Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA DIABETES MELLITUS PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MAMUJU UTARA Jariana Jariana; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (547.251 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.350

Abstract

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) merupakan sebuah penyakit, di mana kondisi kadar glukosa di dalam darah melebihi batas normal. Hal ini disebabkan karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya Diabetes Mellitus pada pasien rawat jalan di RSUD Mamuju Utara.Penelitian ini merupakan Survey Analitik dengan desain Cross Sectional. Dengan jumlah 52 sampel dengan teknik Accidental Sampling dengan menggunakan uji analisis Chi square .Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan pola makan dengan Diabetes Mellitus dengan nilai ρ 0.748 > 0.05, tidak ada hubungan pola aktifitas fisik dengan Diabetes Mellitus dengan nilai ρ 0.522 > 0.05 dan ada hubungan riwayat herediter dengan Diabetes Mellitus dengan nilai ρ 0.021 ≤ 0.05.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada hubungan pola makan dengan terjadinya Diabetes mellitus, tidak ada hubungan pola akatifitas fisik dengan terjadinya Diabetes mellitus dan ada hubungan herediter dengan terjadinya Diabetes mellitus.Saran dalam penelitian ini adalah bagi petugas RSUD Mamuju Utara disarankan untuk mengetahui faktor predisposisi terjadinya Diabetes Mellitus dan Pelayanan kesehatan yang lebih baik diharapkan dapat menangani pencegahan Diabetes Mellitus yang akan menekan angka morbiditas.
FAKTOR YANG YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA TA,ANIUGE KECAMATAN TOMINI KABUPATEN PARIGI MOUTONG Arlin Arlin; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (584.639 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.362

Abstract

Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatan kesadaran, kemauan dan kemamapuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya, kesehatan merupakan fenomena sosial, pelayanan kesehatan bukan satu-satunya faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan tetapi juga dipengaruhi oleh faktor prilaku dan lingkungan, salah satu faktor lingkungan adalah kebiasaan masyarkat yang masih buang air besar sembarangan (BABS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pengetahuan msyarakat, ketersedian air, kepemilikan lahan, pendapatan masyarakat dan peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban di Desa Ta,aniuge Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada 75 responden dari 299 KK yang ada didesa Ta’aniuge Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Hasil Penelitian yang dilakukan ada hubungan antara pengetahuan (P-value) 0,000 (P<0,05). Ada hubungan antara ketersediaan air (P = 0,000 (P < 0,05) Ada hubungan antara pendapatan masyarakat P=0,001 (P<0,05). Ada Hubungan kepemilikan lahan (P-value) 0,0012 (P<0,05). Ada Hubungan peran petugas P=0,001 (P<0,05) dengan kepemilikan jamban di Desa Ta,aniuge Kecamatan Tomini Kabupaten Parigi Moutong. Disarankan Kepada Pihak terkait terutama pemerintah desa Ta,aniuge agar menganggarkan dari dana desa untuk pembangunan jamban sederhana bagi masyarakat berpendapatan rendah,pihak puskesmas bekerja sama dengan pemerintah desa melakukan pemicuan CLTS dan melakukan pelatihan kader kesehatan lingkungan.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT PNEUMONIA PADA ANAK BALITA DI RSUD MOKOPIDO KABUPATEN TOLITOLI Hasnawati Hasnawati; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.247 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.367

Abstract

Pneumonia pada balita masih menjadi masalah kesehatan utama di indonesia. Hal ini terlihat dengan tingginya angka morbiditas dan mortalitas akibat pneumonia. Salah satu upaya pneumonia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan penyakit pneumonia pada anak balita di RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli. Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain “Cross Sectional Study”. Sampel penelitian adalah semua balita yang berumur 1-5 tahun yang dirawat diruang perawatan anak RSUD Mokopido Tolitoli dengan jumlah 84 sampel, pengambilan sampel dilakukan secara Accidental Sampling dan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Chi-Square. Hasil analisis bivariat menunjukan bahwa ada hubungan kebiasaan merokok didalam rumah dengan penyakit pneumonia dengan nilai p 0,000 < 0,05, ada hubungan status gizi dengan penyakit pneumonia dengan nilai p 0,000 < 0,05 dan ada hubungan pemberian ASI esklusif dengan penyakit pneumonia dengan nilai p 0,000 < 0,05. Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan bahan masukan bagi RSUD Mokopido Kabupaten Tolitoli sehingga dapat melakukan penyuluhan kepada keluarga pasien mengenai faktor yang mempengaruhi terjadinya pneumonia utamanya Kebiasaan keluarga merokok di dalam rumah, Status Gizi dan Pemberian ASI Esklusif.
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT HEPATITIS B PADA PENDONOR DARAH DI UTD PMI PROVINSI SUL-TENG Putu Prabha Laksana; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.082 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.372

