Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

PEMODELAN SISTEM MULTIAGENT PADA WIRELESS SENSOR NETWORK Putra, Seno Adi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.176 KB)

Abstract

Wireless Sensor Network (WSN) merupakan perangkat embedded kecil yang dipasang di jaringan skala besar yang memiliki kapabilitas penginderaan, komputasi, dan komunikasi. WSN mengkombinasikan teknologi sensor modern, teknologi micro electronic, komputasi, teknologi komunikasi, dan pemrosesan terdistribusi. Implementasi sistem multiagent pada WSN cukup menjanjikan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja WSN. Namun, penelitian yang dilakukan terkait sistem multiagent di WSN masih parsial dengan kata lain terlalu fokus pada isu-isu tertentu. Paper ini mendeskripsikan penelitian terkait dengan penerapan sistem multiagent di WSN yang memperhatikan berbagai aspek pendukung untuk efektifitas dan efisiensi agent seperti arsitektur organisasi multiagent, itinerary planning, kapabilitas agent, middleware, dan platform hardware yang digunakan. Metodologi yang digunakan adalah INGENIAS yang berbasis pada agent-oriented software enginering.
Conceptual Design of Multi-agent System for Suramadu Bridge Structural Health Monitoring System Seno Adi Putra; Bambang Riyanto; Agung Harsoyo; Achmad Imam Kistijantoro
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control) Vol 13, No 3: September 2015
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/telkomnika.v13i3.1382

Abstract

Wireless Sensor Network (WSN) is small embedded devices deployed in large scale network with capability to sense, compute, and communicate. It combines modern sensor, microelectronic, computation, communication, and distributed processing technology. WSN has been taking an important contribution in structural health monitoring system, especially in Suramadu Bridge, one of the longest span bridges in Indonesia connecting Surabaya (East Java) and Madura Island. Due to subjected by environmental circumstance, it is necessary to implement intelligent and autonomous WSN to monitor the bridge condition, detect the bridge damage, and send warning message to bridge users when unsafe condition occurs. The multi-agent system is a promising approach to be implemented on intelligent and autonomous WSN, especially in the bridge structural health monitoring system. In this approach agents are empowered to have several intelligent learning capabilities for structural monitoring, damage detection, and prediction. This paper describes multi-agent system conceptual design that will be implemented as model of long span bridge structural health monitoring system considering system architecture and agent organization.
PEMODELAN SISTEM MULTIAGENT PADA WIRELESS SENSOR NETWORK Seno Adi Putra
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 1 No 01 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wireless Sensor Network (WSN) merupakan perangkat embedded kecil yang dipasang di jaringan skala besar yang memiliki kapabilitas penginderaan, komputasi, dan komunikasi. WSN mengkombinasikan teknologi sensor modern, teknologi micro electronic, komputasi, teknologi komunikasi, dan pemrosesan terdistribusi. Implementasi sistem multiagent pada WSN cukup menjanjikan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja WSN. Namun, penelitian yang dilakukan terkait sistem multiagent di WSN masih parsial dengan kata lain terlalu fokus pada isu-isu tertentu. Paper ini mendeskripsikan penelitian terkait dengan penerapan sistem multiagent di WSN yang memperhatikan berbagai aspek pendukung untuk efektifitas dan efisiensi agent seperti arsitektur organisasi multiagent, itinerary planning, kapabilitas agent, middleware, dan platform hardware yang digunakan. Metodologi yang digunakan adalah INGENIAS yang berbasis pada agent-oriented software enginering.
PENGEMBANGAN SISTEM MULTIAGENT PADA WIRELESS SENSOR NETWORK Seno Adi Putra
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 1 No. 1 (2014)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.23 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol1.iss1.2014.41

