Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama kali matang gonad Kerang Bulu (Anadara antiquata) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Jumaidi, Isra Binti; Bahtiar, .; Kamri, Syamsul
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.35 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya tekanan terhadap lingkungan baik secara alami maupun secara langsung karena berbagai kegiatan manusia dengan aktivitas penangkapan terhadap keberadaan populasi kerang bulu (Anadara antiquata). Tujuan penelitian ini untuk menganalisa aspek biologi reproduksi kerang bulu, dengan mengamati tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad kerang bulu diteliti selama tiga bulan (Juli-September 2015). Pengambilan sampel dilaksanakan di Perairan Bungkutoko Kota Kendari dengan cara koleksi bebas. Total hasil koleksi sampel adalah 128 individu (jantan) dan 97 individu (betina) berhasil dikumpulkan selama periode penelitian. Hasil penelitian kerang bulu menunjukkan tahap kematangan gonad kategori III memiliki persentase yang tinggi dan cenderung mendominasi di setiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad bulanan untuk setiap tahap kematangan berada pada kisaran 0,075−0,740%, dengan puncak rerata IKG terjadi pada bulan September dan terendah pada bulan Juli. Fekunditas kerang bulu berkisar 308−27.882 butir telur. Hasil analisis ukuran lebar cangkang dengan peluang 50% matang gonad menunjukkan kerang bulu jantan matang pada ukuran lebar cangkang 2,65 cm dan betina matang pada ukuran lebar cangkang 2,88 cm. Hasil ini menunjukkan kerang bulu di Perairan Bungkutoko sebaiknya ditangkap saat ukuran di atas pertama matang gonad dan tidak bertepatan dengan puncak-puncak pemijahannya yaitu di bulan September.Kata kunci: Anadara antiquata, Biologi Reproduksi, Perairan Bungkutoko.
Tahap kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama kali matang gonad Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kota Kendari Sulawesi Tenggara Rahmawati, Lena; Bahtiar, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.124 KB)

Abstract

Kerang pasir mempunyai nilai ekonomis penting yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bungkutoko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi (tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan (Juli-September 2015) dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dan total sampel sebanyak 225 individu. Fekunditas diamati dengan menggunakan regresi linear dan ukuran pertama matang gonat menggunakan regresi non linear. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad kategori IV memiliki presentase tinggi dan cenderung mendominasi disetiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad berkisar 0,008%−0,012%. Fekunditas berkisar 6.687-684.292 butir telur. Hasil analisis ukuran panjang cangkang dengan peluang 50% matang gonat menunjukan kerang pasir jantan matang pada ukuran panjang 2,7 cm dan betina matang pada ukuran 4,1 cm. Hasil ini menunjukkan kerang pasir diperairan Bungkutoko sebaiknya dilakukan penangkapan saat ukuran diatas pertama matang gonat dan tidak bertepatan dengan puncak pemijahan yaitu di bulan Juli.Kata kunci: Biologi Reproduksi, Modiolus modulaides, Perairan Bungkutoko
Kebiasaan Makanan Kerang Pokea (Batissa violacea var. celebensis, vonMartens, 1897) di Perairan Sungai Lasolo Kabupaten Konawe Utara Sulawesi Tenggara Sri Indrawati, Desak Nyoman; Bahtiar, .; Nurgayah, Wa
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (322.672 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Desember 2014 di Perairan Sungai Lasolo dengan tujuan untuk mengetahui kebiasaan makanan kerang pokea. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode sapuan kawasan (swept area) dengan total sampel untuk setiap bulannya sebanyak 75 individu. Pada waktu yang sama dilakukan pengukuran parameter lingkungan meliputi suhu, alkalinitas, pH, bahan organik, dan kecepatan arus. Komposisi makanan kerang Pokea meliputi Bacillariophyceae, Chyanophyceae, Chlorophyceae, Rotatoria, Pyrrhophyceae, Dinophyceae, Euglenidae, dan detritus. Analisis komposisi makanan kerang Pokea menggunakan metode gravimetrik. Hasil analisis tersebut menunjukkan kebiasaan makanan organisme ini adalah didominasi oleh detritus sebesar 92,53% yang ditemukan pada stasiun II dan terendah sebesar 90,91% di stasiun IV. Kata Kunci : Kebiasaan makanan, kerang pokea (Batissa violacea var. celebensis, von Martens, 1897), detritus
Kepadatan dan distribusi Kerang Bulu (Anadara antiquata L, 1758) di perairan Wangi-wangi Selatan Desa Numana Kabupaten Wakatobi Dayanti, Fitri; Bahtiar, .; Ishak, Ermayanti
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (449.434 KB)