Abstract

Penyakit Hepatitis B adalah virus yang menyebabkan infeksi hati kronis yang dapat berkembang menjadi sirosis dan karsinoma hepatoseluler. Riwayat transfusi darah merupakan salah satu jalan masuk bagi bakteri, virus, dan parasit yang menyebabkan infeksi. Penggunaan jarum suntik bergantian merupakan faktor penularan hepatitis B, seperti jarum suntik yang tidak steril. Riwayat keluarga Hepatitis B, risiko tertular untuk orang yang tinggal serumah terjadi karena menggunakan peralatan rumah tangga. Berhubungan seks dengan bukan pasangan juga merupakan faktor dalam penularan hepatitis B dimana hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan air mani.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan penyakit hepatitis B pada pendonor darah di UTD PMI Sulteng.Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Data penelitian ini didapat dengan wawancara kepada responden dengan menggunakan kuesioner. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara riwayat transfusi darah dengan penyakit hepatitis B (p=0,008<0,05), dan riwayat keluarga hepatitis (p=0,000<0,05), serta berhubungan seks dengan bukan pasangan dengan (p= 0,001<0,005), namun tidak ada hubungan yang bermakna antara penggunaan jarum suntik bekas dengan penyakit hepatitis B (p=0,57>0,05).Hasil penelitian menyarankan agar instansi kesehatan melakukan pengendalian dan penanganan terhadap kasus hepatitis B.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT MADANI PALU Sudarmono Sudarmono; Nur Afni; Mohammad Andri; Rafiudin Rafiudin
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.354 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.387

Abstract

Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, mempengaruhi emosional dan tingkah laku. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian skizofrenia di Rumah Sakit Madani Palu.Desain dalam penelitian ini adalah Survey analitik dengan pendekatan Case Control Study. Adapun jumlah sampel yaitu 90 responden. Analisa yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis Univariat dan uji Odds Ratio (OR). Hasil uji statistik dengan uji Odds Ratio menunjukan bahwa jenis kelamin bukan merupakan faktor risiko terhadap kejadian skizofrenia dengan nilai OR 1,000 = 1, pendidikan merupakan faktor risiko terhadap kejadian skizofrenia dengan nilai OR 1,199 >1, pekerjaan merupakan faktor risiko terhadap kejadian skizofrenia dengan nilai OR 1, 120 >1, dan riwayat keturunan merupakan faktor risiko terhadap kejadian skizofrenia dengan nilai OR 1,262 >1. Saran penelitian ini bagi rumah sakit diharapkan meningkatkan promosi kesehatan berupa promosi kesehatan mental, psiko edukatif baik untuk penderita skizofrenia, keluarga maupun masyarakat. Hal ini dapat menambah pengetahuan dan dapat meminimalisir kekambuhan serta stigma negatif masyarakat kepada penderita skizofrenia.
EVALUASI MANFAAT PROGRAM BPJS DI PUSKESMAS DUNGINGIS KECAMATAN DAKOPAMEAN KABUPATEN TOLITOLI Yumiati Yumiati; Jamaluddin Sakung; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.396 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.389

Abstract

Jumlah penduduk di Kecamatan Dakopamean berjumlah 9.180 Jiwa dimana jenis kelamin laki-laki berjumlah 4.631 dan perem[uan berjumlah 4.549 jiwa sedangkan pengguna BPJS hanya 2.125 Jiwa. Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif, yaitu memberikan gambaran secara jelas atas sejumlah fakta-fakta yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Informan berjumlah 6 orang yang dilakukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data melalui data primer dan data skunder. Pengeolalahan data melalui reduksi data, pengajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa manfaat program BPJS belum mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini disebabkan banyaknya masyarakat yang belum mengerti cara mendaftar BPJS. Efesiensi waktu tunggu aktif kartu BPJS selama satu minggu. Sedangakan kecukupan sumber daya manusia yang dimiliki tenaga medis belum mencukupi. Hal ini disebabkan karna pendidikan yang dimiliki tenaga medis masih rendah, pendidikan perawat dan bidan masih banyak yang berpendidikan Diploma. Sedangakan untuk aspek fasilitas yang dimiliki Puskesmas Dungingis Kecamatan Dakopamean Kabupaten Tolitoli sudah cukup memadai sehingga dapat dikatakan apa yang dirasakan oleh pasien telah mencukupi. Penelitian ini menyarankan kepada pihak puskesmas dan BPJS Kecamatan Dakopamean agar kiranya dapat mempermudah dan mempercepat kembali proses pendaftaran BPJS dan pihak puskesmas dungingis Kecamatan Dakopamean agar lebih meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi khususnya tenaga medis perawat dan bidan.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN HIPERTENSI PADA LANSIA DI DESA OGODOPI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIMBAR KABUPATEN PARIGI MOUTONG Ni Wayan Sudarni; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.345 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.401

