Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Kajian Pengobatan Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC) Fatma Sari; Nurul Annisa; Laode Rijai
Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences Vol. 6 (2017): Proceeding of Mulawarman Pharmaceuticals Conferences
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.305 KB) | DOI: 10.25026/mpc.v6i1.252

Abstract

Gagal ginjal gronik merupakan penurunan fungsi ginjal yang terjadi selama lebih dari 3 bulan yang bersifat persisten dan menetap. Pasien gagal ginjal kronik umumnya disertai dengan penyakit penyerta lain sehingga meningkatkan kompleksitas pengobatan dan meningkatnya jumlah penggunaan obat yang juga akan meningkatkan potensi Drug Related Problems (DRP’s). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, pola pengobatan dan mengidentifikasi DRP’s pada pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC). DRP’s yang diidentifikasi adalah interaksi obat potensial. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Populasi penelitian adalah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Samarinda Medika Citra (SMC) periode Januari 2017- Agustus 2017 dan diperoleh 21 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik didominasi oleh perempuan 61,91%, pada kelompok usia 46 – 55 tahun (lansia awal) 57,14 %. Penyakit penyerta terbanyak adalah Diabetes Melitus 30,76%. Jumlah penggunaan obat responden umumnya menggunakan 6 – 10 obat sebanyak 10 pasien (47,62 %) dengan penggunaan terbanyak obat sistem kardiovaskular 31,66%. DRP’s yang ditemukan yaitu interaksi obat, berdasarkan dengan presentase tingkat keparahan yaitu mayor 1,72%, moderate 53,45 dan minor 44,82%.
Pengaruh Pemberian Pupuk Organik Cair (POC) Keong Mas dan Pupuk TSP Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Mentimun Jepang (Cucumis Sativus l. Japonese.) Var. Roberto Fatma Sari
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian [JIMTANI] Vol 3, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama pemberian POC keong mas (K) yang diberikan dengan 4 taraf yaitu K0 = kontrol. K1 = 100 ml POC/liter, K2 = 200 ml POC/liter dan K3 = 300 ml POC/liter , dan faktor kedua pemberian pupuk TSP yang diberikan dengan 3 taraf yaitu P1 = 2,5 g TSP/tanaman, P2 = 5,0 g TSP/tanaman dan P3 = 7,5 g TSP/tanaman. Terdapat 12 kom- binasi perlakuan yang diulang 3 kali sehingga menghasilkan 36 plot. Jumlah tanaman288 dengan sampel 144 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair keong mas berpengaruh nyata terhadap panjang buah dan diameter buah pada mentimun jepang. Pemberian pupuk TSP berpengaruh nyata terhadap umur berbunga, diameter buah, jumlah buah per tanaman, berat buah per plot dan berat buah per hektar pada mentimun jepang. pemberian pupuk organik cair keong mas dan pupuk TSP tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diukur.
Urgensi Pemimpin Sebagai Supervisor dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru di SMAN 5 Payakumbuh Fatma Sari; Junaidi Junaidi; Supriadi Supriadi; Susanda Febriani
Jurnal Arjuna : Publikasi Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Matematika Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus : Jurnal Arjuna : Publikasi Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Matematika
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/arjuna.v2i4.1066

Abstract

Leaders should play a supervisory role in improving the professionalism of teachers. This is because the improvement in teacher professionalism should not only depend on government efforts, but also require the teacher himself to have a strong determination to become more professional. Only in this way can the goal of national education be fulfilled. Professional teachers must have expertise in various disciplines of science, teaching resources, instructional strategies, student motivation, and have advanced capabilities and broad knowledge in the field of education. The methods in this research are qualitative descriptive methods and the type of research of phenomena occurring in the field. The location of this research is in SMAN 5 Payakrasuh. The findings are that surveillance is carried out with the aim of developing and improving teaching skills in educational institutions. Supervision enhances the professional competence of teachers, enabling them to effectively implement the learning process in the classroom. In addition, teachers can fulfil their role as professional educators by effectively carrying out their duties and responsibilities in guidance and teaching, as well as creating a learning environment that supports and promotes effective communication.
Evaluasi Program Pendidikan Ahklak di SMAN 5 Payakumbuh Fatma Sari; Supratman Zakir; Darul Ilmi; Susanda Febriani
Jurnal Nakula : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial Vol. 2 No. 5 (2024): September : Pusat Ilmu Pendidikan, Bahasa dan Ilmu Sosial
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/nakula.v2i5.1065

