Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Peningkatan Akses Pasar Usaha Mikro Siswo Bantarangin Gallery Melalui Penggunaan Shopee Sebagai Media Pemasaran Amin Fonda Astiti Rob Rahayu; Arief Rahmawan; Umi Isnatin; Khoirul Umam; Meitria Cahyani
Jurnal Abdimas Indonesia Vol. 5 No. 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34697/jai.v5i1.1349

Abstract

Usaha Mikro Siswo Bantarangin Gallery merupakan usaha mikro yang bergerak dalam produksi alat seni Reog di Ponorogo. Tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan akses pasar, karena pemasaran masih dilakukan secara offline. Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, e-commerce seperti Shopee menawarkan peluang bagi Usaha Mikro untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberdayakan UM Siswo Bantarangin Gallery melalui pemanfaatan Shopee sebagai media pemasaran digital. Metode yang digunakan mencakup pelatihan, penyuluhan, serta pendampingan dalam pembuatan dan pengelolaan akun Shopee. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa penggunaan Shopee secara efektif dapat meningkatkan visibilitas produk dan memperluas jangkauan pasar. Selain itu, terdapat peningkatan penjualan yang signifikan serta pemahaman lebih baik mengenai strategi pemasaran digital, seperti optimasi deskripsi produk, pemanfaatan fitur promosi, dan pengelolaan interaksi pelanggan. Digitalisasi pemasaran melalui Shopee menjadi solusi yang efektif dalam meningkatkan daya saing Usaha Mikro Siswo Bantarangin Gallery di era ekonomi digital.
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH ORGANIK GAPOKTAN KECAMATAN JOGOROGO NGAWI Hidayati, Nurul; Ely Windarti Hastuti; Umi Isnatin; Asif Trisnani
Jurnal Abditani Vol. 8 No. 1 (2025): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v8i1.332

Abstract

Indonesia dikenal sebagai Negara Agraris, akan tetapi penggunaan pupuk kimia (anorganik) terus dilakukan oleh petani. Pupuk kimia dinilai lebih menyuburkan tanaman dan efektif dalam penggunaan yang sedikit dibandingkan pupuk organik. Upaya alternatif untuk menyelesaikan solusi tersebut ialah dengan peralihan penggunaan pupuk kimia ke pupuk organik. Pupuk organik Cair (POC) adalah pupuk organik yang berwujud cair yang dibuat bersumber dari bahan organik melalui proses fermentasi. Pelaksanaan kegiatan ini dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) acara kegiatan di Kecamatan Jogorogo yang dilaksanakan pada 08 Maret 2024 di Balai Penyuluhan Pertanian. Mitra sasaran pada kegiatan ini merupakan Gabungan Kelompok Tani Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi. POC merupakan salah satu jenis pupuk yang dapat diaplikasikan ke tanaman yang berbentuk cairan. POC adalah pupuk yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi sehingga menghasilkan larutan yang berasal dari pembusukan sisa tanaman, maupun kotoran hewan atau manusia.
Pengaruh Media Tanam dan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) Akar Putri Malu terhadap Pertumbuhan Tanaman Pegagan (Centella asiatica) Juliana, Dara Puspita Panca; Trisnaningrum, Niken; Hamawi, Mahmudah; Isnatin, Umi
Jurnal Agroteknologi Merdeka Pasuruan Vol 9, No 1 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Merdeka Pasuruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51213/jamp.v9i1.118

