Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

POLA ASUH DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 2 -3 TAHUN Yuliastanti, Triani; Khoiriyah, Etika
Jurnal Kebidanan VOLUME 08 No.02, DESEMBER 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v8i02.223

Abstract

ABSTRAKPerilaku sosial (personal sosial) merupakan salah satu kategori perkembangan anak toddler yang berhubungan dengan kemampuan mandiri seperti memakai baju sendiri, pergi ke toilet sendiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Perkembangan personal sosial anak toddler tidak semuanya maksimal lebih dari 25% anak toddler mengalami keterlambatan perkembangan. Keterlambatan perkembangan tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama dari faktor orang tua yaitu pola pengasuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola asuh, gambaran perkembangan personal sosial dan hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan personal sosial anak toddler. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey analitik dan pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia 2-3 tahun sejumlah 53, dengan teknik purposive sampling  diperoleh sampel 49 dan analisa data chi square. Hasil perhitungan chi square dengan α = 0,05, diperoleh nilai X2 hitung 11.031 dan p value = 0,004 (p < 0,05), berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pola asuh orang tua dengan perkembangan personal sosial anak usia 2-3 tahun. Kata Kunci: Pola asuh, Perkembangan personal anak usia 2 – 3 tahun.PARENTING AND CHILD DEVELOPMENT AGE 2-3 YEARSABSTRACTSocial behavior (personal social) is one category toddler child development associated with the ability to independently like to wear their own clothes, go to the toilet alone, socialize and interact with their environment. Personal social development of children toddler not all up more than 25% of children experiencing developmental delays toddler. The developmental delay can be influenced by various factors, especially on the factors parents are parenting. This study aims to describe parenting, on the development of social and personal relationships parenting parents with personal social development of children toddler. The study was conducted using analytical survey method and cross sectional approach. The population in this study were all children aged 2-3 years a number 53, by using purposive sampling obtained 49 samples and data analysis chi square. The calculation result of chi square with α = 0.05, the value of X2 count 11 031 and p value = 0.004 (p <0.05), means Ha Ho accepted and rejected. From this study we can conclude that there is a relationship with the parents' parenting personal social development of children aged 2-3 years.Keywords: parenting, personal development of children aged 2-3 years..
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN FIELDTRIEP TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI DALAM DETEKSI DINI PERKEMBANGAN ANAK Nurhidayati, Novita; Yuliastanti, Triani
Jurnal Kebidanan VOLUME 09 No.01, JUNI 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v9i01.311

