Claim Missing Document
Check
Articles

STRATEGI KOMUNIKASI PETUGAS KESEHATAN DALAM MENGAJAK MASYARAKAT MENGIKUTI VAKSINASI COVID-19 DI KOTA TERNATE Rita Destiwati; Ayla Daniyah Ramadhini
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 5: Desember 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i5.510

Abstract

Strategi komunikasi merupakan kombinasi antara taktik, perencanaan komunikasi dan manajemen komunikasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Dalam mencapai tujuan tersebut suatu strategi komunikasi harus dapat menunjukan bagaimana hal itu perlu dilaksanakan secara operasional dan taktis dalam arti bahwa prosedur dapat berubah dari waktu ke waktu tergantung pada situasi dan kondisi. Petugas Kesehatan di Kota Ternate dalam mengajak masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19 ini menggunakan staregi komunikasi kepada masyarakat yakni mengenal khalayak, menyusun pesan, menetapkan metode, dan memilih media. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam dengan petugas kesehatan yang menjadi vaksin COVID-19. Penelitian ini menggunakan triangulasi sebagai teknik validasi data. Strategi menyusun pesan yang dilakukan petugas kesehatan adalah senantiasa memberikan informasi terkait pentingnya mengikuti vaksin COVID-19, mematuhi protokol kesehatan, dan menginformasikan jumlah masyarakat yang mengikuti vaksin COVID-19 disetiap harinya. Memilih media komunikasi dengan mengajak masyarakat mendatangi RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate atau lokasi-lokasi vaksin yang telah ditentukan melalui spanduk yang dibentangkan di beberapa lokasi strategis, menggunakan media sosial, serta melalui petugas kesehatan yang bertugas. Selain itu menetapkan metode dalam penyampaian pesan komunikasi yakni memberikan informasi dan nasihat kepada masyarakat ataupun orang terdekat terkait COVID-19 dan program vaksinasi, mana informasi yang benar dan mana informasi yang tidak benar, bahwa setelah melakukan vaksin tidak ada efek samping yang dapat menyebabkan orang meninggal dan vaksin COVID-19 sudah dipastikan halal, serta pentingnya masyarakat Kota Ternnate untuk mengikuti vaksin selain menginkatkan imun tapi juga untuk memutuskan rantai penyebaran COVID-19. Strategi komunikasi yang diterapkan oleh petugas kesehatan dengan melakukan beberapa teknik strategi komunikasi yakni mengenal khalaya, menyusun pesan, menetapkan metode, dan pemilihan media komunikasi dalam mengajak masyarakat mengikuti vaksinasi COVID-19 di Kota Ternate. Karena tanpa strategi, kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan pentingnya vaksinasi COVID-19 di masa pandemi ini akan menyulitkan pelaksanaan program vaksinasi
STRATEGI KOMUNIKASI DALAM MENYEBARKAN INFORMASI VAKSINASI COVID-19 DI DUSUN PLAKPAK, DESA BESUK AGUNG Rita Destiwati; Thea Kirana Ismi’ Aida
Media Bina Ilmiah Vol. 18 No. 3: October 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33758/mbi.v18i3.511

