Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PEMANFAATAN LIMBAH URINE SAPI, SAMPAH ORGANIK DAN GULMA SEBAGAI PUPUK ORGANIK DAN PESTISIDA NABATI DI KELOMPOK TANI TERNAK SAPAKEK BASAMO Muharama Yora; Friza Elinda; Renfiyeni Renfiyeni; Aulia Meyuliana; Chrisnawati Chrisnawati; Dewi Jayagma Ilham
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Volume 3 Nomor 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i2.5623

Abstract

Kelompok tani ternak Sapakek Basamo merupakan kelompok tani ternak yang bergerak di peternakan dan budidaya tanaman pembibitan, dan sayuran. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra selama ini adalah budidaya tanaman masih menggunakan pupuk anorganik dan masih minim dalam penggunaan bahan organik untuk budidaya tanaman. Selanjutnya, urine sapi, sampah organik dan gulma yang tumbuh liar tidak termanfaatkan untuk diolah menjadi sumber energi alternatif pupuk organik. Solusi yang akan diterapkan untuk mengatasi masalah mitra ini adalah melakukan aplikasi pupuk organik cair dari gulma babadotan dan paitan diolah dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair dan kompos. Tingginya ketersediaan urine sapi, sampah organik serta gulma babadotan dan paitan ini, maka kami dari tim pengabdian melakukan penerapan pupuk organik cair dari ketiga bahan utama ini sehingga dapat menurunkan pengunaan pupuk anorganik dalam meningkatkan kecukupan hara dan bahan organik pada tanaman sesuai dengan kebutuhan mitra. Dalam pelaksanaan pengabdian ini, kami menggunakan metode penyuluhan tentang pemanfaatan urine sapi, sampah organik dan gulma dan praktek pembuatan pupuk organik cair yang bersumber dari gulma babadotan langsung ke lokasi mitra. Kelompok tani akan dilatih dalam pembuatan pupuk organik cair dari gulma babadotan sebagai alternatif pupuk untuk peningkatan pertumbuhan tanaman pada tanaman pekarangan.
PENERAPAN TEKNOLOGI PRODUKSI CABAI TAHAN PENYAKIT KUNING KERITING DI NAGARI PANINGGAHAN KECAMATAN JUNJUNG SIRIH, KABUPATEN SOLOK, SUMATERA BARAT Renfiyeni Renfiyeni; Mahmud Mahmud; Muharama Yora; Aulia Meyuliana; Dewi Jayagma Ilham
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 3 (2022): Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v3i3.7739

Abstract

Kegiatan PKM (Program Kemitraan Masyarakat) telah dilaksanakan dengan lancar di Kelompok Tani Malereng Indah dan Kelompok Tani Batu Tonggok yang terletak di jorong Gando. Kelompok Tani sudah cukup lama membudidayakan tanaman cabai namun ditemukan banyak permasalah yang menyebabkan redahnya produktivitas tanaman cabai, diataranya : 1) Kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya cabai yang benar diantaranya pengendalian penyakit dan pemupukan. Penyakit yang sangat merugikan petani adalah penyakit kuning keriting yang menyebabkan turunnya produksi cabai secara signifikan. 2) Kurangnya pengetahuan tentang penerapan teknologi sederhana pada budidaya cabai, seperti pemanfaatan asam salisilat, penggunaan mulsa, pembuatan dan penggunaan pupuk organik cair, penggunaan Eco Enzym. 3) Kurangnya pengetahuan tentang manajemen usaha tani dan pemasaran. Kegiatan PKM dilaksanakan dengan metode sosialisasi dan pelatihan serta pembinaan. Di kebun percontohan diterapkan aplikasi asam salisilat, pupuk organik cair, Eco Enzym, dan pemanfaatan mulsa organik dan mulsa plastik hitam perak. Dari kegiatan yang dilakukan diperoleh peningkatan keterampilan petani dalam budidaya cabai dan di dalam manajemen usahatani cabai. Dapat dilihat dari pertumbuhan tanaman cabai yang lebih baik, karena labih tahan terhadap penyakit kuning keriting. Dari pengamatan di lokasi, diketahui bahwa tanaman yang telah terserang penyakit kuning keriting dapat kembali pulih dan tumbuh normal dengan penyemprotan asam salisilat. POC yang diberikan juga meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai. Secara umum kegiatan PKM memberikan pengaruh positif terhadap usahatani cabai petani mitra.
PENDAMPINGAN LPMN DALAM PENINGKATAN EFEKTIVITAS BUZIONIK (KEBUN GIZI ORGANIK) DI NAGARI KOTO HILALANG Muharama Yora; Mardianto Mardianto; Dewi Jayagma Ilham; Yusmi Nelvi; Friza Elinda; Aulia Meyuliana; Delsi Afrini; Chrisnawati Chrisnawati
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i2.12238

