Semiotika John Fiske) Nexen Alexandre Pinontoan
Avant Garde Vol 8, No 2 (2020): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/ag.v8i2.1226

Abstract

This study aims to determine the representation of patriotism in the film Soegija. The research question posed is how the representation of patrotism in the film of Soegija. The method of this research is qualitative with John Fiske semiotics analysis. His research subject is Soegija film. Data collection was obtained through observation, using primary and secondary data collection techniques. The data obtained directly from the research object is the film Soegija. The results showed that the representation of Patriotism from the film Soegija by using the code reality, representation and ideology, through the scene of conversation, technical drawing and location of the filing. The film reveals that the characteristic of patriotism places the unity of the nation and the state above personal and group interests, namely Soegija who seeks ways to restore conditions to good condition, by carrying out orders to each region to form regional leaders to overcome the chaos that occurs. Soegija really has a religious code as the leader of the Catholic community, strong in defending the church where sanctified by the Catholic community. Soegija considers the people who suffer more and need food more than the leader. If the people are full let the last leaders feel full. And let it be if the people are hungry, the first leader feels hungry. Soegija felt as a good Catholic, should also be a good patriot and love each other. Soegija attaches importance to the common interests, especially the interests of the people, so that they can live better. The conclusion of the research is The Films "Soegija" contains Soegija, who fought for Indonesia's independence by prioritizing the interests of the majority, recalled that he was a Catholic religious leader who was a minority in Indonesia. Soegija showed himself as the leader of the nation, not the leader of Catholicism.
The Influence of Marketing Mix on Airline Ticket Purchasing Decisions During the Covid-19 Pandemic in 2021 (Title.com Case Study) Rahmat Kusnedi; Nexen Pinontoan; Sundring Djati
Jurnal Mantik Vol. 7 No. 4 (2024): February: Manajemen, Teknologi Informatika dan Komunikasi (Mantik)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The use of e-commerce at this time is increasing, one of which is e-commerce that provides the needs for tourism activities. Tiket.com is an e-commerce platform that has an application form in order to meet consumer needs, especially online airline tickets. Consumers in making decisions to purchase airline tickets online need factors that influence these purchases, especially with the emergence of the Covid-19 pandemic. This factor is included in the marketing mix which consists of product dimensions, price, promotion, and purchasing channels. This study was conducted to determine the effect of Tiket.com's marketing mix (X) on application users who are domiciled in DKI Jakarta on purchasing decisions (Y) of airplane tickets during the Covid-19 pandemic in 2021. The research method used is quantitative with verification types and descriptions. survey. The sampling technique was carried out using a non-probability sampling method with a purposive sampling technique and 118 respondents were used. The data analysis test was carried out by simple linear regression. The results showed that the marketing mix had an influence on purchasing decisions of 46.2% from the coefficient of determination test R2. The marketing mix is proven to have an effect on purchasing decisions with the results of the t count exceeding the t table, 9.976 > 1.980.
Tourism marketing mix of angke kapuk mangrove nature park as ecotourism Nexen Alexandre Pinontoan; Willy Arafah; Nurbaeti Nurbaeti
Jurnal Mantik Vol. 7 No. 4 (2024): February: Manajemen, Teknologi Informatika dan Komunikasi (Mantik)
Publisher : Institute of Computer Science (IOCS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/mantik.v7i4.4938

