Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Pengaruh Variasi Waktu Tinggal Dan Kuat Arus Terhadap Penurunan Kadar COD,TSS dan BOD Limbah Cair Industri Tahu Menggunakan Elektrokoagulasi Secara Kontinyu Leni Yuliyani; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektrokoagulasi merupakan salah satu metode pengolahan limbah yang mudah dilakukan dan cukup efisien. Elektrokoagulasi merupakan suatu proses pengendapan partikel-partikel halus yang ada didalam air limbah dengan memanfaatkan energi listrik. Elektrokoagulasi terdiri dari tiga tahap yaitu ekualisasi, elektrokimia, dan pengendapan. Faktor yang mempengaruhi proses elektrokoagulasi adalah jenis elektroda, luas permukaan elektroda, kuat arus, jarak antar elektroda, konduktivitas larutan, konsentrasi awal larutan, dan pH awal larutan. Pada penelitian ini menggunakan limbah cair industri tahu dimana memiliki karakteristik keruh berwarna kuning muda keabu-abuan yang apabila dibiarkan akan berubah menjadi hitam dan berbau busuk. Karakteristik awal limbah cair industri tahu yaitu untuk kadar TSS sebesar 301 mg/L, kadar COD sebesar 551,67 mg/L, dan kadar BOD sebesar 271 mg/L. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah cair industri tahu dengan menggunakan metode elektrokoagulasi secara kontinyu menggunakan elektroda alumunium. Waktu proses elektrokoagulasi secara kontinyu selama 3 jam, dengan menggunakan volume bak penampungan sampel sebesar 50 liter. Variasi yang digunakan pada penelitian yaitu variasi waktu tinggal (25, 37.5, 75 menit) dan besar kuat arus (10, 20, 30 ampere). Waktu tinggal didapat dari variasi kecepatan aliran (40, 80, 120 ml/detik). Hasil penelitian pada kondisi optimum yaitu pada waktu tinggal yang semakin lama (75 menit) dan kuat arus yang semakin besar (30 ampere) sehingga dapat menurunkan kadar COD, TSS dan BOD secara berturut-turut yaitu 110,00; 278,00; 154.00 mg/L. Hasil penurunan kadar COD, TSS dan BOD berdasarkan baku mutu Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun 2012.
Penurunan Kadar COD, BOD dan TSS Limbah Cair Industri Tahu dengan Metode Elektrokoagulasi Secara Kontinyu Menggunakan Elektroda Aluminium (Al) Naila Rahima Fawrin; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minat konsumsi tahu di Indonesia sangat tinggi melebihi daging ayam dan daging sapi, hal ini menyebabkan semakin banyaknya produsen tahu di Indonesia. Namun, sebagian produsen belum menerapkan pengolahan limbah pada proses pembuatan tahu, sehingga limbah cair industri tahu saat ini sering mencemari lingkungan sekitar terutama sungai dan lingkungan sekitar industri tahu. Kasus tersebut menimbulkan banyaknya penelitian-penelitian yang berkaitan dengan pengolahan limbah industri tahu. Pada penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir pencemaran limbah cair industri tahu dan menciptakan alat pengolahan limbah untuk membantu produsen tahu dalam pengolahan limbah produknya. Metode yang digunakan adalah Elektrokoagulasi. Elektrokoagulasi merupakan metode pengolahan air secara elektrokimia dimana pada anoda terjadi pelepasan koagulan aktif berupa ion logam dalam larutan, sedangkan pada katoda terjadi reaksi elektrolisis berupa pelepasan gas hidrogen. Pada penelitian ini mengkaji metode elektrokoagulasi untuk pengolahan limbah cair industri tahu agar dapat menurunkan kadar COD, BOD dan TSS pada limbah cair tersebut. Proses elektrokoagulasi pada penelitian ini menggunakan elektroda aluminium (Al) dengan variasi luas permukaan sebesar 250 cm2, 280 cm2, 310 cm2 dan variasi tegangan sebesar 10 volt, 20 volt, 30 volt.
Penurunan Kadar Cod Bod dan TSS Limbah Cair Pabrik Tahu Dengan Metode Elektrokoagulasi Secara Kontinyu Menggunakan Elektroda Besi Elia Giska Gustiana; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elektrokoagulasi salah satu metode pengolahan limbah yang mudah dilakukan dan cukup efisien. Elektrokoagulasi merupakan proses pengendepan partikel – pertikel halus yang ada didalam air limbah dengan memanfaatkan energi listrik. Elektrokoagulasi terdiri dari tiga tahap yaitu ekualisasi, elektrokimia, dan pengendapan. Faktor yang mempengaruhi proses elektrokoagulasi adalah jenis elektroda, luas permukaan elektroda, kuat arus, jarak antar elektroda, konduktivitas larutan, konsentrasi awal larutan, dan pH awal larutan. Pada penelitian ini digunakan limbah