Abstract

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari Koto Hilalang merupakan lembaga yang turut berkonstribusi dalam peningkatan efektivitas BuziOnik sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas gizi masyarakat. Permasalahan yang dihadapi oleh kelompok mitra selama ini adalah masih minimnya kesadaran masyarakat tentang peran dan pentingnya BuziOnik dalam upaya peningkatan kestabilan gizi masyarakat. BuziOnik merupakan upaya pemanfaatan lahan pekarangan dalam rangka mengurangi pengeluaran harian rumah tangga dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga serta dapat meningkatkan income keluarga. Potensi lahan pekarangan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pilar yang dapat diupayakan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga. Solusi yang akan diterapkan untuk mengatasi masalah mitra ini adalah pengolahan lahan kosong menjadi BuziOnik (Kebun Gizi Organik) serta melakukan aplikasi pupuk organik dari gulma dan kotoran ternak yang terdapat pada Nagari Koto Hilalang yang diolah dan dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair dan kompos. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga yang tidak bekerja yang tergabung dalam Kelompok Keluarga Berencana untuk pemanfaatan pekarangan sebagai gerakan peningkatan usaha sampingan. Model kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan pelatihan dan pendampingan kegiatan pengolahan lahan untuk BuziOnik (Kebun Gizi Organik) yang berorientasi organik. Hasil kegiatan ini memberikan dampak posistif terhadap perubahan perilaku masyarakat terutama dalam pemanfaataan gulma dan sampah rumah tangga (organik) sebagai pupuk organik. Lahan kosong disekitar rumah dan sepanjang kiri kanan jalan yang selama ini tidak dimanfaatkan, dapat dimanfaatkan sebagai kawasan yang menunjang ekonomi masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk membeli kebutuhan sayuran.
Efektivitas Jenis Invigorasi Hydropriming dan Lama Periode Simpan terhadap Viabilitas dan Vigor Benih Kopi Lokal Solok Selatan Yora, Muharama; Ilham, Dewi Jayagma; Renfiyeni, Renfiyeni; Putri, Zahra Tania; Rahayu, Sisca Novi Suci; Afrahamiryano, Afrahamiryano
Jurnal Agrosains dan Teknologi Vol 9 No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.9.2.%p

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis hidropriming dan lama penyimpanan benih terhadap viabilitas dan kekuatan benih kopi lokal Solok Selatan. Rancangan penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) faktorial dengan dua perlakuan yaitu jenis hidropriming dan lama penyimpanan. Faktor pertama terdiri dari empat tingkat. Yaitu, P1 = Hydropriming dengan air biasa, P2 = Hydropriming dengan 100 ppm GA3, P3 = hydropriming dengan air kelapa, dan P4 = hydropriming dengan ekstrak bawang merah. Elemen kedua terdiri dari tiga tingkat. L1 = periode penyimpanan 1 minggu. L2 = periode penyimpanan 2 minggu. L3 = penyimpanan 3 minggu. Hasil evaluasi penelitian menjelaskan bahwa jenis hidropriming dan lama penyimpanan memiliki pengaruh interaksi namun tidak berpengaruh nyata terhadap potensi tumbuh maksimum, indeks vigor, dan laju perkecambahan. Jenis hidropriming yang memberikan hasil  baik dalam hal potensi pertumbuhan maksimum, indeks vigor dan laju perkecambahan adalah penggunaan air biasa dan ekstrak bawang. Kedua jenis hydropriming ini dapat membantu meningkatkan kadar air dan daya serap benih sehingga meningkatkan kelangsungan hidup dan vigor benih. Selain itu, umur simpan benih kopi dalam jangka panjang adalah satu minggu penyimpanan. Hal ini menunjukkan respon yang baik terhadap viabilitas.
Response of several levels of water and organic fertilizer application to the growth of Chili (Capsicum annum L.) Aka variety in the vegetative phase Rahman, Doni; R, Renfiyeni; Ilham, Dewi Jayagma; Budiyanti, Tri
Jurnal Sains Agro Vol 9, No 2 (2024): Jurnal Sains Agro
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v9i2.1638

