Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

EFEKTIVITAS TERAPI FISIK WILLIAM FLEXION TERHADAP NYERI DISMINORHEA PADA MAHASISWI DI STIKES PANTI KOSALA Ditya Yankusuma Setiani; Warsini Warsini; Sri Aminingsih
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2023): KOSALA: Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v11i1.273

Abstract

Disminorhea adalah nyeri yang dialami oleh seorang wanita menjelang atau selama haid, disertai sakit kepala, mual dan bahkan sampai pingsan. Hasil survei awal pada mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA pada bulan Desember 2022, dari 93 responden yang mengalami nyeri pada saat menstruasi sejumlah 92,5% (86 orang). Tingkatan nyeri yang mereka alami bervariasi yaitu nyeri berat tidak terkontrol 1,2% (1 orang), nyeri berat 24,4% (21 orang), nyeri sedang 40,7% (35 orang) dan nyeri ringan 33,7% (29 orang). Informasi yang diperoleh bahwa manajemen nyeri yang dilakukan oleh mahasiswi tersebut adalah menggunakan obat-obatan, tidur dan kompres hangat. Belum ada mahasiswi yang melakukan terapi fisik untuk menurunkan nyeri disminorhea nya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui keefektifan terapi fisik William Flexion Exercise terhadap nyeri disminorhe pada mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian quasy exsperiment dengan pendekatan one grup pre-post test design untuk menganalisa efektivitas terapi fisik William Flexion terhadap nyeri disminorhea. Responden penelitian adalah mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA dengan sampel seluruh mahasiswi di STIKES PANTI KOSALA yang diambil menggunakan teknik sampel jenuh. Analisa statistik penelitian ini menggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan dari uji statistik menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai significancy 0,000 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat perbedaan skala nyeri disminorhea yang bermakna antara sebelum dengan sesudah pemberian terapi fisik William Flexion yang artinya skala nyeri disminorhea dapat diturunkan dengan  menggunakan terapi fisik William Flexion.   Kata kunci: Nyeri disminorhea, terapi fisik William Flexion   Dysmenorrhea is menstrual pain before or during menstruation, to the point where the woman cannot work and has to rest. The results of an initial survey on female students at the PANTI KOSALA STIKES in December 2022, out of 93 respondents who experienced pain during menstruation, 92.5% (86 people). The level of pain they experienced varied, namely uncontrolled severe pain 1.2% (1 person), 24.4% (21 people) severe pain, 40.7% moderate pain (35 people) and 33.7% mild pain (29 people). person). The information obtained was that the pain management carried out by the female student was using drugs, sleeping and warm compresses. There are no female students who have done physical therapy to reduce dysmenorrheic pain. The purpose of this study was to determine the effectiveness of William Flexion Exercise physical therapy on dysmenorrhea pain in female students at STIKES PANTI KOSALA. Research method: this research is a quasy experiment with a one group pre-post test design approach to analyze the effectiveness of William Flexion physical therapy for dysmenorrhoea pain. The research respondents were female students at the PANTI KOSALA STIKES with a sample of all female students at the PANTI KOSALA STIKES which were taken using the saturated sample technique. Statistical analysis of this study used the Wilcoxon test. The results showed that the statistical test using the Wilcoxon test obtained a significance value of 0.000 (p <0.05). The conclusion of this study is that there is a significant difference in the dysmenorrhea pain scale between before and after the administration of William Flexion physical therapy, which means that the dysmenorrhoea pain scale can be reduced by using William Flexion physical therapy.   Keywords: Dysminorhea pain, William Flexion physical therapy
PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG DAMPAK ANEMIA PADA REMAJA SISWA SMA NEGERI 2 SUKOHARJO Ditya Yankusuma Setiani; Budi Kristanto; Warsini Warsini
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 1 (2023): Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v2i1.252