Abstract

Corona Virus Disease 2019 atau biasa disebut virus Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Dalam upaya memutus mata rantai penularan wabah Covid-19 dan memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat, maka diadakan pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia. Penolakan untuk melakukan vaksinasi ini sudah sampai hingga di Dusun Plakpak. Masyarakat di Dusun Plakpak juga menolak untuk divaksinasi karena terpapar informasi hoax. Perlu peran penting dalam mengajak masyarakat di Dusun Plakpak untuk mau mengikuti vaksinasi covid-19. Peran ini tidak lepas dari Ketua Rukun Tetangga yang menjadi pemimpin dalam mengatur dan membuat jalannya untuk mengarahkan masyarakat. Dalam memutuskan penyebaran virus covid-19 di Dusun Plakpak. Diperlukan sebuah strategi komunikasi yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan atau sebuah informasi kepada masyarakat di Dusun Plakpak. Tujuan yang ingin di capai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi dalam menyebarkan informasi vaksinasi Covid-19 di Dusun Plakpak. Peneliti menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mendefinisikan keadaan atau fenomena secara natural dan apa adanya. Peneliti akan turut melakukan kegiatan wawancara, observasi, dokumentaasi dan studi pustaka dalam mengumpulkan data. Informan kunci dalam penelitian ini merupakan Ketua Rukun Tetangga Dusun Plakpak. Peneliti turut menghadirkan informan pendukung yang merupakan Petugas Vaksinasi Covid-19 dari Puskesmas Besuk. Hasil penelitian ini adalah strategi komunikasi yang diterapkan oleh Ketua Rukun Tetangga dalam melakukan strategi komunikasi dalam penyebaran vaksinasi covid-19 di Dusun Plakpak adalah menentukan khalayak, penyusunan pesan, menetapkan metode dan pemilihan media komunikasi
Komunikasi Interpersonal Perawat Pada Pasien Penyandang Disabilitas Mental di Sentra Phala Martha Sukabumi Anitta Shaila Sari; Rita Destiwati
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 24, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v24i1.4020

Abstract

This interpersonal communication plays an important role in the daily interactions between nurses and their patients. The role of the nurse is very influential on the conditions of those with mental disabilities who are being rehabilitated. The most effective interpersonal communication used by nurses in approaching patients with mental disabilities at the Phala Martha Sukabumi Center. This research is to find out the nurse's interpersonal communication between patients with mental disabilities at the Phala Martha Sukabumi Center. This research found that at the stage of social penetration theory is an effective exchange of various information exchanges as well as in Social Penetration activities. This primary data was obtained from observation, interviews, and documentation. This research method uses a qualitative research method that examines the condition of an object. The results showed that the Interpersonal Communication of Nurses in patients with Mental Disabilities at the Phala Martha Sukabumi Center established good communication relationships. Communication between nurses and patients with mental disabilities is an interpersonal approach. With this stage of the nurse's approach to building a relationship of mutual trust is one of opening patients to be open to nurses, and a supportive attitude by providing positive encouragement for patients who are relapsed during rehabilitation.
Strategi Komunikasi Melalui Youtube dalam Menyampaikan Informasi Gaya Hidup Sehat untuk Remaja Anisa Ahsania Karima; Rita Destiwati
Jurnal Ekonomi Efektif Vol. 6 No. 2 (2024): JURNAL EKONOMI EFEKTIF
Publisher : Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/JEE.v6i2.37369

