Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Jantung Koroner Di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020 Rika Yulendasari; Andoko Andoko; Rima Ary Radisca
JIKMI (Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia) Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Indonesia (JIKMI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakBerdasarkan data kejadian jantung koroner di Kota Metro tahun 2018 pada berdasarkan jumlah kasus baru dan lama sebanyak 1.309 dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 190 orang, perempuan sebanyak 22 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 369 orang, perempuan sebanyak 528 orang, pada tahun 2019 mengalami penurunan yang sangat drastis, yaitu total pasien jantung baru dan lama sebanyak 229 orang, dengan pembagian penyakit baru, laki-laki sebanyak 32 orang, perempuan sebanyak 57 orang, dan kasus lama, laki-laki sebanyak 60 orang, perempuan sebanyak 80 orang. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan aktivitas fisik dan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Jenis penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, populasi dan sampel pasien gagal jantung sebanyak 23 responden. Didapat nilai p-value = 0,022 ( 0.05) ada hubungan aktivitas fisik dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020. Dan  didapat nilai p-value = 0,006 ( 0.05) ada hubungan riwayat keluarga dengan kejadian penyakit jantung koroner di Puskesmas Banjarsari Kota Metro Tahun 2020Bagi seseorang yang mempunyai risiko terserang Penyakit Jantung Koroner (PJK) untuk berperilaku hidup  sehat,  menjaga  pola  makan, mengatur  konsumsi  makanan  yang  sesuai dengan pola diet penderita PJK, menghindari merokok, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, menjaga kestabilan berat badan dan berolah raga secara teratur.Kata kunci : Pengetahuan, Seft Care, Kualitas Hidup
Asuhan keperawatan komprehensif pada klien cedera kepala sedang dengan terapi komplementer murottal Andoko Andoko; Rika Yulendasari; Yessy Rachmawati
JOURNAL OF Public Health Concerns Vol. 1 No. 3 (2021): Terapi Komplementer Dalam Keperawatan
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.089 KB) | DOI: 10.56922/phc.v1i3.88

Abstract

  Pendahuluan: Cedera kepala merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kematian di dunia. Al-Qur'an memberikan kedamaian pada sistem dan elemen tubuh manusia. Murottal Al-Qur'an adalah bacaan Al-Qur'an yang dibacakan oleh Qori' atau Qori'ah sesuai dengan tartil dan tilawah yang mengalir dikemas dengan indah dalam media audio seperti kaset, CD atau data digital. Tujuan: Sakit Kepala dengan Terapi Pelengkap Murottal di Ruang Igd RSud Abdul Moeloek Tahun 2021 Metode:Metode Rasakan naik turunnya pelafalan ayat-ayat Al-Qur'an yang dibunyikan. Dengarkan murottal sampai selesai selama kurang lebih 22 menit. Terapi music murottal surah Ar-Rahman memiliki durasi 11 menit 19 detikdengan tempo 79,8 denyut per menit (bpm). Tempo 79,8 bpm adalah tempo lambat. Setelah 20 menit, bukamata Anda dan tarik napas lagi melalui hidung dan hembuskan melalui mulut Anda Hasil :Setelah dilakukan pengkajian pada Klien hipertensi didapatkan Pada Klien dengan keluhan utama nyeri cidera kepala. Diagnosa 1000 yang muncul pada kasus nyata berdasarkan kondisi dan respons . Adapun diagnosa 2000 yang muncul psebagai berikut: Nyeri kepala sedang. Rencana Asuhan Keperawatan Komprehensif Pada Klien Cedera Kepala Sedang Dengan Terapi Komplementer. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komprehensif Pada Klien Cedera Kepala Sedang Dengan Terapi Komplementer Murottal yang dilakukan sesuai SOP.Evaluasi pada klien dengan masalah nyeri pasien cedera kepala teratasi dengan terapi murottal dengan hasil efektif.Dokumentasi Dilakukan dengan mengdokumentasikan semua kegiatan dan hasilnya, mulai dari pengkajian hingga ke dalam catatan perawat yang ada dalam status klie sebagai bukti tanggung jawab dan tanggung jawab dikemudian hari. Simpulan : Evaluasi klien dengan masalah nyeri cedera kepala teratasi dengan terapi murottal dengan hasil yang efektif.
Perbedaan Stress Kerja Antara Perawat UGD dan Ruang Rawat Inap di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada Masa pandemi Covid 19 Sandi Esa Prayoga; Andoko Andoko; Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 5 (2023): Volume 5 Nomor 5 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i5.7694

