Anak jalanan adalah mereka yang menghabiskan waktu di jalanan seperti mencari nafkah. Ini merupakan banyak hal, mulai dari faktor ekonomi, keluarga, dan lingkungan sosial. Kondisi anak-anak sangat sulit mendapatkan pendidikan yang layak. Sikap mereka sulit dilewati. Salah satu cara bakti sosial Provinsi Aceh dalam pembangunan anak jalanan adalah pembinaan melalui model panti asuhan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe. Penelitian ini membahas untuk 1) Mengetahui tantangan pembinaan terhadap anak jalanan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe, 2) Mengetahui tantangan yang diperdebatkan oleh UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe dalam pembinaan anak jalanan.Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain deskriptif serta menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini termasuk pengelola, pengasuh, dan anak jalanan di UPTD, mengambil subjek menggunakan teknik purposive sampling. Rumusan Seujahtera Aneuk Nanggroe melalui: 1) Pendidikan pembinaan, keterampilan, dan sikap, 2) Pertarungan yang berarti rata-rata anak-anak jalanan mendapatkan pembinaan, pendidikan untuk anak-anak di sekolah menengah di sekolah menengah (SLTA) di UPTD Tidak membutuhkan keselamatan profesional dalam menyikapi masalah anak,Anak jalanan merupakan anak yang sebagian besar menghabiskan jalanan seperti mencari nafkah. Hal ini disebabkan oleh banyak hal, mulai dari faktor ekonomi, keluarga, serta lingkungan pergaulan. Kondisi anak jalanan sangat sulit karena tidak mendapat pendidikan yang layak. Sikap mereka yang sulit diatur dalam peraturan-peraturan karena harus hidup bebas. Salah satu cara yang dilakukan oleh Dinas Sosial Provinsi Aceh dalam pembinaan anak jalanan yaitu pembinaan melalui model panti di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mengetahui upaya pembinaan terhadap anak jalanan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe, 2) Mengetahui tantangan yang dialami oleh UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe dalam pembinaan anak jalanan. Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan desain deskriptif serta menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek penelitian ini antara lain pengelola, pengasuh, dan anak jalanan di UPTD, pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bagaimana percobaan pembinaan anak jalanan di UPTD Rumoh Seujahtera Aneuk Nanggroe melalui: 1) Pembinaan pendidikan, keterampilan, dan sikap, 2) Hambatan yang membahas tentang anak-anak jalanan rata-rata sesuai dengan kebutuhan belajar belajar yang rendah, yang didukung oleh dana untuk membantu keluarga untuk pembebasan mendapat pembinaan, pendidikan untuk anak jalanan hanya sebatas Sekolah Tingkat Atas (SLTA) sehingga sebagian besar dari mereka kembali menganggur,