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi melalui Youtube dalam menyampaikan informasi gaya hidup sehat remaja Pendekatan penelitian ini menggunakan teknik kualitatif, dalam pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara dan observasi, dalam penelitian ini peniliti melibatkan informan yaitu seorang Dokter Umum yang bernama Dr. Chrisan Bimo Prayuda. Sehingga hasil penelitian ini akan menunjukkan bagaimana pengenalan audiens, cara penyusunan pesan, penetapan metode yang dipakai oleh Dokter Prayuda. maka peneliti bisa menyimpulkan bahwa strategi komunikasi yang dipakai oleh Dokter Prayuda cukup rinci, seperti menggunakan system SEO (Search Engine Optimatization) yang merupakan sebuah cara mencari kata kunci agar konten yang dimiliki Dokter Prayuda di Youtube dapat dilihat dan dicari banyak orang. Kemudian Dokter Prayuda mempelajari bagaimana agar informasi yang diterima dapat mudah dimengerti oleh penontonnya.
How to make herbal medicine available in health facilities in Indonesia? Rita Destiwati
BKM Public Health and Community Medicine PHS7 Accepted Abstracts
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Health facilities are the government’s responsibility in Indonesia following the law number 36 of 2009. This aims to improve the highest health status for the public. Herbal alternative medicine is not a new treatment globally, but this plant-based medicine has existed for centuries, including in Indonesia. The habit of drinking herbal medicine to maintain health or cure disease is usually carried out by people in Indonesia, both rural and urban. The purpose of this study was to find out whether it is possible for health insurance in Indonesia to accept alternative herbal treatments in primary care facilities. This study uses qualitative research methods by conducting interviews, observations, and literature studies. Informants in this study were patients who had undergone medical surgery and patients who had consumed and performed alternative herbal treatments: health facility policymakers and doctors. The results showed differences in the acceptance of services for the healers (doctors and therapists). Health communication, in this case, can provide alternative solutions so that the comfort of patients is free to choose who they seek treatment with mild side effects. The patients prefer to go to alternative herbal medicine, not because of the medicine, but because the established communication is very intense and cooperative between the two. So the government health facility regulations should have started reviewing policies so that alternative herbal treatments can be included in government-owned health facilities or health insurance that has received permission from the government. Fasilitas kesehatan merupakan tanggung jawab pemerintah di Indonesia, ini sudah diatur secara undang-undang nomor 36 tahun 2009. Ini bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tinggi bagi masyarakat. Pengobatan alternative herbal bukan pengobatan baru di dunia, tapi pengobatan yang berbahan dasar tumbuh-tumbuhan ini sudah ada berabad-abad yang lalu termasuk di Indonesia. Kebiasaan minum jamu untuk menjaga kesehatan atau penyembuhan penyakit biasa dilakukan oleh masyarakat di Indonesia baik desa atau kota. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mungkinkah jaminan kesehatan di Indonesia bisa menerima pengobatan alternative herbal masuk dalam fasilitas layanan primer. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan wawancara, observasi dan studi literature. Informan pada penelitian ini para pasien yang pernah melakukan tindakan operasi secara medis juga para pasien yang sudah mengkonsumsi dan melakukan pengobatan alternative herbal. Para pembuat kebijakan fasilitas kesehatan dan dokter. Hasil penelitian menunjukkan kalau adanya perbedaan dalam penerimaan layanan bagi para pengobat (dokter dan Therapist). Komunikasi kesehatan dalam hal ini bisa memberikan solusi alternative sehingga kenyamanan para pasien bebas untuk memilih pada siapa mereka berobat dengan efek samping yang ringan. Para pasien lebih senang berobat ke pengobatan alternative herbal bukan karena obatnya tapi komunikasi yang terjalin sangat intens dan kooperatif diantara keduanya. Jadi seharusnya dalam aturan fasilitas kesehatan pemerintah sudah mulai mengkaji kebijakan agar pengobatan alternative herbal bisa masuk dalam fasilitas kesehatan milik pemerintah ataupun Asuransi kesehatan yang sudah dapat izin dari pemerintah.
Pengaruh Iklan Obat Bebas Non Resep di Televisi Terhadap Perilaku Swamedikasi pada Penggunaan Obat Pereda Gejala Flu di Jawa Barat Hadi, Ezra Aurelia Glenia; Destiwati, Rita
Jurnal JTIK (Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi) Vol 8 No 2 (2024): APRIL-JUNE 2024
Publisher : Lembaga Otonom Lembaga Informasi dan Riset Indonesia (KITA INFO dan RISET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35870/jtik.v8i2.1972

Abstract

Drug advertisements broadcast through television persuasively sell drug products by providing information about drugs and health so that the audience has interest and trust in choosing the drug product and then buying it to perform self-medication. Self-medication is a situation when a person uses medicines to treat diseases or symptoms that they recognize. The purpose of this study is to measure the effect of non-prescription over-the-counter drug advertisements aired on television with self-medication behavior on the use of non-prescription flu symptom relief drugs in West Java. The research method used is simple linear regression by testing normality, data determination test, and hypothesis testing. Significant results were obtained from testing the dependent and independent variables. The conclusion is that drug advertisements on television influence people in treating themselves, especially in handling flu symptoms. That way, advertising as a marketing communication medium for a drug company has succeeded in achieving the objectives and functions of the advertisement itself.
Komunikasi Antarpribadi Suami dan Istri yang Mengalami Baby Blues Syndrome Pasca Melahirkan Amaliah, Ade; Destiwati, Rita
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 4 : Al Qalam (Juli 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i4.2303

