Claim Missing Document
Check
Articles

FAKTOR RISIKO KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU KABUPATEN SIGI Titus Titus; Nur Afni; Herlina Yusuf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.878 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.835

Abstract

Seorang penderita TB dengan BTA positif yang derajat positifnya tinggi berpotensi menularkan penyakit TB. Setiap satu BTA positif akan menularkan kepada 10-15 orang lainnya, sehingga kemungkinan setiap kontak untuk tertular TBC adalah 17%. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko kejadian Tubeculosis paru di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode Case Control Study dengan jumlah 98 sampel (49 kasus dan 49 kontrol) dengan menggunakan uji Statistik yaitu Chi – square  ( X2).Hasil uji statistik dengan  uji Odds Ratio menunjukan bahwa kontak serumah  merupakan faktor risiko terhadap kejadian tuberculosis paru dengan nilai OR 1.560>1, luas ventilasi merupakan faktor risiko terhadap kejadian tuberculosis paru dengan nilai OR 2.212>1 dan riwayat imunisasi BCG merupakan faktor risiko terhadap kejadian tuberculosis paru dengan nilai OR 17.333 > 1.Saran dalam penelitian ini adalah bagi petugas Puskesmas untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang faktor risiko dalam mencegah tuberculosis paru dengan menganjurkan melakukan pemeriksaan jika terdapat batuk lebih dari 1 bulan tidak kunjung sembuh serta untuk masyarakat untuk lebih meningktkan pola hidup sehat dan mencegah faktor pencetus dan merubah gaya hidup yang dapat menyebabkan tuberculosis paru. Kata Kunci : Kontak Serumah, Luas Ventilasi, Riwayat Imunisasi BCG, kejadian Tuberculosis Paru        
HUBUNGAN INFORMASI DAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA PASIEN HIV-AIDS DI POLI PDP RSUD UNDATA PROVINSI SULAWESI TENGAH Sucerni Sucerni; Sudirman Sudirman; Nur Afni
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.091 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.844

Abstract

Kepatuhan terhadap terapi antiretroviral merupakan kunci keberhasilan pengobatan HIV, karena ARV berkelanjutan mampu menekan HIV hingga tak terdeteksi, meningkatkan kualitas dan kelangsungan hidup, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan serta mengurangi risiko penularan HIV. Sebaliknya, ketidakpatuhan terhadap pengobatan merupakan penyebab utama kegagalan terapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan informasi dan motivasi dengan kepatuhan minum obat ARV.Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan jumlah 62 sampel. Analisa menggunakan uji statistik Chi-Square dengan taraf signifikansi α <0,05.Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan informasi dengan kepatuhan minum obat ARV dengan nilai p value = 0,299 > 0,05. Ada hubungan motivasi dengan kepatuhan minum obat ARV dengan nilai p value = 0,002 < 0,05.Kesimpulannya adalah tidak ada hubungan informasi dengan kepatuhan minum obat ARV dan ada hubungan motivasi dengan kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV-AIDS. Saran dalam penelitian ini adalah perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan minum ARV melalui pemberian informasi yang akurat dan berkesinambungan serta motivasi yang kuat dari keluarga atau dari kelompok dukungan sebaya. Kata Kunci: HIV, AIDS, Antiretroviral, ODHA, Informasi, Motivasi, Kepatuhan ARV
HUBUNGAN SANITASI DASAR DAN CUCI TANGAN PAKAI SABUN DENGAN PENYAKIT DIARE PADA BALITA DI PENGUNGSIAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANTOLOAN Sri Wahyuni Taba; Nur Afni; Herlina Yusuf
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.886 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.845

Abstract

Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam satu hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar dan cuci tangan pakai sabun dengan penyakit diare pada balita.            Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan cara pengumpulan data sekaligus pada suatu waktu dengan tujuan untuk mencari  hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling terhadap 57 balita. Analisis dilakukan dengan menggunakan Uji Chi-Square.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara cuci tangan pakai sabun dengan nilai ρ = 0,004 (ρ value = < 0,05) terhadap penyakit diare pada balita di Pengungsian Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan. Tidak ada hubungan antara ketersediaan air bersih dengan nilai ρ = 0,153 (ρ value = > 0,05), tidak ada hubungan ketersediaan tempat pembuangan sampah ρ = 1,000 (ρ value = > 0,05), tidak ada hubungan ketersediaan jamban ρ = 1,000 (ρ value = > 0,05), tidak ada hubungan ketersediaan SPAL ρ = 1,000 (ρ value = 0,05) terhadap penyakit diare pada balita di Pengungsian Wilayah Kerja Puskesmas Pantoloan.Peneliti memberikan saran untuk masyarakat pengungsian wilayah kerja puskesmas pantoloan agar menerapkan kebiasaan cuci tagan pakai sabun setiap memberi makan balita agar tetap sehat dan tidak terkena penyakit, seperti diare.  Kata Kunci :   Sanitasi Dasar, Cuci Tangan Pakai Sabun, Diare
HUBUNGAN PENGGUNAAN MASKER DAN MASA KERJA DENGAN FUNGSI PARU POLISI LALU LINTAS DI POLRES PALU Ummi Kalsum; Nur Afni; Andi Reza Alief Chairin Noor
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.815 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.849

