Ming Narto Wijaya
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 99 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PERENCANAAN ALTERNATIF BANGUNAN KOMPOSIT GEDUNG B PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER (TAHAP 1) UNIVERSITAS BRAWIJAYA BERDASARAKAN SNI 1729-2015 Pratsiwi, Dyah Ayu; Wibowo, Ari; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.88 KB)

Abstract

Bangunan tinggi harus didesain sebagai bangunan tahan gempa menggunakan sistem struktur dan komponen material yang kuat. Selain itu diharapkan bangunan gedung direncanakan dengan kekuatan yang tinggi, penampang yang efisien, beban  batas layan yang memenuhi persyaratan keamanan dan kenyamanan. Perencanaan  struktur ini menggunakan sistem rangka pemikul momen dengan komponen struktur komposit. Konsep perencanaan menggunakan metode DFBK (desain faktor beban dan ketahanan) dan metode DAM (direct analysis method). Didapatkan balok komposit berupa material baja profil WF dengan pelat beton setebal 12 cm, sedangkan  untuk kolom  komposit berupa  material baja profil WF yang diselubungi beton bertulang.  Sebagai transfer gaya dan kekuatan dibutuhkan  penghubung geser stud headed anchor. Untuk sambungan balok-kolom dan balok anak-induk digunakan sambungan las sedangkan sambungan antar kolom dan sambungan antar kolom  menggunakan baut. Sehingga dapat disimpulkan, didapatkan beberapa keuntungan yaitu berat struktur gedung dapat lebih kecil, berat baja dapat diperkecil, penampang yang digunakan dapat semakin kecil, dan kekakuan pelat lantai meningkat sehingga sangat efisien sebagai alternatif perencanaan gedung bertingkat.   Kata Kunci: DAM,DFBK , gaya gempa, komposit, SRPM.  
ANALISIS MODUL PRODUKSI SAAT KONDISI TRANSPORTASI PADA FLOATING PRODUCTION SYSTEM DI PERAIRAN LEPAS PANTAI INDONESIA Muftie, Bayu Adiprasyad; Budio, Sugeng P.; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1105.948 KB)

Abstract

Melihat kondisi pada saat ini dimana konsumsi minyak bumi dunia yang cukup besar, maka penyediaan minyak bumi harus terus dioptimalkan, terutama dalam hal efisiensi operasional yang dapat mengurangi biaya maupun waktu produksi. Dalam hal proses produksi, banyak kegiatan produksi yang bisa diefisiensikan, beberapa hal yang bisa diupayakan yaitu membuat dimensi kapal yang lebih ringkas dan mengurangi waktu pengangkatan (lifting).Dalam hal ini konfigurasi modul harus direncanakan ulang sehingga dibutuhkan analisis kembali terhadap struktur baja elemen utama modul. Analisis yang dibahas merupakan analisis struktur modul saat kondisi transportasi untuk mengetahui kinerja struktur modul apabila struktur dikonfigurasi ulang akibat penyatuan beberapa struktur modul pada saat kondisi kapal berjalan. Dalam analisis digunakan software SAP2000 V.18 yang menghasilkan outputberupa momen, gaya geser, dan aksial yang terbesar dari 8 kondisi arah pembebanan yang selanjutnya data tersebut digunakan sebagai angka yang dianalisis dengan manual AISC. Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur baja pada elemen utama modul kuat menahan beban-beban yang bekerja yaitu kombinasi beban berat sendiri struktur, beban benda produksi, beban angin, serta beban akibat pergerakan kapal. Kata kunci:analisis struktur, modul produksi, floating production system, kondisi transportasi.
PENGARUH VARIASI AGREGAT TERHADAP KEKUATAN DAN BERAT KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU DENGAN SERAT BAMBU Anugrah, Ahmad Yuri; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.919 KB)