Abstract

Hipertensi adalah penyakit yang kejadiannya sering dijumpai pada lansia dan kejadiannya diperkirakan akan terus meningkat seiring pertambahan usia dan perubahan gaya hidup. Hipertensi merupakan kondisi patologis yang dapat menyebabkan kelainan multiorgan termasuk mata, jantung, ginjal dan otak. Tujuan penelitian adalah untuk faktor risiko kejadian hipertensi pada lansia di Desa Ogodopi Wilayah Kerja Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Jenis penelitian ini penelitian survei analitik yaitu penelitian yang mencoba menggali bagaimana faktor risiko itu terjadi. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan pendekatan case control. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 64 responden yang terdiri dari 32 kasus dan 32 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara pola makan dengan nilai OR = 16.111 > 1, aktifitas fisik dengan nilai OR = 3.857 > 1 dan penyakit diabetes militus dengan nilai OR = 21.923 > 1 terhadap Penyakit hipertensi pada lansia di Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong. Kesimpulan dalam penelitian ini didapatkan ada pengaruh ketiga variabel independen (pola makan, aktifitas fisik, dan penyakit diabetes militus dengan variabel dependen penyakit hipertensi pada lansia. Saran dalam penelitian diharapkan bagi pihak instansi terkait Puskesmas Kasimbar Kabupaten Parigi Moutong mampu meningkatkan sosialisasi dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan di posbindu pada lansia agar menurunkan angka kejadian penyakit hipertensi.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI HIV/AIDS DI RSU ANUTAPURA PALU Nurhayati Nurhayati; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.991 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.414

Abstract

PenyakitinfeksiHIV danAIDSmerupakan penyakit menular akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh. Data dari Dinas Kesehatan Kota Palu bulan September 2017 sebanyak 625 kasus terdiri dari HIV 378 kasus dan ADIS 247 kasus, 94 kasus diantaranya meninggal dunia. Berdasarkan data RSU Anutapura Palu tahun 2015 jumlah kasus HIV/AIDS sebanyak 80 kasus dan tahun 2016 berjumlah 83 kasus, sementara sampai bulan September tahun 2017 terdapat 51 kasus.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian infeksi HIV/AIDS di RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan rancangan Case Control Study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita HIV/AIDS yang di rawat di RSU Anutapura Palu pada tahun 2017  sebanyak 51 kasus dan 51 kontrol yang semuanya dijadikan sampel penelitian. Kontrol diambil dari semua pasien yang berkunjung dan melakukan tes HIV/AIDS yang memenuhi kriteria inklusi dan mempunyai kesamaan karakteristik dengan kasus. Hasil penelitian menunjukkanbahwa ketiga variabel independen merupakan faktor risiko kejadian HIV/AIDS,yaitu Heteroseksual dengan Odds Ratio (OR) = 2,236, kemudian LSL hasil analisisOdds Ratio (OR) = 1,971,sertaPengguna napza suntik (Penasun) diperoleh hasilOdds Ratio (OR) yang tinggi yaitu = 9,302. Diharapkan pihak Rumah sakit melalui Dinas Kesehatan subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) sebaiknya bekerjasama secara lintas sektoral dengan Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, manajemen tempat hiburan, masyarakat peduli AIDS, dan lembaga donor untuk membuat sebuah program pendampingan yang berperan sebagai monitoring status kesehatan pada kolompok berisiko terinfeksi HIV/AIDS.Penyakit infeksi HIV dan AIDS merupakan penyakit menular akibat menurunnyasistem kekebalan tubuh. Data dari Dinas Kesehatan Kota Palu bulan September 2017sebanyak 625 kasus terdiri dari HIV 378 kasus dan ADIS 247 kasus, 94 kasus diantaranyameninggal dunia. Berdasarkan data RSU Anutapura Palu tahun 2015 jumlah kasusHIV/AIDS sebanyak 80 kasus dan tahun 2016 berjumlah 83 kasus, sementara sampai bulanSeptember tahun 2017 terdapat 51 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorrisiko kejadian infeksi HIV/AIDS di RSU Anutapura Palu. Jenis penelitian ini adalahpenelitian analitik dengan rancangan Case Control Study. Populasi dalam penelitian iniadalah seluruh penderita HIV/AIDS yang di rawat di RSU Anutapura Palu pada tahun 2017sebanyak 51 kasus dan 51 kontrol yang semuanya dijadikan sampel penelitian. Kontroldiambil dari semua pasien yang berkunjung dan melakukan tes HIV/AIDS yang memenuhikriteria inklusi dan mempunyai kesamaan karakteristik dengan kasus. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa ketiga variabel independen merupakan faktor risiko kejadianHIV/AIDS, yaitu Heteroseksual dengan Odds Ratio (OR) = 2,236, kemudian LSL hasilanalisis Odds Ratio (OR) = 1,971, serta Pengguna napza suntik (Penasun) diperoleh hasilOdds Ratio (OR) yang tinggi yaitu = 9,302. Diharapkan pihak Rumah sakit melalui DinasKesehatan subdin Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) sebaiknya bekerjasamasecara lintas sektoral dengan Dinas Pariwisata, Dinas Sosial, manajemen tempat hiburan,masyarakat peduli AIDS, dan lembaga donor untuk membuat sebuah program pendampinganyang berperan sebagai monitoring status kesehatan pada kolompok berisiko terinfeksiHIV/AIDS.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENYAKIT TB PARU DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MOKOPIDO KABUPATEN TOLITOLI Moh. Izhar A Batalipu; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.908 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.420