Abstract

Pulau Wangi-Wangi merupakan salah satu pulau yang terletak di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara yang memiliki potensi sumber daya laut. Salah satunya adalah sumber daya kerang bulu (Anadara antiquata). Organisme ini dikenal dengan nama lokal “kaindolu”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan dan distribusi kerang bulu (Anadara antiquata L,1758) berdasarkan keberadaan kondisi vegetasi lamun. Pengambilan sampel kerang dilakukan sekali sebulan selama 3 bulan dari bulan Januari–Maret 2016 dengan menggunakan metode transek kuadrat 5x5 m2. Hasil penelitian diperoleh kepadatan kerang bulu berkisar 0,00–0,94 ind/m2. Kepadatan tertinggi ditemukan pada stasiun III berkisar 0,68–0,94 ind/m2, kemudian stasiun II berkisar 0,40–0,46 ind/m2 dan terendah pada stasiun I berkisar 0,04–0,02 ind/m2. Hasil uji Chi-kuadrat menunjukkan pola distribusi yang mengelompok dengan nilai Id >1 yaitu berkisar 1,41–2,70 serta pola distribusi yang seragam yaitu dengan Id < 1 yang berkisar 6–18. Kepadatan lamun selama penelitian berkisar 505.98–749.87 tegakan. Hasil pengukuran parameter lingkungan masih menunjukkan kisaran normal yang menunjang kehidupan kerang bulu (Anadara antiquata L.1758) dengan nilai suhu berkisar 29–320C, salinitas 28–31 ppt, pH air berkisar 6–7, pH substrat berkisar 6–7, bahan organik berkisar 0,56–1,8. Tekstur substrat di lokasi penelitian didominasi pasir halus sampai lumpur.Kata Kunci : Anadara antiquata L,1758., distribusi, Desa Numana, Kepadatan, Wangi-Wangi Selatan
Tingkat eksploitasi Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di perairan Bungkutoko Kecamatan Abeli Kota Kendari Sulawesi Tenggara Untu, La; Bahtiar, .; Mustafa, Ahmad
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 2 (2017): Mei 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.617 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai April 2015 dengan tujuan untuk mengetahui tingkat eksploitasi kerang pasir di perairan Bungkutoko. Metode pengambilan sampel dilakukan secara acak melalui koleksi bebas dengan cara mengumpulkan semua kerang yang diperoleh selama periode penelitian di lapangan.Total sampel kerang pasir selama penelitian sebesar 2.263 individu yang terdiri dari 1.221 (jantan) dan 1.042 (betina). Data yang ditemukan dilapangan dianalisis dengan menggunakan program FiSAT II versi 3.0. Hasil analisis pengukuran panjang cangkang yang ditemukan berkisar 2–9,03 cm (jantan) dan 2,95–8,77 cm (betina). Kisaran ukuran panjang dominan pada jantan dan betina masing-masing sebesar 6,48–7,11 cm dan 6,13–6,65 cm. Hasil analisis kelompok ukuran berkisar pada kelompok ukuran dewasa dan tua. Hasil analisis parameter pertumbuhan menunjukkan nilai panjang asimtotik (L∞), konstanta pertumbuhan (K), dan nilai dugaan to pada jantan dan betina masing-masing sebesar 9,04, 1,5, dan -0,07 serta 8,83, 0,87, dan -0,22. Hasil analisis pendugaantingkat mortalitas menunjukkan nilai mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F), dan mortalitas total (Z) pada jantan dan betina masing-masing sebesar 2,91, 3,36, dan 6,27 serta 0,90, 2,37, dan 3,27, sehingga tingkat eksploitasi (E) jantan dan betina masing-masing sebesar 0,46 dan 0,28. Nilai eksploitasi tersebut menunjukkan bahwa tingkat eksploitasi kerang pasir di perairan Bungkutoko masih tergolong rendah (under fishing) dengan belum mencapai titik maksimum pemanfaatan.Kata Kunci : Kerang Pasir, Perairan Bungkutoko,Tingkat Eksploitasi
Aspek biologi reproduksi Kerang Pasir (Modiolus modulaides) di Perairan Bungkutoko Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Rahmawati, Lena; Bahtiar, .; Haslianti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 2, No 4 (2017): Oktober 2017
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.427 KB)