Abstract

ABSTRACT Based on the results of the pre-survey at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek by conducting free interviews with 20 nurses who were divided into 10 emergency room nurses and 10 inpatient room nurses. It was found that nurses said that when patients came to the Hospital (IGD), they felt very anxious, afraid, stressed, panicked, confused, worried, sad, and emotional when receiving patients suspected of having COVID, supported by the stigma of the Indonesian people who felt unsupportive, thus making psychologically disturbed nurses. News of the death of a doctor and nurse colleague also caused its own tension. Anxiety increases with inadequate PPE and has an impact on the transmission of medical personnel. To find out the difference in work stress between emergency room nurses and inpatient rooms in hospitals. DR. H. Abdul Moeloek Lampung Province During the Covid19 Pandemic Period in 2022 This type of research uses quantitative, the research design uses an analytical survey, with a cross sectional approach. The population and sample are nurses at RSUD Dr. H. Abdul Moeloek. The sampling technique used purposive sampling. Analysis of univariate and bivariate data using the Mann-Whitney U Test. The average stress of emergency room nurses in hospitals. DR. H. Abdul Moeloek Lampung Province During the Covid 19 Pandemic Period in 2022, with a mean of 62.92 a minimum score of 47 and a maximum score of 78. The average stress of inpatient nurses in hospitals. DR. H. Abdul Moeloek Lampung Province During the Covid 19 Pandemic Period in 2022, with a mean of 37.86 a minimum score of 14 and a maximum score of 64. The results of bivariate data analysis using an independent t-test obtained a p-value of 0.000 <0.05, so it can be concluded it can be concluded that there is a difference in work stress between emergency room nurses and inpatient rooms in hospitals. DR. H. Abdul Moeloek Lampung Province During the Covid19 Pandemic Period in 2022. It is hoped that all nurses, especially in the emergency unit room, will always comply with the Health protocol in preventing the transmission of Covid-19, namely by consuming vitamins and health supplements. Keywords: Work Stress Between Emergency Room Nurses and Inpatient Rooms  ABSTRAK Berdasarkan hasil pra survey di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek dengan melakukan wawancara bebas kepada 20 perawat yang terbagi dalam 10 perawat ruang UGD dan 10 perawat ruang rawat inap. Didapat perawat mengatakan ketika pasien datang di Rumah Sakit (IGD), mereka merasa sangat cemas, takut, stress, panik, bingung, kawatir, sedih, dan emosi saat menerima pasien yang dicurigai covid, ditunjang dengan stigma masyarakat Indonesia yang dirasa tidak mendukung sehingga membuat psikologis perawat terganggu.Berita kematianteman sejawat dokter danperawatjuga mengakibatkan ketegangantersendiri. Diketahui perbedaan stress kerja antara perawat UGD Dan Ruang Rawat Inap di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Pada Masa Pandemi Covid19 Tahun 2022. Jenis penelitian menggunakan kuantitatif, rancangan penelitian menggunakan survey analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dan sampel adalah perawat di RSUD Dr. H. Aabdul Moeloek. Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat menggunakan Uji Mann- Whitney U Test. Rata-rata stress perawat UGD di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Pada Masa Pandemi Covid 19 Tahun 2022, dengan mean 62,92 nilai minimal skor 47 dan maksimal skor 78. Rata-rata stress perawat ruang rawat inap di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Pada Masa Pandemi Covid 19 Tahun 2022, dengan mean 37,86 nilai minimal skor 14 dan maksimal skor 64. Hasil analisa data bivariat menggunakan uji t- tes independen didapat nilai p-value 0,000 < 0,05 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan stress kerja antara perawat UGD Dan Ruang Rawat Inap di RSUD. DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Pada Masa Pandemi Covid19 Tahun 2022. Diharapkan kepada seluruh perawat khsusnya di ruang unit gaeat darurat agar selalu patuh terhadap protokol Kesehatan dalam pencegahan penularan Covid-19 yaitu dengan mengkonsumsi vitamin dan suplemen kesehatan. Kata Kunci: Stress Kerja Antara Perawat UGD Dan Ruang Rawat Inap
Edukasi Kesehatan terhadap Peningkatan Kesiapan Keluarga Merawat Pasien Stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Dewi Sartika; Andoko Andoko; Djunizar Djamaludin
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 6 (2023): Volume 6 No 6 Juni 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i6.9911