Abstract

Yang sering digunakan pada konstruksi rumah adalah kuda-kuda beton bertulang. Alasan menggunakan kuda-kuda beton bertulang karena mudah diaplikasikan di dalam konstruksi. Oleh karena itu perlu adanya alternatif agar kuda – kuda beton menjadi konstruksi yang ringan dengan mengunakan tulangan bambu. Penggunaan tulangan bambu adalah suatu opsi yang baik karena memiliki kekuatan yang cukup tinggi dan memiliki berat sendiri yang lebih ringan daripada tulangan baja. Untuk lebih menerapkan konsep ringan pada kuda – kuda, maka dalam penelitian ini menggunakan variasi agregat kasar yang lebih ringan daripada agregat kasar konvensional (batu kerikil), serta serat bambu dapat mengatasi kelemahan beton terhadap kekuatan tarik. Penelitian ini membahas tentang pengaruh agregat kasar terhadap kekuatan dan berat kuda-kuda beton komposit tulangan bambu dengan serat bambu. Variasi agregat kasar yang digunakan adalah batu pumice dan limbah batu bata. Kuda-kuda yang memiliki sudut sebesar 35° dibuat sebanyak 3 buah untuk setiap variasinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuda-kuda beragregat kasar limbah batu bata dengan serat bambu memiliki berat sendiri rata-rata yang lebih ringan sebesar 84,15 kg dan mampu menahan beban lebih baik sebesar 3766,67 kg daripada yang beragregat kasar batu kerikil. Namun kuda – kuda agregat batu kerikil memiliki kekakuan yang lebih besar dibandingkan dengan kuda-kuda beragregat kasar batu pumice dan limbah batu bata. Kata kunci:kuda – kuda, variasi agregat kasar, berat, kekuatan, perpindahan
PENGARUH PENAMBAHAN SERAT BAMBU TERHADAP KUDA-KUDA BETON KOMPOSIT TULANGAN BAMBU AGREBAT BATU PUMICE Alfianto, Alif; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2016)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.445 KB)

Abstract

Indonesia termasuk Negara dengan jumlah penduduk yang banyak. Bahkan setiap tahun jumlahnya mengalami peningkatan. Hal ini berpengaruh pada jumlah tempat tinggal yang ada di Indonesia. Suatu struktur bangunan yang dibebani akan mengalami defleksi akibat dari beban. Defleksi merupakan lendutan struktur dari posisi awal tanpa beban. Permasalahan yang terjadi adalah struktur kuda-kuda yang kombinasinya diganti, agar mendapat praktis digunakan dan lebih ringan dari beton komposit biasanya untuk mempermudah pemasangannya. Dari tulangan baja ini semakin lama akan semakin menipis dan dapat berakibat pada kenaikan harga tulangan baja. Maka dari itu, masyarakat perlu mencari alternatif_baru pengganti_tulangan baja_pada beton. Salah satu alternatif penggantinya tulangan baja pada beton merupakan dengan menggunakan bambu. Juga dalam penggunaan batu kerikil yang dianggap berat diganti dengan menggunakan batu pumice. Penelitian dilakukan dengan perlakuan membuat kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu kerikil dan juga membuat kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu pumice yang serat dan tidak menggunakan serat. Penggunaan serat di dalam kuda-kuda beton komposit bertulangan bambu beragregat batu Pumice ini bertujuan untuk mengurangi retakan yang terjadi di kuda-kuda tersebut. Kata kunci:kuda-kuda, beton, tulangan bambu, batu pumice
PENGARUH VARIASI LETAK TULANGAN HORIZONTAL GANDA TERHADAP POLA RETAK DAN MOMEN KAPASITAS PADA DINDING GESER DENGAN PEMBEBANAN SEMI SIKLIK Randha, Yehuda Keyzia; Wibowo, Ari; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.317 KB)

