Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Uji antibakteri ekstrak daun singkong (manihot esculenta crantz) terhadap fusobacterium nucleatum dan aggregatibacter actinomycetemcomitans Antibacterial activity test of cassava leaves extract (manihot esculenta crantz) against fusobacterium nucleatum and aggregatibacter actinomycetemcomitans Zahara Meilawaty; Amandia Dewi Permana Shita; Rendra Chriestedy Prasetya; Agustin Wulan Suci Dharmayanti; Rido Tri Andika Firdyansyach; Dhea Ayu Dewanti
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 34, No 3 (2022): Desember 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v34i3.37875

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Prevalensi periodontitis di Indonesia masih terbilang tinggi. Data Riskesdas 2018 menunjukkan persentase kasus periodontitis di Indonesia sebesar 74,1%. Periodontitis merupakan penyakit inflamasi pada jaringan periodontal yang disebabkan oleh mikroorganisme spesifik seperti Fusobacterium nucleatum dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Perawatan suportif menggunakan antibiotik, seperti metronidazole, diperlukan dalam perawatan periodontitis tetapi penggunaan antibiotik dapat memberikan efek samping sehingga perlu digantikan oleh tanaman herbal yang memiliki efek samping minimal, yaitu daun singkong (Manihot esculenta crantz). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya antibakteri ekstrak daun singkong terhadap Fusobacterium nucleatum dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Metode: Jenis penelitian in vitro experimental laboratories dengan rancangan penelitian post test only control group design. Daun singkong yang sudah teridentifikasi di ekstrak dengan metode maserasi. Ekstrak kasar yang didapatkan kemudian dijadikan ke dalam beberapa dosis (6,25; 12,5; 25; 50; 100; dan 200 µg/mL). Kelompok dosis tersebut kemudian diuji menggunakan metode disk diffusion dan dibandingkan dengan kontrol positif yaitu metronidazole dan kontrol negatif yaitu propilen glikol.Data hasil penelitian diuji normalitasnya menggunakan uji Shapiro Wilk dan uji homogenitas menggunakan Levene test. Selanjutnya dilakukan uji Mann Whitney untuk melihat perbedaan antara dua kelompok sampel. Hasil: Terdapat zona jernih pada sekeliling kertas cakram dengan ekstrak daun singkong dosis 200 µg/mL yang menandakan adanya hambatan pertumbuhan dari F. nucleatum dan A. actinomycetemcomitans. Hasil statistik terlihat adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok ekstrak daun singkong dosis 200 µg/mL dan kontrol positif (p=0,009) untuk F. Nucleatum, dan p=0,05 untuk A. actinomycetemcomitans. Simpulan: Ekstrak daun singkong dapat menghambat pertumbuhan dari F. nucleatum dan A. actinomycetemcomitans.Kata kunci: ekstrak daun singkong; fusobacterium nucleatum; aggregatibacter actinomycetemcomitans; antibakteriABSTRACTIntroduction: The prevalence of periodontitis in Indonesia is relatively high. The 2018 RISKESDAS data shows that the percentage of periodontitis cases in Indonesia is 74.1%. Periodontitis is an inflammatory disease of the periodontal tissue caused by specific microorganisms or groups of microorganisms such as Fusobacterium nucleatum and Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Supportive care using antibiotics, such as metronidazole, is required to treat periodontitis. However, antibiotics can have side effects, so they need to be replaced by herbal plants with minimal side effects, namely cassava leaves (Manihot esculenta Crantz). This study aims to analyze the antibacterial effect of cassava leaf extract against Fusobacterium nucleatum and Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Methods: This study was an in vitro laboratory experimental study with a post-test only control group design. The identified cassava leaves were extracted by the maceration method. The crude extract obtained was then made into several doses. The dose group was then tested using the disk diffusion method and compared with the positive control, metronidazole, and the negative control, propylene glycol.The research data were tested for normality using the Shapiro Wilk test and the homogeneity test using the Levene test. Then the Mann Whitney test was carried out to see the difference between the two sample groups Results: The results showed a clear zone around the disc paper with a 200 µg/ml dose of cassava leaf extract, which indicates the growth inhibition of F. nucleatum and A. actinomycetemcomitans. The statistical results showed a significant difference between the 200 µg/ml group and the positive control(p= 0,009 for F. Nucleatum; p=0,05 for A. actinomycetemcomitans). Conclusion: Cassava leaves extract can inhibit the growth of F. nucleatum and A. actinomycetemcomitans.Keywords: cassava leaf extract; fusobacterium nucleatum; aggregatibacter actinomycetemcomitans; antibacterial 
Status kebersihan rongga mulut dan kesehatan jaringan periodontal pada ibu hamil di pesisir pantai: cross-sectional study Putri, Normalita Sari Aulia Harwidyanti; Pujiastuti, Peni; Prasetya, Rendra Chriestedy
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 37, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v37i1.58845