Abstract

ABSTRAKLatar belakang : Perkembangan anak sangat menentukan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pada tahap-tahap selanjutnya. Maka dari itu seorang anak diharapkan dapat mencapai tahap perkembangan sesuai dengan kurva perkembangan. Perkembangan seorang anak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu genelik dan lingkungan. Faktor lingkungan antara lain gizi, lingkungan dan stimulasi perkembangan. Salah satu kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa D III Kebidanan adalah dapat melakukan deteksi dini perkembangan anak, salah satunya menggunakan lembar KPSP, yang termuat dalam mata kuliah Asuhan Neonatus, Bayi, dan Balita. Tujuan: Untuk mengetahui efektifitas pembelajaran filedtrip terhadap pencapaian kompetensi dalam deteksi dini perkembangan anak. Metode Penelitian: Menggunakan metode deskriptif observasioanal dengan one group pre dan post test design, serta pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa semester 3 Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali Tahun Akademik 2013/2014. dengan teknik total sampling, sejumlah 92 mahasiswa kemudian  analisa data dengan Paired samples  T-test. Hasil Penelitian terdapat 82 mahasiswa yang tidak kompeten dan 10 mahasiswa yang kompeten dalam melakukan deteksi dini perkembangan anak sebelum dilakukan metode pembelajaran fieldtriep. Setelah dilakukan pembelajaran dengan metode fieltriep terdapat 4 mahasiswa yang belum kompeten dan 84 mahasiswa yang kompeten. Hasil analisa data dengan SPSS 16.00 didapatkan nilai Sig (2-tailed) = 0,000, pada taraf signifikansi 95% diperoleh t hitung (20,830) > t tabel (1,896). Simpulan Terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan metode pembelajaran fieldtriep terhadap pencapaian kompetensi mahasiswa dalam melakukan deteksi dini perkembangan anak.Kata kunci : fieldtriep, KPSPEFFECTIVENESS FIELD TRIP LEARNING TO THE ACHIEVEMENT OF COMPETENCY IN EARLY DETECTION OF CHILDREN DEVELOPMENTABSTRACTBackground: The development of the child will determine the quality of Human Resources (HR) at later stages. Thus the child is expected to reach the stage of development in accordance with the development curve. A child's development is influenced by several factors, namely genelik and environment. Environmental factors such as nutrition, environmental and developmental stimulation. One of the competencies that must be mastered DIII Midwifery students are able to make early detection of child development, one of which uses KPSP sheet, which contained the subjects Care Neonates, Infants, and Toddlers.  Purpose: To determine the effectiveness of learning filedtrip to the achievement of competence in the early detection of child development.  Methods: Using a descriptive method observasioanal with one group pre and post test design, as well as the cross sectional approach. The population in this study were all students of the 3rd semester Midwifery Academy Estu Utomo Boyolali Academic Year 2013/2014. with a total sampling techniques, a number of 92 students then analyze the data with paired samples T-test.  Results are 82 students who are incompetent and 10 students who are competent in the early detection of child development before learning methods fieldtriep. After learning the method fieltriep there are 4 students who have not qualified and competent students 84. The results of the data analysis with SPSS 16:00 got the Sig (2-tailed) = 0.000, at a significance level of 95% was obtained t (20,830)> t table (1.896).  Conclusions There is a significant influence on the use of learning methods fieldtriep to the achievement of student competence in the early detection of child developmentKeywords: fieldtriep, KPSP
HUBUNGAN PERAN BIDAN DENGAN PERILAKU PERIKSA INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) Yuliastanti, Triani; ., Rismawati
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.01, JUNI 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i01.334

Abstract

ABSTRAK                           Latar Belakang: Kanker serviks merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak terjadi pada kaum wanita. Kanker serviks menduduki urutan tertinggi di negara berkembang dan urutan ke 10 di negara maju atau urutan ke 5 secara global Berdasar pada kebijakan pemerintah mengadakan program baru pencegahan Ca Serviks yang dilakukan melalui pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Tujuan : Mengetahui hubungan peran bidan dengan perilaku periksa Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Metode: Desain penelitian menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. populasi penelitian semua WUS di Desa Karanggeneng Kecamatan Boyolali sebanyak  971 WUS. Berdasarkan rumus slovin didapatkan jumlah sempel yaitu 91 responden. Teknik sampling accidental sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil : Penelitian menunjukkan responden yang diberikan penyuluhan dan  melakukan pemeperiksaan  IVA  sebanyak  41,2%, responden yang pernah dilakukan penyuluhan namun tidak periksa IVA sebanyak 58,8%. Sedangkan 100% responden yang tidak mendapatkan penyuluhan tidak melakukan pemeriksaan IVA. Hasil uji fisher exact didapatkan nilai p 0,006  < =0,05 sehingga ada hubungan antara peran bidan dengan perilaku periksa IVA. Kesimpulan : Ada hubungan  antara  peran bidan dengan perilaku periksa IVA. Bidan diharapkan melakukan penyuluhan dan memotivasi ibu secara berulang-ulang tentang pemeriksaan IVA agar meningkatkan pengetahuan dan minat ibu melakukan pemeriksaan IVA sebagai deteksi dini kangker servikKata kunci:  Peran bidan, perilaku periksa IVABIDAN ROLE RELATIONSHIP ROLE OF MIDWIVES WITH CHECK BEHAVIOR OF VISUAL ACID ACID INSPECTION (IVA) ABSTRACTBackground: Cervical cancer is one of the most common cancers in women. Cervical cancer ranks highest in developing countries and ranks 10th in developed countries or 5th place globally. Based on government policy, the implementation of a new program to prevent Cervical Ca is done by examining Visual Acetate Acid inspection (IVA). Objective: To determine the relationship between the role of midwives and the behavior of check for Visual Acetate Acid inspection (IVA). Method: The study design used correlational with cross sectional approach. the research population of all WUS in Karanggeneng Village, Boyolali District was 971 WUS. Based on the Slovin formula, the number of respondents was 91 respondents. The sampling technique is accidental sampling. Data collection tool in the form of a questionnaire. Data analysis using chi square test. Results: The study showed that respondents who were given counseling and conducted IVA examinations were 41.2%, respondents who had been given counseling did not check IVA for 58.8%. While 100% of respondents who did not receive counseling did not carry out IVA examinations. Fisher exact test results obtained p value 0.006 <= 0.05 so that there was a relationship between the role of midwives and IVA check behavior. Conclusion: There is a relationship between the role of midwives and the behavior of check IVA. Midwives are expected to conduct counseling and motivate mothers repeatedly about IVA examination so as to increase knowledge and interest in mothers conducting IVA examination as early detection of cervical cancerKeywords: Role of midwives, IVA check behavior.
HUBUNGAN PROGRAM KONSELING PIK-R DENGAN PERILAKU MENYIMPANG ANAK TINGKAT PENDIDIKAN DASAR DI SMPN N 3 BOYOLALI Yuliastanti, Triani; Ria, Mega Puspita
Jurnal Kebidanan VOLUME 12. NO.02, DESEMBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v12i02.395

