Claim Missing Document
Check
Articles

Mood Cues dalam Film Kartini: Hubungan antara Pergerakan Kamera dan Emosi Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
Rekam : Jurnal Fotografi, Televisi, Animasi Vol 18, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/rekam.v18i1.5898

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana mood cues dalam film Kartini dengan menggunakan pendekatan teori film, pergerakan kamera, dan mood setting. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif analitis dengan pendekatan studi literatur film. Studi literatur film berupa teori teknik sinematik khususnya pergerakan kamera, yaitu long tracking shot, overhead long shot, dan zoom in yang mendominasi film ini. Hasil penelitian menunjukkan empat poin utama. Pertama, teknik pengambilan gambar long tracking shot tampak kurang menunjukkan mood cues empathy kepada penonton karena kurangnya detail ekspresi wajah tokoh utama. Hal ini menyebabkan kurangnya ambivalen pada adegan terjebaknya Kartini pada aturan Jawa yang masih mendeskreditkan posisi perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Kedua, mood setting film Kartini tampak diciptakan dengan gabungan unsur mise-en-scene termasuk kostum, properti, set, colour, dan kombinasi musik etnis dengan setting tahun 1800-an. Ketiga, overhead long shot dengan kemiringan 90° tampak menunjukkan kesan “kebenaran”, “harapan”, sekaligus emosi yang kompleks. Keempat, zoom in tampak menunjukkan empathy kepada penonton yang didukung dengan slow motion. Narasi penolakan dan camera movement menunjukkan emosi Kartini terhadap hak perempuan. Keempat teknik tersebut mendukung ambivalen emosi yang kompleks dan menunjukkan metafora emansipasi perempuan.
Hibridisasi budaya: studi kasus dua drama korea tahun 2018-2020 Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
ProTVF Vol 5, No 2 (2021): September 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/ptvf.v5i2.31687

Abstract

Kajian tentang hibridisasi budaya Korea dalam konten drama masih diperdebatkan hingga sekarang oleh beberapa peneliti terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk hibridisasi budaya Korea melalui drama The World of the Married dan Touch Your Heart dengan pendekatan teori visual lavish production. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori lavish production untuk menemukan kesan mewah pada visual drama Korea. Karakteristik lavish production pada visual drama juga dianalisis melalui mise-en-scene untuk mengidentifikasi hibridisasi budaya Korea. Hibridisasi budaya dan kesan lavish production di dalam drama Korea tercermin melalui mise-en-ecene. Hibridisasi juga merupakan dampak dari diadaptasinya slogan Learning from Hollywood oleh sineas Korea. Adapun konsep drama trendy Korea merupakan adaptasi strategi dari Jepang untuk memunculkan kesan Asian taste. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) lavish production mengacu pada classy mise-en-scene dimana setting, properti, narasi dan gesture karakter sangat merepresentasikan perubahan teknis standar industri drama Korea menjadi cinematic orientation; (2) hibridisasi tampak pada kostum, gesture, dan beauty standart ala Western style yang didukung dengan narasi adaptasi trendy drama dari Jepang. Romantisme, non-sex dominant dan eye-contact merepresentasikan Asian sentiment karena cenderung menggunakan pendekatan estetika olah rasa; dan (3) konsep hibridisasi akan mengalami perkembangan bukan hanya di ranah budaya saja, namun juga pada produk budaya itu sendiri karena adanya persaingan global dan eksistensi Western media mainstream di Asia.
STUDI KASUS PENERAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI FAKULTAS INDUSTRI KREATIF UNIVERSITAS TELKOM Roro Retno Wulan; Refi Rifaldi Windya Giri; Arini Arumsari; Anggar Erdhina Adi; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
Widya Komunika Vol 12 No 1 (2022): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2022.12.1.5222