Abstract

Kehamilan menjadi sebuah anugrah yang diberikan dari sang pencipta bagi sebuah pasangan suami dan istri. Kehamilan merupakan salah satu periode yang termasuk krisis dalam kehidupan menjadi seorang wanita. Kehadiran seorang anak dalam kehidupan pasang suami dan istri sangat membawa pengaruh besar pada kehidupan keluarga kecil pasangan tersebut maupun anggota keluarga lainnya. Perubahan ini secara perlahan akan membuat ibu menyesuaikan peran barunya. Permasalahan mental yang termasuk pada gangguan pada mental dimana yang sering kali menyerang ibu pasca melahirkan diantaranya yaitu postpartum blues (Baby Blues Syndrome), postpartum hypomania (Baby Pink), depresi postpartum, dan psikosis postpartum. Pada seorang ibu pasca melahirkan, yang paling sering dialami yaitu Baby Blues Syndrome. Di Indonesia sendiri untuk melihat banyaknya kejadian yang menimpah wanita pasca melahirkan depresi adalah 50% sampai 70% yang depresi pasca melahirkan dan pada umumnya terjadi sekitar 3 sampai dengan 14 hari. Untuk itu dibutuhkan upaya jika melihat permasalah dari Baby Blues Syndrome agar berjalan dengan cepat dan baik pemulihannya, dibutuhkan sebuah perhatian, pengertian, dan pendekatan yang bisa didapatkan langsung dari keluarga terdekat terutama seorang suami. penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dalam bentuk studi kasus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi antarpribadi suami dan istri yang mengalami Baby Blues Syndrome pasca melahirkan. Dalam hal empati suami, ia tetap memberikan sepenuhnya rasa empati ke istrinya yang mengaku telah mengalami Baby Blues Syndrome pasca melahirkan, walaupun sebenarnya suami tidak mengetahui pasti akan nyata adanya situasi maupun suasana hati yang sedang dialami oleh istrinya tersebut. Dalam hal menjalin komunikasi antar suami dan istri pun mereka sudah memberikan sikap yang positif dan coba baling memahami, mengerti dan memberi nasehat untuk tetap berpikiran positif.
Strategi Komunikasi Persuasif dalam Menghadapi Stigma Kesehatan Mental Menggunakan Pendekatan Inklusif Arafah, Rizka Aulia; Destiwati, Rita
Hulondalo Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi Vol. 3 No. 2 (2024): Juli - Desember 2024
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poliitik Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59713/jipik.v3i2.1012

Abstract

Optimal individual well-being is often correlated with well-maintained mental health. However, the phenomenon of mental illness has increased significantly in various countries, with the increase in mental illness being dominated by Generation Z. Generation Z lives in a modern era with high environmental pressures that can easily disrupt mental health. The main characteristics of an unfavorable environment towards mental health phenomena and issues are environments that still have a lot of stigma and discrimination against individuals with mental health disorders. This study aims to analyze inclusive persuasive communication strategies in dealing with stigma and strengthening public acceptance of stigma and individuals experiencing mental health problems. This study uses qualitative research using Erving Goffman's Stigmatization Theory, Hovland's Persuasive Communication, and the development of Persuasive Communication Strategies with an Inclusive Approach Melvin L. Defleur and Sandra J. Ball-Rokeach. The results showed that persuasive communication strategies need to involve skills to be responsive in reading and interpreting signals given by individuals with mental health disorders. This is supported by exposure to meaning construction strategies that mental health issues require social attention and support.  
Community of Urban Arisan Mothers: Promoting Joy and Mental Health in Urban Residents Junardi Harahap; Rita Destiwati
Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya Vol 26, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jantro.v26.n1.p83-92.2024

