Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Hubungan Pengelompokan Level Literasi terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas II SDN 1 Beleka Tahun Ajaran 2021/2022 Leni Oktaviani; Siti Rohana Hariana Intiana; Heri Setiawan
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2.467

Abstract

Menghadapi era ke-21, siswa diharapkan bisa mendapatkan pengetahuan dan menerapkan berbagai strategi penalaran dasar dan imajinatif saat membaca, mengarang, dan menangani masalah. Pengetahuan dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan, salah satunya dengan membaca. Oleh karena itu, kemampuan membaca siswa harus dikembangkan. Salah satu pendekatan  yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran literasi (membaca) di sekolah adalah pendekatan “Semua Anak Cerdas” (SAC). Dalam pendekatan SAC siswa-siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat atau level  kemampuannya dengan tidak memperhatikan berapa usia siswa tersebut, dan dalam hal ini model pembelajaran semacam ini telah terbukti berhasil dalam mengurangi anak-anak buta huruf di berbagai negara. Adapun Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelompokkan level literasi, mengidentifikasi kemampuan membaca siswa dan mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan pengelompokkan level literasi terhadap kemampuan membaca siswa kelas II SDN 1 Beleka tahun ajaran 2021/2022 serta bagaimana tingkat dari hubungan tersebut. Jenis penelitian ini adalah korelasional serta populasi dalam penelitian ini ialah 52 siswa yang terdiri dari dua kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan uji analisis deskripstif, uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis sedangkan untuk teknik penyajian data dalam bentuk histogram. Hasil identifikasi pengelompokkan level literasi dan hasil kemampuan membaca siswa menunjukkan dalam kategori cukup dan baik serta uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan rumus Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan N=52 pada signifikansi 5%, diperoleh hasil 0.869 (rhitung) > 0.195 (rtabel), maka hipotesis (Ha) yang diajukan diterima. Maka, dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pengelompokkan level literasi terhadap kemampuan membaca siswa kelas II SDN 1 Beleka tahun ajaran 2021/2022.
Analisis Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Sekolah Dasar Hasmita Maulina; Siti Rohana Hariana Intiana; Safruddin Safruddin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2021): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i3.276

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas III SDN 32 Cakranegara tahun pelajaran 2020/2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 karangan cerpen siswa kelas III SDN 32 Cakranegara dan guru kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 32 Cakranegara. Dari 33 sempel siswa. Berdasarkan hasil analisis data kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi baik sekali sebanyak 7 siswa (21,2%). Kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi baik sebanyak 4 siswa (12,1%). Kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi cukup sebanyak 15 siswa (45,4%). Kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi kurang sebanyak 7 siswa (21,2%). Dengan demikian sesuai dengan perhitungan rata-rata nilai, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas III SDN 32 Cakranegara dengan nilai rata-rata 68,2 berkualifikasi cukup.
Analisis Kemampuan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas IX SMP Negeri 17 Mataram Fujiatun Fujiatun; Siti Rohana Hariana Intiana; Syahbuddin Syahbuddin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.877

Abstract

Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara jelas dan mengungkapkannya secara tersurat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis terks cerpen siswa kelas IX SMPN 17 Mataram berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan adapun aspek yang dinilai orientasi, komplikasi dan resolusi sedangkan aspek kaidah kebahasaan menggunakan bahasa tidak baku, gaya bahasa dan penggunaan konjungsi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 17 Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX yang di undi dan berjumlah 20 siswa. pengumpulan data menggunakan teknik Tes/Penugasan dan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukan siswa kelas IX SMPN 17 Mataram berdasarkan aspek struktur berada pada kategori Sangat Mampu dengan nilai rata-rata 82,25. Pemerolehan skor 100-80 sebanyak 11 siswa dengan kategori Sangat Mampu, pemerolehan skor 75 sebanyak 3 siswa dengan kategori Mampu, dan yang memperoleh skor 62 sebanyak 6 siswa dan mendapat kategori Cukup Mampu. Selanjutnya berdasarkan aspek kaidah kebahasaan. Jumlah siswa yang memperoleh skor 100=85 sebanyak 6 siswa dengan kategori Sangat Mampu. Siswa yang memeroleh skor 75 sebanyak 4 siswa dengan kategori Mampu, yang terakhir siswa yang memeproleh skor 62 dengan kategori Cukup Mampu sebanyak 10 siswa. Berdasarkan aspek stuktur dan kaidah kebahasaan maka dapat disimpulkan kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas IX SMPN 17 Mataram berada pada kategori Mampu dengan nilai rata-rata 79,95 dan siswa dapat menulis teks cerpen dengan baik.
Kemampuan Mengonstruksi Teks Negosiasi Siswa Kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT Anita Sapinatun Naza; Siti Rohana Hariana Intiana; Suyanu Suyanu
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.909