cair tahu dimana memiliki karakteristik keruh berwarna kuning muda keabu-abuan yang apabila dibiarkan akan berubah menjadi hitam dan berbau busuk. Karakteristik awal limbah cair tahu yaitu kadar TSS nya sebesar 301 mg/L kadar COD sebesar 551,67 mg/L dan kadar BOD sebesar 271 mg/L. Pada penelitian ini dilakukan pengolahan limbah cair tahu dengan metode elektrokoagulasi dengan menggunakan elektroda besi. Percobaan dilakukan dengan variasi luas permukaan elektroda 250,280, dan 310 cm2 serta variasi besar tegangan listrik 10,20, dan 30 volt. Dari hasil penelitian diperoleh kondisi optimum yaitu pada tebal elektroda 310 cm2 dan besar tegangan listrik 30 volt. Didapat kadar TSS, COD, dan BOD pada kondisi optimum yaitu 155,00; 281,12; 159,00 mg/L.
Degradasi Zat WarnaMethylene BlueDengan Metode Oksidasi Menggunakan Kalium Ferrat Nur Annisa; Fajar Budi Guntoro; Lola Charolita; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 11th University Research Colloquium 2020: Bidang Sains dan Teknologi
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini industri tekstil terus berkembang, baik industri dengan skala rumahan maupun dengan skala besar. Akibatnya, limbah cair yang dihasilkan pada lingkungan sekitar semakin banyak dan dampak yang ditimbulkan jika limbah tersebut mencemari badan air bagi kesehatan adalah bersifat racun.Untuk itu, diperlukan sebuah treatment yang dapat digunakan untuk mengolah limbah cair tersebut. Pada penelitian ini, dilakukan degradasi menggunakan kalium ferrat karena senyawa ini merupakan oksidator yang memiliki potensial reduksi yang tinggi, ramah lingkungan, serta menghasilkan produk treatment dengan kualitas lebih baik dan biaya operasional yang rendah. Kalium ferrat disintesa menggunakan wet methode dan dikarakterisasi sebelum dilakukan treatment dengan methylene blue. Pengujian kuantitatif dilakukan menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang 440nm-490nm, pH dengan rentang 9-10, dan rasio molar pada 1:1-5:1. Hasil penelitian dapat menunjukan bahwa kalium ferrat dapat bekerja secara optimum pada pH 9,6 dengan persentase sebesar 82,8% dan rasio molar optimum pada 5:1 dengan persentase sebesar 87,7% setelah 30 menit di degradasi dengan perbandingan kaliumferrat : methylene blue.
Optimasi Induser dan Sumber Nutrisi Anorganik untuk Meningkatkan Aktivitas Enzim Lipase dari Strain Aspergillus niger pada Substrat Ampas Kelapa Muhammad Rasyid Al Hakim; Muhammad Faridi Dahlan; Citra Kusuma Wardani; Tri Widayatno
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 13th University Research Colloquium 2021: Mahasiswa (Student Paper)
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Enzim lipase adalah salah satu enzim yang bekerja dengan caramengkatalisasi hidrolisis ikatan ester triasilgliserol pada antarmukaminyak/air. Enzim lipase biasa digunakan sebagai katalisator padaindustri farmasi, minuman ataupun kosmetik. Permintaan kebutuhanenzim di Indonesia saat ini mencapai 2500 ton dan mengalamikenaikan setiap tahunnya . Tujuan dari penelitian ini adalah untukmenentukan jenis induser dan nutrisi optimum pada prosesfermentasi padat menggunakan substrat ampas kelapa dan jamurAspergillus niger. Variasi penelitian yang digunakan adalah induserserta sumber mineral anorganik yang divariasikan untukmemperoleh hasil aktivitas enzim lipase tertinggi. Pada penelitian inidilakukan pada kondisi pH 7 dan proses inkubasi selama 5 hari padasuhu 35 oC. Hasil penelitian menunjukkan variasi induser minyakkelapa sawit terbaik 6 mL dengan aktivitas enzim lipase 1 U/mLsedangkan variasi induser minyak zaitun terbaik 8 mL denganaktivitas enzim lipase 1 U/mL dan untuk variasi induser virgincoconut oil terbaik 8 mL dengan aktivitas enzim lipase 1,133 U/mL.Sumber mineral anorganik terbaik adalah ZnSO4 2 mmol yangmemiliki aktivitas enzim lipase sebesar 1,87 U/ml. sedangkan MnSO42 mmol menghasilkan aktivitas enzim lipase sebesar 0,867 U/ml, danuntuk CaCl2 2 mL mempunyai aktivitas enzim lipase sebesar 1,4U/ml.
PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI ZAT FIKSASI PADA EKSTRAK DAUN MANGGA DALAM PEWARNAAN KAIN BATIK Oktalia Ajeng Widian; Tri Widayatno; Agus Haerudin
Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan Vol 12, No 1 (2022): Tengkawang : Jurnal Ilmu Kehutanan
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jt.v12i1.53613