Abstract

ABSTRAKLatar belakang penelitian ini adalah terjadinya permasalahan yang sangat kompleks pada remaja, bahwa sebanyak 28% remaja perempuan dan 24% remaja laki-laki meminum minuman beralkohol sebelum usia 15 tahun. Sekitar 2,8% remaja 15-19 tahun terlibat penyalahgunaan NAPZA. 0,7% perempuan dan 4,5% laki-laki umur 15-19 tahun melakukan seks pranikah. Sekitar 32,1% remaja perempuan dan 36,5% remaja laki-laki mulai pacaran saat mereka belum berusia 15 tahun, Dari data di Puskesmas Boyolali II, bahwa anak-anak yang duduk dibangku SMP masih sangat mudah untuk dipengaruhi terutama dari lingkungan(Puskesmas Boyolali II, 2019), SMP N 3 Boyolali merupakan wilayah kerja Puskesmas II Boyolali merupakan sasaran untuk program PIK R. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan program konseling PIK-R dengan perilaku menyimpang anak SMPN 3. Design penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional.Populasi berjumlah 224 responden.Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan jumlah sampel 36 responden. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan analisis Univariatdan Bivariat. Hasil analisis data menggunakan Chi-Square dengan program komputer diperoleh hasil p-value 0.008 (<0.05). Didapatkan ada hubungan yang signifikan antara program konseling PIK-R dengan perilaku menyimpang anak SMPN 3. Kesimpulan bahwa program konseling PIK-R dilaksanakan terencana, terstruktur dengan materi yang mudah dipahami, responden yang memiliki perilaku menyimpang 44,4% baik dari anak laki-laki dan perempuan. Remaja yang masih memiliki perilaku menyimpang yaitu siswa-siswi yang mengikuti program konseling PIK-R <2x. Dari hasil penelitian ini diharapkan remaja dilingkungan SMPN3 Boyolali dapat menerima informasi yang baik melalui Program PIK-RKata Kunci : Program PIK-R, Perilaku menyimpang. COMPARATION PIK-R COUNSELLING  PROGRAM WITH DEVIATE BEHAVIOR OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTABSTRACTThe Background of this research is the occurrence of a complex and diverse problem in adolescents, that as many as 28% of adolescent girls and 24% of adolescent boys drink alcoholic drink before the age of 15 years. Approximately 2,8% of adolescent 15-19 years are involved in drug abuse. 0,7% of woman and 4,5% of men aged 15-19 years had premarital sex. Around 32,1% of adolescent girl and 36,5% of adolescent boy start dating when they are not yet 15 years old. The aim to explore comparation of PIK-R counselig program with deviant behavior junior high school students. A cross sectional quantitative study was used to measured 36 respondens aged 11-13 years. Data collection tool using questionnaires and analyzed using univariat and bivariat analysis.The result of data analysis using Chi-Square with a computer program, obtained p-value 0.008 (<0.05). There is a significant relationship between the PIK-R counseling program with deviant behavior of  junior high school students.So it can be concluded PIK-R counseling program carried out planned, structured with theory the easy in understand, respondent which has deviant behavior 44,4% of man and of woman. Adolescent still has deviant behavior that is student follow PIK-R counseling program <2x. The results of this study, it is expected that adolescents in Boyolali Junior High School can receive good information through PIK-R.Keywords : Program PIK-R, Deviate behavior.
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPSIAGAAN REMAJA PADA KEJADIAN BENCANA DI SMP N 1 SELO KABUPATEN BOYOLALI Yuliastanti, Triani; Nurhidayati, Novita
Jurnal Kebidanan VOLUME 11. No.02, Desember 2019
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v11i02.406