Abstract

Pendahuluan: Kehidupan masyarakat pesisir tidak dapat terlepas dari nelayan. Salah satu sasaran dalam pemasaran hasil tangkapan nelayan berupa ikan adalah ibu hamil di lingkungan tersebut. Ikan memiliki kandungan berupa omega-3. Asam lemak  pada omega-3 menyebabkan perbaikan yang bermakna pada kondisi periodontal dan memproduksi resolvin dan dokosatrien. Senyawa ini memiliki anti inflamasi. Di dalam masa kehamilan, terjadi perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron sehingga mempengaruhi kesehatan gingiva. Hasilnya adalah respon peradangan berlebih walaupun jumlah plak sebagai faktor iritan lokal tidak terlalu banyak. Kondisi jaringan periodontal dapat mempengaruhi kesehatan janin dan kondisi kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran status kebersihan rongga mulut dan kesehatan jaringan periodontal pada ibu hamil di Pesisir pantai. Metode: Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang ada di Desa Sumberejo. Kriteria inklusi penelitian adalah ibu hamil yang menjadi penduduk di Desa Sumberejo, Ambulu, Jember yang bersedia dan sukarela untuk menjadi subyek penelitian dengan mengisi informed consent, serta memiliki gigi indeks di setiap sektan. Kriteria eksklusi penelitian adalah ibu hamil yang menolak untuk menjadi subjek penelitian, ibu hamil dengan full edentulous pada rahang atas dan bawah, serta ibu hamil yang memiliki penyakit sistemik. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling dengan subjek penelitian sebanyak 72 orang menggunakan rumus Slovin. Pengumpulan data diperoleh dengan pemeriksaan indeks OHIS (Oral Hygiene Index-simplified) dan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs). Hasil: Ibu hamil di Pesisir pantai memiliki kriteria skor OHI-S buruk. Hasil CPITN ibu hamil yaitu periodontal sehat 1,4%; kalkulus 81,9%; poket 4-5 mm 9,7%; poket 6 mm 6,9%. Simpulan: Status kebersihan rongga mulut ibu hamil di wilayah Pesisir pantai  mayoritas tergolong buruk. Status kesehatan jaringan periodontal ibu hamil di wilayah Pesisir Payangan, Kabupaten Jember mayoritas adalah skor 2 yakni terdapat kalkulus supragingiva atau subgingiva, bleeding on probing, dan probing depth kurang dari 3 mm.Oral hygiene and periodontal health status in pregnant women in coastal: a cross-sectional studyIntroduction: The lives of coastal communities are closely intertwined with those of fishermen. A key target in marketing fishermen's catch, primarily fish, is pregnant women, as fish is rich in omega-3 fatty acids. These fatty acids contribute significantly to improved periodontal health and lead to the production of resolvins and docosatrienes, compounds known for their anti-inflammatory properties. During pregnancy, fluctuations in estrogen and progesterone levels affect gingival health, often triggering an exaggerated inflammatory response, even when plaque levels, a common local irritant, are low. The condition of the periodontal tissues can influence both fetal health and pregnancy outcomes. This study aims to assess the  oral hygiene and periodontal health status of pregnant women in coastal areas. Methods: This descriptive study used a cross-sectional approach. The research population consisted of pregnant women in Sumberejo Village. A simple random sampling technique was applied, involving 72 participants. Data were collected by assessing the Simplified Oral Hygiene Index (OHI-S) and Community Periodontal Index of Treatment Needs (CPITN). Results: The majority of pregnant women in Pesisir Payangan demonstrated poor OHI-S scores. CPITN results were distributed as follows: 1.4% had healthy periodontium, 81.9% had calculus, 9.7% had 4-5 mm periodontal pockets, and 6.9% had 6 mm pockets. Conclusion: Most pregnant women in the studied coastal area exhibited poor oral hygiene. The predominant periodontal health status among pregnant women in Pesisir Payangan, Jember Regency, corresponded to a CPITN score of 2, indicating the presence of supragingival or subgingival calculus, bleeding on probing, and a probing depth of less than 3 mm.
Ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea) sebagai anti inflamasi dalam menurunkan jumlah neutrofil pada model tikus inflamasi: studi eksperimental Permata, Dea; Meilawaty, Zahara; Astuti, Pudji; Dharmayanti, Agustin Wulan Suci; Setyaningsih, Sari; Prasetya, Rendra Chriestedy
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Vol 37, No 2 (2025): Agustus 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jkg.v37i2.61210