Abstract

Penelitian berfokus pada evaluasi penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom pada enam program studi unggulan. Keenam program studi tersebut adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Produk, S1 Kriya, S1 Seni Rupa, S1 Desain Interior, dan S2 Desain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus intrinsic dengan focus kasus pelaksanaan program MBKM pada tahun 2021 di Fakultas Industri Kreatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kesesuaian program dengan tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks dan lingkup kegiatan kreativitas di bidang seni dan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program MBKM di Fakultas Industri Kreatif merupakan sebuah program yang sejalan dengan kebutuhan mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Dalam praktiknya, program ini terbukti mampu mendorong kreativitas mahasiswa secara massive menerapkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan masyarakat. Adapun keenam program MBKM yang berjalan, yaitu: 1) Wirausaha; 2) Pertukaran Mahasiswa; 3) Magang/Praktik Industri; 4) Proyek di Desa; 5) Penelitian/ Riset; 6) Proyek/Studi Independen. Hasil pemetaan di masing-masing prodi menunjukkan bahwa setiap prodi memiliki keunggulan program MBKM sesuai dengan nature ilmu pengetahuannya. Data menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa sebanyak 88,7% di Fakultas Industri Kreatif tampak memilih wirausaha, diikuti dengan Pertukaran Mahasiswa 3.8%, magang/praktik industry 3,4%, Proyek di Desa 2,8%, penelitian/riset 0,8%, dan proyek/studi independent 0,4% secara berurutan. Hal ini sangat sesuai dengan rencana induk pengembangan universitas Telkom yaitu sebagai enterprenueur university pada tahun 2022. Kata kunci: studi kasus, merdeka belajar, kampus merdeka, wirausaha, industri kreatif
Review Pergeseran Fotografi Dari Sistem Konvensional ke Digital (Virtual Photoshoot) Pada Masa Pandemi COVID-19 Adrian Permana Zen; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko; Iqbal Prabawa Wiguna; Arfi Andrian; Gregorius Kresna Haga Ginting
JURNAL RUPA Vol 6 No 1 (2021): Open Issue
Publisher : Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/rupa.v6i1.3060

Abstract

Virtual photoshoot is a new method in the development era of modern contemporary photography that was born due to the impact of COVID-19. This study finally tries to analyze the trend of virtual photoshoots as the use of photography technology during the Covid-19 pandemic. Virtual photoshoot is a development of photography. The method used in this research is a phenomenological approach regarding the use of online video call software in the process of shooting the object. The sample of this research is the photographic works of virtual photoshoot by Michael Fabians Cools when taking pictures using the sophisticated video call application. The results showed three main results, namely media, technical and aesthetic. In terms of media, research has found that the existence of social media such as Instagram can support the existence of a virtual photoshoot trend. Technically research, this virtual photoshoot implementation method is something new and has never happened before. The virtual photoshoot implementation method is applied in in-game screenshots and Google Street View, where virtual photoshoots offer a shooting process by taking pictures through an LCD monitor using video call software such as Zoom, Facetime, and Google Meet to bring up photo objects. Aesthetically, this study found that the results of photos from virtual photoshoots led to photography techniques that were not widely used before in conventional shooting, namely displaying the blur effect on photos using glasses or bottles. The blur effect that is usually produced through lens settings can also be produced with a glass or bottle.
Review Estetika Fotografi : Nilai Estetika Fotografi Still Life Pada Cover Majalah Casa, Indonesia Adrian Permana Zen; Isroni Muhammad Miraj; Cucu Retno Yuningsih; Avianto Nugroho; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
VISUALIDEAS Vol. 1 No. 2 (2021): Visual Ideas
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.627 KB) | DOI: 10.33197/visualideas.vol1.iss2.2021.703

Abstract

Majalah merupakan media publikasi yang berisi artikel dari berbagai penulis. Majalah mempunyai peranan penting dalam mengubah pemikiran masyarakat yang mempunyai muatan ilmu berupa sumber inspirasi, cerita pendek, gambar, dan lainnya. Majalah yang akan dibahas penulis dalam tulisan ini adalah majalah CASA. Majalah CASA Indonesia adalah majalah yang memberikan ide desain interior, inspirasi dalam dekorasi rumah, arsitektur, dan gaya hidup modern dan minimalis. Majalah CASA merupakan salah satu majalah ternama di Indonesia yang membahas tren dari perkembangan desain dalam lingkungan desain interior dan arsitektur. Sebagai majalah yang memberikan inspirasi, maka tujuan penulisan ini adalah mengevaluasi estetika fotografi dalam penyusunan komposisi objek-objek still life dalam majalah yang bisa diterima sebagai sumber inspirasi dalam masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, karena peneliti akan menganalisa fenomena atau keadaan sosial dimana majalah CASA menjadi salah satu majalah sumber inspirasi yang ternama. Ruang lingkup pembahasan pada penelitian ini yaitu lebih tertuju kepada nilai-nilai estetika fotografi dengan membaca simbol dalam sebuah foto yang digunakan pada cover majalah CASA sebagai daya tarik dari majalah.
STUDI KASUS PENERAPAN MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA DI FAKULTAS INDUSTRI KREATIF UNIVERSITAS TELKOM Roro Retno Wulan; Refi Rifaldi Windya Giri; Arini Arumsari; Anggar Erdhina Adi; Dyah Ayu Wiwid Sintowoko
Widya Komunika Vol 12 No 1 (2022): JURNAL KOMUNIKASI DAN PENDIDIKAN WIDYA KOMUNIKA
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2022.12.1.5222