Abstract

ABSTRAK           Latar belakang: Bencana merupakan sebuah peristiwa fisik, fenomena atau aktivitas manusia yang memiliki potensi merusak yang menyebabkan kehilangan nyawa atau cedera, kerusakan harta benda, struktur. Tinggal di negara rawan bencana membuat masyarakat harus selalu siaga dalam menghadapi bencana. SMP Negeri 1 Selo adalah salah satu SMP yang terkena dampak erupsi Merapi tahun 2010. SMP ini berada di Kecamatan Selo, jarak sekolah ini sekitar 10km dari puncak Merapi. Saat erupsi Merapi tahun 2010 sekitar 600 siswa dan guru mengungsi karena adanya gempa, hujan abu vulkanik dan lahar panas yang turun dari puncak. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kesiapsiagaan remaja pada kejadian bencana di SMP N 1 Selo Kabupaten Boyolali. Metode Penelitian : Desain penelitian ini merupakan penelitian survei yang sifatnya deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII dan IX yang berjumlah 311 murid di SMP Negeri 1 Selo. Sampel menggunakan rumus sampel dengan jumlah 76 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Proportionate Stratified Random Sampel. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Pengolahan data menggunakan analisa data chi Square. Hasil Penelitian : Responden dalam penelitian ini sebagian besar berumur 15 tahun yaitu 33 responden (43,7%), mayoritas memiliki jenis kelamin perempuan dan sebagian besar responden kelas IX. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana mayoritas responden siap dalam menghadapi bencana yaitu  57 responden (75,0%). Ada hubunganantara umur dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan p value =0,000 (?=0,05). Ada hubungan antara jenis kelamin dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan p value =0,015 (?=0,05). Ada hubung anantara kelas dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana dengan p value =0,001 (?=0,05). Kesimpulan: Ada hubungan umur, jenis kelamin dan kelas dengan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.Kata kunci : Umur, Jenis kelamin, Kelas, Kesiapsiagaan menghadapi bencanaFACTORS RELATING TO PREPAREDNESS TEENAGERS IN A DISASTER  IN JUNIOR HIGH SCHOOL  1 SELO BOYOLALI DISTRICTABSTRACTBackground: A disaster is a physical event, phenomenon or human activity that has the potential to damage it causing loss of life or injury, damage to property, structures. Living in a disaster-prone country means that people must always be prepared in the face of disasters. SMP Negeri 1 Selo is one of the junior high schools affected by the Merapi eruption in 2010. This junior high school is located in Selo District, the distance of this school is about 10 km from the peak of Merapi. During the eruption of Merapi in 2010, around 600 students and teachers were displaced due to the earthquake, rain of volcanic ash and hot lava that fell from the summit. Research Objectives: To determine the factors related to the preparedness of adolescents in the event of a disaster in SMP N 1 Selo, Boyolali Regency. Methods: This research design is a survey research which is descriptive analytic with cross-sectional approach. The population in this study were students of class VIII and IX, amounting to 311 students at SMP Negeri 1 Selo. The sample used a sample formula with a total of 76 respondents. The sampling technique in this study was the Proportionate Stratified Random Sample. The research instrument was a questionnaire. Data processing using chi Square data analysis. Results: Most of the respondents in this study were 15 years old, namely 33 respondents (43.7%), the majority were female and most of the respondents were class IX. Preparedness in facing disasters, the majority of respondents were ready to face disasters, namely 57 respondents (75.0%). There is a relationship between age and disaster preparedness with p value = 0.000 (? = 0.05). There is a relationship between gender and disaster preparedness with p value = 0.015 (? = 0.05). There is a relationship between classes and preparedness in facing disasters with p value = 0.001 (? = 0.05). Conclusion: There is a relationship between age, sex and class with disaster preparedness.Keywords: Age, gender, class, disaster preparedness
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN MASYARAKAT MENERAPKAN 3 M (MEMAKAI MASKER, MENJAGA JARAK DAN MENCUCI TANGAN) DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID 19 Nurhidayati, Novita; Yuliastanti, Triani
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.01, JUNI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i01.419

