Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Media Kesehatan Masyarakat Indonesia

Persepsi Tenaga Kesehatan dalam Praktik Kolaborasi Interprofesional di Rumah Sakit di Banyuwangi Kusuma, Meradiana Widya; Herawati, Fauna; Setiasih, Setiasih; Yulia, Rika
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 2 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.2.106-113

Abstract

Latar belakang: Pelayanan multidisiplin dapat menimbulkan konflik personal dan pelayanan kesehatan menjadi lambat. Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang tepat serta meningkatkan kualitas mutu layanan kesehatan maka perlu dilakukan praktik kolaborasi interprofesional yang efektif. Penilaian obyektif dari praktik kolaborasi dapat dilihat dari persepsi tenaga kesehatan dengan menggunakan instrumen yang valid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui persepsi tenaga kesehatan dalam praktik kolaborasi interprofesional di rumah sakit.Metode: Penelitian ini cross-sectional menggunakan kuesioner Collaborative Practice Assessment Tool (CPAT) kepada tenaga kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Yasmin Banyuwangi. Pengumpulan data melalui google form dilakukan selama bulan Oktober-November 2020. Kuesioner CPAT terdiri dari 53 pernyataan dan 8 domain, yaitu hubungan antar anggota; hambatan tim dalam kolaborasi; hubungan tim dengan masyarakat; koordinasi dan pembagian peran; pembuatan keputusan dan manajemen konflik; kepemimpinan; misi, tujuan dan sasaran; serta keterlibatan pasien. Reliabilitas kuesioner CPAT baik, Cronbach’s alpha sebesar 0,977. Nilai kuesioner dihitung menggunakan skala likert-5-poin dan dianalisis deskriptif lebih lanjut menggunakan SPSS 21.Hasil: Penelitian ini melibatkan 109 responden tenaga kesehatan. Tidak ada perbedaan signifikan (p>0,05) menurut jenis kelamin, usia dan lama pengalaman kerja. Ditinjau dari masing-masing profesi, terdapat perbedaan bermakna pada domain koordinasi dan pembagian peran (p=0,013). Hasil penelitian ini menunjukkan dokter/dokter spesialis memiliki nilai rata-rata pada domain tersebut lebih rendah dibandingkan dengan profesi lain. Ini membuktikan mereka kurang memahami peran diri sendiri maupun tenaga kesehatan lain dalam melakukan praktik kolaborasi interprofesional.Simpulan: Penelitian ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi oleh dokter/dokter spesialis terkait koordinasi dan pembagian peran dalam menjalankan praktik kolaborasi interprofesional.
Profil Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada Pasien Bedah di Salah Satu RS Swata Kota Surabaya Octavianty, Clara; Yulia, Rika; Herawati, Fauna; Wijono, Heru
MEDIA KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 20, No 3 (2021): MKMI
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mkmi.20.3.168-172

Abstract

Latar belakang: Masalah resistensi bakteri terhadap antibiotik telah menjadi masalah internasional, jika tidak segera ditangani maka dapat merugikan masyarakat di seluruh dunia dari segi kesehatan dan ekonomi Data Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN) memperkirakan pada tahun 2018 kematian akibat Antimicrobial Resistant (AMR) sekitar 700.000 jiwa dan diperkirakan juga pada tahun 2050, AMR menyebabkan kematian 10 juta jiwa/tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kuantitas penggunaan antibiotik berdasarkan metode DDD/100 patient-days dan profil Infeksi Daerah Operasi (IDO) pada pasien bedah di salah satu RS Swasta Kota Surabaya periode Januari-Juni 2019.Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif terhadap data rekam medik sampel penelitian. Subyek penelitian adalah pasien bedah periode Januari-Juni 2019 yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 241 sampel penelitian, lalu dihitung dengan menggunakan metode DDD/100 patient-days.Hasil: Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu kuantitas penggunaan antibiotik periode Januari-Juni 2019 didominasi oleh antibiotik ceftriaxone (J01DD04) dengan nilai total DDD/100 patient-days pada pre operasi yaitu 17,95, on operasi 23,57, dan post operasi 23,22.Simpulan: Konsumsi antibiotik terbanyak pada pre, on, dan post bedah didapatkan pada antibiotik ceftriaxone.Kata kunci: Kuantitas antibiotik, pasien bedah, antibiotik profilaksis ABSTRACT Title: Usage Profile Prophylactic Antibiotics in Surgery Patient in A Private Hospital in SurabayaBackground: The problem of bacterial resistance to antibiotics has become an international problem, if it does not act immediately it can harm people around the world in terms of health and economy. Antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN) data is estimated that in 2018 the death due to Antimicrobial Resistant (AMR) is around 700,000 people and assumptions too by 2050, AMR causes the death of 10 million people / year. This research aims to determine the quantity of antibiotic usage profiles based on the DDD/100 patient-days method and as well as Surgical Site Infection (SSI) profiles in surgical patients in the Private Hospital in Surabaya in the January-June 2019 period. Then calculate using the DDD/100 patient-days method.Method: This research use descriptive research design method with retrospective data retrieval against medical records as research samples. The research subjects were surgical patients from January to June 2019 who met the inclusion criteria, which were 241 research samples.Result: The results obtained from this research were the quantity of antibiotic used in the January-June 2019 which dominated by the antibiotic ceftriaxone (J01DD04) with a total DDD/100 patient-days value in pre-surgery that was 17,95, ion isurgery 23,57, and post surgery 23,22.Conclusion: The most antibiotic consumption in pre, on, and post surgery was found in ceftriaxone antibiotics.Keywords: Quantity of antibiotics, surgical patients, antibiotics prophylaxis Â