Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Indikator Bullying atas Tokoh Angel dalam Film Ayah, Mengapa Aku Berbeda? Karya Findo Purwono Hw (Kajian Struktural) Aini, Azizah Nur; Thohir, Mudjahirin
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.17843

Abstract

Bullying adalah sebuah realitas sosial yang sering terjadi di masyarakat Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji unsur naratif film dan indikator bullying pada tokoh Angel dalam film Ayah, Mengapa Aku Berbeda?. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan struktural yaitu teori unsur naratif film Himawan Pratista. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan simak catat dan studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Ayah, Mengapa Aku Berbeda? menggunakan plot lurus dengan peristiwa yang kronologis dan berurutan. Kedua tokoh utama dalam film ini memiliki perbedaan dalam hal fisik dan juga sifat atau karakternya. Urutan waktu dalam film menggunakan pola linier di mana setiap loncatan waktu yang ada dalam film berurutan dan tidak memiliki interupsi waktu yang signifikan di antara loncatan waktu yang ada. Elemen ruang yang sering muncul dalam film ini yaitu pada latar sekolah SMP dan SMA. Konflik yang ada dalam film ini adalah konflik internal atau konflik batin tokoh Angel. Bullying yang dialami Angel yaitu dalam bentuk verbal, fisik, dan relasional. Bullying verbal ditunjukkan dengan merendahkan, mengejek, menghina, mengancam, dan menyumpahi. Bullying fisik ditunjukkan dengan memuntahkan makanan di badan, mendorong, menjambak rambut, meremas wajah, menjepitkan tangan, membenturkan kepala, dan mencoret-coret wajah. Bullying relasional ditunjukkan dengan memelototi.
Nonmarital Sex Rituals on Mount Kemukus (Study of Legal Culture and Islamic Law Perspective) Huda, Muhammad Chairul; Yusriyadi, Yusriyadi; Thohir, Mudjahirin; Miftahuddin, Miftahuddin; Iqdami, Muhammad Nazil
Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam Vol 6, No 1 (2022): Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
Publisher : Islamic Family Law Department, Sharia and Law Faculty, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/sjhk.v6i1.9130

Abstract

The legal construction in the Criminal Code (KUHP) and Islamic law the ban of extramarital sexual encounters, yet in Mount Kemukus, a different reality prevails. The formulation of the problems in this research are; first, what is the pattern of pilgrims' actions on Mount Kemukus? and second, what is the ideal of legal culture in Mount Kemukus? This study is from the perspective of legal culture and Islamic law. This paper examines the relationship between legal culture and Islamic law. This research is a field study employing a multidisciplinary socio-legal methodology. Observation and interviews were used to collect primary data, whilst a review of the literature was used to collect secondary data. This article combines social theory, legal theory, and Islamic legal theory to form an eclectic theory. This study found two general patterns, santri pilgrims and non-santri pilgrims, which represent the motivations, sources of belief, and patterns of pilgrims' actions; and (2) the ideal of legal culture in Mount Kemukus is to perform tawaṣul to Prince Samudro without performing non-marital sex rituals, and the law functions as a tool of social engineering for the benefit of society. The findings of this study suggest that in conditions of compulsion and despair, individuals seek justification for their actions even though they are against the social order. This research is useful for legal policies that regulate rituals and pilgrimages.