Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

Regulasi Diri Mahasiswa Putri yang Tinggal di Asrama Unsyiah Elma Wanruhmi; Martunis Martunis; Abu Bakar
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian yang berjudul Regulasi Diri Mahasiswa Putri Yang Tinggal Di Asrama Unsyiah. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bentuk regulasi diri dan faktor penghambat regulasi diri pada mahasiswa putri yang tinggal di asramaunsyiah. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini adalah asrama putri unsyiah  Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa bentuk regulasi diri mahasiswa dibagi menjadi dua yaitu bentuk regulasi diri tinggi/baik dan bentuk regulasi diri yang rendah. Seseorang yang memiliki regulasi diri tinggi/baik ia memiliki kemampuan untuk mengendalikan pikiran, tingkah laku, aspek afeksi, dan memiliki hubungan interpersonal yang baik. Artinya mereka memiliki target/tujuan yang akan dicapai dalam hidupnya dengan membuat perencanaan dan tindakan yang baik, semua tingkah laku yang  ditampilkannya pun telah disesuaikan dengan tindakan-tindakan yang telah dibuat, mereka juga lebih memahami dirinya sendiri serta memiliki hubungan interpersonal yang baik. Sedangkan seseorang yang memiliki regulasi diri yang rendah tidak memiliki target/tujuan yang dapat dicapai dalam hidupnya mereka lebih pasrah terhadap keadaan.
PENGARUH GAME ONLINE FIRST PERSON SHOOTER (FPS) TERHADAP SIKAP AGRESI ANAK (Studi Kasus Permainan Game online Terhadap Sikap Agresifitas Anak Usia 8-15 Tahun Di Desa Lamtemen Timur) Sheidati Zakiah Uli Iman; Martunis Martunis; Nurbaity Bustamam
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 5, No 4 (2020): Desember 2020
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKAggressive behavior carried out by adolescents lately is increasingly widespread, which aggressive behavior has negative connotations that have an impact on the decline in ethics and morals of 'Millennial’. In the Electronic and Print Media often preaching various phenomena of violence committed by adolescents with different backgrounds. Of course this shows that there is an increase in the quality of aggression behavior.The purpose of this study: (1) To determine the effect of online games on the aggression behavior of children in the village of East Lamteumen. (2) To find out the condition of the family of children who are addicted to playing FPS type online games. This research uses a qualitative approach, using descriptive research. Data collection techniques are unstructured interview techniques. The subjects of this study were children in the village of East Lamteumen who entered their early teens with an age range of 8-15 years, amounting to 5 people. From the results of the study show: (1) The influence of Online Game First Person Shooter on the tendency of child aggression behavior in the village of East Lamteumen is that the type of violence game is more likely to influence aggressive behavior, but it is also influenced by the frequency of playing online games. Some of the symptoms of Aggression behavior that appear on research subjects include; (a) steal parents' money, (b) rebel if they can't play online games, (c) get angry easily when the game is inaccessible (d) throw harsh words and (e) Quite often also fight. (2) The condition of families of children who are addicted to playing online games of type First Person Shooterini is also motivated by parents who are busy working so that the lack of supervision and control of children in daily life, so that liberal parenting is created which is not very foster effective to apply. ABSTRAK  Perilaku Agresif yang dilakukan oleh remaja akhir-akhir ini kian marak, yang mana perilaku agresif ini berkonotasi negatif yang berdampak pada penurunannya etika serta moral remaja ‘Millenial’. Di Media Elektronika maupun cetak kerap memberitakan berbagai fenomena kekerasan yang dilakukan oleh remaja dengan latar belakang yang berbeda. Tentunya hal tersebut menunjukan bahwasanya terdapat peningkatan kualitas akan perilaku agresi. Tujuan penelitian ini: (1)Untuk mengetahui pengaruh game online terhadap perilaku agresi anak di desa Lamteumen Timur. (2) Untuk mengetahui kondisi keluarga anak yang kecanduan bermain game online berjenis FPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data adalah teknik wawancara tidak terstruktur. Subjek penelitian ini adalah anak-anak di Desa Lamteumen Timur yang memasuki usia remaja awal dengan rentang usia 8-15 tahun yang berjumlah 5 orang. Dari hasil penelitian menunjukkan:  (1) Pengaruh Game online First Person Shooter terhadap kecenderungan perilaku agresi anak di desa Lamteumen Timur adalah game berjenis kekerasan lebih besar mempengaruhi perilaku agresif, selain itu juga dipengaruhi oleh frekuensi bermain game online. Beberapa gejala perilaku Agresi yang muncul pada subjek penelitian antara lain seperti; (a) mencuri uang orang tua, (b) memberontak jika tidak dapat bermain game online, (c) mudah marah saat game tidak dapat diakses (d) melontarkan kata-kata kasar dan (e) Tak jarang juga berkelahi. (2) Kondisi keluarga dari anak yang kecanduan bermain game online berjenis First Person Shooterini pun dilatarbelakangi oleh orang tua yang sibuk bekerja sehingga kurangnya pengawasan serta kontrol terhadap anak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pola asuh liberal pun tercipta yang mana pola asuh tersebut sangat tidak efektif untuk diterapkan. Kata kunci : Game online, first Person Shooter, Agresi
Layanan Konseling dalam Proses Rehabilitasi Narkoba di Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Aceh Sarah Raida; Muhammad Husen; Martunis Martunis
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 4 (2018): Desember 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.075 KB)