Abstract

Penelitian berfokus pada evaluasi penerapan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Fakultas Industri Kreatif, Universitas Telkom pada enam program studi unggulan. Keenam program studi tersebut adalah S1 Desain Komunikasi Visual, S1 Desain Produk, S1 Kriya, S1 Seni Rupa, S1 Desain Interior, dan S2 Desain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus intrinsic dengan focus kasus pelaksanaan program MBKM pada tahun 2021 di Fakultas Industri Kreatif. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa kesesuaian program dengan tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks dan lingkup kegiatan kreativitas di bidang seni dan desain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Program MBKM di Fakultas Industri Kreatif merupakan sebuah program yang sejalan dengan kebutuhan mahasiswa dalam mempersiapkan diri terjun ke masyarakat. Dalam praktiknya, program ini terbukti mampu mendorong kreativitas mahasiswa secara massive menerapkan keilmuannya dan berkolaborasi dengan masyarakat. Adapun keenam program MBKM yang berjalan, yaitu: 1) Wirausaha; 2) Pertukaran Mahasiswa; 3) Magang/Praktik Industri; 4) Proyek di Desa; 5) Penelitian/ Riset; 6) Proyek/Studi Independen. Hasil pemetaan di masing-masing prodi menunjukkan bahwa setiap prodi memiliki keunggulan program MBKM sesuai dengan nature ilmu pengetahuannya. Data menunjukkan bahwa mayoritas mahasiswa sebanyak 88,7% di Fakultas Industri Kreatif tampak memilih wirausaha, diikuti dengan Pertukaran Mahasiswa 3.8%, magang/praktik industry 3,4%, Proyek di Desa 2,8%, penelitian/riset 0,8%, dan proyek/studi independent 0,4% secara berurutan. Hal ini sangat sesuai dengan rencana induk pengembangan universitas Telkom yaitu sebagai enterprenueur university pada tahun 2022. Kata kunci: studi kasus, merdeka belajar, kampus merdeka, wirausaha, industri kreatif
PENCIPTAAN VIDEO IKLAN PARFUM MINEDOT LA BOHEME MENGGUNAKAN PENDEKATAN TEORI SINEMATOGRAFI Dyah Ayu Wiwid Sintowoko; Muhammad Arief Fauzi; Dony Tri Hanondo
Tanra: Jurnal Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar Vol 10, No 1 (2023): Januari - April
Publisher : Universitas Negeri makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/tanra.v10i1.38102

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi teknik sinematografi ke dalam penciptaan video iklan La Boheme.  La Boheme merupakan sebuah produk parfum jenis Minedot di Jakarta yang digunakan sebagai objek exsplorasi karya. Dipilihnya objek penelitian ini karena adanya kekhasan dari La Boheme sebagai produk berbasis rempah Indonesia. Selanjutnya, rumusan masalah penelitian ini berfokus pada bagaimana proses penciptaan video iklan La Boheme  dengan pendekatan teknik sinematografi? Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan practice based. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi pengambilan gambar, komposisi penyusunan properti dan artistik, penggunaan efek visual non komputer hingga pemilihan kostum pakaian pada video iklan ini menjadi kunci terciptanya mood cues visual. Selain itu, penerapan durasi 50 detik dengan menggunakan aspek rasio Univisium menjadi novelty dalam penciptaan karya video iklan ini. Video ini diproses dengan menambah gradasi warna menjadi lebih kontras agar lebih attractive di mata penonton. Segi teknis hingga konseptual sinematografi pada karya ini tidak terlepas dari proses penerjemahan ide menjadi karya visual, dimana shot yang dipilih merupakan hasil representasi dari deskripsi parfum La Bohème, yaitu simbol maskulinitas laki-laki. Keyword: komposisi visual, mood cues, sinematografi, video Iklan
Pelatihan Manajemen Produksi Film Lokal Bagi Masyarakat Desa Sinema Kepunduhan Melalui Pendekatan Partisipatif Firdaus, Firdaus Azwar Ersyad; AL Ansory, Muchammad Zaenal; Sintowoko, Dyah Ayu Wiwid
Jurnal Abdimas Komunikasi dan Bahasa Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : LPPM Universitas Bina Sarana Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31294/abdikom.v4i1.3632