Abstract

ABSTRACTWater stress disrupts plant growth, especially chili plants, which results in decreased yields, crop failure or plant death. One strategy to increase chili plant tolerance can be done through fertilization, organic fertilizer, mycorrhiza and other microorganisms. The study aims to determine the effect of several levels of water supply and organic fertilizer on the growth of curly chili varieties AKA in the early vegetative and generative phases. The study used a complete randomized block design with 12 treatments with 3 replications. The treatments are: P0. Field capacity water supply, P1. Field capacity water irrigation (FC) + 60ml cow urine, P2. Water irrigation FC + 10ml/L amiboost, P3. FC water irrigation + 15g mycorrhiza, P4. 50% FC water irrigation, P5. 50% field capacity water irrigation + 60ml cow urine, P6. 50% FC + amiboost 10ml/L, P7. 50% FC water irrigation + mycorrhiza 15g, P8. 25% FC water irrigation, P9. 25% FC water irrigation + cow urine 60ml, P10. 25% FC water irrigation + amiboost 10ml/L, P11.  25% FC water irrigation + mycorrhiza 15g. The results showed that watering with water below 50% FC reduced plant growth in the early vegetative and generative phases. This can be seen in all observed variables, decreasing significantly. The growth of plants given 100% FC water was very good, especially in the treatment of adding amiboost and cow urine. The addition of liquid organic fertilizer and mycorrhiza to plants given water below 50% KL has not been able to increase the growth of chili plants at the age of 2 months after planting.
Application of Rice Husk Biochar and Chicken Manure Bokashi on the Growth of Mustard Greens (Brasisca juncea L.) Ilham, Dewi Jayagma; Meyuliana, Aulia; Elinda, Friza; Chrisnawati; Imtaz Sumbari, Ahmad
Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian Vol. 9 No. 2 (2025): Agrotekma: Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian, 9 (2) Juni 2025
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/agr.v9i2.15197

Abstract

Green mustard greens (Brassica juncea L.) are a type of horticultural plant that is widely cultivated in Indonesia. However, mustard greens production has continued to decline annually from 2020 to 2023. Efforts that can be made to optimize mustard greens production include increasing soil fertility by providing soil conditioners, such as rice husk biochar and chicken manure bokashi. This study aims to determine the provision of a combination of biochar and bokashi fertilizer that is good for increasing mustard greens' growth. This research was conducted in Sungai Janiah, Gunung Talang District, Solok Regency with an altitude of 490 meters above sea level from September to December 2024. The design used was Randomized Block Design (RAK) with treatments P0 = without organic fertilizer, P1 = 15 tons/ha Biochar (BC) P2 = 20 tons/ha Biochar (BC), P3 = 15 tons/ha Bokasi (Bok) P4 = 20 tons/ha Bokasi (Bok), P5 = 5 tons / ha biochar + 10 tons / ha Bokasi, P6 = 10 tons / ha biochar + 10 tons/ha Bokasi. The results of the research showed that the combination of 10 tons/ha biochar + 10 tons/ha Bokasi was significant on the parameters of plant height and consumption weight. Still, it was no significant on plant leaf width and number of leaves.
Acceleration of Rooting Ability and Root Development of Coffee Seedlings (Coffea canephora L.) through a Combination of Dormancy Breaking Techniques and Coffee Types Yora, Muharama; Ilham, Dewi Jayagma; Rahayu, Sisca Novi Suci; Putri, Zahra Tania
Jurnal Biologi Tropis Vol. 24 No. 1b (2024): Special Issue
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v24i1b.8197