Abstract

This study aims to evaluate the effectiveness of the moral education program at SMAN 5 Payakumbuh, focusing on four main aspects: policy support, resources, implementation, and student morals. The underlying problem of this research is the importance of moral education in shaping students' character in the educational environment. The research methodology uses the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model that integrates qualitative and quantitative approaches. The context evaluation highlights school policy support for the program, the input evaluation evaluates the availability of human and material resources, the process evaluation audits the implementation of the program, and the product evaluation evaluates its impact on changes in student attitudes and behavior. The results show that the moral education program at SMAN 5 Payakumbuh has had a significant positive impact, with noticeable improvements in discipline, responsibility, as well as student participation in positive activities. The implications of this study provide a strong basis for the development and improvement of moral education programs in schools, as well as making an important contribution to understanding the effectiveness of character education strategies in SMAN 5 Payakumbuh.
PELAKSANAAN KEGIATAN (KKN) DI DESA SUMBER MEKAR MUKTI KECAMATAN TANJUNG LAGO KABUPATEN BANYUASIN Rahmatika, Tri Arini; Pranata, Albet Wilio; Margaretta, Yossy Reza; Margaretta, Wakhidul Mujib; Ririn; Fatma Sari
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 1 (2024): Februari
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i1.256

Abstract

AbstrakMelalui kegiatan kuliah kerja nyata [KKN] kita dituntut untuk mengamalkan ilmu di bidang pendidikan,seni,kesehatan dan olah raga,peranan pemuda dalam pembangunan serta iptek dan imtaq.Kita diharapkan menjadi motivator dan fasilitator di daerah pedesaan.marsayarakat dapat berbagi permasalahan yang ada dan mencari solusi dengan partisipasi peserta KKN,terjalin kerja sama di daerah setempat adapun tujuan atau target diharapkan dapat tercapai adalah; a).penerapan pengajara atau pembimbingan linca [membaca lima menit) dan calistung (membaca ,menulis dan menghitung) b). membantu kegiatan posyandu rutin setiap bulan agar terlaksana dengan efektif dan efisien. c).menerapkan pola hidup sehat dengan cara mengajak ibu-ibu senam pagi bersama. d). menumbuhkan rasa solidaritas gotong royong antar warga. e).menumbuhkan rasa peduli antar sesama dengan berbagi makanan dan sembako atau bersedekah. f).menanamkan ilmu agama serta iman dan taqwa sejak dini kepada anak-anak dengan cara mengajar mengaji rutin setiap hari. g).mempererat tali silaturahmi dengan ikut berpartisipasi menghadiri acara rutin pengajian ibu-ibu. h).melestarikan tarian daerah melalui pelatihan menari Zapin dan Tanggai. dan i).memberi kesempatan kepada anak-anak untuk mengembangkan minat dan bakat melalui pelatihan story telling.Metode pelaksanaan kegiatan KKN dilakukan dalam bentuk pelatihan-pelatihan dan penerapan secara langsung dengan melibatkan pemerinta setempat dan masyarakat secara langsung.beberapa hasil yang dicapai dari kegiatan KKN ini adalah terciptanya lingkungan yang bersih dan nyaman,tersedianya guru pengajar dengan metode pembelajaran yang berbeda dengan yang diterapkan sebelumnya,tumbuhnya rasa solidaritas antar warga.
Peran Kepala Sekolah dalam Mengelola Sumber Daya Manusia untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan di SMAN 5 Payakumbuh Fatma Sari; Zulfani Sesmiarni; Susanda Febriani
Guruku: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 3 (2024): GURUKU : Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Politeknik Kampar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59061/guruku.v2i3.712

Abstract

Efficient human resources management is essential for the effective functioning of educational institutions. Therefore, it is essential for the head of school to have a clear approach to managing human capital effectively within educational institutions. It is essential to improve educational standards and enable institutions to effectively compete with others in the field of technological advances and contemporary developments. The study uses descriptive qualitative methodology, specifically using case study research design. The location of this research is in SMAN 5 Payakrasuh. The analysis revealed that the head of school carefully implemented a series of actions to establish a human resource management strategy for teachers. The first step involves developing a strong character, understanding the purposes and objectives of the institution, enhancing the expertise of the instructor, encouraging partnerships with other institutions, and building efficient communication with student guardians. One measure involves enhancing human resource development by conducting workshops and courses, both inside and outside the institution. The main emphasis lies on the methodology used by the head of school in overseeing instructors to improve the caliber of secondary education institutions. Quality education strategies in educational institutions are developed by involving instructors and implementing internal and external initiatives. The main challenge faced by school administrators in implementing their strategy is the existence of instructors who are satisfied with their existing level of expertise and resist to acquire new knowledge. Therefore, teachers must have strong motivational abilities to inspire these educators to enhance their talents, along with a deep understanding of their psychological conditions to optimize their performance.
Penerapan Manajemen Kurikulum Merdeka Belajar untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Fatma Sari; Iswantir M; Susanda Febriani
Journal of Management and Creative Business Vol. 2 No. 3 (2024): July : Journal of Management and Creative Business
Publisher : Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/jmcbus.v2i3.2767