Abstract

Tujuan kegiatan ini adalah upaya mengembangkan sumber daya manusia untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memanajemen produksi film bagi Masyarakat Desa Sinema Kepunduhan Kabupatenn Tegal. Adapun kegiatan ini berfungsi untuk mengatasi masalah kurangnya pengetahuan tentang manajemen produksi film lokal. Melalui pendekatan partisipatif, masyarakat dapat dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran dan pelatihan terkait manajemen produksi film. Kegiatan abdimas ini mencakup penyediaan pelatihan teknis tentang manajemen produksi film, edukasi tentang platform distribusi digital, dan pemahaman tentang strategi pemasaran yang efektif. Kegiatan pelatihan manajemen produksi film lokal dan strategi pendanaan menjadi solusi untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan masyarakat Desa Sinema. Melalui hasil evaluasi yang telah dilakukan menunjukkan adanya peningkatan pemahaman peserta sebesar 52%, hal tersebut menandakan keberhasilan pelatihan dalam memberikan solusi bagi tantangan industri film lokal. Dengan memperkuat industri film lokal, masyarakat dapat memperoleh manfaat ekonomi dan budaya yang signifikan serta memberdayakan kreativitas lokal.   Abstract The aim of this activity is to develop human resources to enhance knowledge and skills in managing film production for the Community of Sinema Kepunduhan Village, Tegal Regency. This activity serves to address the issue of lack of knowledge about local film production management. Through a participatory approach, the community can actively participate in the learning and training process related to film production management. This community service activity includes providing technical training on film production management, educating about digital distribution platforms, and understanding effective marketing strategies. Local film production management and funding strategy training activities serve as a solution to improve the understanding and skills of the Sinema Village community. Evaluation results indicate a 52% increase in participants' understanding, signifying the success of the training in addressing challenges faced by the local film industry. By strengthening the local film industry, communities can gain significant economic and cultural benefits while empowering local creativity.
MAINAN EDUKATIF MONTESSORI AREA SENI DAN BUDAYA UNTUK YAYASAN GRIYA SODAQO INDONESIA Azhar, Hanif; Putri, Anisa Silviana; Akhmadi, Akhmadi; Wiwid Sintowoko, Dyah Ayu; Fitriana Bahri, Nurul; Nurhidayat, Martiyadi
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 6 (2023): INOVASI PERGURUAN TINGGI & PERAN DUNIA INDUSTRI DALAM PENGUATAN EKOSISTEM DIGITAL & EK
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v6i0.1945

Abstract

Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan validasi perancangan mainan edukatif montessori yang berfokus pada area seni dan budaya untuk anak-anak pada Yayasan Griya Sodaqo Indonesia. Latar belakang penelitian melibatkan komunitas SODAQO.id yang memberdayakan panti asuhan yatim duafa di Kota Bandung, dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup dan pendidikan anak-anak. Dalam konteks ini, mainan edukatif Montessori dianggap sebagai solusi potensial untuk mengembangkan kreativitas, ekspresi diri, dan pemahaman tentang budaya anak-anak. Program pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode desain penelitian dengan tahap observasi, identifikasi kebutuhan, perancangan, validasi, dan analisis. Studi literatur digunakan untuk merumuskan dasar teoritis dari pendidikan Montessori, pengembangan seni dan budaya anak-anak, dan prinsip desain mainan edukatif. Observasi langsung untuk memahami lingkungan dan kebutuhan anak-anak. Hasil observasi membantu dalam validasi hasil perancangan mainan edukatif yang mencakup elemen budaya Indonesia, serta terintegrasi dengan prinsip-prinsip Montessori. Hasil uji coba dan analisis menyatakan bahwa mainan edukatif Montessori dapat mendorong kreativitas, ekspresi seni, dan pemahaman budaya anak-anak. Solusi ini berpotensi meningkatkan perkembangan holistik anak-anak dalam lingkungan pendidikan yang inklusif. Penelitian ini memberikan manfaat praktis dengan menghasilkan mainan edukatif yang dapat diterapkan dalam program pendidikan Montessori di yayasan. Secara teoritis, kegiatan ini berkontribusi pada literatur tentang pendidikan montessori, pendidikan seni, dan pengembangan budaya anak. Lebih penting lagi, penelitian ini mendukung agenda global Sustainable Development Goals (SDGs) dengan fokus pada pendidikan berkualitas (SDG 4), kesetaraan gender (SDG 5), dan pengurangan ketidaksetaraan (SDG 10). Keseluruhan, perancangan mainan edukatif Montessori ini memberikan potensi positif dalam memajukan pendidikan anak-anak melalui pendekatan yang kreatif, holistik, dan berkelanjutan
Sumber Gagasan Penciptaan Karya Audio Visual Berbasis Konten Lokal Sintowoko, Dyah Ayu Wiwid
Capture : Jurnal Seni Media Rekam Vol. 5 No. 2 (2014)
Publisher : Seni Media Rekam ISI Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4072.23 KB) | DOI: 10.33153/capture.v5i2.673