Abstract

Dinding geser dirancang agar mampu menahan beban-beban lateral dengan efektif seperti gempa dan beban angin. Karenanya dibutuhkan perkuatan agar dinding geser menjadi kaku. Maka dari itu dinding geser menjadi sangat tinggi dalam hal pembiayaan. Dalam penelitian ini tulangan horizontal dipasang ganda dan divariasikan letaknya, dengan begitu dengan biaya yang sama dinding geser yang divariasikan diharap dapat memperoleh kekuatan yang lebih besar dari pada biasanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola retak yang terjadi pada dinding geser tanpa variasi dengan dinding geser variasi serta momen kapasitas yang dimiliki antara keduanya. Penelitian ini menggunakan tiga buah benda uji yaitu dinding geser tanpa variasi dengan konfigurasi tulangan horizontal berdiameter 8 mm dengan jarak 150mm, kemudian dinding geser dengan variasi tulangan horizontal ganda beriameter masing-masing 8 mm dengan jarak 300mm, dan dinding geser dengan variasi tulangan horizontal ganda diameter 8mm masing-masing dengan jarak 150mm. Dalam penelitian ini dinding geser dibebani secara semi siklik. Pembebanan lateral pada ujung bagian atas dinding geser diberikan sampai driftt yang diingin capai. Drift yang dimaksud mulai dari 0% sampai dengan 5%. Pada drift 0% sampai 1% pembebanan dihentikan setiap drift mencapai 0,25%. Selanjutnya drift 1% sampai 3% drift dihentikan setiap mencapai 0,5%. Kemudian drift 3% sampai 5% setiap 1% pembebanan dihentikan. Pada saat pembebanan dihentikan setiap driftnya dinding geser diamati dan ditandai pola retaknya, serta beban yang diterima pada saat itu dicatat. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah dinding geser tanpa variasi lebih kuat dari pada dinding geser dengan variasi tulangan horizontal ganda berjarak 300mm, namun tidak lebih kuat dari pada variasi salah satunya. Pola retak yang terjadi pada ketiga benda uji sama, pertama kali retak yang muncul adalah retak lentur kemudian selang beban bertambah muncul retak geser.       Kata kunci :Dinding Geser, drift, momen ultimate, momen retak, pola retak
PENGARUH VARIASI JARAK TULANGAN VERTIKAL TERHADAP DAKTILITAS DAN KEKAKUAN DINDING GESER DENGAN PEMBEBANAN SIKLIK (QUASI-STATIS) Simanjuntak, Jackson Bernath; Wibowo, Ari; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1365.559 KB)

Abstract

Indonesia merupakan negara dengan intensitas gempa bumi vulkanik dan tektonik cukup aktif oleh karena itu diperlukan struktur-struktur yang mampu bertahan selama gempa yang terjadi. Dinding geser merupakan dinding struktur yang diaplikasikan untuk menahan gaya momen, geser dan aksial. Pembuatan dan uji pembebanan siklik terhadap tiga spesimen benda uji dengan menggunakan material utama yaitu semen, air, agregat kasar dan agregat halus untuk mutu desain 20 Mpa serta tulangan polos ᴓ8 untuk pondasi dan dinding geser dengan rasio tulangan dinding geser vertikal 2,44% serta rasio tulangan horizontal 5,54%. Dinding geser pertama yaitu dengan jarak antar tulangan vertikal 50 mm. Dinding geser kedua yaitu dengan jarak antar tulangan vertikal 40 mm. Dinding geser ketiga yaitu dengan jarak antar tulangan vertikal 30 mm. Untuk masing-masing spesimen memiliki jarak antar tulangan horizontal 150 mm dengan tingga benda uji 800 mm, lebar 400mm serta tebal 80 mm. Pembebanan aksial yang diberikan sebesar 5% dari kapasitas desain benda uji. Pembebanan lateral yang diberikan berupa pembebanan siklik. Pada penelitian dilapangan dikarenakan berbagai kondisi maka spesimen dengan jarak antar tulangan vertikal 50 mm (jarak tengah tulangan 65mm) memiliki beban lateral 6780 kg, µpeak load =1,645, µSimp max load = 2,742 dan Ktangential= 678,154 kg/mm juga Ksecant= 464,829 kg/mm. Spesimen dengan jarak antar tulangan vertikal 40 mm (jarak tengah tulangan 105mm) memiliki beban lateral 7650 kg, µpeak load =1,137, µSimp max load = 2,274 dan Ktangential= 583,658 kg/mm juga Ksecant= 434,98 kg/mm. Spesimen dengan jarak antar tulangan vertikal 30 mm (jarak tengah tulangan 165mm) memiliki beban lateral 6782 kg, µpeak load =1,959, µSimp max load = 3,919 dan Ktangential= 1090,178 kg/mm dan Ksecant= 553,678 kg/mm. Kata kunci :Dinding geser, Pembebanan Siklik , % drift, Daktilitas, Kekakuan                   
ANALISIS STATIK NON-LINIER PUSHOVER PADA OPTIMALISASI DESAIN GEDUNG PENDIDIKAN BERSAMA FKUB DENGAN VARIASI KONFIGURASI BRESING BAJA Pangestu, I Made Surya Wisnu; Wibowo, Ari; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1100.026 KB)