Abstract

Kemampuan mengonstruksi terdengar seperti hal yang baru pada kurikulum 2013, pada hakikatnya pengertian mengonstruksi berasal dari kata dasar “konstruksi” yang berarti susunan (model, tata letak), kata pengonstruksian berarti proses, cara, perbuatan mengonstruksi. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengonstruksi adalah membangun/ membentuk/menyusun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mengonstruksi teks negosiasi siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan, adapun aspek yang dinilai orientasi, permintaan, penawaran, persetujuan dan penutup, sedangkan aspek kaidah kebahasaan terdiri atas aspek partisipan dan kata sapaan, pasangan tuturan, kalimat deklaratif dan kalimat interogatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT yang berjumlah 17 orang siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes/penugasan. Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukkan siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT berdasarkan aspek struktur berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 70,58. Pemerolehan skor 90 ke atas  sebanyak 3 orang dengan kategori sangat baik, hanya satu orang yang memperoleh skor 79-90 dengan kategori baik, ada 5 siswa yang memproleh nilai 70 dengan kategori cukup dan ada 8 siswa yang memperoleh nilai 67 kategori kurang. Selanjutnya berdasarkan aspek kaidah kebahasaan, hanya ada satu siswa yang memperoleh skor di atas 90 dengan kategori sangat baik, ada 6 siswa yang memperoleh nilai di atas 78 dengan kategori baik, lalu ada 6 siswa yang memperoleh nilai di bawah 66 dengan kategori kurang. Berdasarkan aspek struktur dan kaidah kebahasaan maka dapat disimpulkan kemampuan mengonstruksi teks negosiasi siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 71 dan siswa dapat mengonstruksi teks negosiasi dengan cukup baik.
Analisis Kemampuan Mengonstruksi Teks Biografi Siswa Kelas X MA Nurul Yaqin Praya Rosita Jefriyanti; Siti Rohana Hariana Intiana; Mahmudi Efendi
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.910

Abstract

penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mngonstruksi teks biografi siswa kelas X MA Nurul Yaqin Praya dari segi struktur dan kaidah kebahasaan. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dengan memberikan tugas kepada siswa. Popolasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X MA Nurul Yaqin Praya yang berjumlah 19 orang. Teknik yang digunakan adalah non sampling. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh kemampuan mengonstruksi teks biografi siswa kelas X MA Nurul Yaqin Praya termasuk dalam kategori cukup dalam mengonstruksi teks biografi. Berdasarkan hasil analisis, penelitian menunjukan bahwa: (1) Kemampuan mengonstruksi teks biografi siswa kelas X MA Nurul Yaqin Praya berada pada kategori baik, yaitu dengan nilai rata-rata 72. Siswa mendapatkan kategori sangat baik berjumlah 4 orang, kategori baik berjumlah 5 orang, kategori cukup berjumlah 1 orang, dan kategori kurang berjumlah 9 orang. Aspek struktur terpenuhi dan hanya ada beberapa siswa yang strukturnya tidak lengkap. (2) Kemampuan mengonstruksi teks biografi siswa kelas X MA Nurul Yaqin Praya dari segi kaidah kebahasaan berada pada kategori cukup, yaitu dengan nilai rata-rata 67,3. Dilihat dari segi kaidah kebahasaan teks biografi, tidak ada siswa yang mendapatkan kategori sangat baik, kategori baik berjumlah 2 orang, kategori cukup berjumlah 8 orang, kategori kurang berjumlah 9 orang. Aspek penilaian kaidah kebahasaan terpenuhi hanya ada beberapa siswa yang tidak memenuhi aspek kaidah kebahasaan. Dengan demikian, berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan kemampuan mengonstruksi teks biografi siswa kelas X MA Nurul Yaqin Praya berada pada kategori cukup yaitu dengan nilai rata-rata 69,7. Siswa yang mendapatkan kategori baik berjumlah 5 orang, kategori cukup berjumlah 4 orang, dan kategori kurang berjumlah 10 orang dan tidak ada siswa yang mendapatkan kategori sangat baik.
Analisis Gaya Bahasa Novel Badai Matahari Andalusia Karya Hary El-Parsia Nela Julia Maulida; Siti Rohana Hariana Intiana; Muh. Khairussibyan
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.948