Abstract

ABSTRACTCounseling services are some action handling by counselor to help people develop themselves optimally. Drug rehabilitation is a process of repair or recovery of drug addicts. This research is purpose to determine the process, factors and barriers of drug rehabilitation in the BNN of Aceh Province. This research type was an descriptive with qualitative approach. This research  data were collected using such as interviews, observation and documentation. Data were analyzed to descriptive report. The results of this research are (1) counseling services in drug rehabilitation process at BNN of Aceh Province are used many techniques such as individual counseling approach, group counseling, family counseling and religious counseling while behavioral approach, CCT, Rational Emotive Therapy not yet use because the counselors did not got the training and skills about it. (2) many factors that causing people uses drugs are internal and external factors. (3) amongst BNN team problems found that the addicts are already in acute conditions, inadequate facilities and infrastructure, and the imprisonment for narcotics addicts from police force. Problems found from addiction counselors are they do not got enough skills about the theory of counseling, also they did not been able to provide the trust for the addicts parents. While problems from clients such as how reclusive they are, with some behavior that still difficult to change because they  still in drug effect, from families such as poor parents supports, parents perceptions to counselors and from communities such as community perceptions to addicts also deficiency in rehabilitation sites.Keywords: Counseling Services, Drug RehabilitationABSTRAKLayanan konseling merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh konselor untuk mencapai tujuan untuk mengembangkan diri individu secara optimal. Rehabilitasi narkoba merupakan suatu proses perbaikan atau pemulihan pecandu narkoba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses, faktor dan hambatan terhadap rehabilitasi narkoba di BNN Provinsi Aceh. Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data deskriptif. Hasil penelitian yaitu (1) layanan konseling dalam proses rehabilitasi narkoba di BNN menggunakan pendekatan konseling individual, konseling kelompok, konseling keluarga dan konseling religius. Teori konseling/pendekatan konseling seperti pendekatan behavior, cct, rasional emotif tidak digunakan karena belum mendapatkan pelatihan serta keterampilan tentang pendekatan tersebut. (2) faktor pemicu penggunaan narkoba adalah faktor internal dan eksternal. (3) Adapun hambatan yang ditemukan yaitu dari tim BNN seperti pecandu sudah mengalami kondisi akut, sarana dan prasaran yang kurang memadai, pandangan kepolisian masih menerapkan pidana penjara bagi pecandu narkotika. Dari konselor adiksi seperti belum memiliki keterampilan atau pengetahuan tentang teori konseling, belum mampu memberikan kepercayaan bagi orang tua klien. Dari klien seperti susah membuka diri, perilaku yang susah diubah karena masih dalam kecanduan narkoba. Dari keluarga seperti dukungan orang tua yang kurang baik, persepsi orang tua terhadap konselor adiksi yang kurang baik. Dari masayarakat seperti persepsi masayarakat kepada klien dan tempat rehabilitasi yang kurang baik. Kata Kunci: Layanan Konseling, Rehabilitasi Narkoba
PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI SMP NEGERI 2 KUTA BARO Mucksalmina Mucksalmina; Martunis Martunis; Qurrata A'yuna
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.158 KB)