Abstract

Wireless  Sensor  Network  (WSN)  merupakan  perangkat embedded  kecil  yang  dipasang  di  jaringan  skala  besar  yang memiliki  kapabilitas  penginderaan,  komputasi,  dan komunikasi.  WSN   mengkombinasikan  teknologi  sensor modern,  teknologi micro  electronic,  komputasi,  teknologi komunikasi,  dan  pemrosesan  terdistribusi.  Implementasi sistem  multiagent  pada  WSN  cukup  menjanjikan  untuk meningkatkan  efektifitas  dan  efisiensi  kerja  WSN.  Namun, penelitian  yang  dilakukan  terkait  sistem  multiagent  di  WSN masih  parsial  dengan  kata  lain  terlalu  fokus  pada  isu-isu tertentu. Paper ini mendeskripsikan penelitian terkait dengan penerapan  sistem  multiagent  di  WSN  yang  memperhatikan berbagai  aspek  pendukung  untuk  efektifitas  dan  efisiensi agent  seperti  arsitektur  organisasi  multiagent,  itinerary planning,  kapabilitas  agent,  middleware  dan  platform hardware yang digunakan. Metodologi yang digunakan adalah INGENIAS  yang  berbasis  pada  agent-oriented  software engineering.
Digitalisasi Pelayanan Posyandu Melalui Sistem Informasi Posyandu Berbasis Website di Posyandu Anyelir RW 09 Kelurahan Burangrang Kecamatan Lengkong Kota Bandung Tatang Mulyana; Nopendri Nopendri; Seno Adi Putra; Tien i Fabrianti Kusumasari; Hanif Fakhrurroja; Setyorini Setyorini; Didit Adytia; Widianto Soekarnen; Derry Destian
Charity : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5 No 1 (2022): Charity-Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : PPM Universitas Telkom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/charity.v5i1.3632

Abstract

Posyandu adalah wadah pemberdayaan masyarakat yang diprakarsai oleh masyarakat dan dikelola oleh masyarakat bersama Pemerintah Desa/Kelurahan untuk memberikan kemudahan memperoleh pelayanan kesehatan masyarakat. Banyaknya sistem pelaporan dari Posyandu terkadang menjadi data yang tidak dianalisa secara baik. Hal ini dikarenakan rekapitulasi dan pengumpulan datanya terkadang tidak tepat waktu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki hal tersebut adalah diwujudkan melalui sistem teknologi informasi. Sistem ini, dikenal dengan istilah digitalisasi, membantu analisa dari data secara cepat sehingga petugas kesehatan dimudahkan dalam melakukan pekerjaannya. Pengabdian Masyarakat yang dilakukan ini bekerjasama dengan PT Mahawangga Winaya Indonesia melakukan digitalisasi pengisian data kader posyandu dan pengumpulan data bayi dan balita. Pengabdian ini terdiri dari tiga kegiatan utama yang berurutan, yaitu pembuatan program, pengujian, dan pelatihan. Kegiatan pembuatan program dan pengujian sudah dapat dilaksanakan, namun untuk kegiatan selanjutnya, yaitu berupa kegiatan pelatihan belum dapat dilaksanakan.
Fully Communication Oriented Information Modeling On SME Information Systems Development Ela Nadila; Kemas Muslim Lhaksmana; Seno Adi Putra
JURNAL MEDIA INFORMATIKA BUDIDARMA Vol 6, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/mib.v6i1.3327

Abstract

Information modeling a very important role in the development of information systems today. Information modeling is an activity to create a conceptual model that includes all significant information in business processes. Using information modeling, a machine is needed for implementation, and redundancy and anomaly problems are also common in databases. This problem arises when the database is not normalized. To solve the problem, this research will analyze the SME information system using the Fully Communication Oriented Information Modeling  (FCO-IM) method and compare it with the method without FCO-IM made by 12 designers. The results of the analysis, information modeling using FCO-IM method can produce a relational data schema that already meets 3NF normalization and is suitable for implementation in SME information system development so that it can be used as an option in data modeling and can avoid data redundancy problems.
Integrasi Sistem Pengawasan Kesehatan Jembatan dengan Sistem Pengawasan Lalu Lintas Muhammad Satria Wibawa; Achmad Irjik Ubay; Seno Adi Putra; Alvi Syahrina
Jurnal Nasional Teknik Elektro dan Teknologi Informasi Vol 9 No 2: Mei 2020
Publisher : Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1804.641 KB) | DOI: 10.22146/jnteti.v9i2.197