Abstract

Karya sastra merupakan ciptaan untuk tujuan estetika. Rene Wellek dan Austin Warren (1989:3) mengatakan sastra adalah suatu kegiatan kreatif dalam sebuah karya seni. Dalam menyampaikan imajinasi dalam bentuk karya sastra, pengarang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Adapun salah satu ciri atau sifat bahasa sastra adalah penggunaan gaya bahasa. Gaya bahasa digunakan oleh pengarang untuk memperindah tulisannya. Penggunaan gaya bahasa dalam sebuah karya sastra bertujuan untuk memperoleh efek estetis atau keindahan, maka dari itu pengarang berusaha untuk menambahkan sebuah gaya bahasa di dalam sebuah karyanya sehingga pembaca akan lebih tertarik untuk membacanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan bagaimanakah makna gaya bahasa perumpamaan, personifikasi, alegori, hiperbola, paradoks, dan oksimoron dalam novel Badai Matahari Andalusia karya Hary El-Parsia. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik baca dan catat. Berdasarkan hasil analisis, Pada penelitian ini ditemukan gaya bahasa kiasan dan retoris dalam novel Badai Matahari Andalusia karya Hary El-Parsia. Adapun data yang ditemukan pada a) gaya bahasa kiasan meliputi perumpamaan 46, personifikasi 34, dan alegori 7; b) gaya bahasa retoris meliputi hiperbola 51, paradoks 10, dan oksimoron 7. Pada novel Badai Matahari Andalusia karya Hary El-Parsia didominasi dengan penggunaan gaya bahasa kiasan yaitu, perumpamaan dengan 46 kutipan, sedangkan gaya bahasa retoris didominasi dengan penggunaan hiperbola 51 kutipan. Pemakaian gaya bahasa dalam novel Badai Matahari Andalusia melalui kalimat atau ungkapan-ungkapan sebagai sarana untuk menarik minat pembaca. Dalam memahami makna penggunaan gaya bahasa dalam novel Badai Matahari Andalusia perlunya pemahaman dan ketelitian pembaca.
Analisis Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Sekolah Dasar Hasmita Maulina; Siti Rohana Hariana Intiana; Safruddin Safruddin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 6 No. 3 (2021): November
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v6i3.276

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menulis cerpen siswa kelas III SDN 32 Cakranegara tahun pelajaran 2020/2021. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 33 karangan cerpen siswa kelas III SDN 32 Cakranegara dan guru kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SDN 32 Cakranegara. Dari 33 sempel siswa. Berdasarkan hasil analisis data kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi baik sekali sebanyak 7 siswa (21,2%). Kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi baik sebanyak 4 siswa (12,1%). Kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi cukup sebanyak 15 siswa (45,4%). Kemampuan menulis cerpen dalam kualifikasi kurang sebanyak 7 siswa (21,2%). Dengan demikian sesuai dengan perhitungan rata-rata nilai, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis cerpen siswa kelas III SDN 32 Cakranegara dengan nilai rata-rata 68,2 berkualifikasi cukup.
Hubungan Pengelompokan Level Literasi terhadap Kemampuan Membaca Siswa Kelas II SDN 1 Beleka Tahun Ajaran 2021/2022 Leni Oktaviani; Siti Rohana Hariana Intiana; Heri Setiawan
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 2 (2022): Juni
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i2.467

Abstract

Menghadapi era ke-21, siswa diharapkan bisa mendapatkan pengetahuan dan menerapkan berbagai strategi penalaran dasar dan imajinatif saat membaca, mengarang, dan menangani masalah. Pengetahuan dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan, salah satunya dengan membaca. Oleh karena itu, kemampuan membaca siswa harus dikembangkan. Salah satu pendekatan  yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran literasi (membaca) di sekolah adalah pendekatan “Semua Anak Cerdas” (SAC). Dalam pendekatan SAC siswa-siswa dikelompokkan berdasarkan tingkat atau level  kemampuannya dengan tidak memperhatikan berapa usia siswa tersebut, dan dalam hal ini model pembelajaran semacam ini telah terbukti berhasil dalam mengurangi anak-anak buta huruf di berbagai negara. Adapun Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelompokkan level literasi, mengidentifikasi kemampuan membaca siswa dan mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan pengelompokkan level literasi terhadap kemampuan membaca siswa kelas II SDN 1 Beleka tahun ajaran 2021/2022 serta bagaimana tingkat dari hubungan tersebut. Jenis penelitian ini adalah korelasional serta populasi dalam penelitian ini ialah 52 siswa yang terdiri dari dua kelas. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data menggunakan uji analisis deskripstif, uji normalitas, uji linearitas dan uji hipotesis sedangkan untuk teknik penyajian data dalam bentuk histogram. Hasil identifikasi pengelompokkan level literasi dan hasil kemampuan membaca siswa menunjukkan dalam kategori cukup dan baik serta uji hipotesis dalam penelitian ini digunakan rumus Product Moment. Hasil analisis data menunjukkan N=52 pada signifikansi 5%, diperoleh hasil 0.869 (rhitung) > 0.195 (rtabel), maka hipotesis (Ha) yang diajukan diterima. Maka, dapat di tarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara pengelompokkan level literasi terhadap kemampuan membaca siswa kelas II SDN 1 Beleka tahun ajaran 2021/2022.
Analisis Kemampuan Menulis Teks Cerpen Siswa Kelas IX SMP Negeri 17 Mataram Fujiatun Fujiatun; Siti Rohana Hariana Intiana; Syahbuddin Syahbuddin
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 3c (2022): September
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i3c.877