Abstract

Partisipasi siswa dalam belajar dapat dilihat dalam berbagai aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Siswa aktif mampu menampilkan berbagai keaktifan dalam belajar di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok di SMP Negeri 2 Kuta Baro. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini, yaitu siswa kelas VIII3 SMP Negeri 2 Kuta Baro sebanyak 25 orang siswa. Dengan pertimbangan, dinamika interaksi kelompok akan berkembang lebih intensif dan untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar diambil sebanyak 10 siswa. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa: partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar sebelum pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Sebanyak 1 orang siswa atau 10% memperhatikan guru ketika proses belajar mengajar di dalam kelas. Sebanyak 2 orang siswa atau 20% mengeluarkan pendapat ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sebanyak 2 orang siswa atau 20% mendengarkan presentasi kelompok yang sedang tampil. Sebanyak 10 orang siswa atau 100% menyalin atau mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru. Sebanyak 1 orang siswa atau 10% menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan  mengambil keputusan yang terkait dengan kepercayaan diri. Sebanyak 1 orang siswa atau 10% melakukan aktifitas fisik yang diperlukan dalam proses belajar di dalam kelas. Sebanyak 1 orang siswa atau 10% menyenangi pelajaran yang diberikan guru. Partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok. Sebanyak 8 orang siswa atau 80% memperhatikan guru ketika proses belajar mengajar di dalam kelas. Sebanyak 6 orang siswa atau 60% mengeluarkan pendapat ketika proses belajar mengajar berlangsung. Sebanyak 7 orang siswa atau 70% mendengarkan presentasi  kelompok  yang  sedang tampil. Sebanyak 10 orang siswa atau 100% menyalin atau mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru. Sebanyak 5 orang siswa atau 50% menanggapi, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis, melihat hubungan, dan  mengambil keputusan yang terkait dengan kepercayaan diri. Sebanyak 10 orang siswa atau 100% melakukan aktifitas fisik yang diperlukan dalam proses belajar di dalam kelas. Sebanyak 8 orang siswa atau 80% menyenangi pelajaran yang diberikan guru.Kata kunci : bimbingan kelompok, partisipasi siswa, proses belajar mengajar
Hubungan Keharmonisan Keluarga Dengan Perilaku Penyesuaian Diri Siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh Darma Sena; Dahliana abdullah; martunis martunis
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.101 KB)

