Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia (JIKSI)

Hubungan Tingkat Aktivitas Fisik dengan Indeks Aterogenik Plasma pada Mahasiswa dengan Obesitas Silvia Rega; Efrida Efrida; Elly Usman
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.427 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i2.406

Abstract

Aktivitas fisik yang kurang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular (PKV). Indeks aterogenik plasma (IAP) yang diperoleh dari logaritma 10 rasio trigliserida terhadap high density lipoprotein merupakan biomarker yang kuat untuk memperkirakan risiko PKV. Aktivitas fisik yang rendah dan nilai IAP yang tinggi sering ditemukan pada penyandang obes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan IAP pada mahasiswa penyandang obes. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Laboratorium Sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang dari bulan Desember 2019 hingga November 2020. Subjek penelitian ini adalah 30 mahasiswa penyandang obes di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Analisis statistik menggunakan uji one-way ANOVA dan Post-Hoc Tukey HSD. Hasil uji bermakna apabila p<0,05. Hasil penelitian didapatkan rerata±SD usia subjek 19,6±0,9 tahun dan rerata±SD IMT 32,5±4,1 kg/m2. Subjek dengan tingkat aktivitas fisik ringan merupakan yang terbanyak (46,7%). Rerata IAP±SD subjek -0,03±0,24. Analisis bivariat didapatkan hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan IAP (p=0,004). Uji Post-Hoc Tukey HSD menunjukkan perbedaan bermakna nilai IAP antara tingkat aktivitas fisik ringan dengan tingkat aktivitas fisik sedang (p=0,030) dan berat (p=0,008). Simpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan terbalik antara tingkat aktivitas fisik dengan indeks aterogenik plasma pada mahasiswa penyandang obes.
Perbedaan Kadar Non High Density Lipoprotein Cholesterol pada Mahasiswa Penyandang Obes dan Non Obes Sri Vanny Suhirman; Efrida Efrida; Rismawati Yaswir
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 2 No 2 (2021): Juni 2021
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1333.08 KB) | DOI: 10.25077/jikesi.v2i2.483

Abstract

ABSTRACT THE DIFFERENCE OF NON HIGH DENSITY LIPOPROTEIN CHOLESTEROL LEVELS IN OBESE AND NON OBESE STUDENT By Sri Vanny Suhirman Non High Density Lipoprotein Cholesterol was calculated as total cholesterol levels minus HDL levels. Non HDL-C levels can be used as a predictor of cardiovascular disease risk. Non HDL-C levels tend to increase in obese people. This research aims to determine the differences of non HDL-C levels in obese and non obese students. This research was an observational analytic study with a cross sectional design. This research was conducted at the Central Laboratory of Dr. M. Djamil Hospital Padang from July 2020 to February 2021. The sample was 60 students at Faculty of Medicine, Andalas University, consists of 30 obese students and 30 non obese students. Statistical analysis used the independent T-test. The significant test results if the p value <0.05. The results showed that the mean age of the subjects was 20.32±1.05 years. The mean BMI in obese student was 32.53 ± 4.13 kg/m2 and the mean BMI in non obese student was 21.11 ± 1.85 kg/m2. The mean non HDL-C level in the obese student was 131.43 ± 34.70 mg/dL and the mean non HDL-C level in non obese student was 123.93 ± 35.55 mg/dL. Bivariate analysis found that there was no significant difference between the mean non-HDL C levels in the obese student and non obese student (p = 0.412). The conclusion in this research is the mean non HDL-C levels in the obese and non obese student is not different. Keywords: Body mass index, Non High Density Lipoprotein Cholesterol, Obesity
Korelasi Kadar 25-Hidroksi Vitamin D dengan Trigliserida pada Penyandang Obesitas Ghina Zartin; Efrida Efrida; Fika Tri Anggraini
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol 3 No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v3i1.458

Abstract

Latar Belakang: Akumulasi lemak tubuh yang berlebih pada obesitas meningkatkan risiko terjadinya defisiensi vitamin D. Defisiensi vitamin D menyebabkan keadaan hipokalsemia dan terjadi peningkatan masuknya kalsium ke dalam adiposit sehingga meningkatkan adipositas dan terjadi peningkatan kadar trigliserida di sirkulasi. Objektif: Mengetahui korelasi kadar 25-hidroksi vitamin D dengan trigliserida pada penyandang obesitas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain potong lintang. Penelitian berlangsung dari bulan Mei 2019 hingga Maret 2020. Sampel terdiri dari 22 perempuan obesitas berusia 18-50 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah data Laboratorium Sentral RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil: Rerata usia subjek penelitian 36±6 tahun, rerata IMT 31,5±5,2 kg/m2, rerata kadar 25-hidroksi vitamin D 16,5±6,0 ng/mL, dan trigliserida 138±44 mg/dL. Analisis statistik uji korelasi Pearson menunjukkan tidak terdapat korelasi yang bermakna antara 25-hidroksi vitamin D dan trigliserida (r=-0,009; p=0,968). Simpulan: Pada penelitian ini dapat disimpulkan tidak ditemukan korelasi antara kadar 25-hidroksi vitamin D dengan kadar trigliserida pada penyandang obesitas.
Hubungan antara Jumlah Trombosit dan Manifestasi Perdarahan pada Pasien DBD di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang pada Tahun 2022 Ihsan, Rafiq; Reza , Mohamad; Husni; Efrida; Wahid , Irza; Rahmah Burhan , Ida
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 6 No. 3 (2025): September 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v6i3.1477

Abstract

Latar Belakang: Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, khususnya Aedes aegypti. Trombositopenia adalah salah satu tanda yang diamati pada DBD. Trombositopenia terjadi ketika jumlah trombosit <100.000 sel/mm³ sehingga fungsi trombosit dalam hemostasis terganggu sehingga mengurangi integritas pembuluh darah, menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan pada akhirnya mengarah pada manifestasi perdarahan. Penyebaran DBD yang cepat dan berpotensi fatal tetap menjadi masalah  kesehatan masyarakat yang signifikan dengan dasar lingkungan. Data dari Dinas Kesehatan Kota Padang menunjukkan adanya peningkatan kasus DBD, dengan 441 kasus yang dilaporkan pada tahun 2022 dibandingkan dengan 366 kasus pada tahun 2021. Kelompok usia 15 hingga 44 tahun adalah yang paling terdampak oleh penyakit ini. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jumlah trombosit dan manifestasi perdarahan pada pasien DBD di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang pada tahun 2022. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan potong lintang (cross-sectional). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode consecutive sampling. Data didapatkan dari rekam medis di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang, dari Januari 2022 hingga Desember 2022, dengan jumlah sampel 100 pasien berusia di atas 18 tahun. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji Chi-square. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kasus DBD mengalami trombositopenia berat (49%). Proporsi pasien DBD yang juga mengalami manifestasi perdarahan lebih tinggi (51%). Analisis bivariat menggunakan uji Chi-square menghasilkan nilai p sebesar 0,001 (p < 0,05). Kesimpulan: Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara jumlah trombosit dan manifestasi perdarahan pada pasien DBD di Rumah Sakit dr. Reksodiwiryo Padang pada tahun 2022