Abstract

ABSTRAKCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2) dilaporkan pertama kali di Kota Wuhan, Cina. Virus corona telah menyebar dengan cepat di hampir setiap negara termasuk Indonesia. Anjuran pemerintah sebagai pencegahan COVID-19 dapat dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jaga jarak, dan mencuci tangan. Dalam era new normal saat ini semua kegiatan telah dilakukan seperti biasa, sehingga kepatuhan masyarakat menerapkan protocol kesehatan sangat berperan dalam upaya pencegahan penularan covoid 19. Dimana kepatuhan seseorang dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap, dan perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M (memakai masker,  menjaga jarak dan mencuci tangan sebagai upaya pencegahan penularan Covid 19. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu warga yang berusia 17-50 tahun sebanyak 40 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Lokasi penelitian dilaksanakan di Dukuh Gatak RT 2 RW 5 Desa Mudal, Kecamatan Boyolali. Analisis data kuantitatif menggunakan Uji Rank Spearman. Hasil penelitian dari Uji Rank Spearman didapatkan hasil p-value sebesar 0,000 (p<0,05) maka Ho ditolak dan dinyatakan ada hubungan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya hubungan pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan masyarakat dalam menerapkan 3M (memakai masker,  menjaga jarak dan mencuci tangan sebagai upaya pencegahan penularan Covid 19. Saran bagi masyrakat yang tidak menerapakan 3 M diberikan sanksi dan pemerintah desa meningakatkan sosialisasi di tingkat masyarakat.Kata Kunci : Covid-19, Pengetahuan Covid-19, 3 MTHE RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE WITH COMMUNITY COMPLIANCE APPLYING 3 M (WEARING MASK, KEEPING YOUR DISTANCE AND WASHING HANDS) IN THE EFFORT TO PREVENT THE TRANSMISSION OF COVID 19ABSTRACTCoronavirus Disease 2019 (COVID-19) is an infectious disease caused by Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV2) which was first reported in Wuhan City, China. The corona virus has spread rapidly in almost every country including Indonesia. The government's recommendation to prevent COVID-19 can be done by complying with health protocols such as wearing masks, maintaining distance, and washing hands. In the new normal era, all activities have been carried out as usual, so that public compliance with health protocols plays a very important role in efforts to prevent covoid transmission 19. Where a person's compliance can be influenced by factors of knowledge, attitudes, and behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and public compliance in implementing 3M (wearing masks, maintaining distance and washing hands as an effort to prevent the transmission of Covid 19. This research was conducted using quantitative methods with cross sectional approach. The research sample was taken by purposive sampling, namely residents aged 17-50 years as many as 40 respondents. The research instrument used a questionnaire. The research location was carried out in Dukuh Gatak RT 2 RW 5 Mudal Village, Boyolali District. Quantitative data analysis used the Spearman Rank Test. The results of the research from the Spearman Rank Test showed a p-value of 0.000 (p <0.05), so Ho was rejected and it was stated that there was a relationship. The conclusion of this study is that there is a relationship between public knowledge and community compliance in implementing 3M (wearing masks, maintaining distance and washing hands as an effort to prevent the transmission of Covid 19. Suggestions for people who do not implement 3M are given sanctions and the village government increases socialization at the community level .Keywords: Covid-19, Covid-19 Knowledge, 3M
FAKTOR PREDISPOSISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU NIFAS DI PUSKESMAS BOYOLALI 2 Yuliastanti, Triani; Nurhidayati, Novita
Jurnal Kebidanan VOLUME 13. NO.02, DESEMBER 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v13i02.470