Abstract

TB Paru merupakan masalah kesehatan di Kabupaten Tolitoli. Penyakit Tuberkulosis Paru banyak menyerang usia produktif, kebanyakan dari kelompok sosial rendah dan berpendidikan rendah. Meningkatnya HIV/AIDS yang menurunkan daya tahan tubuh juga menyebabkan meningkatnya kembali penyakit TB Paru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Penyakit TB Paru Di Rumah Sakit Umum Daerah Mokopido Tolitoli. Jenis penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, disajikan dalam bentuk cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah pasien rawat jalan yang berkujung di RSU Mokopido Tolitoli, dimana pada penelitian ini penulis ingin mengetahui hubungan pengetahuan, merokok, dan pendapatan terhadap penyakit  TB Paru. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan penyakit TB Paru dengan nilai P.value 0.005. Tidak ada hubungan merokok dengan penyakit TB Paru dengan nilai P.value 0.992. Tidak ada hubungan pendapatan dengan penyakit TB Paru dengan nilai P.value 0.712. Saran penelitian ini adalah diharapkan bagi pihak rumah sakit, khususnya bagian kesehatan masyarakat untuk lebih meningkatkan frekuensi penyuluhan khususnya menyangkut dengan pencegahan TB Paru.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BALUKANG KECAMATAN SOJOL KABUPATEN DONGGALA Nursan Nursan; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 1 No. 1: Oktober 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (134.328 KB) | DOI: 10.56338/jks.v1i1.422

Abstract

Tuberkolusis Paru (TB) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mykobacterium tuberkolusis, yang menyerang paru-paru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Faktor Risiko Kejadian TB Paru di wilayah Kerja Puskesmas Balukang Kecamatan Sojol Kabupaten Donggala. Jenis penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan case control dengan populasi dan sampel penelitian adalah reponden penderita TB Paru dan keluarga atau serumah sebanyak 42 orang, yang terdiri 21 kontrol 21 kasus. Variabel bebas adalah Kontak TB, Etika Batuk dan Bersin, Etika Membuang dahak dan variabel terikat adalah Kejadian TB Paru. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa Signifikan Faktor Kontak TB merupakan Faktor protektif terhadap Kejadian TB  dengan OR< 1 (0,5) signifikan  Faktor Etika Batuk dan Bersin merupakan Bukan Faktor Risiko Kejadian TB dengan OR = 1 (1,00) yang signifkan faktor Etika Membuang Dahak terhadap Kejadian TB dengan OR >1 (1,28). Merupakan Faktor Risiko Kejadian TB paru. Saran Perlu peningkatan penyuluhan kepada masyarakat dengan melibatkan berbagai sektor yang terkait, agar masyarakat dapat mengetahui dan menghindari berbagai faktor risiko yang mendukung terjadinya TB Paru.