Abstract

Pendahuluan: Inflamasi adalah respons imun terhadap rangsangan berbahaya yang bertujuan untuk menghilangkan kerusakan dan memulai penyembuhan. Proses inflamasi dimulai dengan pelepasan neutrofil yang mengatur dan memperkuat respon inflamasi namun. Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID), seperti aspirin, sering digunakan sebagai anti inflamasi tetapi memiliki efek samping. Ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea)  yang kaya akan flavonoid, tanin, dan saponin, yang memiliki sifat anti-inflamasi dan penyembuhan luka dengan efek samping yang lebih sedikit dapat digunakan sebagai obat alami alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kemampuan ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea) dalam menurunkan jumlah neutrofil pada inflamasi akut dan subakut pada model tikus inflamasi. Metode: Penelitian ini adalah studi eksperimental in vivo menggunakan desain serial group design. Daun biduri diekstrak menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Dosis ekstrak daun biduri yang digunakan adalah 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 300 mg/kg BB. Tikus wistar diinjeksi dengan karagenan 2% pada punggungnya secara subkutan sebagai model inflamasi. Sampel darah diambil pada interval tertentu untuk membuat hapusan darah, selanjutnya dilakukan penghitungan jumlah neutrofil. Analisis menggunakan Two-way Anova yang dilanjutkan dengan uji LSD. Hasil: Ekstrak daun Calotropis gigantea pada dosis 100 mg/Kg BB, 200 mg/Kg BB, dan 300 mg/Kg BB terbukti dapat mengurangi jumlah neutrofil, terutama pada hari ke-3, dengan dosis 300 mg/Kg BB memberikan hasil terbaik (P=0,001). Simpulan: Pemberian ekstrak daun biduri (Calotropis gigantea) dosis 300 mg/Kg BB memberikan hasil terbaik dalam menurunkan jumlah sel neutrofil pada inflamasi akut dan subakut pada model tikus inflamasi.Calotropis gigantea leaf extract as an anti-inflammatory agent in reducing neutrophil count in an inflammatory rat model: an experimental studyIntroduction: Inflammation is an immune response to harmful stimuli that serves to eliminate tissue damage and initiate healing. The inflammatory process begins with the release of neutrophils, which regulate and amplify the inflammatory response. Non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), such as aspirin, are commonly used to treat inflammation but may cause side effects. Biduri leaf (Calotropis gigantea)extract which is rich in flavonoids, tannins, and saponins, possesses anti-inflammatory and wound-healing properties with fewer side effects, making it a potential natural alternative medicine. This study aims to evaluate the effectiveness of biduri leaf extract (Calotropis gigantea) in reducing the number of neutrophils during acute and subacute inflammation in an experimental rat model. Methods: This study is an in vivo experimental study using a serial group design. Biduri leaves were extracted using the maceration method with 70% ethanol as the solvent. The biduri leaf extract was administered at doses of 100 mg/kg BW, 200 mg/kg BW, and 300 mg/kg BW. Wistar rats were injected subcutaneously with 2% carrageenan on the dorsal region to induce inflammation. Blood samples were collected at predetermined intervals to prepare blood smears, followed by neutrophil counting. Data were analyzed using two-way ANOVA followed by the LSD post-hoc test. Results: Calotropis gigantea leaf extract at doses of 100 mg/Kg BW, 200 mg/Kg BW, and 300 mg/Kg BW significantly reduced neutrophil counts, particularly on day 3, with the 300 mg/Kg BW dose showing the most pronounced effect (p=0.001). Conclusion: Administration of biduri leaf (Calotropis gigantea) extract at a dose of 300 mg/Kg BW demonstrated the highest effectiveness in reducing neutrophil count during acute and subacute inflammation in an inflammation rat model.