Ming Narto Wijaya
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Published : 99 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH KAIT KLEM SELANG DENGAN VARIASI JARAK KAIT TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BERTULANGAN BAMBU Rachman, Muhammad Arif; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.707 KB)

Abstract

Bahan material beton banyak digunakan dalam bidang konstruksi dikarenakan memiliki kelebihan. diantaranya kuat akan tekan yang tinggi dan mudah dalam perawatan.  Namun, disisi lain juga memiliki. kekurangan yaitu kuat akan tarik yang lemah sehingga dalam pembuatan sering. dikombinasikan dengan tulangan. Tulangan bambu merupakan salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan tulangan baja. Meskipun tegangan tarik bambu bisa dibandingkan dengan baja, tetapi bambu. memiliki kuat lekat yang rendah dengan beton sehingga. beton bertulang bambu masih kurang efektif dalam menerima beban. Sehingga beton bertulang bambu dengan penambahan. pemasangan kait berupa klem selang diharapkan mampu menambah tegangan lekat pada beton. Pada penelitian ini, pembuatan benda uji berupa balok bertulang. bambu dengan kait klem selang berdimensi 18x25x160cm dan variasi jarak pemasangan kait klem selang adalah 12 dan 6 cm sebanyak 16 benda uji termasuk benda uji kontrol (tanpa kait). Besar kapasitas beban yang diterima oleh balok tanpa kait klem selang (A0) rata-rata sebesar 2783.09 kg. Sedangkan pada balok dengan kait klem selang dengan jarak 12 cm (A1) rata-rata sebesar 3213,74 kg dan jarak 6 cm (A2) rata-rata sebesar 3215.21 kg. Berdasarkan uji statistik dengan metode Two-Way ANNOVA. dan analisis regresi didapatkan adanya pengaruh yang signifikan dengan dipasangnya kait klem selang. terhadap kuat lentur balok bertulang bambu dan terdapat interaksi antara pemasanganjarak kait klem selang dengan rasio tulangan. Kata Kunci: balok bertulang bambu dengan kait, klem selang, jarak kait, kuat lentur, pola retak, lebar retak
OPTIMASI PENEMPATAN VISCOUS DAMPER PADA GEDUNG 10 LANTAI DENGAN SISTEM FOLDED CANTILEVER SHEAR STRUCTURE Halim, Riandy; Wijaya, Ming Narto; Wibowo, Ari
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.724 KB)

Abstract

Pada jaman sekarang ini, gempa merupakan masalah yang sering menjadi perhatian, terutama di Indonesia karena Indonesia dilewati oleh ring of fire yang merupakan gugusan gunung berapi yang masih aktif. Ada beberapa sistem struktur yang sudah dikembangkan pada jaman ini yang ditujukan untuk meredam atau memperkuat struktur, sehingga mampu bertahan ketika terjadi gempa. Salah satu contoh sistem struktur yang sudah dikembangkan adalah sistem folded cantilever shear structure (FCSS). Sistem FCSS menggunakan sistem fixed-moveable-fixed untuk tumpuan portal-portalnya dan juga menggunakan viscous damper untuk menambah redaman terhadap gaya gempa yang terjadi. Pada sisi moveable digunakan sistem base isolation pada tumpuannya, sedangakan pada sisi fixed digunakan tumpuan jepit. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa, dengan karakteristik gempa yang berbeda, akan dihasilkan model optimasi yang berbeda, baik dari jumlah damper yang akan diletakkan dan juga letak perletakkan damper sendiri.  Jumlah dan lokasi penempatan dari damper juga akan mempengaruhi periode natural dari struktur bangunan, meskipun dengan jumlah damper yang sama, bila perletakkan damper berbeda, maka akan didapatkan kekakuan struktur yang berbeda. Hasil dari optimasi juga didapatkan bahwa, tidak diperlukan pemasangan damper secara menyeluruh kepada struktur gedung agar struktur gedung tersebut dapat bertahan menghadapi gaya gempa yang terjadi. Bila jumlah pemasangan damper dapat dikurangi, maka struktur gedung akan menjadi lebih efisien. Kata Kunci: Gempa, Damper, Base Isolation, Folded Cantilever Shear Structure(FCSS).
PENGARUH KOMPOSISI FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Suseno, Kartika Candra; Arifi, Eva; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.644 KB)

