Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Adaptasi antarbudaya di kalangan satuan Nindya Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor Choirunnisa, Farida Anggun; Aprianti, Agus
Islamic Communication Journal Vol 6, No 1 (2021): EDISI JANUARI-JUNI
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2021.6.1.7453

Abstract

The interactions that occur between one another cannot be separated from life, because human life is a social creature that requires interaction with another. In the interactions that occur, there must be cultural differences between one another, because of these cultural differences, the process of intercultural adaptation. One of them happened at the Institute of Domestic Government (IPDN). IPDN itself has students from 34 provinces in Indonesia and has different ethnicities from one another so that in carrying out education at IPDN, the IPDN Praja undertakes an intercultural adaptation process to eliminate the gaps that occur, making it easier for them to communicate. The focus of this research is to provide an overview of the intercultural adaptation taking place between the IPDN Nindya Praja Units in Jatinangor, as well as to identify the intercultural communication between the IPDN Nindya Praja Units in Jatinangor. The research method used in this research is a qualitative method with a phenomenological. The data obtained through in-depth interviews, observation, and literature study using a variety of literature which is the source of the research. The results obtained indicate that Nindya Praja IPDN has experienced an intercultural adaptation process that differs from another, in differences of language and speech style. Besides, environmental factors and communication factors also influence the intercultural adaptation process of Nindya Praja IPDN. 
Improving Quality of Service Interaction Pattern Related Government, Tourism, and Society Agus Aprianti; Anisah Firli
Jurnal Komunikasi Universitas Garut: Hasil Pemikiran dan Penelitian Vol 3, No 1 (2017): April 2017 Jurnal Komunikasi Universitas Garut : Hasil Pemikiran dan Penelitian
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.10358/jk.v3i1.251

Abstract

Abstract. Indonesia is an archipelago country that has diverse cultures and plentiful natural resources. There is no denying that this gives a special attraction for local and international tourists to see and witness the event held on the unique culture that spread across regions in Indonesia. In addition to the typical Indonesian cultural event, frequently an important event was also held in Indonesia, both events at regional, national, to international. Event held in Indonesia is also very diverse, such as musical performances, sports, cultural tourism, education, and others. There is a fundamental problem that the pattern of interaction between the government, tourists, and society not yet optimal and this study attempts to explore patterns of interaction between the government, tourists and society; obstacles encountered related patterns of interaction between the government, tourists and society; as well as how to improve the quality of tourism services. The methodology used in conducting this study is to collect data from the literature with a qualitative approach (case study in Lombok Tourism). After discovered the pattern of interaction and how improve the quality of service, the next step will be adopted the concept of social media interaction engineering considerations in the digital age that utilize social media among government, tourists, and society. Keywords : Interaction Pattern; Management, Quality of Service;
IMPLEMENTASI APLIKASI PENCATATAN PENGUNJUNG, PENDAPATAN DAN INFORMASI MELALUI QR CODE DI MUSEUM SRI BADUGA BANDUNG Idola Perdini Putri; Reni Nuraeni; Agus Aprianti; Asti widayanti; Irna yuniar; Kastaman Kastaman
Dharmakarya Vol 10, No 1 (2021): Maret, 2021
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/dharmakarya.v10i1.23942

Abstract

Teknologi dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan, untuk menghindari terkikisnya pengetahuan budaya pada kalangan generasi muda khususnya dan masyarakat pada umumnya museum mencoba memberikan solusi literasi dengan menerapkan teknologi digitaslisiasi. Museum Sri Baduga merupakan salah satu museum pemerintah provinsi Jawa Barat yang memiliki koleksi lengkap untuk menjadi media pembelajaran masyarakat Jawa Barat terhadap khasanah nilai budaya dan sejarah Jawa Barat. Namun demikian, sebagai salah satu museum yang telah berdiri puluhan tahun, Museum Sri Baduga memerlukan peremajaan dalam hal pengelolaan internal museum dan pengelolaan informasi koleksi museum. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengaplikasikan sistem informasi pengelolaan dan pelaporan data pengunjung dan meningkatkan literasi dan akses informasi koleksi Museum Sri Baduga melalui QR Code dan pembuatan website Museum, dengan tujuan agar tampilan koleksi Museum Sri Baduga diminati karena lebih menarik dan interaktif. Metode yang digunakan pada pengabdian masyakat ini adalah workshop mengenai pengenalan aplikasi melalui sosialisasi dan pendampingan penggunaan aplikasi pencatatan pengunjung, pendapatan dan informasi melalui QR code.  di Museum. Saat ini Sri Baduga Kota Bandung sudah mengimplementasikan aplikasi tersebut dalam kegiatan operasional museum, sehingga memudahkan dan meningkatkan kinerja museum berbasis teknologi informasi.
Adaptasi antarbudaya di kalangan satuan Nindya Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor Farida Anggun Choirunnisa; Agus Aprianti
Islamic Communication Journal Vol 6, No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/icj.2021.6.1.7453