Abstract

Bresing baja merupakan salah satu komponen struktur penahan beban gempa yang sering digunakan pada struktur bangunan tinggi. Dengan penggunaan bresing baja dalam struktur bangunan tinggi diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan akibat beban gempa. Dalam penelitian ini Gedung pendidikan Bersama FKUB sebagai objek kajian dimodelkan dengan program SAP 2000v18 menjadi tujuh model yaitu Struktur Asli dengan Dilatasi (OD), Struktur Asli Tanpa Dilatasi (OND), Struktur Alternatif Tanpa Bresing (Tipe A), Struktur Alternatif dengan Single Brace (Tipe B), Struktur Alternatif dengan X-Brace (Tipe C), Struktur Alternatif dengan V-Brace (Tipe D), dan Struktur Alternatif dengan A-Brace (Tipe E). Pada masing-masing struktur dilakukan analisis statik non-linier pushover yang mengacu pada ATC-40 untuk mengetahui pengaruh penggunaan variasi konfigurasi bresing baja terhadap simpangan lateral, tingkat pelayanan, waktu getar alami, serta simpangan antar lantai struktur. Hasil analisis menunjukan bahwa penggunaan X-Brace pada struktur alternatif dapat meningkatkan kemampuan struktur untuk menerima gaya geser dasar. Tingkat pelayanan struktur untuk semua jenis struktur adalah immidite occupancy, sehingga penggunaan bresing baja tidak berpengaruh besar terhadap perubahan tingkat pelayanan struktur. Struktur OD memiliki periode getar paling besar dibandingkan struktur jenis lain. Serta penggunaan X-Brace pada struktur alternatif dapat menghasilkan simpangan antar lantai paling kecil. Kata kunci: bresing baja, analisis pushover, performance point, tingkat kinerja
UJI CABUT TULANGAN BAMBU DENGAN VARIASI JARAK KAIT DARI KLEM SELANG Nawawi, Imam; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.541 KB)

Abstract

Beton bertulang adalah material komposit yang sangat baikuntuk konstruksi bangunan.Tulangan yang digunakan umumnya adalah material baja sebagai penahan tegangan tarik. Salah satu pengganti tulangan baja adalah bambu karena pertumbuhan cepat di Indonesia dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi. Tetapi bambu memiliki kelemahan yaitu tegangan lekat yang rendah maka perlu adanya upaya untuk mengatasi kelemahan tersebut salah satunya dengan menambahkan kait klem selang pada tulangan bambu. Dalam penelitian ini akan diteliti mengenai variasi jarak kait menggunakan klem selang. Benda uji pull outberukuran 15 cm x 30 cm x 40 cm, dengan variasi jarak klem selang 6 cm dan 12 cm sebanyak 18 buah.Hasil uji pull out ketika perpindahan 2,75 mm  tegangan lekat pada jarak klem selang 12 cm dengan dimensi tulangan 1,5 x 1,5 cm sebesar 0,336 MPa. Dari hasil uji hipotesis dengan metode anova didapatkan bahwa belum ada pengaruh yang signifikan variasi jarak kait klem selang terhadap tegangan lekat tulangan bambu (F2 = 0,760 < F tabel = 3,885). Kata-kata kunci: Tulangan bambu, klem selang, jarak kait, tegangan lekat
PENGARUH VARIASI UKURAN TULANGAN DAN PENGGUNAAN KLEM SELANG TERHADAP KUAT CABUT TULANGAN BAMBU Puspitasari, Linda Andita; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (711.955 KB)