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Masa nifas memerlukan pemantauan khusus agar tidak terjadi komplikasi.  Pada masa ini ibu hendaknya melakukan kunjungan nifas minimal 4 kali untuk dilakukan pemantauan, namun pada kenyataannya masih banyak ibu yang belum patuh melakukan kunjungan nifas. Data di Puskesmas Boyolali  2 diperoleh data cakupan kunjungan ibu nifas pada tahun  2017 sebesar 80,7% menurun menjadi 76,9% pada tahun 2018.  Beberapa faktor diduga berhubungan dengan kunjungan masa nifas yaitu faktor predisposisi  dari dalam diri ibu sendiri. Tujuan : untuk mengetahui faktor predisposisi  (tingkat pendidikan, paritas,  pengetahuan dan sikap) yang berhubungan dengan kunjungan nifas  Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan desain analitik korelasional.  Pendekatan penelitian menggunakan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan tehnik total populasi yaitu semua ibu yang telah melewati masa nifas hingga 1 tahun pertama pasca melahirkan di wilayah kerja Puskesmas Boyolali 2 pada bulan Agustus 2019 dijadikan sebagai sampel penelitian sejumlah 36 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner mengenai tingkat pendidikan, paritas,  pengetahuan dan sikap dan Kunjungan masa nifas dilihat dari catatan pada buku KIA.  Analisis bivariat yang digunakan adalah chi-square .  Hasil : Ada hubungan pendidikan dengan kunjungan ibu nifas (0,011<0,05). Ada hubungan paritas dengan kunjungan ibu nifas (0,020<0,05). Ada hubungan pengetahuan dengan kunjungan ibu nifas (0,031<0,05). Ada hubungan sikap dengan kunjungan ibu nifas (0,001<0,05). Kesimpulan : Ada hubungan tingkat pendidikan, paritas,  pengetahuan dan sikap dengan kunjungan ibu nifas di Puskesmas Boyolali 2. Petugas kesehatan di Puskesmas agar memberikan pendidikan kesehatan pada ibu tentang kunjungan masa nifas sehingga ibu memahami pentingnya kunjungan nifas dan melakukan kunjungan nifas sesuai jadwal selain itu bidan dapat melakukan kunjungan rumah agar kesehatan ibu pada masa nifas terpantau dengan baik.Kata Kunci : Faktor predisposisi, pendidikan, paritas,  pengetahuan, sikap, kunjungan nifas. PREDISPOSITION   FACTORS    RELATED   TO   POSTPARTUM  VISITSABSTRACTBackground: The postpartum period special monitoring to avoid complications. At this time, mothers should make at least 4 postpartum visits for monitoring, but in reality there are still many mothers who do not comply with postpartum visits. Data at the Boyolali 2 Health Center obtained data on the coverage of postpartum maternal visits in 2017 of 80.7%, decreased to 76.9% in 2018. Several factors are thought to be related to postpartum visits, namely predisposing factors from within the mother herself. Objective: to determine the predisposing factors (education level, parity, knowledge and attitudes) associated with postpartum visits. Methods: This type of research is quantitative with a correlational analytic design. The research approach uses cross sectional. Sampling using the total population technique, namely all mothers who have passed the puerperium up to the first year after giving birth in the Boyolali 2 Health Center work area in August 2019 were used as research samples with 36 respondents. The instrument used in this study was a questionnaire regarding the level of education, parity, knowledge and attitudes and post-partum visits seen from the notes in the MCH handbook. The bivariate analysis used was chi-square. Results: There is a relationship between education and postpartum mother visits (0.011 <0.05). There is a correlation between parity and postpartum maternal visits (0.020 <0.05). There is a relationship between knowledge and postpartum maternal visits (0.031 <0.05). There is a relationship between attitude and postpartum mother's visit (0.001 <0.05). Conclusion: There is a relationship between the level of education, parity, knowledge and attitude with postpartum maternal visits at the Boyolali Health Center 2. Health workers at the Puskesmas should provide health education to mothers about postpartum visits so that mothers understand the importance of postpartum visits and make postpartum visits according to schedule. can make home visits so that the health of the mother during the puerperium is well monitored. Keywords: Predisposing Factors, Education, Parity, Knowledge, Attitudes, Postpartum Visits.
MEDIA RODA PUTAR UNTUK PENILAIAN SPONTAN TUMBUH KEMBANG ANAK hanung, allania; Yuliastanti, Triani; Handayani, Sri; Wulan, Nancy
Jurnal Kebidanan VOLUME 14. NO.01, JUNI 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v14i01.521