Abstract

ABSTRAK Stroke merupakan adanya tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan gejalagejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler. Menurut American Heart Assosiation angka kejadian stroke pada laki-laki usia 20-39 tahun sebanyak 0,2% dan perempuan sebanyak 0,7%. Usia 40-59 tahun angka terjadinya stroke pada perempuan sebanyak 2,2% dan laki-laki 1,9%. Diketahui pengaruh edukasi kesehatan terhadap peningkatan  kesiapan keluarga merawat pasien stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022. Pendekatan pada penulisan laporan tugas akhir berfokus pada pengaruh edukasi kesehatan terhadap peningkatan kesiapan keluarga merawat pasien stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022. Hasil pengkajian pada Ny. A, Tn. A, Ny. R didapatkan kurangnya kesiapan keluarga. Diagnosa keperawatan yang didapat adalah kurangnya kesiapan keluarga bd ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Intervensi dilakukan selama 7 hari dengan pemberian pendidikan kesehatan dengan media leaflet dan lembar balik untuk meningkatkan kesiapan responden. Kajian implementasi selama 7 hari didapat hasil sebagian msalah teratasi, yang ditandai dengan meningkatnya kesiapan keluarga dalam merawat keluarga yang sakit. Hasil evaluasi yang dilakukan selama 7 hari menunjukkan peningkatkan kesiapan keluarga dengan perubahan skor. Terdapat pengaruh edukasi kesehatan terhadap peningkatan kesiapan keluarga merawat pasien stroke di Wilayah Kerja Puskesmas Kalianda Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2022. Kata Kunci: Edukasi Kesehatan, Kesiapan Keluarga, Merawat Pasien Stroke  ABSTRACT According to WHO (2014) stroke is the presence of clinical signs that develop rapidly due to focal (or global) brain dysfunction with symptoms lasting 24 hours or more leading to death without any obvious cause other than vascular. According to the American Heart Association (AHA, 2015) the incidence of stroke in men aged 20-39 years is 0.2% and women are 0.7%. Age 40-59 years the incidence of stroke in women as much as 2.2% and 1.9% for men. To know the effect of health education on increasing family readiness to care for stroke patients in the Kalianda Health Center Work Area, South Lampung Regency in 2022. The approach to writing a final project report focuses on the effect of health education on increasing family readiness to care for stroke patients in the Kalianda Health Center Work Area, South Lampung Regency in 2022. The results of the study on Ny. A, Mr. A, Mrs. R found a lack of family readiness. The nursing diagnosis obtained is the lack of family readiness related to the inability of the family to recognize the problem. The intervention was carried out for 7 days by providing health education with leaflets and flipcharts to increase the readiness of respondents. The implementation study for 7 days showed that some of the problems were resolved, which was marked by the increased readiness of families to care for sick families. The results of the evaluation carried out for 7 days showed an increase in family readiness with a change in score. There is an effect of health education on increasing family readiness to care for stroke patients in the Kalianda Health Center Work Area, South Lampung Regency in 2022. Keywords: Health Education, Family Readiness, Caring for Stroke Patients
Hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien Imam Farid Farian Husada; Andoko Andoko; Rahma Elliya
JOURNAL OF Mental Health Concerns Vol. 1 No. 1 (2022): Alternatif terapi untuk menurunkan gejala depresi pada lansia
Publisher : Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Unit Penelitian dan Pengabdian Kep Akademi Keperawatan Baitul Hikmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56922/mhc.v1i1.119