Abstract

Alternatif bahan yang kini banyak diteliti untuk menggantikan tulangan baja adalah bambu. Karena lekatan bambu terhadap beton kurang baik maka pada penelitian ini bambu dilengkapi dengan klem selang. Benda uji pull out dibuat menggunakan bambu petung dengan variasi ukuran tulangan 1,2 x 1,2 cm dan 1,5 x 1,5 cm. Benda uji menggunakan dua tulangan bambu yang ditanam diantara dua balok beton dengan ukuran balok 15 x 30 x 40 cm. Benda uji pull out dibuat sebanyak 18 buah yang terdiri dari 6 jenis perlakuan dengan tiga kali ulangan. Selain itu terdapat benda uji silinder 15 x 30 cm berjumlah 18 buah dengan mutu beton 30 Mpa. Hasil penelitian menunjukkan kuat cabut rata-rata terbesar untuk satu tulangan bambu ukuran 1,2 x 1,2 dan 1,5 x 1,5 saat perpindahan 2,75 mm adalah 559,444 kg dan 1613,889 kg. Saat regangan 0,002, tegangan lekat terbesar untuk bambu dengan ukuran 1,2 x 1,2 dan 1,5 x 1,5 adalah 0,146 MPa dan 0,336 MPa. Pengaruh penggunaan klem selang terhadap kuat cabut dan tegangan lekat paling terlihat pada ukuran tulangan 1,5 x 1,5 dengan jarak klem selang 12 cm. Berdasarkan uji statistik two way anova dan regresi, variasi ukuran tulangan berpengaruh signifikan terhadap kuat cabut dan dapat meningkatkan kuat cabut tulangan bambu dengan klem selang. Kata Kunci: klem selang, bambu petung, ukuran tulangan bambu, kuat cabut bambu, tegangan lekat
PENGARUH RASIO TULANGAN TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU DENGAN KLEM SELANG Aulia, Rahmi; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1926.018 KB)