Abstract

Beton porousadalah beton yang memiliki kemampuan dapat ditembus air dengan mudah atau memiliki sifat porositas yang tinggi. Bahan penyusun beton porous terdiri dari campuran semen, air,agregat kasar, dan sedikit agregat halus atau tanpa menggunakan agregat halus.Pada penelitian ini tidak menggunakan agregat halus dan agregat kasar yang digunakan memiliki gradasi seragam(0,5-1 cm).Pemanfaatan fly ash dalam pembuatan beton porous diharapkan mampu meningkatkan kualitas beton porousdari segi kekuatan sedangkan pemanfaatan RCA diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan material.Pada penelitian ini dilaksanakan pengujian kuat tekan beton porous menggunakan benda uji silinder diameter 15 cm dan tinggi 30 cm. Pengujian beton porous menggunakan alat uji compression testing machine (CTM).Kombinasi campuran yang digunakan yaitu fly ash sebesar 0%, 15%, 25% terhadap semen PPC dan agregat kasar daur ulang (RCA) sebesar 0%, 25%, 50%, 75%, 100%. Identifikasi spesifikasi fly ash menggunakan metode XRF. Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan tertinggi diperoleh pada komposisi fly ash 25% dan agregat kasar daur ulang (RCA) 0% dengan nilai sebesar 13,621 MPa. Hubungan antara komposisi fly ash dan agregat kasar daur ulang (RCA) terhadap kuat tekan beton porous menunjukkan hasil yang beragam serta pola grafik yang saling silang. Kata kunci: Beton porous, fly ash, agregat kasar daur ulang, kuat tekan, komposisi.
PENGARUH METODE TWO-STAGE MIXING APPROACH (TSMA) TERHADAP KUAT LENTUR BETON POROUS DENGAN VARIASI KOMPOSISI AGREGAT KASAR DAUR ULANG (RCA) Jelian, Adven; Arifi, Eva; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (621.597 KB)

Abstract

Genangan air sering terjadi karena kurangnya penyerapan pada lapisan perkerasan jalan. Oleh karena itu lapisan perkerasan jalan harus mampu menyerap air dan beton porous merupakan solusinya. Penggunaan agregat kasar daur ulang ataurecycled coarse aggregate(RCA) pada beton porous, lebih ramah lingkungan. Namun, RCA memiliki pori-pori yang besar. Salah satu solusi untuk memperbaiki RCA, adalah Two-Stage Mixing Approach (TSMA). Penggunaan metode TSMA mampu memperbaiki interfacial zones (ITZ) pada RCA. Balok dengan dimensi 15 cm x15cm x53 cm digunakan pada percobaan untuk mengevaluasi kekuatan lentur beton berpori menggunakan RCA 0%, 25%, 50%, 75%, 100% dengan metode pencampuran Normal Mixing Approach(NMA) dan TSMA. Beban maksimum yang diperoleh adalah 2.3320 Mpa denganmenggunakan metode NMA dengan komposisi RCA 0%. Sementara beban minimum kuat lentur diperoleh dari 50% RCA dengan menggunakan metode pencampuran TSMAsebesar 1.4064 Mpa. Dari hasil percobaan, metode TSMA menunjukan efek yang tidak signifikan terhadap agregat kasar daur ulang pada beton porous. Hal ini disebabkan penyerapan air agregat alamlebih tinggi dibandingkan dengan agregat kasar daur ulang. Kata kunci :Beton porous, kuat lentur, agregat kasar daur ulang, Two-Stage Mixing Approach (TSMA)
STUDI ALTERNATIF ANALISIS SAMBUNGAN BALOK-KOLOM DENGAN SISTEM PRACETAK PADA GEDUNG VOLENDAM HOLLAND PARK CONDOTEL KOTA BATU Wanda, Mahardhika Nurislam; Hidayat, M. T; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (925.999 KB)