Abstract

Kerang pasir mempunyai nilai ekonomis penting yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Bungkutoko. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi (tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas dan ukuran pertama matang gonad). Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan (Juli-September 2016) dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) dan total sampel sebanyak 225 individu. Fekunditas diamati dengan menggunakan regresi linear dan ukuran pertama matang gonat menggunakan regresi non linear. Hasil penelitian menunjukkan tingkat kematangan gonad kategori IV memiliki presentase tinggi dan cenderung mendominasi disetiap bulannya. Nilai rata-rata indeks kematangan gonad berkisar 0,008%−0,012%. Fekunditas berkisar 6.687-684.292 butir telur. Hasil analisis ukuran panjang cangkang dengan peluang 50% matang gonat menunjukan kerang pasir jantan matang pada ukuran panjang 2,7 cm dan betina matang pada ukuran 4,1 cm. Hasil ini menunjukkan kerang pasir diperairan Bungkutoko sebaiknya dilakukan penangkapan saat ukuran diatas pertama matang gonat dan tidak bertepatan dengan puncak pemijahan yaitu di bulan Juli.Kata kunci: Biologi Reproduksi, Modiolus modulaides, Perairan Bungkutoko
Distribusi Ukuran Matang Gonad Ikan Peperek (Leiognathus equulus) di Perairan Teluk Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara Arsito, .; Bahtiar, .; Ketjulan, Romy
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.713 KB)

Abstract

Ikan peperek (Leiognathus equulus) merupakan salah satu sumber daya perikanan yang dimanfaatkan oleh nelayan yang bermukim di dekat Teluk Kendari, keberadaan sumber daya ikan tersebut terus mengalami penurunan jumlah dan ukuran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran matang gonad ikan peperek (Leiognathus equulus). Penelitian ini dilaksanakan di perairan Teluk Kendari selama 3 bulan yang dimulai dari awal bulan Mei hingga akhir bulan Juli 2014. Sampel ikan diperoleh menggunakan alat tangkap jaring insang. Jaring yang digunakan terdiri dari tiga unit dengan ukuran mata jaring yang berbeda-beda yaitu 1,5, 2,0 dan 2,5 inci. Ikan peperek yang tertagkap selama penelitian berjumlah 540 ekor, terdiri atas 111 ekor ikan jantan dan 429 ikan betina. Tingkat kematangan gonad tertinggi pada ikan peperek jantan tingkat kematangan gonad IV yaitu pada bulan Juli dengan persentase 70,59%, sedangkan untuk ikan peperek betina tingkat kematangan gonad III yaitu pada bulan Juni dengan persentase 46,4%.Kata Kunci : Ukuran panjang, matang gonad, L. equulus, Teluk Kendari.
Studi Preferensi Habitat Siput Tutut (Bellamya javanica) di Desa Amonggedo Kabupaten Konawe Puspita Sari, Wanti; Bahtiar, .; Emiyarti, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 2 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.352 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi preferensi habitat siput tutut (Bellamya javanica) dan dilaksanakan selama satu bulan (Mei-Juni 2015) di Desa Amonggedo Kabupaten Konawe. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan kuadrat/plot berpetak dengan menempatkan kuadrat secara sistematis menurut garis transek. Hasil penelitian yang diperoleh pada stasiun lumpur mengalir dan lumpur tidak mengalir masing-masing adalah 1,37-1,5 ind/m2 dan 0,24-0,27 ind/m2. Keberadaan siput tutut di Desa Amonggedo melimpah karena disebabkan oleh karakteristik habitat yang relatife optimal. Pola penyebarannya mengelompok. Hasil pengukuran kualitas air pada masing-masing stasiun I−III yaitu rata-rata pH substrat 4,9 dan pada masing-masing stasiun IV−VI yaitu rata-rata 4,6; rata-rata suhu 260C; rata-rata kecerahan 0,3 dan 0,28 m. Tipe substrat pada masing-masing stasiun lumpur mengalir dan lumpur tidak mengalir didominasi oleh tekstur debu 74,77% dan 61,99% dengan kandungan bahan organiknya masing-masing 10,0117% dan 14,0337%. Berdasarkan analisis CA kualitas air yang paling mempengaruhi distribusi siput tutut dalam penelitian ini adalah kecepatan arus dengan nilai berkisar 0,52−1,05 m/detik.Kata Kunci: Preferensi, Distribusi, Siput Tutut, Lumpur Mengalir, Lumpur Tidak Mengalir
Preferensi Habitat Kerang Pokea (Batissa violacea var. celebensis von Martens, 1897) di Sungai Langkumbe Kecamatan Kulisusu Barat Kabupaten Buton Utara Alkadri, Muh. Arum; Bahtiar, .; Yasidi, Farid
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 2 (2018): Mei 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (499.377 KB)