Abstract

Bridge health monitoring system is a real-time data collection system that consists of components, responses, changes, and the construction process of bridge structures. This system aims to help assessing the structural security risks that could damage to the bridge structure by utilizing Wireless Sensor Network (WSN) as data retrieval. This system has a focus on the structure parameters of the bridge,but does not pay attention to vehicle factors,such as vehicle weight, vehicle patterns,and types of vehicles that pass on the bridge,whichcan also be factors of the bridge's health assessment. Anothersystem,namelya traffic control system,measuresvehicle weight using Weight in Motion (WIM).It can be used to obtainvehicle factors,especially vehicle weight,that also helps in assessing bridge health. This paper proposes the integrationof these two systems in order to create a system that can measure health of bridge structures,as well asmonitor the weight of the vehicle.Through this integration, it is possible to manage WSN sleep and wake time which helps saving energy.Experimental result shows that the system can measure natural frequencies close to the value of Finite Element Analysis (FEA),showing the validity of the developed system.
Pengembangan Aplikasi Web Manajemen Aset Pemerintahan Kabupaten Bandung Modul Inventarisasi, Penilaian, Penghapusan Menggunakan Metode Iterative Dan Incremental Adventus Angga Kurniawan; Seno Adi Putra; Deden Witarsyah
eProceedings of Engineering Vol 2, No 3 (2015): Desember, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat saat ini diantaranya berpengaruh terhadap perkembangan dari berbagai sistem informasi itu sendiri, salah satu diantaranya adalah sistem manajemen barang. Banyaknya instansi pemerintahan saat ini sangat bergantung kepada sistem informasi, oleh karenanya sistem informasi manajemen barang yang akan diterapkan lebih cenderung yang menggunakan basis sistem informasi didalamnya. Mengacu pada fungsi dari sistem manajemen barang sendiri, ialah sebuah sistem yang didalamnya mengatur serta mengelola mengenai pengadaan (acquisition), operasi dan pengapusan (disposal) dan perencanaan yang dimana keempat proses tersebut merupakan bagian penting dalam berjalannya proses bisnis dari suatu organisasi atau perusahaan. Oleh karenanya diperlukan sebuah sistem informasi manajemen barang yang dapat mengakomodir kebutuhan diatas. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode iterative dan incremental, penelitian akan menghasilkan suatu sistem manajemen barang. Sistem manajemen barang ini sendiri akan dibangun menggunakan bahasa pemrograman java dan mySql sebagai databasenya. Kata kunci : java enterprise edition, sistem manajemen barang
Wireless Sensor Network Untuk Menganalisis Perilaku Jembatan Single Degree Of Freedom Dengan Menggunakan Metode Hilbert Huang Transform Rayhan Muhammad; Setyorini Setyorini; Seno Adi Putra
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Dalam pengembangan prasarana jalan dan jembatan terutama jalan yang menghubungkan daerah terisolasi atau pun akses yang sulit untuk menuju pusat perekonomian sehingga distribusi hasil bumi dapat dengan mudah di salurkan tanpa harus memakan biaya yang sangat mahal,pertumbuhan penduduk dan perekonomian akan bertambah pesat seiring dengan bertambahnya sarana dan prasarana jalan. Damage Detection berbasis Huang Hilbert Transform atau yang lebih dikenal sebagai HHT dapat diaplikasikan ke dalam prediksi kesehatan jembatan dimana HHT sendiri memiliki algoritma prediksi yang menggunakan energi frekuensi time atau yang di kenal sebagai gelombang lambda sehingga algoritma tersebut dapat digunakan sebagai menentukan frekuensi jembatan. Agar mempermudah jalannya algoritma HHT dibutuhkan juga dukungan berupa node sensor yang berfungsi sebagai pengumpulan data seperti sensor SunSPOT. Hasil pengujian dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa bahwa hasil dari SunSpot Solarium memiliki kinerja yang sangat baik untuk melakukan pengambilan data pada sistem sensor accelerometer dan sink node, data yang dihasilkan yaitu data accelerometer sebanyak 512 data sample dan waktu sampling adalah 512 detik. Perolehan nilai hasil rata-rata frekuensi dari masing-masing HHT dan FFT di setiap percobaan, maka untuk model terbaik dari kondisi jembatan berstruktur normal didapat dengan model terbaik yaitu dengan nilai frekuensi HHT 17.38 Hz dan nilai frekuensi FFT 15.93 Hz, sedangkan untuk model terbaik dari kondisi jembatan berstruktur rusak didapat dengan model terbaik dengan nilai frekuensi HHT 16.38 Hz dan nilai frekuensi FFT 15.60 Hz. Sedangkan hasil rata-rata nilai frekuensi untuk setiap kali percobaan pada kondisi jembatan berstruktur normal untuk HHT sebesar 16.7480 Hz dan untuk waktu dari rata-rata setiap sensor 0.8675 m/s dan untuk kondisi jembatan berstruktur rusak yaitu 15.9179 Hz dan untuk waktunya dari setiap rata-rata 0.825 m/s. Waktu yang dihasilkan dari HHT ialah waktu dari setiap sensor dimana frekuensi muncul di waktu keberapa, maka dapat dilihat bahwa jembatan dengan kekakuan