Abstract

This study focuses on looking at the cultural dimension, promoting and spreading joy, and creating mental health in urban communities. The specific aim is that if mental health problems and stress are not handled properly, it can have a bad impact, especially when seen in urban communities, which are very busy and have very complex problems, and one of the things that is done to strengthen this is by holding social gathering activities. In the cultural dimension, of course, this is very interesting, as seen from the activities in urban areas carried out by mothers who provide and promote mental health in urban communities. This research is qualitative, carried out through observations and interviews with 18 informants. The results of this research found that the practice of social gathering is one of the solutions and interventions for maternal mental health in urban areas, and urban mothers can improve their quality of life. The meetings held provided solutions for their lives and improved their quality of life. This research contributes to the development of knowledge in the realm of health anthropology regarding the strategies and solutions used by mothers in urban areas to achieve good mental health.
Analisis Resepsi Konten Mitos Seputar Kesehatan Pada Audiens TikTok @farhanzubedi Anjasmika, Dewi Andjelina; Destiwati, Rita; Nur Rochimah, Haris Annisari Indah
Hulondalo Jurnal Ilmu Pemerintahan dan Ilmu Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2025): Januari - Juni 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poliitik Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59713/jipik.v4i1.1056

Abstract

People still have a high interest in knowing myths about health. This high interest has made medical personnel who are also content creators on TikTok also appear in their efforts to provide information about health myths. One of them is the TikTok account @farhanzubedi which has a high engagement rate or audience involvement. This engagement brings a variety of forms of message reception, because audiences have different abilities to receive and interpret messages either completely or not or provide their own perceptions based on their cultural background and experience.The purpose of this study is to determine the acceptance of mythical content messages about health in the TikTok @farhanzubedi audience. The research method used in this research is a qualitative research method with Stuart Hall's reception analysis theory approach. The data collection technique used was interviews with one key informant, five main informants and one expert informant. The results of this study indicate that the TikTok @farhanzubedi audience tends to interpret health myth content messages in the dominant hegemony position. However, not all health myth content on TikTok can be accepted in the dominant hegemony position, because there is still content that is interpreted in the negotiation position and the opposition position. Masyarakat masih memiliki minat yang tinggi untuk mengetahui mitos-mitos seputar kesehatan. Tingginya minat tersebut membuat tenaga medis yang juga sebagai konten kreator di TikTok ikut bermunculan dalam usahanya memberikan informasi seputar mitos kesehatan. Salah satunya adalah akun TikTok @farhanzubedi yang memiliki engagement rate atau keterlibatan audiens yang tinggi. Keterlibatan tersebut mendatangkan bentuk penerimaan pesan yang beragam, karena audiens memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima dan menafsirkan pesan baik secara utuh maupun tidak atau memberikan persepsinya sendiri berdasarkan latar belakang budaya dan pengalamannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan pesan konten mitos seputar kesehatan pada audiens TikTok @farhanzubedi. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan teori analisis resepsi Stuart Hall. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara kepada satu informan kunci, lima informan utama dan satu informan ahli. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa audiens TikTok cenderung memaknai konten mitos kesehatan secara hegemonik dominan, mengikuti narasi yang disampaikan oleh kreator konten. Namun, penerimaan tidak seragam, karena beberapa audiens mengambil posisi negosiasi atau oposisi, bergantung pada pengalaman dan latar belakang mereka.Hasil penelitian ini penting dalam konteks penyebaran informasi kesehatan di media sosial. Dengan tingginya keterlibatan audiens, terutama pada konten kesehatan, kreator konten seperti @farhanzubedi memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan informasi yang akurat dan tidak memperkuat mitos yang beredar