Abstract

The government's strategy in marketing ecotourism destinations is a crucial aspect of tourism development, particularly in collaboration with the management of Angke Kapuk Mangrove Nature Park to promote natural tourist spots through social media platforms. This research aims to investigate the Tourism Marketing Communication Strategy in promoting Angke Kapuk Mangrove Nature Park as an ecotourism destination. The researchers utilize the 7P marketing mix theory (Product, Price, Place, Promotion, People, Process & Physical Evidence), which facilitates practitioners on social media, particularly on Instagram. The research paradigm adopts a post-positivism approach, employing a qualitative method with descriptive analysis. The findings reveal that the management of Angke Kapuk Mangrove Nature Park has implemented effective strategies in promoting the destination through tourism marketing communication. This strategy includes promotional efforts featuring historical information, visually appealing content, and regular updates on social media. The research identifies certain challenges, such as a lack of public awareness about ecotourism. It is suggested that in the future, the management could enhance promotional activities accompanied by engaging tourism events. Success in marketing ecotourism destinations relies on providing comprehensive information to tourists, making them more familiar with religious tourism spots through social media or direct visits
Strategi Centra Tour Dalam Mempertahankan Eksistensi di Era Endemik Nexen Alexandre Pinontoan; Rahmat Kusnedi; Sundring Pantja Djati; Myrza Rahmanita
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 1 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Komunikasi Pemasaran Pariwisata merupakan sebuah aktivitas komunikasi dimana sebuah organisasi atau perusahaan yang ada di industri pariwisata menawarkan atau menjelaskan kepada pelanggan mereka produk-produk pariwisata. Travel Agent merupakan salah satu bagian dari industri pariwisata yang secara aktif menawarkan berbagai produk pariwisata. Travel Agent atau agen perjalanan adalah pelayanan publik yang membantu menyediakan keperluan perjalanan seperti pembelian tiket pesawat, tiket kereta, penyewaan kendaraan, pengurusan dokumen perjalanan, penawaran paket wisata. Dalam proses menawarkan pelayanan yang disediakan oleh travel agent, dibutuhkan komunikasi pemasaran pariwisata, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan juga menyampaikan nilai dari layanan-layanan yang disediakan. Namun, pada tahun 2019 akhir sampai dengan 2022 awal, dunia pariwisata Indonesia bahkan dunia mengalami mati suri, dimana pandemi Covid menyerang berbagai individu di seluruh dunia yang menyebabkan seluruh individu menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya dan tidak memungkinkan bagi seseorang untuk melakukan perjalanan baik perjalanan wisata maupun bisnis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Travel Agent Centra Tour Pasca Covid 19 dengan menggunakan teori marketing mix 7P (Product, Price, Place, Promotion, People, Process & Physical Evidence) serta penggunaan word of mouth marketing dalam mempromosikan layanan-layanan yang disediakan oleh Centra Tour kepada klien mereka. Paradigma penelitian ini adalah Konstruktivisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi pemasaran travel agent Centra Tour pasca covid 19 sudah cukup baik dikarenakan adanya dukungan dari existing client yang berperan penting dalam word of mouth marketing yang juga bagian dari marketing mix 7P yaitu unsur promosi serta unsur marketing mix 7P yang lain juga sudah diterapkan dengan baik, sehingga membawa dampak yang baik serta keuntungan sendiri dari Centra Tour dan berpotensi untuk mendapat klien-klien baru.
Komunikasi Pemasaran Pariwisata Taman Alam Mangrove Jakarta Nexen Alexandre Pinontoan; Doddy Wihardi; Rini Lestari; Shinta Kristanty
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 2 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v4i2.9352

Abstract

Penelitian ini menggali lebih dalam Komunikasi Pemasaran Pariwisata Taman Alam Mangrove di Jakarta, dengan fokus utama pada Taman Alam Mangrove Jakarta. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode penelitian deskriptif, penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi peran serta strategi komunikasi pemasaran dalam memperkenalkan dan mempromosikan Taman Alam Mangrove Jakarta sebagai destinasi wisata yang menarik. Partisipasi utama dalam penelitian ini melibatkan Kepala Divisi Pemasaran di Taman Alam Mangrove Jakarta sebagai informasi kunci, sementara tiga informan juga turut ambil bagian, termasuk staf dari divisi Hubungan Masyarakat dan Media, dan dua orang wisatawan. Pendekatan wawancara terstruktur dan observasi langsung digunakan untuk mengumpulkan data dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang interaksi dan dinamika dalam konteks komunikasi pemasaran pariwisata. Analisis data dilakukan secara deskriptif, memfokuskan pada penjabaran rinci tentang strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh Taman Alam Mangrove. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang praktik komunikasi pemasaran yang berhasil dan potensi pengembangan lebih lanjut. Dengan demikian, penelitian ini bukan hanya menjadi kontribusi akademis, tetapi juga menjadi panduan praktis bagi destinasi ekowisata dalam mengoptimalkan upaya pemasaran mereka.
STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA DALAM MEMPROMOSIKAN TAMAN WISATA ALAM MANGROVE ANGKE KAPUK SEBAGAI DESTINASI EKOWISATA Nexen Alexandre Pinontoan; Doddy Wihardi; Rini Lestari; Shinta Kristanty
Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Universitas Pendidikan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38043/jids.v8i1.4907