Abstract

Kapasitas paru-paru adalah kemampuan paru-paru menampung udara. Kapasitas paru-paru bervariasi sesuai dengan ukuran dan usia seseorang. Makin tinggi seseorang makin besar paru-parunya jika dibandingkan dengan orang yang lebih pendek. Makin tua seseorang kapasitas paru-parunya juga menurun karena paru-paru kehilangan daya elastisitasnya dan otot-otot pernapasan menjadi kurang efisien. Alat yang digunakan untuk mengukur kapasitas paru-paru disebut spirometer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan masker dan masa kerja dengan fungsi paru polisi lalu lintas di Polres Palu. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional Study dimana data yang menyangkut data variabel independen dan variabel dependen akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Jumlah sampel yang didaptkan selama penelitian berjumlah 33 orang Pengambilan sampel dilakukan dengan accidental sampling, yaitu sampel diambil berdasarkan kebetulan siapa saja polisi lalu lintas Polres Palu yang ditemui di pos penjagaan dan polisi lalu lintas yang ditemukan di kantor polres yang tidak sempat bertugas di pos lalu lintas pada saat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara penggunaan masker dengan nilai p = 0.001 (p < 0.05) dan masa kerja dengan nilai p = 0.008 (p < 0.05) dengan fungsi paru polisi lalu lintas di polres kota palu. Ditujukan bagi pihak polre kota palu agar selalu menghimbau kepada seluruh polisi lalu lintas yang bertugas untuk selalu menggunakan masker dan polisi yang sudah berumur 40 tahun keatas bisa digantikan yang lebih muda untuk mengatur lalu lintas melalui sosialisasi atau penyampaian informasi sebelum menjalankan tugas. Kata Kunci : Kapasitas/fungsi Paru, Penggunaan Masker dan Masa Kerja
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KEPALA KELUARGA TERHADAP UPAYA PENCEGAHAN DBD DIWILAYAH PUSKESMAS BIROBULI KOTA PALU Akri Aguspandri Lutani; Nur Afni; Muh. Anshar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (123.858 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.850

Abstract

Setiap tahun ribuan orang meninggal karena demam berdarah dengue (DBD). demam berdarah dengue juga sering menyebabkan kejadian luar biasa (LKB). Penyakit ini bersifat penyakit yang musiman yang biasa muncul pada musim hujan. Hampir seluruh provinsi kabupaten/kota terjangkit DBD dan 100 orang mati per bulan karena DBD. Masih tingginya angka kematian dan kesakitan DBD di sebabkan karena ketidak pedulian masyarakat dalam menanggulangi DBD, sebagian besar masyarakat sudah tahu cara penanggulangan tapi tidak melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara geografis tingkat kepadatan rumah dan penduduk serta mobilitas penduduk di wilayah Puskesmas Birobuli sangat berpotensi terjadinya angka insiden/kejadian kasus DBD.Jenis penelitian ini adalah analitik dalam bentuk survey yang bersifatobservasional dengan metode pendekatan Cross Sectional yaitu rancangan penelitian untuk mengukur dua variabel sekaligus yaitu tingkat pengetahuan dan motivasi Hasil uji statistik dengan mengunakan Chi-square diperoleh nilai           P = 0,086 (P ≤ 0,05) berarti secara statistik ada hubungan bermakna antara sikap responden dengan upaya pencegahan penyakit DBD (Ho ditolak).    teradap upaya pencegahan DBD.Adapun saran dalam penelitian ini adalah diharapkan masyarakat untuk lebih memperhatikan kegiatan 3M plus dan pelaksanaan PSN-DBD sehingga mengurangi risiko terkena penyakit DBD yang dimulai dari mengubah kebiasaan yang tidak baik dan memperhatikan lingkungan tempat tinggal sekitar. Kata Kunci : Demam Berdarah Dengue (DBD), Pengetahuan, Motivasi, Upaya Pencegahan DBD
FAKTOR RISIKO KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BIROMARU KABUPATEN SIGI Erlin Charolina Sirenden; Nur Afni; Muh. Ansar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.969 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.984