Abstract

Plant germplasm plays an important role in maintaining genetic diversity and sustainability of plant cultivation, including coffee. Seed viability testing is a crucial step in ensuring seed quality before being used for planting. The role of coffee germplasm development is carried out to store high-potential coffee varieties, including those with good adaptation and resistance properties. In addition to maintaining coffee germplasm, seed viability testing is also important to ensure effective genetic conservation and maintenance of valuable coffee genetic resources. The purpose of this study was to determine the seed viability of several coffee cultivars with several treatments and to determine the viability and vigor of seeds after a long storage period. The experimental design used was a factorial Randomized Block Design (RAK), with two factors. The first factor is the coffee cultivar (K) consisting of 4 levels, namely: K1 = Tuo coffee, K2 = Ciari coffee, K3 = Manak coffee and K4 = Bengkulu coffee. The second factor is the dormancy breaking method (P) which consists of four levels, namely: (1) breaking the dormancy of several coffee seed varieties by giving growth stimulating hormones, namely GA3 300 ppm f (D1), (2) breaking dormancy chemically with H2SO4 with a concentration of 20% (D2), (3) soaking coffee seeds in warm water at a temperature of 60˚C (D3), (4) soaking seeds in plain water (D0). from this study is that by providing the dormancy breaking method with the soaking method with GA3 at a concentration of 300 ppm in increasing the maximum growth potential of coffee seeds, however, giving different types of coffee treatments and combinations of different types of coffee and dormancy breaking have not shown significantly different results.
EDUKASI PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT BUAH NAGA DI NAGARI TANJUNG ALAI Afrahamiryano, Afrahamiryano; Yora, Muharama; Nelvi, Yusmi; Ilham, Dewi Jayagma; Renfiyeni, Renfiyeni; Mahmud, Mahmud; Mardianto, Mardianto; Elinda, Friza; Hendri, John
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 3 (2024): Volume 5 No. 3 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v5i3.29020

Abstract

Tanjung Alai is among the nagari working towards becoming a central area for dragon fruit production. However, in the development of its cultivation, Tanjung Alai nagari community has found various obstacles in its cultivation technology, especially in maintenance technology and pest and pest control. Of course, this will indirectly reduce the quality and quantity of dragon fruit production. In response to these problems, we provide solutions that can overcome Nagari Tanjung Arai's partner problem by conducting educational activities on the introduction and control technology of pests and diseases of dragon fruit. The implemented activity model includes activities to provide information on various technologies for controlling plant pest organisms that hinder the development of dragon fruit growth and production, and continues a sharing session to determine the level of understanding of the agricultural community of the information presented. Based on the review of the implementation of this activity, it can be seen that the education carried out can improve the ability and insight of Dragon fruit farmers in overcoming and tackling plant-destroying organisms that hinder the development of Dragon fruit.
PENGARUH CO-COMPOSTING FLY ASH BATU BARA DENGAN BAHAN ORGANIK TERHADAP SIFAT KIMIA KOMPOS DAN PERTUMBUHAN SAWI HIJAU DI ULTISOL Ilham, Dewi Jayagma
Jurnal Sains Agro Vol 10, No 2 (2025): Jurnal Sains Agro (On Going)
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/jsa.v10i2.1874

Abstract

Penelitian untuk mengetahui pengaruh co-compost fly ash dengan bahan organik terhadap kualitas kompos dan pertumbuhan tanaman sawi hijau. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor yaitu co-compost dan dosis. Faktor I: Co-compost dengan 3 taraf yaitu: fly ash+ kotoran ayam (FA+KA), fly ash + limbah pasar (FA+LP), fly ash + biochar (FA+BS) dan Faktor II: Dosis dengan 4 taraf yaitu : A0 (0 ton/ha), A1 (10 ton/ha), A2 (20 ton/ha), A3 (30 ton/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa co-compost fly ash dengan beberapa bahan organik dapat meningkatkan kandungan oksida Ca, Mg, K, P dan S, Mn, serta co-compost FA+KA, FA+ SP, dan FA+ BS memiliki standar mutu yang sesuai dengan pupuk organik, kecuali kandungan C-organik yang masih rendah yaitu sebesar 7,71%-3,95%. Co-compost FA+LP dan 20 ton/ha memiliki interaksi dan berpengaruh nyata terhadap jumlah daun sawi hijau. Selain itu, pemberian co-compost FA+ SP dengan dosis 20 ton/ha sudah mampu berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman sawi hijau. Hal ini menunjukan co-compost fly ash dengan bahan organik dapat menjadi amelioran untuk meningkatkan kesuburan tanah.