Abstract

Strategi Pemerintah dalam memasarakan destinasi Ekowisata menjadi bagian penting dalam pengembangan sebuah wisata, Khususnya bersama dengan Pengelola Taman Wisata Alam Angke Kapuk mempromosikan destinasi wisata alam agar dikenal lebih banyak oleh khalayak menggunakan komunikasi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Pariwisata Dalam Mempromosikan Taman Wisata Alam Mangrove Angke Kapuk Sebagai Destinasi Ekowisata. Peneliti menggunakan teori marketing mix 4P (Product, Price, Place & Promotion), teori ini dapat memudahkan dalam praktisi pada media sosial, Instagram. Paradigma penelitian ini adalah post-positivisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Pengelola TWAAK telah menunjukkan hasil strategi dalam mempromosikan Taman Wisata Alam Angke Kapuk, melalui komunikasi pemasaran pariwisata. Strategi ini meliputi tentang promosi,penyajian sejarah, konten visual menarik, dan berisikan informasi yang selalu terbaru di media sosial. Penelitian ini mengidentifikasikan beberapa tantangan, minimnya informasi kepada khalayak tentang ekowisata, mungkin kedepannya Pengelola TWAAK lebih memajukan banyak promosi dibarengi oleh kegiatan wisata. Untuk mencapai kesuksesan promosi pemasaran Taman Wisata Alam Angke Kapuk dalam memberikan informasi kepada wisatawan agar lebih mengenal destinasi wisata religi melalui media sosial ataupun secara langsung pada saat berkunjung.
Model Strategi Komunikasi Pariwisata Dalam Melakukan Branding Pecinan Glodok Pinontoan, Nexen Alexandre; Djati, Sundring Pantja; Rahmanita, Myrza
Communication Vol 15, No 1 (2024): Communication
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/comm.v15i1.2792

Abstract

This research discusses the Tourism Communication Strategy of the DKI Jakarta Tourism and Creative Economy Department in Branding the Glodok Chinatown Area Destination as Urban Tourism. The background to this research is the great potential of the tourism communication model in branding the Glodok Chinatown area as an urban tourism destination in DKI Jakarta which highlights elements, namely historical tourism, cultural tourism and culinary tourism. The aim of this research is to analyze and evaluate the tourism communication strategies used by the DKI Jakarta Tourism and Creative Economy Department in branding the destination. The research method involves interviews, observation, and documentation analysis to collect data from various sources such as journals, websites, and books related to tourism destination branding. The research results show the success of the DKI Jakarta Tourism and Creative Economy Department in implementing various communication strategies to improve the image of Glodok Chinatown as an urban tourist destination. The implementation of cultural activities, such as festivals, art exhibitions and traditional performances, not only enriches tourism content by highlighting the region's rich culture and history, but also creates engaging experiences for tourists. The use of social media, including Instagram, YouTube, TikTok, and official websites, has become the main communication tool that has succeeded in reaching a wider audience, especially young people who are active on digital platforms. Apart from that, partnerships established with stakeholders, including tenants and local communities, are an important key in formulating and executing branding strategies, strengthening the integrity of Chinatown Glodok as a destination that involves and empowers the local community. Overall, this holistic communication strategy reflects an effective approach in introducing, introducing and developing Glodok Chinatown as an urban tourism destination, providing a strong foundation for success that can be strengthened and developed in the future.
Strategi Dinas Pariwisata dalam Branding Destinasi Surya Kencana Bogor Pasca Pandemik Pinontoan, Nexen Alexandre; Djati, Sundring Pantja; Rahmanita, Myrza
Jurnal Manajemen Perhotelan dan Pariwisata Vol. 7 No. 1 (2024): Jurnal Manajemen Perhotelan dan Pariwisata
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jmpp.v7i1.74848

Abstract

Penelitian ini mengulas strategi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor dalam membranding Destinasi Pecinan Suryakencana sebagai objek wisata budaya yang terkenal di kalangan wisatawan, memiliki daya tarik ikonik, dan sejarah yang menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan menjelaskan strategi dinas dalam membranding destinasi tersebut. Konsep penelitian ini didasarkan pada teori branding destinasi, dengan pendekatan kualitatif dan paradigma post-positivisme, serta metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data melibatkan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor membranding destinasi wisata Pecinan Suryakencana sebagai tujuan wisata budaya melalui penyelenggaraan berbagai acara budaya. Langkah ini berhasil memicu minat wisatawan dengan keberagaman budaya yang dimiliki oleh Kota Bogor. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, bersama dengan para pemangku kepentingan, mempromosikan Pecinan Suryakencana sebagai destinasi wisata budaya melalui hotel-hotel di Kota Bogor dan media sosial resmi milik dinas tersebut. Selain itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor merencanakan dan melaksanakan layanan shuttle yang menghubungkan Pecinan Suryakencana dengan beberapa destinasi wisata budaya lainnya di Kota Bogor. Dampak dari inisiatif ini adalah kemudahan bagi wisatawan untuk mengunjungi dan mempelajari berbagai aspek wisata budaya Kota Bogor.