Abstract

   ABSTRAK  Darma Sena. 2017. Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Perilaku Penyesuaian Diri Siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing:(1)   Dra. Dahliana Abd, M.Pd,Kons.  (2) Drs. Martunis, M.Si Kata Kunci: Keharmonisan Keluarga , Perilaku Penyesuaian DiriKeharmonisan keluarga akan memberi warna (baik/buruk) pada perilaku penyesuaian diri anak, dapat dilihat dari berbagai aktifitas siswa diluar maupun didalam kelas. Siswa yang mempunyai perilaku peyesuaian diri yang baik dengan lingkungan adalah siswa yang mampu mentaati dan mengikuti norma-norma yang  berlaku di sekolah juga dalam proses pembelajaran. Sebaliknya siswa yang tidak mampu mentaati dan mengikuti norma-norma yang berlaku disekolah adalah siswa yang mempunyai perilaku penyesuaian diri yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan mengungkapkan gambaran dan hubungan keharmonisan keluarga dengan perilaku penyesuaian diri siswa di SMP Negeri 10 Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif. Jumlah populasi 260 siswa yang diambil dari  kelas VII dan VIII, Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling  dengan menggunakan rumus slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 158 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan angket dalam bentuk skala likert. Hasil penelitian diolah dengan menganalisis data angket menggunakan program SPSS. Hasil  penelitian: bahwa gambaran keharmonisan keluarga siswa di sekolah tersebut, pada umumnya berada pada  kategori sedang. Hasil analisis koefisien korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keharmonisan keluarga  dengan perilaku penyesuaian diri siswa yaitu r = 0.661  dan  sig = 0.000. artinya hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan kuat antara keharmonisan keluarga dengan perilaku penyesuaian diri siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin bahagia dan harmonis keluarga maka perilaku penyesuaian diri siswa juga akan lebih baik.  
UPAYA PEMBINAAN TERHADAP ANAK JALANAN DI UPTD RUMOH SEUJAHTERA ANEUK NANGGROE Zikria Akbarina; Nurhasanah Nurhasanah; Martunis Martunis
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 4, No 4 (2019): Desember 2019
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak jalanan adalah mereka yang menghabiskan waktu di jalanan seperti mencari nafkah. Ini merupakan banyak hal, mulai dari faktor ekonomi, keluarga, dan lingkungan sosial. Kondisi anak-anak sangat sulit mendapatkan pendidikan yang layak. Sikap mereka sulit dilewati. Salah satu cara bakti sosial Provinsi Aceh dalam pembangunan anak jalanan adalah pembinaan melalui model panti asuhan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe. Penelitian ini membahas untuk 1) Mengetahui tantangan pembinaan terhadap anak jalanan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe, 2) Mengetahui tantangan yang diperdebatkan oleh UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe dalam pembinaan anak jalanan.Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain deskriptif serta menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini termasuk pengelola, pengasuh, dan anak jalanan di UPTD, mengambil subjek menggunakan teknik purposive sampling. Rumusan Seujahtera Aneuk Nanggroe melalui: 1) Pendidikan pembinaan, keterampilan, dan sikap, 2) Pertarungan yang berarti rata-rata anak-anak jalanan mendapatkan pembinaan, pendidikan untuk anak-anak di sekolah menengah di sekolah menengah (SLTA) di UPTD Tidak membutuhkan keselamatan profesional dalam menyikapi masalah anak,Anak jalanan merupakan anak yang sebagian besar menghabiskan jalanan seperti mencari nafkah. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor ekonomi, keluarga, serta lingkungan pergaulan. Kondisi anak jalanan sangat sulit karena tidak mendapat pendidikan yang layak. Sikap mereka yang sulit diatur dalam peraturan-peraturan karena harus hidup bebas. Salah satu cara yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Aceh dalam pembinaan anak jalanan yaitu pembinaan melalui model panti di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui upaya pembinaan terhadap anak jalanan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe, 2) Mengetahui tantangan yang dialami oleh UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe dalam pembinaan anak jalanan. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain deskriptif serta menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini antara lain pengelola, pengasuh, dan anak jalanan di UPTD, pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana percobaan pembinaan anak jalanan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe melalui: 1) Pembinaan pendidikan, keterampilan, dan sikap, 2) Hambatan yang membahas tentang anak-anak jalanan rata-rata sesuai dengan kebutuhan belajar belajar yang rendah, yang didukung oleh dana untuk membantu keluarga untuk pembebasan mendapat pembinaan, pendidikan untuk anak jalanan hanya sebatas Sekolah Tingkat Atas (SLTA) sehingga sebagian besar dari mereka kembali menganggur,
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERILAKU BULLYING PADA SISWA SD NEGERI KECAMATAN BUKIT KABUPATEN BENER MERIAH Ayu Muspita; Nurhasanah Nurhasanah; Martunis Martunis
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 2, No 1 (2017): Periode April 2017
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.985 KB)