Abstract

A good education will produce a generation or human resources that excel in various aspects of life by freeing students from ignorance and inability. To address education issues during and after the pandemic, the government launched the independent curriculum programme. While the essence of the previous curriculum is maintained, this innovation adds variations that support the strengthening of students' characters, making it a new step from the government. This research on the independent curriculum was conducted using the library research method. This method involves reviewing various relevant literature and writings, such as books, journals, articles, theses, and sources from the internet. The results show that the independent curriculum requires less administration compared to the previous curriculum. The preparation of a simpler Allocation of Learning Time (ATP) but still in accordance with the learning objectives allows teachers to focus more and improve the effectiveness of classroom teaching. In general, student learning activities in the independent curriculum are not much different from the previous curriculum. The main difference lies in the simplification of teaching materials by teachers. In addition, in an effort to shape student character, the time allocation in the independent curriculum is clearer and the actions taken are more tangible. This is achieved through the Pancasila Student Profile Strengthening Project (P5), which aims to instil Pancasila character values in students' daily lives.
Optimalisasi Penggunaan Metode Pembelajaran PAI Untuk Mengatasi Kejenuhan Belajar Said Hardianza; Fatma Sari; Rusyaid; Rosdiana; Abdul Azis Khoiri
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 8 No. 1 (2025): VOL 8 N0 1 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v8i1.6809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimalisasi penggunaan metode pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai upaya mengatasi kejenuhan belajar siswa. Kejenuhan belajar belakangan menjadi tantangan serius dalam proses pembelajaran, khususnya pelajaran PAI, terutama ketika metode yang digunakan monoton dan tidak sesuai dengan karakteristik siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis kajian pustaka (literature review) yang dianalisis secara sistematis dari berbagai jurnal ilmiah dan literatur primer dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil studi ini menunjukkan bahwa variasi dan optimalisasi metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, simulasi praktik ibadah, pembelajaran berbasis proyek, dan pendekatan kontekstual, berkontribusi signifikan dalam meningkatkan partisipasi, motivasi, dan pemahaman siswa terhadap materi PAI. Di samping itu, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran menjadi faktor penentu keberhasilan penerapan metode yang efektif dan adaptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa optimalisasi metode pembelajaran yang mempertimbangkan kebutuhan belajar siswa secara psikologis dan pedagogis dapat meminimalkan kejenuhan dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Implikasinya, guru dan institusi pendidikan perlu berinovasi dalam merancang proses pembelajaran PAI yang menyenangkan dan kontekstual.
Optimalisasi Penggunaan Metode Pembelajaran PAI Untuk Mengatasi Kejenuhan Belajar Said Hardianza; Fatma Sari; Rusyaid; Rosdiana; Abdul Azis Khoiri
IQRO: Journal of Islamic Education Vol. 8 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24256/iqro.v8i1.6809

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan optimalisasi penggunaan metode pembelajaran dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai upaya mengatasi kejenuhan belajar siswa. Kejenuhan belajar belakangan menjadi tantangan serius dalam proses pembelajaran, khususnya pelajaran PAI, terutama ketika metode yang digunakan monoton dan tidak sesuai dengan karakteristik siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif berbasis kajian pustaka (literature review) yang dianalisis secara sistematis dari berbagai jurnal ilmiah dan literatur primer dalam sepuluh tahun terakhir. Hasil studi ini menunjukkan bahwa variasi dan optimalisasi metode pembelajaran seperti diskusi kelompok, simulasi praktik ibadah, pembelajaran berbasis proyek, dan pendekatan kontekstual, berkontribusi signifikan dalam meningkatkan partisipasi, motivasi, dan pemahaman siswa terhadap materi PAI. Di samping itu, peran guru sebagai fasilitator pembelajaran menjadi faktor penentu keberhasilan penerapan metode yang efektif dan adaptif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa optimalisasi metode pembelajaran yang mempertimbangkan kebutuhan belajar siswa secara psikologis dan pedagogis dapat meminimalkan kejenuhan dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Implikasinya, guru dan institusi pendidikan perlu berinovasi dalam merancang proses pembelajaran PAI yang menyenangkan dan kontekstual.