Abstract

The interactions that occur between one another cannot be separated from life, because human life is a social creature that requires interaction with another. In the interactions that occur, there must be cultural differences between one another, because of these cultural differences, the process of intercultural adaptation. One of them happened at the Institute of Domestic Government (IPDN). IPDN itself has students from 34 provinces in Indonesia and has different ethnicities from one another so that in carrying out education at IPDN, the IPDN Praja undertakes an intercultural adaptation process to eliminate the gaps that occur, making it easier for them to communicate. The focus of this research is to provide an overview of the intercultural adaptation taking place between the IPDN Nindya Praja Units in Jatinangor, as well as to identify the intercultural communication between the IPDN Nindya Praja Units in Jatinangor. The research method used in this research is a qualitative method with a phenomenological. The data obtained through in-depth interviews, observation, and literature study using a variety of literature which is the source of the research. The results obtained indicate that Nindya Praja IPDN has experienced an intercultural adaptation process that differs from another, in differences of language and speech style. Besides, environmental factors and communication factors also influence the intercultural adaptation process of Nindya Praja IPDN. 
PERILAKU KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL PECINTA KERETA API Agus Aprianti
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 3 No 1 (2017): FEBRUARI 2017
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v3i1.825

Abstract

Setiap individu yang berinteraksi tentu di dalamnya melakukan komunikasi. Komunikasi tidak hanya sebatas kata-kata yang bersifat lisan atau tulisan saja, namun juga melibatkan komunikasi dengan bahas tubuh (body language) dalam bahasa komunikasinya dikenal dengan komunikasi non verbal. Individu berkumpul dan membentuk suatu kebiasaan, kecenderuangn minat yang sama, tujuan yang sama, serta membutuhkan informasi yang kemudian terjalin komunikasi dan menjadi wadah berkumpul dalam sebuah komunitas minat. Sebuah komunitas lahir karena memiliki minat yang sama, tujuan yang sama dan membutuhkan lingkungan yang mendukung minatnya. Seperti halnya Komunitas Pecinta Kereta Api yang menamakan kelompoknya dengan Komunitas Edan Sepur Indonesia. Komunitas yang beranggotakan orang-orang yang menyukai kereta api, orang-orang yang bukan hanya menyukai saja tetapi kebiasaan unik komunitas ini bukan sekedar menikmati moda transportasi yang dijuluki si ular besi, lebih dari itu anggota dalam komunitas edan sepur memiliki penasaran yang tinggi tentang dunia perkeretaapian. Mempelajari prinsip kerja kereta api serta penggunaan istilah-istilah kereta api. Dalam komunikasinya anggota komunitas melibatkan komunikasi verbal dan non verbal yang mana banyak mengadopsi bahasa atau istilah kereta api yang maknanya hanya dipahami oleh para anggota komunitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami perilaku komunikasi verbal dan non verbal anggota komunitas edan sepur indonesia. Dengan menggunakan pendekatan analisis studi kasus, mewakili kekhususan objek penelitian yang dilakukan dengan pengamatan observasi lapangan dan wawancara mendalam.
STRATEGI PROGRAMMING RADIO KOMUNITAS (Studi Kasus Radio Komunitas Seni Budaya (RKSB) Ujung Berung Kota Bandung) Reni Nuraeni; Fauzia Octaviani; Agus Aprianti
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 2 No 1 (2016): FEBRUARI 2016
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v2i1.50

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa strategi programming Radio Komunitas Seni Budaya. Penelitian ini berfokus pada strategi programming program di Radio Komunitas Seni Budaya. Strategi yang digunakan untuk mendukung penelitian ini adalah strategi programming Radio Komunitas Seni Budaya (RKSB) Ujung Berung Bandung.Hasil penelitian dan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa Radio Komunitas Seni Budaya belum sempurna dalam menerapkan teori tentang strategi programming menurut Sydney tersebut. Dalam Kesesuaian, program disiarkan per-tiga jam dan prime time terletak pada jam 15:00 – 18:00 dan setelah jam 19:00. Dalam Membangun Kebiasaan, Radio Komunitas Seni Budaya melakukan pemberitahuan jadwal program yang disiarkan dengan diiringi jingle.Dalam Pengontrolan Aliran Pendengar, Radio Komunitas Seni Budaya menyebutkan nama pendengar yang mengirim SMS atau menelepon saat program mengudara. Dalam Pemeliharaan Sumber Daya Program, materi program diperoleh dari sumbangan masyarakat Ujungberung. Dalam Daya Tarik yang Luas, Radio Komunitas Seni Budaya menyajikan program live on air.Kesimpulan dari penelitian ini, strategi programming ini dirasa belum tepat untuk diterapkan di radio komunitas karena sebuah radio komunitas harus memiliki sumber daya manusia dan perlengkapan yang memadai untuk bisa merumuskan strategi program yang sempurna.
Peran Digital Media Instagram dalam ‘Hijrah Movement’ Perempuan Muda Bercada Agus Aprianti; Alila Pramiyanti
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 6 No 1 (2020): FEBRUARI 2020
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v6i1.2522