Abstract

Sebagai kota wisata, Kota Batu dituntut dengan maraknya pembangunan Condotel di dekat tempat-tempat wisata. Akan tetapi dengan banyaknya gedung – gedung yang dibangun membuat lahan yang tersedia semakin lama semakin sempit. Oleh karena itu, Kota Batu mulai membangun gedung–gedung bertingkat untuk mengatasi kekurangan lahan yang semakin sempit. Pembangunan gedung bertingkat saat ini  sebagian besar masih tetap menggunakan metode beton bertulang konvensional dengan menggunakan bekisting yang dicor di tempat yang akan menelan biaya lebih mahal karena membutuhkan banyak sekali bekisting serta akan memakan waktu yang lebih lama. Akan tetapi sekarang ada terobosan baru untuk mengurangi penggunaan bekisting yang banyak dan mengurasi lamanya durasi pengerjaan, yaitu dengan menggunakan metode pracetak yang dibuat di pabrik atau di lokasi proyek kemudian dirakit. Konsep pembangunan mengacu ke dalam SNI 03- 1726-2012 tentang tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung serta SNI 03-2847-2002 tentang tata cara perhitungan struktur beton sehingga acuan kedua peraturan tersebut akan didapatkan struktur yang tahan gempa, efektif, dan efisien. Dalam studi ini merupakan analisis Gedung Volendam Holland Park Condotel Kota Batu dengan zona gempa 4 yang di rencanakan kembali dengan menggunakan metode pracetak. Kata Kunci : Pracetak, Cor penuh, Beban gempa, Volendam
PERENCANAAN ALTERNATIF STRUKTUR CASTELLATED BEAM NON KOMPOSIT GEDUNG VOLENDAM HOLLAND PARK CONDOTEL KOTA BATU Nugroho, Eko Prasetyo; Hidayat, M. Taufik; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.16 KB)

Abstract

Remaja ini pembangunan di Indonesia berkembang sangat pesat. Kemajuan pembangunan yang sangat pesat ini menyebabkan area bebas semakin sedikit dan sempit. Maka, daerah daerah maju maupun berkembang mulai membangun gedung gedung bertingkat untuk mengatasi kebatasan lahan. Sebagian besar daerah daerah di Indonesia masih banyak yang menggunakan bangunan gedung yang menggunakan beton bertulang yang relative membutuhkan waktu lama dalam pembangunannya dan memiliki keterbatasan dalam gedung berbentang panjang dan membutuhkan jarak antar kolom yang relatif berbentang pendek. Untuk itu perlu bahan lain yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, bahan tersebut ialah baja, karena baja merupakan produk pabrik dan pemasangannya mudah sehingga dapat mempersingkat waktu pengerjaan bangunan struktur. Dan baja merupakan bahan yang sangat cocok untuk bangunan berbentang panjang sehingga dapat mengurangi jumlah kolom pada bangunan tersebut, dan pada studi ini menggunakan perencanaan baja Castellated beam yang mampu menahan tegangan lebih kuat dari baja biasa karena tingginya mencapai 1,5 kali lebih tinggi dari baja biasa dan lubang lubang yang terdapat pada baja castellated beam dapat di gunakan untuk jalan lewat pipa pipa saluran pada gedung tersebut sehingga dapat menghemat penggunaan area dan tidak akan mengurangi tinggi plafon yang biasanya berkurang karena di lewat pipa pipa. Pembangunan ini mengacu pada SNI 03 1726 2002 sehingga dengan mengacu pada peraturan itu menghasilkan bangunan gedung yang efisien, efektif dan tahan gempa. Dalam analisis berikut merupakan penelitian dari gedung Vollendam di Holland Park Condotel kota batu. Dengan Zona gempa 4 yang menggunakan perencanaan Baja Castellated Beam. Dari analisis ini di simpulkan bahwa baja yang digunakan untuk balok memiliki dimensi 250x250x8x13mm dan untuk kolom memiliki dimensi 622x357x26x15mm. dan terbukti aman untuk bangunan ini karena memenuhi syarat perhitungan momen Φ Mn ≥ Mu dan perhitungan geser Φ Vn ≥ Vu. Kata kunci : Baja Castellated beam, Non komposit
RESPON SIKLIK SAMBUNGAN BALOK – KOLOM BETON BERTULANG BAMBU DENGAN VARISAI PADA RASIO TULANGAN Nugroho, Rahadian Dwi; Dewi, Sri Murni; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2017)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1108.234 KB)