Abstract

Pendahuluan :Kecemasan dapat menimbulkan beberapa gangguan psikologis antara lain bibir terasa kering, merasa kesulitan bernafas, merasa dalam suasana yang tidak nyaman, berkeringat meskipun cuaca tidak panas, jantung bedebar-debar, merasa sulit menelan, gemetar dan ketakutan. Apabila gangguan yang terjadi tidak diatasi dapat berpengaruh dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat dari perawat kepada pasien, Berdasarkan hasil prasurvey di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Pada Bulan Maret 2019, dari 10 pasien pre operasi, 7 pasien mengatakan jantungnya berdebar-debar, merasa pusing, mengalami keringat dingin, dan tremor, sedangkan 3 pasien tidak mengalami gejala tersebut, hal ini menunjukan bahwa tingkat kecemasan pada pasien pre operasi masih relative tinggi. Tujuan : dalam penelitian ini adalah diketahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2019. Metode :Jenis penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian ini menggunakan analitik, dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini adalah pasien pre operasi RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2019 dengan rata-rata 34 pasien perbulan, Sampel sejumlah 34 responden. Teknik sampling yang digunakan Accidental Sampling.Analisa data menggunakan analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil :Diketahui bahwa di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2019, sebagian perawat mempuyai komunikasi terapeutik tidak baik berjumlah 19 responden (55,9%), dansebagian besar pasien pre operasi mengalami kecemasan yang berjumlah 23 responden (67,6%).Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,007 atau p-value < nilai α (0,05) yang artinya terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik terhadap kecemasan pasien pre operasi Di RSUD Ahmad Yani Kota Metro Tahun 2019 dengan nilai OR : 2,168.Diharapkan kepada pihak RSUD Ahmad Yani Kota Metro untuk dapat meningkatkan dalam memberikan pelatihan kepada seluruh tenaga keperawatan tentang komunikasi teraputik yang baik dan benar.
Pengelolaan Aktivitas Fisik untuk Penurunan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIa Bandar Lampung Helma Wati; Eka Yudha Chrisanto; Andoko Andoko
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 9 (2023): Volume 6 No 9 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i9.10976

Abstract

ABSTRAK Secara nasional hasil RISKESDAS 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penduduk dengan tekanan darah tinggi sebesar 34,11%. Sedangkan di Provinsi Lampung 29, 94. Data di Bandar Lampung yang tercatat sebagai penderita hipertensi pada tahun 2020 mencapai 196.149 orang (23,6%). Penelitian ini bertujuan melakukan asuhan keperawatan komprehensif terhadap penderita hipertensi dengan melakukan pengelolaan aktivitas fisik di Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Bandar Lampung Tahun 2023. Jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan studi kasus. Subjek pada laporan asuhan keperawatan ini sebanyak 2 orang, Teknik pengambilan subjek studi kasus ini menggunkan teknik purposive sampling. Metode pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan pemeriksaan fisik. Menilai tekanan darah menggunakan tensi meter air raksa.  Pengkajian keperawatan dilakukan melalui wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan studi dokumentasi untuk memperoleh data yang akurat, sehingga ditemukan data patologis pada kasus I dan kasus II yaitu kenaikan tekanan darah. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus I dan II  yaitu risiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan afterload vasokontriksi dan nyeri akut berhubungan dengan peningkatan tekanan vascular cerebral dan iskemia. Intervensi Keperawatan dilakukan berdasarakan Standar Intervensi Keperawatan Indonesia menurut Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018 dengan kriteria hasil berdasarkan Standar Luaran Keperawatan Indonesia Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2019. Hasil evaluasi diketahui senam hipertensi sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Disarankan penderita hipertensi  mampu melakukan perawatan secara mandiri terhadap penyakit yang diderita seperti mengatur pola makan, diit serta pemeriksaan kepelayanan kesehatan dan melakukan aktivitas fisik senam hipertensi secara taratur dan menjadikan senam hipertensi sebagai salah satu alternatif pengobatan non farmakologika dalam pengobatan hipertensi. Kata Kunci : Aktivitas Fisik, Hipertensi  ABSTRAK Nationally the 2018 RISKESDAS results show that the prevalence of people with high blood pressure is 34.11%. Meanwhile in Lampung Province 29.94. Data in Bandar Lampung recorded as hypertension sufferers in 2020 reached 196,149 people (23.6%).  This study aims to provide comprehensive nursing care for hypertensive patients by managing physical activity at the Class IIA Women's Correctional Institution in Bandar Lampung in 2023. This type of descriptive research uses a case study approach. Subjects in this sick care report were 2 people. The technique of taking the subject of this case study used a purposive sampling technique. Methods of data collection by interviews, observation and physical examination. Assess blood pressure using a mercury tension meter.  The results of the research study of findings were carried out through interviews, physical examinations, observations, and documentation studies to obtain accurate data, so that pathological data were found in case I and case II, namely increased blood pressure. The diagnosis of involvement found in cases I and II is the risk of decreased cardiac output related to changes in afterload, vasoconstriction and acute pain associated with increased cerebral vascular pressure and ischemia. Nursing interventions were carried out based on the Indonesian Nursing Intervention Standards according to the SIKI Working Group Team DPP PPNI, 2018 with outcome criteria based on the Indonesian Nursing Outcome Standards DPP PPNI Working Group Team SLKI, 2019. The evaluation results found that hypertension exercise was very effective in reducing blood pressure in hypertension sufferers. It is recommended that hypertension sufferers be able to take care of their illness independently such as adjusting their diet, diet and health service checks and doing regular physical activity of hypertension gymnastics and making hypertension gymnastics an alternative non-pharmacological treatment in the treatment of hypertension. Keywords: Physical Activity, Hypertension
Asuhan Keperawatan Komperhensif Anak Diare dengan Penerapan Minyak Zaitun terhadap Ruam Popok pada Anak di Kecamatan Kemiling Bandar Lampung Ruspa Dewi; Andoko Andoko; Setiawan Setiawan
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 6, No 8 (2023): Volume 6 No 8 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v6i8.10636