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Tumbuh kembang anak sangat bergantung pada asupan gizi. Di Indonesia masih ada kasus gizi buruk. Untuk mencegah hal tersebut maka perlu adanya pemantauan tumbuh kembang. Tujuan: Menganalisis perbandingan kecepatan dan ketepatan media roda putar dengan buku KIA dalam menilai spontan tumbuh kembang anak 0-2 tahun oleh Kader di Kelurahan Kambajawa. Metode: Merupakan penelitian komparatif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi 25 orang, teknik sampling yaitu sampling kuota, sample 20 orang yang diteliti adalah Kader Posyandu. Analisis data dengan uji non parametrik. Hasil dan Pembahasan: Perbandingan kecepatan 2 media tersebut didapatkan nilai p value 0,000 yang berarti Ho ditolak dan perbandingan ketepatan 2 media tersebut didapatkan nilai p value 0,508 yang berarti Ho diterima. Penutup: Ada perbedaan kecepatan media roda putar dengan buku KIA dan tidak ada perbedaan ketepatan media roda putar dengan buku KIA untuk penilaian spontan tumbuh kembang anak 0-2 tahun di Kel. Kambajawa Kab. Sumba Timur. Bidan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam menilai tumbuh kembang untuk bisa deteksi dini komplikasi tumbuh kembang anak Kata Kunci: Kecepatan, Ketepatan, Media Pemantauan Tumbuh Kembang
SENAM NIFAS BERPENGARUH TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA IBU NIFAS Yuliastanti, Triani; Nurhidayati, Novita; Sandiyah, Sandiyah
Jurnal Kebidanan VOLUME 15, NO.02 Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v15i02.668

Abstract

Masa nifas merupakan masa setelah persalinan, setelah melahirkan banyak perubahan yang dialami dan dikeluhkan oleh para ibu selain berubahnya rutinitas kegiatan ibu sehari-hari juga adanya perubahan dalam tubuh salah satunya perubahan berat badan. Dampak yang ditimbulkan dari penambahan berat badan atau berat badan tidak turun bahkan mengalami obesitas dapat mengakibatkan tergangunya aktivitas fisik, timbul ketidaknyamanan yang dapat mengakibatkan terhambatnya ibu dalam memberikan ASI atau merawat bayinya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh senam nifas terhadap penurunan berat badan ibu nifas di Klinik Pratama Jasmine Medika Desa Babatan Katibung Lampung Selatan. Penelitian menggunakan one grup pre test – post test design. Subyek penelitian yang diambil 38 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan tehnik pengambilan sampel total sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini senam nifas dan varibael terikat penurunan berat badan ibu. Hasil yang diperoleh setelah diberikan senam nifas menunjukkan bahwa ada perubahan berat badan ibu antara sebelum dan sesudah diberikan senam nifas dengan nilai p-value 0.026 < 0,05 dengan nilai rata-rata 55,34. Kesimpulan yang didapat senam nifas berpengaruh terhadap penurunan berat badan pada ibu nifas. Kata Kunci : Berat Bedan, Nifas, Senam Nifas
Knowledge and Self-Efficacy of Adolescents in the Prevention of Premarital Sexual Activity Allania Hanung Putri Sekar Ningrum; Luluk Khusul Dwihestie; Triani Yuliastanti; Rismawati Rismawati
Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal Mahasiswa Ilmu Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/jumkes.v3i1.2019

Abstract

  Unhealthy sexual behavior among adolescents, especially unmarried adolescents, tends to increase. Risky sexual behavior has an impact on the high number of unwanted pregnancies and early marriages as well as the increasing number of HIV/AIDS cases among adolescents. According to Green, a person's behavior is influenced by; predisposing, supporting, and driving factors. From the preliminary study conducted in December 2023, students of Bhinneka Karya 2 Boyolali High School have low knowledge about premarital sexual behavior. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge, and self-efficacy with premarital sexual behavior in adolescents. The population in this study were students of class X SMA Bhinneka Karya 2 Boyolali as many as 50 teenagers. The sampling technique in this study was accidental sampling, which obtained a sample of 40 respondents. The data used in this study are primary data with a research instrument in the form of a questionnaire about knowledge, self-efficacy, and premarital sexual behavior in adolescents. Univariate analysis was performed by conducting frequency distribution analysis, while the bivariate analysis used was chi-square.