Abstract

ABSTRAKBanyak faktor yang dapat mempengaruhi kematian ibu salah satunya disebabkan karena anemia dalam kehamilan. Angka kejadian anemia di Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi tahun 2017 sebanyak 73 kasus dan periode Januari s/d Agustus 2018 meningkat sebanyak 81 kasus. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor risiko kejadian anemia di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey analitik dengan metode Case Control Study. Dengan jumlah 90 sampel (45 kasus dan 45 kontrol) dengan menggunakan uji Statistik yaitu Odds Ratio. Hasil uji statistik menunjukan bahwa jarak kehamilan  merupakan faktor risiko terhadap kejadian anemia dengan nilai OR 1.344>1, paritas merupakan faktor protektif terhadap kejadian anemia dengan nilai OR 0.508<1 dan pemeriksaan ANC merupakan faktor risiko terhadap kejadian anemia dengan nilai OR 3.532> 1. Saran dalam penelitian ini adalah bagi petugas puskesmas untuk lebih meningkatkan penyuluhan tentang faktor risiko dalam mencegah anemia pada ibu hamil dan menganjurkan melakukan pemeriksaan ANC secara rutin serta untuk masyarakat untuk lebih meningkatkan pola hidup sehat dan mencegah faktor pencetus dan merubah gaya hidup yang dapat menyebabkan anemia. Kata Kunci: Jarak kehamilan, Paritas, Pemeriksaan ANC, Kejadian Anemia
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN KEBIASAAN VULVA HYGIENE DENGAN KEJADIAN KEPUTIHAN DISMK MUHAMMADIYAH 1 PALU Siti Pertiwi Aswin Saputri; Nur Afni; Sriwahyudin Moonti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.989 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.986

Abstract

ABSTRAKPengetahuan pada hakikatnya merupakan apa yang diketahui tentang suatu objek tertentu dan setiap jenis pengetahuan mempunyai ciri–ciri spesifik mengenai apa (ontology), bagaimana (epistemology) dan untuk apa (aksiology) pengetahuan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Dari adanya pengetahuan yang didapat oleh individu juga bisa berpengaruh dengan kebiasaan dalam melakukan tindakan. Kebiasaan terbentuk karena adanya pengetahuan, pengetahuan yang rendah bisa menyebabkan munculnya kebiasaan-kebiasaan buruk dalam melalukan Vulva Hygiene sehingga bisa menimbulkan keputihan atau pun infeksi lain pada organ genetalia. Begitu juga sebaliknya pengetahuan yang tinggi akan berpengaruh dengan kebiasaan yang baik dalam melakukan Vulva Hygiene. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan pengetahuan dan kebiasaan vulva hygiene dengan kejadian keputihan. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study, pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling yang berjumlah 58 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan pengetahuan dengan kejadian keputihan (ρ= 0.125>0.05), ada hubungan kebiasaan vulva hygiene dengan kejadian keputihan dengan nilai (ρ= 0.000<0.05). Peneliti menyarankan kepada institusi agar perlu memberikan informasi berupa sosialisasi dan dorongan kepada anak didiknya dan diperlukan penambahan pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah.Kata Kunci         : Pengetahuan, Vulva Hygiene, Kejadian Keputihan
Hubungan Pengetahuan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Kecelakaan Kerja pada Petugas Pemadam Kebakaran Kota Palu: The Correlation of Knowledge and Self-Protection Equipment Towards Firefighters Work Accidents in Palu Wahyu Nuramida; Nur Afni; Nurjanah
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 3 No. 1: APRIL 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.228 KB) | DOI: 10.56338/jks.v3i1.1686

Abstract

Banyaknya kasus kecelakaan kerja pada Petugas Pemadam Kebakaran Kota Palu, dikarenakan petugas banyak menggunakan alat pelindung diri yang tidak lengkap. Dan sebagian petugas memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai K3. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengetahuan dan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan Kecelakaan Kerja pada Petugas Pemadam Kebakaran Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah metode survey analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan jenis Random Sampling. Sampel yang diambil adalah sebanyak 53 orang. Dan menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan Pengetahuan dengan Kecelakaan kerja yang dibuktikan dengan uji statistik dengan nilai (p- Value 0,000<0,05) dan Penggunaan Alat Pelindung Diri dengan Kecelakaan Kerja yang dibuktikan dengan uji statistik dengan nilai (p- Value 0,001<0,05). Disarankan agar Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu lebih banyak mengadakan pelatihan atau sosialisasi K3 agar petugas lebih memahami manjemen pelaksaan K3 untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja.
Hubungan Pengetahuan Anak Buah Kapal (ABK) Pt.”X” tentang HIV/AIDS dengan Pemeriksaan HIV/AIDS di Pelabuhan Pantoloan Palu: The Correlation Between Knowledge and Attitude of Ship Crews of Pt. “X” Concerning HIV/AIDS with HIV/AIDS Check in Pantoloan Port, Palu Ni Luh Nurmiati; Nur Afni; Sri Wahyudin Moonti
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 3 No. 1: APRIL 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (845.612 KB) | DOI: 10.56338/jks.v3i1.1687