Abstract

ABSTRAK Ruam popok adalah ketidaksempurnaan kulit yang dibedakan dengan adanya bercak merah pada kulit di daerah genital bayi. Ruam popok dapat disebabkan oleh popok yang mengelilingi kulit, urine, tinja, lecet, beserta unsur jamur dan mikroba. Menurut WHO, prevalence ruam diaper rash pada baby cukup banyak pada tahun 2012, terhitung hingga 25 persent rata-rata 6.840. 507. 000 anak baru lahir di bumi. Di NegaraIndonesia presentasi diaper rash 3-35%, Menyerang anak laki dan wanita umur 3th, dengan prevalence  puncak 9-12 bulan. Menganalisa Penerapan Minyak Zaitun Terhadap Ruam popok pada anak Di Kecamatan Kemiling Bandar Lampung Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dan metode quasy eksperimental. Desain penelitian ini menggunakan One group pre test – post test desain tanpa kelompok control dimana desain penelitian ini termasuk dalam penelitian pre- eksperimental. Hasil: Dalam asuhan keperawatan ini terdapat 2 pasien yang terkena ruam popok, An.H di derajat sedang, sedangkan An.K derajat Ringan. setelah dilakukan terapi minyak zaitun selama kurang lebih 5 hari didapatkan hasil adanya penurunan derajat ruam popok pada klien yang semula derajat sedang menjadi derajat ringan. Asuhan keperawatan yang dilakukan terhadap An. H dan An. K yaitu memberikan terapi minyak zaitun untuk menurunkan derajat ruam popok yang dialami oleh klien sehingga derajat ruam popok menurun dan dapat terkontrol. Kata Kunci: Minyak Zaitun, Ruam popok, Diare  ABSTRACK Diaper rash is a skin imperfection that is distinguished by the presence of red patches on the skin in the baby's genital area. Diaper rash can be caused by diapers covering the skin, urine, feces, abrasions, along with fungal and microbial elements. According to WHO, the prevalence of diaper rash in babies is quite a lot in 2012, accounting for up to 25 percent on average 6,840. 507,000 new children were born on earth. In Indonesia, the presentation of diaper rash is 3-35%, attacking boys and girls aged 3 years, with a peak prevalence of 9-12 months. To analyze the application of olive oil to diaper rash in children in the Kemiling district of Bandar Lampung in 2023. This research uses quantitative research and quasi-experimental methods. The research design used a One group pre test – post test design without a control group where the research design was included in the pre-experimental research. In this nursing care, there were 2 patients with diaper rash, moderate An.H, mild An.K. after olive oil therapy for about 5 days, the result was a decrease in the degree of diaper rash on the client, which was originally a moderate degree to a mild degree. Nursing care carried out on An. H and An. K, namely providing olive oil therapy to reduce the degree of diaper rash experienced by clients so that the degree of diaper rash decreases and can be controlled. Keywords: Olive Oil, Diaper Rash, Diarrhea