Abstract

Creativity can be done by utilizing the environment, natural resources, and human resources. Human Resorces can attempt to pour out their thoughts, find problems, and take chances, and viable solutions to publish. Creativity through the media can inspire, encourage, influence, and able to bring a positive change for the audience. The potential of these natural resources that need to be developed by the community at the same time revive, that the stored wealth needs to be raised (one of them with audio-visual approach). In this case the community (residents) as actors, not only as a spectator only. Their awareness that we must lift to play the audio-visual media. Something extraordinary in rural or are citizens can see themselves, relatives, family, and neighbors through the medium of film and television, so that it becomes an individual and collective pride.
Co-Authors Adeseptian, Ricco Adrian Permana Zen Akbar, Mohammad Zydan Akhmadi Akhmadi Alfianto, Rynaldi Alghonyu, Dhara Alifiardi, Lukman Alifyan, Muhammad Daffa Amalia, Shalvinna Anggar Erdhina Adi Arfi Andrian Arini Arumsari Ariq, Nadhif Jasir Arsyafitri, Yasmin Annisaa Aryawijaya, Emir Hakim Asfar, Muhammad Qessar Ashila, Muhammad Azka Avianto Nugroho Azahra, Qonita Rahima Azwar, Azwin Bahri, Rizki Fahreza Belinda, Geby Ayu Budi Haswati, Sri Maharani Cucu Retno Yuningsih Didit Endriawan Donny Trihanondo Dony Tri Hanondo Dwitama, Muhamad Rizki Epri Diningrum, Anisa Ersyad, Firdaus Anwar Fadhilla, Alya Fauzan, Emir Ahmad Febrian, Yusep Febriana, Sheva Pahlevi Fiallco, Yoppyndra Fikriansyah, Muhammad Rizki Firdaus Azwar Ersyad, Firdaus Azwar Firdaus, Firdaus Azwar Ersyad Firdaus, Ivan Fauzy Ganjar Gumilar Gregorius Kresna Haga Ginting Gumelar, Muhammad Handriyandi, Muhammad Adli Hanif Azhar Hasan, Yassar Herliana, Zhira Ananda Iis Kurnia Nurhayati Ikhlas, Nazryl Akmallul Iqbal Prabawa Wiguna Isroni Muhammad Miraj Malau, Nova Astrit Febrianty Martiyadi Nurhidayat Miftahussurur, Giat Agus Muchammad Zaenal Al Ansory Muhammad Arief Fauzi Muhammad Rizky Ramadhan Nacazeta, Alghofiri Omar Nathaniel, Sibyl Negara, Fajar Wijaya Novian Denny Nugraha Nugraha, Arjuun Khanif Alfin Nugraha, Yudhistira Farhanda Nurul Fitriana Bahri Paku Kusuma Pratama, Febrian Aggy Putra, Edwar Fernanda Dwi Putri, Anisa Silviana Putri, Jade Elisa Putri, Shalomitha Debora Rahmah, Fathiyah Nurshabrina Ramadhan, Muhammad Sabili Ramadhana, Syahdila Novanza Ranti Rachmawanti Rapekan, Muhammad Fakhrinur Shiyam Refi Rifaldi Windya Giri Ridzky, Axel Ramadhan Roro Retno Wulan Salsabila, Siela Salma Semesta, Cakrawala Jagad Shafy Putra, Muhammad Situmeang, Ezra Dereno Siwi Anjar Sari Soni Sadono Sugihartono, Ranang Agung Sukarso, Dwie Alfhyandy Sumarnis, Nisa Teddy Ageng Maulana Vega Giri Rohadiat Wijayanti, Sheila Nurfitri Yanuar Rahman