Abstract

Dalam perencanaanya sambungan balok-kolom direncankan mampu menahan beban lateral yang disebabkan oleh gempa. Sambungan balok – kolom dapat menggunakan beberapa bahan diantaranya; kayu, baja, dan beton bertulang. Pemakaian bambu pada tulangan beton memiliki permasalahan pada lekatan antara bambu dan beton yang kurang baik, kemudian sifat bambu yang higroskopis. Penelitian mengenai beton bertulang bambu masih dilakukan dengan variasi pengujian dan penggunaan bahan lekatan yang berbeda beda. Penelitian ini adalah uji kuat lentur dengan permodelan balok kantilever dan pembebanan siklik. Merupakan lanjutan dari penelitan sebelumnya dimana menggunakan permodelan pengujian balok diatas dua tumpuan. Desain dari sambungan sendiri menggunakan kait dengan jarak 6 cm pada ujung ujung bambu dan tanpa kait klem selang. Selain pada kait penelitian ini juga menggunakan rasio tulangan yang berbeda, rasio tulangan kecil (0,77%) dan rasio tulangan besar (1,21%). Pada penelitian ini mendapatkan hasil pengujian dimana penggunaan kait dan variasi pada rasio tulangan belum berpengaruh secara signifikan untuk beban maksimum yang di hasilkan. Selain itu penggunaan kait mampu menambah bagus kinerja  sambungan dalam menerima beban gempa dan penggunaan rasio tulangan yang besar akan menambah kaku dari sambungan tersebut. Kata kunci: Tulangan bambu, klem selang, rasio tulangan, respon siklik, sambungan balok - kolom
STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEGANGAN-REGANGAN BAJA Salim, Ahmad Agus; Wijaya, Ming Narto; Susanti, Lilya
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.732 KB)

Abstract

Dewasa ini jumlah pembangunan infrastruktur di Indonesia sedang mengalami peningkatan yang sangat pesat.  Baja adalah salah satu material konstruksi yang sangat banyak digunakan di seluruh dunia untuk pembangunan infrastruktur.  Dalam perencanaan suatu infrastruktur menggunakan baja seorang engineer harus mampu mendesain secara optimal dengan berbagai analisis yang dilakukan.  Oleh karena itu, perlu dilakukan pengujian material baja untuk mengetahui karakteristiknya, sehingga perencanaan suatu struktur dapat dilakukan dengan optimal.  Pengujian baja dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti halnya dilakukan pengujian secara eksperimental di laboratorium maupun dengan analisis numerik menggunakan software. Salah satu software yang dapat digunakan untuk analisis numerik pengujian material adalah ABAQUS CAE.  Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa pengujian spesimen uji baja yang dilakukan secara eksperimental di laboratorium dari hasil uji tarik dengan Universal Testing Machine dan data dari strain gauge dibandingkan dengan analisis numerik menggunakan software ABAQUS tidak jauh berbeda, meliputi data grafik tegangan-regangan baja yang didapat dari hasil eksperimental dan analisis numerik menggunakan ABAQUS hampir sama serta distribusi tegangan-regangan yang ditampilkan pada elemen baja hasil analisis numerik ABAQUS menunjukkan kondisi yang sama pada pengujian eksperimental dimana tegangan-regangan tertinggi pada ABAQUS menunjukkan bagian yang mengalami patah pada kondisi sebenarnya benda uji. Kata Kunci: material konstruksi,  baja, pengujian secara eksperimental, analisis numerik dengan ABAQUS
STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL DISTRIBUSI TEGANGAN DAN REGANGAN BETON Astuti, Kamiliyana Puteri; Wijaya, Ming Narto; Setyowulan, Desy
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1001.499 KB)