Abstract

Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Menulis berarti mengorganisasikan gagasan secara jelas dan mengungkapkannya secara tersurat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis terks cerpen siswa kelas IX SMPN 17 Mataram berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan adapun aspek yang dinilai orientasi, komplikasi dan resolusi sedangkan aspek kaidah kebahasaan menggunakan bahasa tidak baku, gaya bahasa dan penggunaan konjungsi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskripsi kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMPN 17 Mataram. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX yang di undi dan berjumlah 20 siswa. pengumpulan data menggunakan teknik Tes/Penugasan dan teknik dokumentasi. Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukan siswa kelas IX SMPN 17 Mataram berdasarkan aspek struktur berada pada kategori Sangat Mampu dengan nilai rata-rata 82,25. Pemerolehan skor 100-80 sebanyak 11 siswa dengan kategori Sangat Mampu, pemerolehan skor 75 sebanyak 3 siswa dengan kategori Mampu, dan yang memperoleh skor 62 sebanyak 6 siswa dan mendapat kategori Cukup Mampu. Selanjutnya berdasarkan aspek kaidah kebahasaan. Jumlah siswa yang memperoleh skor 100=85 sebanyak 6 siswa dengan kategori Sangat Mampu. Siswa yang memeroleh skor 75 sebanyak 4 siswa dengan kategori Mampu, yang terakhir siswa yang memeproleh skor 62 dengan kategori Cukup Mampu sebanyak 10 siswa. Berdasarkan aspek stuktur dan kaidah kebahasaan maka dapat disimpulkan kemampuan menulis teks cerpen siswa kelas IX SMPN 17 Mataram berada pada kategori Mampu dengan nilai rata-rata 79,95 dan siswa dapat menulis teks cerpen dengan baik.
Kemampuan Mengonstruksi Teks Negosiasi Siswa Kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT Anita Sapinatun Naza; Siti Rohana Hariana Intiana; Suyanu Suyanu
Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan Vol. 7 No. 4 (2022): Desember
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jipp.v7i4.909

Abstract

Kemampuan mengonstruksi terdengar seperti hal yang baru pada kurikulum 2013, pada hakikatnya pengertian mengonstruksi berasal dari kata dasar “konstruksi” yang berarti susunan (model, tata letak), kata pengonstruksian berarti proses, cara, perbuatan mengonstruksi. Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mengonstruksi adalah membangun/ membentuk/menyusun. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan mengonstruksi teks negosiasi siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan, adapun aspek yang dinilai orientasi, permintaan, penawaran, persetujuan dan penutup, sedangkan aspek kaidah kebahasaan terdiri atas aspek partisipan dan kata sapaan, pasangan tuturan, kalimat deklaratif dan kalimat interogatif. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT yang berjumlah 17 orang siswa. Pengumpulan data menggunakan teknik tes/penugasan. Berdasarkan hasil dan pembahasan menunjukkan siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT berdasarkan aspek struktur berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 70,58. Pemerolehan skor 90 ke atas  sebanyak 3 orang dengan kategori sangat baik, hanya satu orang yang memperoleh skor 79-90 dengan kategori baik, ada 5 siswa yang memproleh nilai 70 dengan kategori cukup dan ada 8 siswa yang memperoleh nilai 67 kategori kurang. Selanjutnya berdasarkan aspek kaidah kebahasaan, hanya ada satu siswa yang memperoleh skor di atas 90 dengan kategori sangat baik, ada 6 siswa yang memperoleh nilai di atas 78 dengan kategori baik, lalu ada 6 siswa yang memperoleh nilai di bawah 66 dengan kategori kurang. Berdasarkan aspek struktur dan kaidah kebahasaan maka dapat disimpulkan kemampuan mengonstruksi teks negosiasi siswa kelas X IPS 2 MA NW AIK AMPAT berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 71 dan siswa dapat mengonstruksi teks negosiasi dengan cukup baik.