Abstract

Human immunodevisiency virus (HIV) secara fisiologis adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh penderitanya. Permasalah HIV dan AIDS menjadi tantangan kesehatan hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia. ABK atau pelaut disebut sebagai komunitas high risk men atau laki-laki dengan risiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS karena mereka adalah laki-laki dengan mobilitas yang tinggi, tempat bekerja yang tidak menetap karena mengikuti rute perjalanan kapal yang kadang berlangsung dalam cukup lama, sehingga memungkinkan mereka untuk mennggunakan jasa pekerja seksual. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ABK tentang HIV/AIDS melaui pemeriksaan HIV/AIDS di pelabuhan pantoloan palu. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study dengan menggunakan Uji chi square.Yaitu peneliti melakukan pengukuran variabel pada satu saat tertentu pada setiap obyek yang hanya diobsrvasi satu kali dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut. Berdasarkan uji chi square menunjukkan bahwa nilai p(pValue) = 0,284 yang artinya (p>0,05) maka Ho ditolak, tidak ada hubungan pengetahuan ABK tentang HIV/AIDS dengan pemeriksaan HIV/AIDS, ada hubungan antara sikap ABK tentang HIV/AIDS dengan pemeriksaan HIV/AIDS p(pValue) = 0,041 (p < 0,05). Pemahaman ABK tentang pentingnya pemeriksaan HIV/AIDS, dapat mengurangi risiko terjadinya penularan HIV/AIDS dan Peningkatan kemauan atau minat ABK dalam melakukan pemeriksaan HIV/AIDS merupakan faktor yang sangat penting untuk mendeteksi penderita HIV lebih cepat sebelum menjadi AIDS.
Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis Paru pada Pekerja Pembuat Kasur di Desa Dalaka Wilayah Kerja Puskesmas Toaya Kabupaten Donggala: Risk Factors of Lung Tb Events in Mattress Workers in Dalaka Village, Toaya Public Health Center Work Area, Donggala Regency Renni; Nur Afni; Nur Rismawati
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 3 No. 2: MEI 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.413 KB) | DOI: 10.56338/jks.v3i2.1689

Abstract

Tuberkulosis Paru merupakan penyakit infeksi yang disebabkan Mycobacterium Tuberculosis yang menyerang jaringan paru-paru. TB Paru menjadi penyebab kematian ke dua di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui Faktor Risiko Kejadian TB Paru pada Pekerja Pembuat Kasur di Desa Dalaka wilayah kerja Puskesmas Toaya Kabupaten Donggala. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi analitik dengan metode Case control. Dengan jumlah 30 sampel (15 kasus dan 15 kontrol) dengan menggunakan uji Statistik yaitu Odds Ratio (OR). Hasil uji Statistik dengan uji Odds Ratio menunjukan bahwa penggunaan Alat Pelindung Diri masker merupakan faktor risiko kejadian TB paru dengan nilai OR 8,000>1, masa kerja merupakan faktor risiko kejadian TB paru dengan nilai OR 3,143>1 dan paparan debu kapas merupakan faktor risiko kejadian TB paru dengan nilai OR 11,000>1. Kesimpulan dalam penilitian ini dengan menggunakan uji Odds Ratio menunjukan bahwa penggunaan Alat Pelindung Diri masker merupakan faktor risiko kejadian TB paru, Masa kerja merupakan faktor risiko kejadian TB paru dan Paparan debu kapas merupakan faktor risiko kejadian TB paru. Saran dalam penelitian ini Bagi petugas Puskesmas Toaya untuk lebih meningkatkan penyuluhan kesehatan terhadap faktor risiko dalam pencegahan penyakit TB Paru, serta untuk masyarakat untuk lebih meningkatkan pola hidup sehat dan menghindari faktor risiko dan merubah gaya hidup sehat, menghindari kebiasaan buruk saat bekerja agar terhindar dari faktor risiko kejadian TB Paru.