Abstract

Sungai Langkumbe adalah salah satu sungai yang berada di daerah Buton Utara. Sungai ini melewati beberapa desa di Kecamatan Kulisusu Barat. Masyarakat di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari dalam berbagai peruntukan, di antaranya adalah untuk kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, cuci, kakus (MCK), perikanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe habitat bagi kerang pokea, (Batissa violacea var. celebensis) di Sungai Langkumbe Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yang dimulai dari awal bulan Februari hingga akhir April 2017 di Sungai Langkumbe Kecamatan Kulisusu Barat Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sapuan luas area dan sampel diambil dengan alat tangkap tangge. Data penelitian dianalisis menggunakan persamaan kepadatan, pola distribusi, kualitas perairan, dan preferensi habitat. Hasil analisis menunjukkan nilai kepadatan kerang pokea yaitu 27,78-134,92 ind/m2. Indeks distribusi menunjukkan kerang pokea mempunyai penyebaran acak dan mengelompok. Hasil pengukuran parameter lingkungan meliputi: suhu berkisar (27,5-29,6°C), pH substrat (6,3-6,8), bahan organik dengan nilai rata-rata 0,21-5,43%, serta tekstur substrat didominasi oleh pasir halus. Preferensi habitat menunjukkan tekstur substrat mempunyai kontribusi besar dan menjadi penciri di setiap stasiun. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kerang pokea menyenangi habitat dengan tipe substrat lumpur bercampur pasir sangat halus dan pasir kasar.Kata Kunci : Kepadatan, distribusi, kualitas air, preferensi habitat
Tingkat pemanfaatan Kerang Pokea (Batissa violacea var. celebensis von Martens, 1897) di perairan Sungai Langkumbe Kecamatan Kulisusu Barat Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara Al Hadatz, Jubair; Bahtiar, .; Abdullah, .
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.064 KB)

Abstract

Perairan Sungai Langkumbe terletak di Kecamatan Kulisusu Barat dan telah lama digunakan oleh masyarakat untuk berbagai aktivitas sehari-hari. Salah satu sumber daya yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar Sungai Langkumbe adalah kerang pokea. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pemanfaatan kerang pokea (B. violacea) di Sungai Langkumbe. Penelitian ini dilakukan di perairan Sungai Langkumbe Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara dari bulan Agustus-Oktober 2017. Metode pengambilan sampel menggunakan luas sapuan (Sweep area) dengan menggunakan alat tangkap tangge, yang diasumsikan dapat mewaliki ukuran-ukuran kerang yang terdapat di perairan Sungai Langkumbe. Pengambilan sampel ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut “tangge”. Total sampel yang terkumpul selama penelitian sebanyak 1.308 individu. Data dianalisis dengan menggunakan FiSAT II versi 3.0. Hasil kelompok ukuran kerang B. violacea menunjukkan pada bulan Agustus, September dan Oktober terdapat satu kelas ukuran pada stadia dewasa dengan nilai tengah masing-masing 20,25 mm, 21,69 mm dan 26,12 mm. Pada bulan Agustus dan September didominasi oleh ukuran 22-24,75 mm sedangkan di bulan Oktober didominasi oleh ukuran 24,8-27,55 mm. Parameter pertumbuhan  kerang B. violacea diperoleh nilai  panjang maksimum (L∞) sebesar 41,60 mm. Koefisien pertumbuhan (K) kerang B. violacea yaitu 1,1. Nilai dugaan t0 sebesar 0,025 tahun. Laju mortalitas alami (M), mortalitas penangkapan (F) dan mortalitas total (Z) masing-masing sebesar 1,72 per tahun, 4,50 per tahun dan 6,22 per tahun. Dengan demikian tingkat eksploitasi (E) diperoleh sebesar 0,72 per tahun. Nilai tersebut menunjukkan bahwa terjadi pemanfaatan terhadap kerang B. violacea tergolong tinggi (over exploitation).Kata Kunci: Tingkat pemanfaatan, Batissa violacea, Sungai Langkumbe