Abstract

Beton merupakan material utama yang banyak digunakan untuk berbagai struktur bangunan. Material penyusun beton bersifat elasto-plastis dimana kuat tekan maksimum terletak pada saat regangan mencapai ±0,002 (Dipohusodo, 1999). Cara yang umum untuk mendapatkan data yang valid yakni dengan melakukan simulasi di laboratorium dengan frekuensi percobaan tertentu dan hasil dari eksperimen pun menjadi informasi dasar untuk pemodelan pada elemen hingga. Namun, hal ini membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit..Maka dari itu, pendekatan yang baik untuk permasalahan kompleks dari material beton adalah dengan menggunakan elemen hingga, yakni ABAQUS. Pada skripsi ini, beton berdiameter 150mm dan panjang 300mm dengan fc’ sebesar 20, 25, 30, dan 35 MPa berbentuk silinder dimodelkan sebagai pendekatan dari model ini. Hasil dari pemodelan numerik dengan ABAQUS 6.13 trial mendekati hasil eksperimen.  
EFEK BEBAN GEMPA DUA ARAH DAN TIGA ARAH TERHADAP KAPASITAS STRUKTUR JEMBATAN WARREN Syafirra, Sonnia; Susanti, Lilya; Wijaya, Ming Narto
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1445.703 KB)