Abstract

Pada masa remaja mengalami perubahan baik biologis, sosial, psikologis dan kognitif. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi status gizi dan kesehatan remaja. Pertumbuhan fisik yang cepat pada masa remaja membutuhkan energi dan zat gizi yang tinggi. Gizi yang baik pada remaja tidak hanya berpengaruh terhadap optimalisasi pertumbuhan saat remaja, akan tetapi dapat mencegah penyakit kronis khususnya penyakit anemia setelah dewasa dan dapat meningkatkan kualitas kehamilan dimasa yang akan datang. Siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo sebagian besar belum mengetahui tentang dampak anemia bagi remaja. Untuk itu perlu adanya sosialisasi tentang dampak anemia bagi remaja sehingga dapat mencegah komplikasi terutama pada saat kehamilan kelak. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo tentang dampak anemia bagi remaja melalui pemberian penyuluhan kesehatan. Kata kunci : Dampak anemia bagi remaja, penyuluhan kesehatan
SKRINING KESEHATAN PADA ANAK USIA SEKOLAH Warsini Warsini; Sri Aminingsih; Tunjung Sri Yulianti
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2023): Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v2i2.285

Abstract

ABSTRAK. Anak yang sehat akan mendukung proses belajar mengajar. Skrining kesehatan sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan anak. Anak memiliki masalah kesehatan yang kompleks antara lain masalah pada kesehatan mulut yang masih didapatkan adanya caries dentis, gigi berlubang dan adanya gigi yang tumbuh secara tidak beraturan serta masalah pada kulit dan kuku seperti dermatitis dan kuku yang kotor. Karies gigi yang tidak segera dibersihkan dan ditambal akan menjalar ke lapisan di bawahnya hingga gigi berlubang dan sampai ke pulpa yang berisi pembuluh saraf, pembuluh darah sehingga menimbulkan rasa sakit. Kebersihan kulit dan kuku yang tidak terjaga juga dapat menimbulkan masalah kesehatan sehingga akan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mengetahui adanya gangguan pada gigi dan mulut serta kulit dan kuku pada anak usia sekolah di wilayah kerja Puskesmas Bulu. Strategi yang dapat dilakukan untuk memantau kesehatan anak usia sekolah adalah melalui skrining kesehatan. Hasil yang diperoleh yaitu terdapat 18,13% anak yang mengalami karies gigi, 7,44% anak mengalami gigi berlubang, sebanyak 3,45% anak yang mengalami gigi tidak beraturan. 0,12% anak mengalami dermatitis serta 3,77% anak dengan kuku kotor. Kata kunci : gigi, kesehatan, kuku, kulit, mulut, skrining ABSTRACT. Healthy children will support the teaching and learning process. Health screening is very necessary to maintain the health of children. Children have complex health problems, including problems with oral health which are still found to have dental caries, cavities and irregularly growing teeth as well as skin and nail problems such as dermatitis and dirty nails. If dental caries is not cleaned and filled immediately, it will spread to the layers beneath it to the cavities and reach the pulp, which contains nerves and blood vessels, causing pain. Cleanliness of the skin and nails that are not maintained can also cause health problems that will affect the teaching and learning process in schools. This community service aims to find out if there are disorders of the teeth and mouth as well as skin and nails in school-age children in the working area of ??the Bulu Health Center. The strategy that can be implemented to monitor the health of school-age children is through health screening. The results obtained were that 18.13% of children had dental caries, 7.44% of children had cavities, and 3.45% of children had irregular teeth. 0.12% of children had dermatitis and 3.77% of children with dirty nails. Keywords: health, mouth, nails, screening, skin, teeth
EDUKASI BUDAYA 5S (SENYUM, SAPA, SALAM, SOPAN, SANTUN) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER ANAK USIA SEKOLAH Warsini Warsini; Budi Kristanto; Sri Aminingsih; Tunjung Sri Yulianti
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): ABDIMAS KOSALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v3i1.319