Abstract

ABSTRAK Kata kunci: Faktor Penyebab, Perilaku Bullying, Siswa Perilaku bullying selama ini sering sekali terjadi di kalangan siswa, baik di tingkat SLTA, SLTP maupun di SD (Sekolah Dasar). Perilaku tersebut tentu saja tidak boleh dibiarkan karena bisa menimbulkan masalah lebih besar, yang dapat menghambat keberhasilan studi bagi siswa. Oleh karena itu, perlu dicari faktor-faktor yang menimbulkan perilaku tersebut, yang selanjutnya dapat dicari alternatif penanggulangannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD Negeri Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah siswa SD yang pernah terlibat dalam kasus bullying di sekolah sebanyak 6 orang dan guru-guru yang pernah menangani kasus bullying pada siswa di sekolah sebanyak 6 orang. Sedangkan objek penelitian adalah faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa.Pengumpulan data dilakukan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor penyebab perilaku bullying pada siswa SD Negeri Kecamatan Bukit Kabupaten Bener Meriah adalah faktor keluarga yang melakukan kekerasan kepada anak atau menampakkan praktek kekerasan di hadapan anaknya, teman sebaya (di sekolah dan luar lingkungan sekolah) yang berperilaku bullying, sekolah yang membiarkan atau tidak menerapkan sanksi yang tegas kepada siswa pelaku bullying serta media yang sering menampilkan adegan perilaku bullying. Oleh karena itu, diharapkan kepada pihak sekolah untuk mengadakan seminar edukasi atau sosialisasi mengenai bullying kepada orang tua, agar orang tua memiliki pemahaman yang baik mengenai masalah bullying ini. Selain itu, sekolah hendaknya mensosialisasikan peran guru BK dalam masalah bullying, sehingga murid menjadi tahu kemana mereka harus pergi dan bercerita mengenai masalah bullying yang sedang dihadapinya.
PEMAHAMAN DAN PERLAKUAN GURU TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA SEKOLAH DASAR NEGERI INKLUSI DI KOTA BANDA ACEH Yurike Mareta Suhana; Martunis Martunis; Fajriani Fajriani
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 6, No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A teacher who works in an inclusive school must have good knowledge, attitudes and skills in terms of understanding and good treatment for children with special needs. This study aims to describe teacher understanding and teacher treatment of special needs children in the teaching and learning process at inclusive public elementary schools in Banda Aceh City. The approach used is qualitative with descriptive method. The research locations are SDN 1, SDN 18, and SDN 25 Banda Aceh City. Data collection techniques used are interviews, observation and documentation. Based on the results of the study, it was found that teachers' understanding of the types of special needs children was still partial, teachers did not fully understand the approach needed to understand the conditions of children with special needs. The approach used to understand the characteristics and improve the ability of crew members is carried out in collaboration with other parties. Learning is still based on the classical way, only then on the individual way. The teacher shows concern by accepting and providing understanding to normal students to accept special student at the beginning of the semester. Class management is carried out with a regular system with special supervisors for special students. All teachers try to show appreciation. The teacher also directs children with special needs to participate and communicate in learning with their classmates, the teacher also directs normal students to first invite them to communicate. The teacher tries to explain and describe the material by adjusting the needs of the special students. Meanwhile, to discipline children with special needs, teachers only use the usual rules at school. ABSTRAKSeorang guru yang bertugas di sekolah inklusi harus memiliki kemampuan baik pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam hal pemahaman dan bentuk perlakuan yang baik kepada ABK. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan pemahaman guru dan perlakuan guru terhadap ABK dalam proses belajar mengajar pada sekolah dasar negeri inklusi di Kota Banda Aceh. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian adalah SDN 1, SDN 18, dan SDN 25 Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa pemahaman guru terhadap jenis-jenis ABK masih parsial, guru belum sepenuhnya memahami pendekatan yang diperlukan untuk memahami kondisi ABK. Pendekatan yang digunakan untuk memahami karakteristik dan meningkatkan kemampuan ABK dilakukan melalui kerjasama dengan pihak lain. Pembelajaran masih bertumpu pada cara klasikal, baru kemudian pada cara individual. Guru menunjukkan kepedulian dengan menerima ABK dan memberikan   pemahaman kepada yang bukan ABK untuk menerima ABK pada awal semester. Pengelolaan kelas dilakukan dengan sistem reguler dengan pembimbing khusus untuk siswa ABK. Semua guruberusaha untuk menunjukkan penghargaan kepada ABK. Guru juga mengarahkan ABK untuk berpartisipasi dan berkomunikasi dalam pembelajaran dengan teman sekelasnya, guru juga mengarahkan siswa/i yang normal untuk terlebih dahulu mengajak berkomunikasi. Guru berupaya menjelaskan dan menjabarkan materi dengan menyesuaikan kebutuhan ABK. Sementara untuk mendisiplinkan ABK guru-guru hanya menggunakan peraturan biasa di sekolah.
Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Prilaku Berpacaran Di Kalangan Siswa (Studi Kasus Di SMP Negeri 3 Banda Aceh)) Winda Lestari; Nurjanah Nurjanah; Martunis Martunis
JIMBK: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Bimbingan & Konseling Vol 3, No 2 (2018): Juni 2018
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.436 KB)