yang semakin rendah, maka frekuensi yang dihasilkan semakin besar. Kata kunci : HHT, IMF, FFT, Damage Detection, SunSpot Abstract In the development of road and bridge infrastructure, especially roads that connect isolated areas or difficult access to the center of the economy so that the distribution of agricultural products can be easily distributed without having to be very expensive, population and economic growth will increase rapidly along with the increase in facilities and road infrastructure. Huang Hilbert Transform-based Damage Detection or better known as HHT can be applied to bridge health predictions where HHT itself has a prediction algorithm that uses time-frequency energy or what is known as lambda waves so that the algorithm can be used to determine the bridge frequency. To facilitate the operation of the HHT algorithm, support is also needed in the form of sensor nodes that function as data collection such as the SunSPOT sensor. The test results from this study can be concluded that the results of the SunSpot Solarium have very good performance for capturing data on the accelerometer sensor system and sink node, The resulting data are 512 accelerometer data samples and 512 seconds of sampling time. Obtaining the average frequency value of each HHT and FFT in each experiment, then for the best model of normal structured bridge conditions, the best model is obtained with the HHT frequency value 17.38 Hz and the FFT frequency value 15.93 Hz, while for the best model of The condition of the damaged structured bridge is obtained with the best model with the HHT frequency value of 16.38 Hz and the FFT frequency value of 15.60 Hz. While the results of the average frequency value for each experiment on a normal structured bridge condition for HHT is 16.7480 Hz and for the average time of each sensor is 0.8675 m / s and for a damaged structured bridge is 15.9179 Hz and for the time of each 0.825 m / s average. The time generated from HHT is the time of each sensor where the frequency appears at what time, it can be seen that the bridge with the lower the stiffness, the greater the resulting frequency. Keywords: HHT, IMF, FFT, Damage Detection, SunSpot
Pengembangan Purwarupa Sistem Pengawasan Kondisi Kesehatan Jembatan Single Degree Of Freedom Menggunakan Respon Dinamik Muhammad Satria Wibawa; Seno Adi Putra; Alvi Syahrina
eProceedings of Engineering Vol 7, No 1 (2020): April 2020
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Jembatan merupakan struktur konstruksi yang menghubungkan dua bagian jalan yang terputus karena keadaan geografis untuk melewati rintangan dan medan alam yang ada. Jembatan dari waktu ke waktu akan mengalami kerusakan dan diperlukan perawatan sehingga pengecekan jembatan perlu dilakukan untuk mengecek sejauh mana jembatan menurun kualitas dan kemampuannya dikarenakan oleh berbagai faktor yang ada. Permasalahan yang timbul dikarenakan proses pengecekan yang dilakukan masih manual dan data yang di dapat terkadang tidak akurat dari satu pengawas dan pengawas lainnya. Maka dilakukannya pengembangan sistem sebagai pemecah masalah yang menerapkan Structural Health Monitoring (SHM) sebagai penerapan deteksi kerusakan menggunakan metode vibration-based damage detection dan karakterisasi strategi untuk engineering structures yang dapat berguna untuk melakukan pengawasan struktur konstruksi terutama struktur konstruksi jembatan yang di gabungkan dengan Wireless Sensor Network (WSN) untuk menjadi alat pendeteksi atau alat pengambilan data sehingga dapat tercipta suatu sistem pengawasan jembatan yang dapat menghitung nilai rating, kapasitas dan juga bentuk Mode shape kondisi jembatan. Kata kunci: Sistem pengawasan kesehatan struktur, Jaringan sensor nirkabel, penilaian kondisi jembatan berdasarkan getaran, nilai jembatan, kapasitas jembatan. Abstract The bridge is a construction structure that connects two parts of a road that were cut off due to geographical conditions to pass obstacles and existing natural terrain. The bridge will be damaged from time to time and maintenance is needed so checking the bridge needs to be done to check the extent to which the bridge is declining in quality and ability due to various factors. Problems that arise due to the checking process carried out are still manual and the data that can sometimes be inaccurate from one supervisor and another supervisor. So doing the development of the system as a problem solver that applies Structural Health Monitoring (SHM) as the application of damage detection and characterization strategies for engineering structures that can be useful to supervise construction structures, especially bridge construction structures combined with Wireless Sensor Network (WSN) to become a tool a detector or data retrieval tool so that a bridge monitoring system can be created that can calculate the rating value, capacity and also Mode shape of the bridge's Condition Mode. Keywords: Structural health surveillance system, Wireless sensor network, bridge condition assessment based on vibration, bridge value, bridge capacity.