Abstract

The dyeing of batik cloth can use natural and synthetic dyes. The use of synthetic dyes in everyday life has an unfavorable effect on the environment, because it is carcinogenic. Therefore, it is necessary to make efforts to produce natural dyes that can replace synthetic repair materials. Manganese plants contain mangiferin pigments or flavonoid compounds which are used as natural dyes. The purpose of this study was to determine the effect of type and fixation concentration of mango leaf extract as a dye for batik cloth. This research method used a variety of alum and lime fixators with concentrations of 2%, 4% and 6%. the results showed that alum fixation gave a better fastness value than the fixation agent in lime with a concentration of 6% and the value of the test results was 4-5 which was at the good category, the results of the color difference test L*, a*, b* and identification of the color code and color light was done through encyclorpedia and the direction of the color produced from mango leaf extract showed a brown color in the fixation substances of alum and lime. Keywords: Mango Leaf, Fixation, Fastness, Natural Dye  AbstrakPewarnaan kain batik dapat menggunakan pewarna alami dan sintetis. Penggunaan pewarna sintetis dalam kehidupan sehari-hari memiliki efek tidak menguntungkan bagi lingkungan, karena bersifat karsinogenik. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk menghasilkan pewarna alami yang dapat menggantikan bahan perbaikan sintetis. Tumbuhan mangga mengandung pigmen mangiferin atau senyawa flavonoid yang digunakan sebagai pewarna alami. Tujuan penelitian ini ingin mengetahui pengaruh jenis dan konsentrasi zat fiksasi pada ekstrak daun mangga sebagai pewarna kain batik. Metode penelitian ini menggunakan variasi bahan fiksasi tawas dan kapur dengan konsentrasi 2%, 4%, dan 6%, hasil penelitian menunjukkan bahwa fiksasi tawas memberikan nilai ketahanan luntur yang lebih baik dibandingkan zat fiksasi pada kapur dengan konsentrasi 6% dan nilai hasil uji 4-5 pada kategori baik, hasil uji beda warna L*,a*,b* dan identifikasi kode warna serta cahaya warna melalui encycolorpedia, arah warna yang dihasilkan dari ekstrak daun mangga menunjukkan warna coklat pada zat fiksasi tawas maupun kapur.Kata kunci: Daun Mangga, Fiksasi, Tahan Luntur, Pewarna Alami
Pengaruh Konsentrasi Kapang dan Lama Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol dari Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta) Setyawan Jati, Sasani; Widayatno, Tri
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jtk.v11i2.8279