Abstract

Jembatan merupakan salah satu sarana dan prasarana infrastruktur. Dalam perencanaan struktur syarat yang harus dipenuhi adalah, kekakuan, kekuatan, dan daktilitas, struktur jembatan juga perlu memperhitungkan secara tepat total beban yang akan diterima oleh jembatan. Beban jembatan yang sukar diprediksi dan tidak terduga adalah beban gempa. Indonesia merupakan negara dengan tingkat resiko gempa yang cukup tinggi. Dalam menganalisis struktur jembatan akibat beban gempa terlebih dahulu memodelkan struktur jembatan pada software ABAQUS Student Edition dengan data jembatan menggunakan jembatan rangka eksisting di malang. Setelah struktur jembatan dimodelkan selanjutnya dilakukan analisis nilai eigen sehingga mendapatkan dua nilai mode shape terbesar. Selanjutnya setelah analisis nilai eigen dilakukan analisis dinamis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah time history analysis (analisis riwayat waktu). Hasil analisis menunjukkan bahwa akibat bertambahnya arah gempa dari dua arah menjadi tiga arah mengakibatkan meningkatnya tegangan pada batang dekat tumpuan sendi sebesar 5,9303%. Jembatan dari beban gempa dua arah di tingkatkan menjadi beban gempa tiga arah, mengakibatkan penurunan modulus elastisitas jembatan sebesar 2,5641 % dari modulus elastisitas pada kondisi struktur jembatan akibat beban gempa dua arah . Dari besarnya persentase kenaikan tegangan yang tidak begitu besar, dan persentase penurunan modulus elastisitas yang tidak begitu besar sehingga, analisis jembatan dengan menggunakan beban gempa tiga arah tidak begitu berpengaruh besar jika dibandingkan dengan beban gempa dua arah. Sehingga sudah cukup analisis jembatan menggunakan beban gempa dua arah.   Kata Kunci : jembatan, jembatan rangka tipe warren, analisis, kapasitas struktur, beban gempa, mode shape, time history analysis, ABAQUS Student Edition.
Co-Authors ., Rafdy Abadiah, Yuli Nur Agraprana, Andhika Aji Wijaya, Dwi Prasetyo Alfianto, Alif Alifian Arzaq, Bachrudin Muhammad Andhareshi, Farly Anorogo, Bagus Anugrah, Ahmad Yuri Aprilliza, Hani Ari Wibowo Astuti, Kamiliyana Puteri Aulia, Rahmi ‘Isa Mahendra, Ridho Firdaus B. K., Bhondana Bayu Bhondana Bayu B.K Brahmana Kridaningrat, Bhondana Bayu Cendekiawan Putra, Moch Aldin Datu, Crescencia Bunga Desy Setyowulan Devi Nuralinah Dwijo Wibowo, Christoforus Aditya Edhi Wahyuni Setyowati Eva Arifi Faisal, Muhammad Rifky Fauzan, Mohammad Fawait, Ilfan Febrian, Abid Ferdiansyah, Hafidh Firdausy, Ananda Insan Firdausy, Ananda Insan Halim, Riandy Hamzah, Muhammad Hasan, Ahmad Akbar Hedyanto, Aldy Zinedine Hidayat Jati, Muhammad Iqbaal Hidayat, M. T Hidayat, Muhammad Farras Ibady, Azka Fardany Indra Waluyohadi, Indra Indradi Wijatmiko Irfansyah, Muhammad Nur Jarwo Saputra, Muhammad Aldo Jelian, Adven Jokhu, Paulus Daniel Juniarty, Elliana Kamal, Wan Muhammad Khamdani, Muhammad Ali Kurniawan, Ari Tri Laksono, Rizal Adhit Lilya Susanti Lilya Susanti Listiana, Henri M. Taufik Hidayat M., Novita Gusmayati MAULANA, ARDIAN SUBHAN Maulana, Farhana Irvan Melindasari, Elfira Muftie, Bayu Adiprasyad Muhammad Yusuf, Fathullah Munadi, Abu Qasim, Muhammad Yusuf, Mumtaz Aly, Bilqis Anjanaa Muslim, Muhammad Syaiful N., Faiq Putra Natasa, Fani Nawawi, Imam Nouvaliansyah, Mochammad Drajad Novriadi, Ilham NUGROHO, CANDRA ADI Nugroho, Eko Prasetyo Nugroho, Rahadian Dwi Nur Latifah, Amike Nuriani Virgianti, Febbi Ayu Nursamhuda, Wahyu Pangestu, I Made Surya Wisnu Pinontoan, Frisca Presley Pramitari W.D, Sagung Istri Pratama, Rizky Fajar Pratama, Sony Pratsiwi, Dyah Ayu Prawira, Jodi Bagus Puspitasari, Linda Andita Putera, Raihan Ananta Puterawardhana, Sjahihza Putranto, Rheza Febrian Putri Dewanti Rachman, Muhammad Arif Rachmawan, Fahmi Akbar Ramadhanti, Dias Ayu Randha, Yehuda Keyzia Ridzkyvianto, Muhammad Faiz Rifai, Rahmat Bahtiar Risaldi, Yulizar S, Rinaldi Sabrina, Raissa Salim, Ahmad Agus Samudra, Gibran Satria Sasmita, Mochamad Hadi Setiadi, Alan Dharmasaputra Simanjuntak, Jackson Bernath Siti Nurlina Sofiana, Dini Sri Murni Dewi Sugeng P. Budio Sugeng P. Budio Sugeng P. Budio Suseno, Kartika Candra Syafirra, Sonnia Taufik Hidayat Tennyson, Albany Tuanany, Syafiqah Rizky Utama, Defri Arya Vansya, Muhammad Lawdy Dhiyaa W., Hafidz Ohtavian Wahyu Abadi, Kusuma Putri Wanda, Mahardhika Nurislam Wicaksono, Ananta Dzaky Wisnumurti . Wresniwira, Sastria