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauhmana peran digital media Instagram bagi perempuan muda bercadar dalam proses hijrah movement. Hal ini didasarkan pada banyaknya bermuncul hastag seperti #muslimahbercadar sebanyak 133 ribu postingan #hijabcadar sebanyak 11,7ribu postingan, #perempuanhijab 248 postingan #hijabers 29.3 juta dan banyak lagi hastag atau tagar yang menggunakan kata cadar ataupun hijab. Jika diperhatikan pada beberapa tulisan pada postingan yang muncul dibeberapa hastag, isi tulisan menceritakan tentang diri Muslimah bercadar dalam proses hijrah. Hal ini menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian ini dengan menggunakan paradigma konstruktivis dengan pendekatan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, studi pustaka, dokumentasi dan wawancara mendalam terhadap 5 informan perempuan muda bercadar yang aktif dalam menggunakan media sosial Instagram. Menggunakann teknik purposive non probability sampling dalam menentukan informan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hijrah movement perempuan muda bercadar dibentuk oleh banyaknya akun dakwah yang muncul di Instagram melalui video-video kajian. Alasan hijrah adalah menjadi lebih baik, bentuk kepatuhan pada Allah, membuat orang tua bangga.
MAKNA MBLUSUKAN KERETA API DI KALANGAN RAILFANS: Kajian Fenomenologi Konstruksi Makna Mblusukan Kereta Api Pada Komunitas Edan Sepur Indonesia Agus Aprianti
Lingkar Studi Komunikasi (LISKI) Vol 2 No 2 (2016): SEPTEMBER 2016
Publisher : Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/liski.v2i2.282

Abstract

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui dan menjelaskan mengenai makna Mblusukkan kereta api bagi pecinta kereta api. Kajian penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan paradigma interpretif melalui pendekatan fenomenologi. Wawancara mendalam dan observasi lapangan dilakukan dalam penelitian ini untuk menggali data yang diperlukan bagi penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pecinta kereta api mengkonstruksi makna Mblusukan kereta api sesuai dengan pandangan subjektif mereka. Sehingga adanya keragaman makna Mblusukan bagi para informan penelitian. Terdapat 8 Kategori makna Mblusukkan yang dimaknai oleh railfans. 
Aktivitas Komunikasi Dalam Pernikahan Adat Batak Toba Tahap Ulaon Marunjuk Jessica Desirre Natalia; Agus Aprianti
Jurnal Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 4, No 2 (2020): Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi
Publisher : UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.943 KB) | DOI: 10.30596/interaksi.v4i2.4592

Abstract

Ulaon Marunjuk is a traditional wedding ceremony held at a guesthouse or multipurpose building. At this stage the official hand over of the dowry will be carried out.This study aims to explain the communication activities at the Toba Batak Customary wedding ceremony at the Ulaon Marunjuk stages. This study uses the ethnographic communication study method in qualitative research, with a constructivist paradigm. Researchers obtain data from interviews with resource persons, literature studies and are supported from observations. Then the results of the data are analyzed, the presentation of data in a brief description, and making conclusions. Researchers obtained results in the form of communication activities that took place at the Batak Toba traditional marriage, namely the communication situation in the marriage was solemn and sacred, obedience to customary law, warmth, excitement, crowd, excitement, commotion, lack of conducive and thick atmosphere of traditional Batak Toba tradition. The communication events illustrate in sequence about the Toba Batak traditional marriage process from the beginning to the end. Then, communication actions that describe actions or interactions that occur through verbal and non verbal communication. The results of the research in the form of Communication Activities consisting of three elements, namely the communication situation, communication events, and communication actions are key in describing the communication process found in the Batak Toba Indigenous marriage Ulaon Marunjuk Stage.
Aktivitas Komunikasi Ritual Pada Tradisi Omed-Omedan Banjar Kaja Sesetan Denpasar Bali Ni Putu Ayudiah Sriwidya Naraswari; Agus Aprianti
Public Inspiration: Jurnal Administrasi Publik Vol. 6 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22225/pi.6.1.2021.19-28

Abstract

Bali is an island which has a lot of customs and unique traditions. One of the unique traditions is Omed-Omedan. It is a tradition of attraction carried out by members of Banjar Kaja. The aim of this attraction is to establish friendship among the others. The research purpose is to explain the ritual communication activities that occur in the implementation of the Omed-Omedan Tradition. In this study, the ethnographic study method of communication in qualitative research uses the constructivism paradigm. In this study the data were obtained by in-depth interviews, literature study and field observations. The results obtained are then analyzed, explained, and concluded. Then the conclution is of this research is the communicative situations that occurred in the tradition, is sacred, joy, a thick magical aura, and intimacy. The communicative events that occurred started with praying together, Dharma Santi, the main event, and the ritual procession. Communicative action describes the entire verbal and non-verbal communication as well as the existing symbols. The three elements of the research results are the keys in describing to discusses how communication activities and ritual communication processes that occur in the Omed-Omedan Tradition in Banjar Kaja Sesetan, Denpasar City.