Abstract

Persoalan karakter merupakan suatu persoalan yang mendasar dan penting. Secara eksplisit pendidikan karakter merupakan amanat UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Permasalahan yang ada adalah banyak pihak yang menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal berdasarkan fenomena sosial yang muncul yaitu kenakalan remaja dalam masyarakat. Tujuan program meningkatkan karakter anak sehingga lebih baik melalui pembudayaan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) sehingga diharapkan sejak kecil anak-anak sudah tertanam karakter yang baik. Solusi yang ditawarkan meliputi edukasi tentang 5S dan penerapan budaya 5S selama jam sekolah berlangsung. Hasil kegiatan yang didapatkan adalah peningkatan pemahaman para siswa tentang budaya 5S. Luaran yang diharapkan adalah publikasi pada jurnal pengabdian kepada masyarakat nasional ber-ISSN.   Kata kunci: anak sekolah, budaya, karakter, pendidikan, sikap   The issue of character is a fundamental and important issue. Character education is explicitly mandated by Law No. 20 of 2003 concerning the National Education System which emphasizes that national education functions to develop abilities and shape the character and civilization of a dignified nation in order to educate the life of the nation and to develop the potential of students to become human beings who believe and are devoted to God. God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and a democratic and responsible citizen. The problem that exists is that many parties are demanding an increase in the intensity and quality of the implementation of character education in formal education institutions based on emerging social phenomena, namely juvenile delinquency in society. The aim of the program is to improve children's character so that it is better through cultivating 5S (Smile, Greet, Greeting, Polite, Courteous) so that it is hoped that from childhood children will have good character instilled. The solutions offered include education about 5S and the implementation of 5S culture during school hours. The results of the activities obtained were an increase in students' understanding of 5S culture. The expected output is publication in an ISSN community service journal.   Keywords: attitude, character, culture, education, children
PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG VAKSIN COVID-19 TERHADAP PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19 Warsini Warsini; Ditya Yankusuma Setiani; Ratna Indriati
KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 12 No. 1 (2024): KOSALA : Jurnal Ilmu Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panti Kosala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/kjik.v12i1.333

Abstract

Latar Belakang: kasus positif Covid-19 di Kabupaten Sukoharjo tahun 2021 mencapai 12.350 dan terus mengalami penambahan jumlah. Dari jumlah tersebut terdapat 168 kasus positif Covid-19 pada ibu hamil. Tingginya angka kejadian tersebut menunjukkan bahwa ibu hamil perlu mendapatkan prioritas pemberian vaksin Covid-19. Kondisi fisiologis dan psikologis ibu hamil sering kali mengalami perubahan sehingga menimbulkan penurunan fungsi dari imunitas ibu dan dapat menyebabkan ibu hamil rentan untuk terinfeksi Covid-19. Kondisi ini dapat memunculkan kecemasan akan dampak dan efek samping yang timbul paska pemberian vaksinasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan persepsi ibu hamil tentang vaksinasi Covid-19 dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di masa pandemi Covid-19. Subjek dan Metode: jenis penelitian ini analitik korelasional dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan persepsi ibu hamil dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.  Subyek pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan dengan usia kehamilan 13-33 minggu pada bulan Januari – Februari 2023 dengan sampel yang diambil adalah total sampling. Data yang terkumpul dianalisis dengan analisa bivariat yaitu uji Chi Square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas persepsi responden tentang vaksin Covid-19 adalah positif yaitu 25 responden (61%) dan 16 responden mempunyai persepsi negatif (39%). Mayoritas responden melaksanakan vaksinasi Covid-19 yaitu 39 responden (95%) dan hanya 2 responden yang tidak melaksanakan vaksinasi Covid-19 (5%). Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak terdapat  hubungan yang secara statistik signifikan antara persepsi tentang vaksin Covid-19 dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 (OR = 1,6 CI 95% 0,93 - 27,547; p=0,744). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat  hubungan yang secara statistik signifikan antara persepsi tentang vaksin Covid-19 dengan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 (OR = 1,6 CI 95% 0,93 - 27,547; p=0,744).   Kata kunci: ibu hamil, kecemasan, persepsi, vaksin Covid-19   Background: positive cases of Covid-19 in Sukoharjo Regency in 2021 reached 12,350 and the number continues to increase. Of this number, there were 168 positive cases of Covid-19 in pregnant women. The high incidence rate shows that pregnant women need to receive priority for the Covid-19 vaccine. The physiological and psychological conditions of pregnant women often change, resulting in a decrease in the function of the mother's immunity and can make pregnant women vulnerable to Covid-19 infection. This condition can give rise to anxiety about the impacts and side effects that arise after vaccination. This research aims to determine the relationship between pregnant women's perceptions about Covid-19 vaccination and the implementation of Covid-19 vaccination during the Covid-19 pandemic. Subjects and Methods: This type of research is correlational analytical with a cross sectional design to determine the relationship between pregnant women's perceptions and the implementation of Covid-19 vaccination. The subjects in this study were all pregnant women who underwent pregnancy checks with a gestational age of 13-33 weeks in January – February 2023 with the total sampling taken. The collected data was analyzed using bivariate analysis, namely the Chi Square test. The results of this research show that the majority of respondents' perceptions about the Covid-19 vaccine are positive, namely 25 respondents (61%) and 16 respondents have negative perceptions (39%). The majority of respondents carried out the Covid-19 vaccination, namely 39 respondents (95%) and only 2 respondents did not carry out the Covid-19 vaccination (5%). The results of bivariate analysis showed that there was no statistically significant relationship between perceptions about the Covid-19 vaccine and the implementation of Covid-19 vaccination (OR = 1.6 CI 95% 0.93 - 27.547; p=0.744). The conclusion of this study is that there is no statistically significant relationship between perceptions about the Covid-19 vaccine and the implementation of Covid-19 vaccination (OR = 1.6 CI 95% 0.93 - 27.547; p=0.744).   Keywords: anxiety, Covid-19 vaccine, perception, pregnant women
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) sebagai Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas IXC Semester 1 SMP Negeri 2 Nguter Tahun Pelajaran 2017/2018 Warsini Warsini
Jurnal Pendidikan Vol. 29 No. 3 (2020): November
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jp.v29i3.1011