Abstract

Beton bertulang adalah material utama yang banyak digunakan pada konstruksi saat ini. Tetapi pada penggunaannya beton memiliki kelemahan dalam menahan gaya tarik. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dipadukanlah beton dengan tulangan yang memiliki kuat tarik tinggi. Jenis tulangan yang biasa digunakan adalah tulangan baja. Namun, harga yang relatif tinggi serta mudahnya terkena korosi menyebabkan perlunya alternatif tulangan lain yaitu bambu. Bambu memiliki nilai kuat tarik yang mendekati baja namun kuat lekatnya rendah. Rendahnya kuat lekat bisa diminimalisir dengan memberikan beberapa perlakuan pada tulangan bambu. Pada penelitian ini perlakuan pada tulangan bambu mencakup pemberian cat, sikadur 31-CF, pasir serta klem selang. Penelitian menggunakan balok berukuran 18x25x160 cm dan silinder dengan ukuran 15 cm dan tinggi 30 cm. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rasio tulangan besar (1.5%)  menyebabkan meningkatnya kekuatan lentur maksimum sebanyak 18.84%  terhadap rasio tulangan kecil (0.96%). Kapasitas beban pada regangan 0.02 meningkat sebanyak 10.75% terhadap rasio tulangan kecil (0.96%). Penggunaan klem selang pada tulangan bambu menambah kuat lentur balok sebanyak 13.42% terhadap tulangan bambu Petung polos. Kata kunci: kuat lentur, rasio tulangan, bambu, beton, klem selang
Co-Authors ., Rafdy Abadiah, Yuli Nur Agraprana, Andhika Aji Wijaya, Dwi Prasetyo Alfianto, Alif Alifian Arzaq, Bachrudin Muhammad Andhareshi, Farly Anorogo, Bagus Anugrah, Ahmad Yuri Aprilliza, Hani Ari Wibowo Astuti, Kamiliyana Puteri Aulia, Rahmi ‘Isa Mahendra, Ridho Firdaus B. K., Bhondana Bayu Bhondana Bayu B.K Brahmana Kridaningrat, Bhondana Bayu Cendekiawan Putra, Moch Aldin Datu, Crescencia Bunga Desy Setyowulan Devi Nuralinah Dwijo Wibowo, Christoforus Aditya Edhi Wahyuni Setyowati Eva Arifi Faisal, Muhammad Rifky Fauzan, Mohammad Fawait, Ilfan Febrian, Abid Ferdiansyah, Hafidh Firdausy, Ananda Insan Firdausy, Ananda Insan Halim, Riandy Hamzah, Muhammad Hasan, Ahmad Akbar Hedyanto, Aldy Zinedine Hidayat Jati, Muhammad Iqbaal Hidayat, M. T Hidayat, Muhammad Farras Ibady, Azka Fardany Indra Waluyohadi, Indra Indradi Wijatmiko Irfansyah, Muhammad Nur Jarwo Saputra, Muhammad Aldo Jelian, Adven Jokhu, Paulus Daniel Juniarty, Elliana Kamal, Wan Muhammad Khamdani, Muhammad Ali Kurniawan, Ari Tri Laksono, Rizal Adhit Lilya Susanti Lilya Susanti Listiana, Henri M. Taufik Hidayat M., Novita Gusmayati MAULANA, ARDIAN SUBHAN Maulana, Farhana Irvan Melindasari, Elfira Muftie, Bayu Adiprasyad Muhammad Yusuf, Fathullah Munadi, Abu Qasim, Muhammad Yusuf, Mumtaz Aly, Bilqis Anjanaa Muslim, Muhammad Syaiful N., Faiq Putra Natasa, Fani Nawawi, Imam Nouvaliansyah, Mochammad Drajad Novriadi, Ilham NUGROHO, CANDRA ADI Nugroho, Eko Prasetyo Nugroho, Rahadian Dwi Nur Latifah, Amike Nuriani Virgianti, Febbi Ayu Nursamhuda, Wahyu Pangestu, I Made Surya Wisnu Pinontoan, Frisca Presley Pramitari W.D, Sagung Istri Pratama, Rizky Fajar Pratama, Sony Pratsiwi, Dyah Ayu Prawira, Jodi Bagus Puspitasari, Linda Andita Putera, Raihan Ananta Puterawardhana, Sjahihza Putranto, Rheza Febrian Putri Dewanti Rachman, Muhammad Arif Rachmawan, Fahmi Akbar Ramadhanti, Dias Ayu Randha, Yehuda Keyzia Ridzkyvianto, Muhammad Faiz Rifai, Rahmat Bahtiar Risaldi, Yulizar S, Rinaldi Sabrina, Raissa Salim, Ahmad Agus Samudra, Gibran Satria Sasmita, Mochamad Hadi Setiadi, Alan Dharmasaputra Simanjuntak, Jackson Bernath Siti Nurlina Sofiana, Dini Sri Murni Dewi Sugeng P. Budio Sugeng P. Budio Sugeng P. Budio Suseno, Kartika Candra Syafirra, Sonnia Taufik Hidayat Tennyson, Albany Tuanany, Syafiqah Rizky Utama, Defri Arya Vansya, Muhammad Lawdy Dhiyaa W., Hafidz Ohtavian Wahyu Abadi, Kusuma Putri Wanda, Mahardhika Nurislam Wicaksono, Ananta Dzaky Wisnumurti . Wresniwira, Sastria