Abstract

Tanaman pegagan (Centella asiatica) merupakan tanaman obat yang sudah banyak digunakan di Indonesia. Tanaman pegagan yang dibudidayakan di lahan terbuka akan menghadapi kendala berupa semakin berkurangnya ketersediaan pegagan di alam dan kurangnya ilmu dalam pembudidayaannya. Maka dari itu diperlukan pembudidayaan pegagan untuk meningkatkan produkstivitasnya. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor perlakuan yang disusun secara faktorial. Rancangan ini dilaksanakan dengan 8 taraf dan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 24 unit percobaan. Faktor pertama adalah media tanam yang terdiri atas dua taraf yaitu: Tanah (K0), Tanah + Sekam bakar 1:1 (K1), Tanah + Sekam bakar + Pupuk kandang sapi 1:1:1 (K2), Tanah + Sekam bakar + Pupuk kandang kambing 1:1:1 (K3). Faktor kedua adalah Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dari akar putri malu yang terdiri dari 4 taraf yaitu: Kontrol (P0), PGPR 10ml/L (P1), PGPR 15ml/L (P2), PGPR 20ml/L (P3). Perlakuan M2 memberikan hasil yang paling signifikan pada jumlah daun, jumlah stolon, analisis klorofil, dan berat kering daun. PGPR akar putri malu tidak memberikan hasil yang berbeda nyata antar perlakuan. Kombinasi PGPR akar putri malu dan media tanam tidak dapat meningkatkan produktivitas tanaman pegagan secara signifikan.
Tomato (Solanum Lycopersicum) Growth and Production Response On the Provision of Goat Manure and Trichoderma Umi Isnatin; Parwi, Parwi; Etica, Use; Bintaro, Rudi
Journal of Agriculture Vol. 4 No. 02 (2025): Research Articles July 2025
Publisher : ITScience (Information Technology and Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/joa.v4i02.6156

Abstract

Chemical fertilizers are commonly used a lot in tomato (Solanum lycopersicum) farming to speed up development and make more fruit. This research looks at how goat dung and the biological agent Trichoderma affect the growth and productivity of tomato plants in an attempt to find more environmentally friendly options. The experiment used a fully randomized factorial design (CRD) with three replications. It tested three levels of goat dung (0, 10, and 20 tons/ha) and three levels of Trichoderma treatment (0, 5, and 10 g/g/ g/plant). The results showed that there was no substantial interaction between the manure and Trichoderma treatments, although each element had an effect on several plant metrics on its own. The 20 tons/ha dosage of goat dung had the most impact on the number of leaves, the weight of the fruit, and the amount of organic carbon in the soil. Trichoderma made a big difference in the number of branches and the weight of the fruit. The most significant changes were seen at 10 g/g/ g/plant. These results show that adding organic matter and living things to tomato plants may help make them healthier and more productive. Using 20 tonnes of goat manure per hectare or 10 grams of Trichoderma per plant is a potential eco-friendly way to minimize reliance on chemical fertilizers while maintaining or even increasing crop output and soil fertility. This study backs the idea of using environmentally friendly farming methods for growing tomatoes.
PENGEMBANGAN UMKM RENGGINANG SEBAGAI PRODUK UNGGULAN DESA MOJOPITU UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN KELUARGA Isnatin, Umi; Varian, Ahmad; Khuluq, Muhammad Sirrul; Sasongko, Muhammad Rafi Dhiaulhaq
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 3 (2025): Volume 6 No 3 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v6i3.46437

Abstract

UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian daerah, termasuk di Desa Mojopitu, Ponorogo, yang memiliki berbagai usaha rumahan seperti produksi rengginang. Namun, UMKM ini menghadapi tantangan dalam aspek sanitasi, higienitas, kemasan, dan pemasaran digital. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan daya saing UMKM Pengolahan Rengginang Mojopitu melalui sosialisasi sanitasi dan higienitas, inovasi pengemasan dan pelabelan, serta pemasaran digital. Kegiatan dilakukan melalui metode Focus Group Discussion (FGD) dengan melakukan Pendampingan higienitas saat saat pembuatan Rengginanng, Pendampingan desain label dan kemasan, dan Pendampingan pemasaran UMKM rengginag. Sosialisasi sanitasi dan higienitas menunjukkan peningkatan pemahaman peserta, dibuktikan dengan kenaikan skor post-test dibanding pre-test. Inovasi pengemasan meliputi desain label yang lebih informatif dan kemasan yang lebih menarik. Strategi pemasaran digital diterapkan melalui Facebook Marketplace untuk memperluas jangkauan pasar. Hasil program ini menunjukkan bahwa pemilik UMKM mampu menerapkan praktik produksi yang lebih higienis, memiliki kemasan yang lebih profesional, serta memahami penggunaan platform digital untuk pemasaran. Dengan demikian, program ini berkontribusi dalam peningkatan daya saing UMKM dan diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan bagi usaha kecil lainnya