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar PKn siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada siswa kelas IXC SMP Negeri 2 Nguter semester 1 tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan di kelas IXC SMP Negeri 2 Nguter semester 1 tahun pelajaran 2017/2018 yang berjumah 32 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, observasi, dan dokumentasi. Tahap-tahap analisis data dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Indikator keberhasilan adalah nilai rata-rata tes siswa sekurang-kurangnya 80,0 dan banyak siswa dengan nilai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu75,0 mencapai ? 90%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dapat meningkatkan prestasi belajar PKn. Nilai rata-rata prestasi belajar PKn sebelum tindakan rata-rata sebesar 73,1, pada siklus I sebesar 77,1 dan setelah tindakan siklus II sebesar 81,9. Sebelum tindakan/prasiklus, prestasi belajar siswa yang mencapai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5%, pada siklus I, 23 siswa atau 71,9% dan pada siklus II, 30 siswa atau 93,8%.
Pengembangan Bahan Ajar Berdasarkan Pendekatan RME Ditinjau dari Gaya Belajar Peserta Didik Kelas VI SD Warsini, Warsini; Munadi, Munadi; Paridjo, Paridjo
Journal of Education Research Vol. 5 No. 3 (2024)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v5i3.1549

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghasilkan media pembelajaran berupa bahan ajar materi operasi bilangan bulat berdasarkan pendekatan RME ditinjau dari gaya belajar peserta didik sekolah dasar kelas enam SDN di Gugus Bahari Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan  Research and Development. Metode penelitian Research and Development yang digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Uji coba pertama adalah uji coba awal untuk mengetahui kelayakan produk sebelum uji coba lapangan utama, dan diperoleh hasil bahan ajar memenuhi kriteria kelayakan dengan kategori “Sangat Baik” yang didapat dari hasil angket respon guru memperoleh skor 324 dan masuk ke dalam kategori “Sangat Setuju” dan observasi respon peserta didik memperoleh skor 4689 dan masuk kategori “Sangat Setuju”.  Selanjutnya adalah uji coba lapangan operasional, hal ini dibuktikan dengan hasil uji t- test independen dengan hasil lebih kecil dari 0,05 yaitu nilai sig 0,001 yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan terhadap tersimulusnya hasil belajar peserta didik.
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI BANGUN DATAR MELALUI STRATEGI CARDSORT Warsini, Warsini
Jurnal Dikdas Bantara Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/dikdasbantara.v5i1.2222

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk:Meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi bangun datar  siswa kelas I SDN Sukoharjo 01 Semester II Tahun pelajaran 2018/2019 melalui strategi Cardsort. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan di kelas I SDN Sukoharjo 01 Semester II Tahun pelajaran 2018/2019. Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan yaitu pada bulan Februari sampai bulan Juni 2019. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus tindakan. Tehnik Pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan tehnik observasi yang menggunakan beberapa cara yaitu: dokumentasi, tes dan observasi aktivitas siswa. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: Melalui pembelajaran strategi Cardsort dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada materi bangun datar  pada siswa kelas I SDN Sukoharjo 01 Semester II Tahun pelajaran 2018/2019. Peningkatan dari kondisi awal ke siklus II, nilai rata-rata hasil belajar siswa kondisi awal 66 menjadi  83 meningkat sebanyak 13.  Persentase tuntas belajar klasikal pada kondisi awal 60% menjadi 100% meningkat sebanyak 40%. Kata Kunci: Hasil Belajar, Bangun Datar,  Strategi Cardsort
Faktor – Faktor yang Berpengaruh terhadap Pengambilan Keputusan Vaksinasi HPV Warsini, Warsini; Septiawan, Catur
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 11 No 02 (2021): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Sek
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v11i02.918