Abstract

The purpose of this research is the manufacture of bioethanol by utilizing cassava peel, this process is through acid hydrolysis and fermentation processes. Making bioethanol with variations in the effect of the rate of fermentation time (5th days and 10th days), as well as with variations in the amount of mold concentrations (10%, 20%, and 30%). The mold used is Saccharomyces cerevisiae, then the mixed bioethanol is separated through the distillation process and will produce bioethanol. Based on the data obtained, the highest ethanol content was found in the variation of the addition of 30% mold on the 5th day of 8.09% and the lowest ethanol content was found in the variation of the addition of 10% mold on the 10th days of 5.86%. This proves that each variation has an optimum value in producing bioethanol content from cassava peels.
Pengaruh Waktu Pemasakan dan Konsentrasi NaOH Terhadap Penurunan Kadar Lignin Pulp dari Batang Pisang Kepok dengan Proses Soda Maulana, Imam; Widayatno, Tri
Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan" 2023: PROSIDING SNTKK 2023
Publisher : Seminar Nasional Teknik Kimia "Kejuangan"

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banana is a plant that has very high cellulose content so it can be used as a raw material for making pulp. This research was conducted with the aim of knowing the effect of cooking time and sodium hydroxide concentration on reducing the lignin content of banana stem pulp by soda process. The cooking solution used in the soda process is NaOH solution. With various concentrations of NaOH 20%, 25%, and 30% and cooking time 40, 80, and 120 minutes. The highest lignin content was 1.8785% during pulping for 40 minutes with 20% NaOH concentration. While the lowest lignin content was 1.3093% during pulping for 120 minutes with 30% NaOH concentration.
Pengaruh Konsentrasi Kapang dan Lama Waktu Fermentasi terhadap Kadar Bioetanol dari Limbah Kulit Singkong (Manihot esculenta) Setyawan Jati, Sasani; Widayatno, Tri
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 11 No. 2 (2022): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jtk.v11i2.8279

Abstract

The purpose of this research is the manufacture of bioethanol by utilizing cassava peel, this process is through acid hydrolysis and fermentation processes. Making bioethanol with variations in the effect of the rate of fermentation time (5th days and 10th days), as well as with variations in the amount of mold concentrations (10%, 20%, and 30%). The mold used is Saccharomyces cerevisiae, then the mixed bioethanol is separated through the distillation process and will produce bioethanol. Based on the data obtained, the highest ethanol content was found in the variation of the addition of 30% mold on the 5th day of 8.09% and the lowest ethanol content was found in the variation of the addition of 10% mold on the 10th days of 5.86%. This proves that each variation has an optimum value in producing bioethanol content from cassava peels.
Pembuatan Parfum Wewangian Vanila, Melati, dan Nanas berbasis Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth) Kusala, Katrin Vidya; Chairunnisa, Maurizka; Lestari, Ulfa Putri; Widayatno, Tri; Wahyuni, W; Harismah, Kun
Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri 2023: Prosiding Simposium Nasional Rekayasa Aplikasi Perancangan dan Industri
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak atsiri (essential oil) merupakan bahan yang bersifat mudah menguap dan berbau mirip tanaman aslinya, minyak atsiri juga memiliki sifat menenangkan dan dapat memperbaiki masalah kesehatan. Beberapa minyak atsiri juga memiliki fungsi sebagai antiseptik antara lain minyak nilam, minyak adas dan minyak atsiri melati. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi formulasi parfum Eau de Toilette dari beberapa minyak atsiri. Metode yang digunakan yaitu metode eksperimen dengan pencampuran pada masing-masing formulasi seperti minyak nilam sebagai base note, melati sebagai middle note dan minyak adas sebagai top note, sebanyak 6 formulasi. Analisis data yang digunakan menggunakan analisis deskriptif kepada 15 panelis. Hasil analisis menunjukkan formula parfum P5 sangat disukai. Parfum Eau de Toilette dari minyak atsiri ini telah memenuhi persyaratan mutu menurut SNI 16-4949-1998 dengan ketahanan wangi yang cukup lama dan memiliki efek antiseptik.