Abstract

ABSTRAK Pacaran adalah suatu kegiatan dengan melibatkan dua insan manusia antara laki-laki dan perempuan yang saling memiliki gairah dan keintiman hubungan di antara mereka berdua, baik yang bersifat fisik maupun emosional. Hal ini berdampak pada penyimpangan prilaku remaja yang telah diambang batas. Tujuan penelitian ini yaitu Mengetahui bagaimana pola asuh orang tua secara demokratis dan otoriter yang diterapkan pada remaja di SMP Negeri 3 Banda Aceh. Mengetahui dampak dari pola asuh orang tua terhadap perilaku berpacaran siswa di SMP Negeri 3 Banda Aceh. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif meliputi proposif sampling, wawancara, serta menganalisis data dengan cara mereduksi data, mendeskripsikan serta membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran dampak pola asu orang tua yang menganut pola asuh permisif cenderung memberikan kebebasan terhadap prilaku berpacaran dapat dikatakan dalam bentuk terlalu toleransi, bebas atau pemberian kepercayaan yang berlebihan, Kurangnya waktu kebersamaan dalam keluarga, Informasi yang diberikan oleh orangtua tentang agama masih sangat umum, sedangkan pola asuh otoriter penyelesaian konflik dan masalah yang dilakukan orang tua siswa tersebut dapat dikatakan masih kurang bijaksana dikarenakan mereka mengambil cara kekerasan yang mengakibatkan anak mencari kebebasan dan kasih sayang diluar rumah. Serta dampak pola asuh orangtua terhadap remaja dapat dilihat prilaku berpacaran remaja yang diluar nilai-nilai agama serta norma sosial budaya yang di terapkan dalam masyarakat dan ketidak kawatiran anak terhadap prilaku yang merusak kehidupan mereka. Kata kunci : Pola asuh Orang Tua-Remaja, Perilaku Pacaran Siswa.
PERBAIKAN MUTU KERUPUK BERBASIS SAGU DI KECAMATAN SINGKIL, KABUPATEN ACEH SINGKIL Fahrizal Fahrizal; Novi Safriani; Martunis Martunis
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4 No 1 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah pada mitra 1 (UKM Mandiri) dan mitra 2 (UKM Saba Sagu). Masalah mitra pertama meliputi: a. Rendahnya mutu kerupuk yang diproduksi karena tampilannya yang kurang menarik dan tidak seragam, b. Jenis dan desain kemasan kurang menarik dan informatif. Sedangkan masalah 2nd patner adalah kualitas tepung sagu yang dihasilkan tidak konsisten, terutama dari segi warna. Cara pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian adalah dengan memberikan informasi dan mengamalkan proses yang tepat untuk menghasilkan kerupuk dan tepung sagu yang berkualitas. Selain itu, tim pengabdian juga memberikan informasi tentang teknik pengemasan dan pentingnya sanitasi dalam pengolahan pangan, khususnya pengolahan kerupuk dan tepung sagu. Untuk mendukung pemecahan kelompok mitra bisnis, tim pengabdian membagikan peralatan untuk mendukung proses produksi kerupuk sagu. Kata kunci: Sagu, Kerupuk, Tepung sagu, Kualitas baik ABSTRACT The Service project aims to solve the problems in partners 1 (UKM Mandiri) and partner 2 (UKM Saba Sagu). Problems of 1st partner includes: a. The poor quality of produced crackers because its appearance was less attractive and not uniform, b. The type and design of packaging was less attractive and informative. Whereas problem of 2nd patner is inconsistent quality of the produced sago flour, particularly in terms of color. The method of implementation of devotion to society performed by a team of devotion is by giving information and practicing the right process to produce good quality crackers and sago flour. Furthermore, a team of devotion also provide information about the packaging techniques and the importance of sanitation in food processing, particularly the processing of crackers and sago flour. To support business partners solving groups, the service team provides the tools to support the production process.Keywords: Sago, Crackers, Sago Flour, Good quality