Abstract

Masih kurangnya kesadaran Wanita Usia Subur (WUS) terkait pencegahan kanker serviks.Vaksinasi Human Papilloma Virus (HPV) merupakan bentuk pencegahan primer kanker serviks. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung serta besarannya peran tenaga kesehatan, peran keluarga, pengetahuan, persepsi, self efficacy dan self esteem tentang pengambilan keputusan melakukan vaksinasi HPV dalam mencegah ca serviks di wilayah kerja Puskesmas Cinere Kota Depok tahun 2019. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menggunakan cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 80 WUS sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah structural equation model (SEM) menggunakan SmartPLS dan SPPS. Hasil pengujian hipotesis temuan penelitian yaitu peran tenaga kesehatan (19,21%), peran keluarga (11,98%), pengetahuan (19,68%), persepsi (5,60%), self efficacy (22,14%) dan self esstem (5,52%). Pengaruh langsung pengambilan keputusan WUS melakukan vaksinasi HPV 84,13% sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 1,00% serta pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung sebesar 85,13%. Self efficacy faktor yang sangat dominan mempengaruhi pengambilan keputusan melakukan vaksinasi HPV. Semakin baik self efficacy yang disampaikan kepada WUS maka akan semakin baik pula pengambilan keputusuan wus dalam melakukan vaksinasi HPV. Saran penelitian ini bagi bidan wilayah kerja puskesmas cinere, terutama peran petugas kesehatan, agar meningkatkan komunikasi, informasi, edukasi secara lebih intensif terlebih terkait vaksinasi HPV.
EDUKASI BUDAYA 5S (SENYUM, SAPA, SALAM, SOPAN, SANTUN) DALAM MENINGKATKAN KARAKTER ANAK USIA SEKOLAH Warsini, Warsini; Kristanto, Budi; Aminingsih, Sri; Sri Yulianti, Tunjung
Abdimas Kosala : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): ABDIMAS KOSALA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMI KESEHATAN PANTI KOSALA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37831/akj.v3i1.319

Abstract

Persoalan karakter merupakan suatu persoalan yang mendasar dan penting. Secara eksplisit pendidikan karakter merupakan amanat UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Permasalahan yang ada adalah banyak pihak yang menuntut peningkatan intensitas dan kualitas pelaksanaan pendidikan karakter pada lembaga pendidikan formal berdasarkan fenomena sosial yang muncul yaitu kenakalan remaja dalam masyarakat. Tujuan program meningkatkan karakter anak sehingga lebih baik melalui pembudayaan 5S (Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun) sehingga diharapkan sejak kecil anak-anak sudah tertanam karakter yang baik. Solusi yang ditawarkan meliputi edukasi tentang 5S dan penerapan budaya 5S selama jam sekolah berlangsung. Hasil kegiatan yang didapatkan adalah peningkatan pemahaman para siswa tentang budaya 5S. Luaran yang diharapkan adalah publikasi pada jurnal pengabdian kepada masyarakat nasional ber-ISSN.   Kata kunci: anak sekolah, budaya, karakter, pendidikan, sikap   The issue of character is a fundamental and important issue. Character education is explicitly mandated by Law No. 20 of 2003 concerning the National Education System which emphasizes that national education functions to develop abilities and shape the character and civilization of a dignified nation in order to educate the life of the nation and to develop the potential of students to become human beings who believe and are devoted to God. God Almighty, noble, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent and a democratic and responsible citizen. The problem that exists is that many parties are demanding an increase in the intensity and quality of the implementation of character education in formal education institutions based on emerging social phenomena, namely juvenile delinquency in society. The aim of the program is to improve children's character so that it is better through cultivating 5S (Smile, Greet, Greeting, Polite, Courteous) so that it is hoped that from childhood children will have good character instilled. The solutions offered include education about 5S and the implementation of 5S culture during school hours. The results of the activities obtained were an increase in students' understanding of 5S culture. The expected output is publication in an ISSN community service journal.   Keywords: attitude, character, culture, education, children