Claim Missing Document
Check
Articles

Identifikasi Spesies Kepiting Bakau Famili Ocypodidae di Kabonga Kecil, Donggala, Sulawesi Tengah Aprilyanto, Donny; Fahri, Fahri; Annawaty, Annawaty
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu wilayah di Sulawesi Tengah yang memiliki ekosistem hutan bakau adalah kawasan oantai Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Hutan bakau yang masih banyak ditumbuhi pepohonan masih sangat memungkinkan menjadi habitat dari berbagai fauna akuatik termasuk kepiting bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi dan mendeskripsi jenis kepiting mangrove famili Ocypodidae di Kabonga Kecil, Banawa, Sulawesi Tengah. Koleksi sampel dilaksanakan pada bulan JUnu 2016 dan Januari 2017 menggunakan metode purposive sampling pada empat stasiun peneltiian di area pasang surut hutan mangrove. Identifikasi dilakukan di laboratorium biodeiversitas jurusan Biologi FMIPA UNTAD dan laboratorium Crustacea, MZB, LIPI. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enal spesies kepiting famili Ocypodidae di Kabonga Kecil. Keenam spesies tersebut termasuk ke dalam 3 genus yaitu (Austruca (A. annulipes, A. triangularis, dan A. perplexa). Tubuca (T. dussumieri dan T. demani), dan Gelasimua (G. vocans)
INVENTARISASI UDANG AIR TAWAR DI SUNGAI TORANDA, PALOLO, SIGI, SULAWESI TENGAH, INDONESIA Mangesa, Hesron Elul; Fahri, Fahri; Annawaty, Annawaty
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 3 (2016): Volume 5 Number 3 (December 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.814 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi udang air tawar yang terdapat di Sungai Toranda, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia. Koleksi dilakukan menggunakan electric fishing, jaring tangan, dan tangan kosong. Hasil identifikasi sampel di Laboratorium Biodiversity Fakultas MIPA Universitas Tadulako menunjukan bahwa terdapat dua spesies udang air tawar di sungai tersebut yaitu Caridina sulawesi Cai & Ng, 2009 dan Macrobrachium lanchesteri (De Man, 1911). Penemuan C. sulawesi di Sungai Toranda mengungkapkan distribusi yang lebih luas dari spesies ini, yang sebelumnya diketahui hanya terdistribusi di Maros Sulawesi Selatan dan Poboya Sulawesi Tengah. Spesies lain yang ditemukan adalah M. lanchesteri yang merupakan udang air tawar introduksi, sehingga keberadaannya di Sungai Toranda diduga terbawa secara tidak sengaja oleh kegiatan perikanan air tawar di sekitar Sungai Toranda. Penemuan kedua spesies ini merupakan laporan baru untuk Palolo Sulawesi Tengah
DISTRIBUSI KELOMPOK MACACA HECKI (MATSCHIE, 1901) DAN MACACA TONKEANA (MEYER, 1899) DI HUTAN LINDUNG DAN CAGAR ALAM PANGI BINANGGA SULAWESI TENGAH Gunawan, M. Sarif Indra; Annawaty, Annawaty; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 2 (2018): Volume 7 Number 2 (August 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.653 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017 yang bertujuan untuk mengetahui distribusi kelompok M. hecki dan M. tonkeana di Hutan lindung dan Cagar Alam Pangi Binangga sebagai upaya konservasi sumber daya hayati. Pengamatan dilakukan di 9 titik pada dua kawasan tersebut dengan menggunakan metode scanning sampling, yaitu mencatat setiap kategori pada waktu yang singkat. Terdapat 4 kelompok Macaca tidak bercampur dan 1 kelompok Macaca bercampur yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung, serta terdapat 4 kelompok Macaca bercampur pada kawasan Cagar Alam Pangi Binangga.
KUMBANG ANTENA PANJANG GENUS SYBRA (COLEOPTERA: CERAMBYCIDAE) DARI CAGAR ALAM PANGI BINANGGA SULAWESI TENGAH Rafil, Mohamad; Annawaty, Annawaty; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 3 (2018): Volume 7 Number 3 (December 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.456 KB)

Abstract

Kumbang Cerambycid genus Sybra dideskripsi oleh Pascoe pada tahun 1865. Genus Sybra yang telah dilaporkan di Indonesia sebanyak 8 spesies. Pada penelitian ini, spesifik pada spesies Sybra alternans dari Cagar Alam Pangi Binangga Sulawesi Tengah. Deskripsi singkat dari spesies disajiakan dalam tulisan ini beserta habitat tempat dikoleksi dan distribusinya.
INVENTARISASI UDANG AIR TAWAR GENUS CARIDINA DI SUNGAI POBOYA PALU, SULAWESI TENGAH Mulyati, Tri; Fahri, Fahri; Annawaty, Annawaty
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Number 1 (March 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.23 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisir spesies udang air tawar genusCaridina disungai Poboya,Palu, Sulawesi Tengah.Koleksi dilakukan menggunakan jaring tangan, dan tangan kosong. Hasil identifikasi sampel di Laboratorium Biologi Dasar Universitas Tadulako menunjukan bahwa terdapat tiga spesies udang air tawar genusCaridina diSungai Poboya, yaitu Caridina sulawesi Cai & Ng, 2009, Caridina laoagensis Blanco, 1939, dan Caridina villadolidi Blanco, 1939. Berdasarkan siklus hidupnya, Caridinasulawesi merupakan spesies udang air tawar yang bersifat land lock species (tidak membutuhkan air payau/air laut), sedangkan spesies Caridina laoagensisdan Caridinavilladolidi masih membutuhkan air payau/air laut dalam menyelesaikan proses siklus hidupnya. Saat ini kondisi lingkungan Sungai Poboya sangat memprihatinkan, karena debit air yang mulai berkurang dan daerah resapan semakin luas, disebabkan oleh tingkat eksploitasi sungai yang sangat tinggi.Hal tersebut mengakibatkan air sungai tidak mengalir sampai ke laut secara kontinyu sehingga dapat mengancam kelangsungan hidup udang air tawar spesies Caridina laoagensis dan Caridina villadolidi, karena dapat mengurangi bahkan menghilangkan akses telur Caridina untuk mencapai air payau/air laut. Apabilakondisi ini terus terjadi dan kedua spesies tersebut tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang ada, maka dalam jangka panjang, kedua spesies Caridinaini dikhawatirkan akan terancam punah dari Sungai Poboya untuk selamanya.
PREFERENSI HABITAT CACING TANAH (OLIGOCHAETA) DI KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH Mulyawan, Dandi Wahyu; Annawaty, Annawaty; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 3 (2016): Volume 5 Number 3 (December 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.512 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui preferensi habitat cacing tanah di Batui Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Metode yang dilakukan untuk penentuan lokasi dalam pengambilan sampel yaitu purposive randomize sampling dengan melihat casting (kotoran cacing tanah), permukaan tanah yang lembab dan luas tutupan tajuk tanaman. Pengambilan sampel dilakukan pada 4 penggunaan lahan yaitu pekarangan rumah, perkebunan kelapa sawit, kebun kakao dan hutan sekunder. Pengambilan sampel menggunakan cangkul, dengan luasan permukaan tanah ukuran 25 x 25 cm. Tanah digali pada tingkat kedalaman 0 ? 30 cm. Spesimen diawetkan di Laboratorium Zoologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako yang diidentifikasi berdasarkan Easton (1979). Cacing tanah yang teridentifikasi tergolong ke dalam genus Planapheretima terdapat pada preferensi habitat pekarangan rumah sebanyak 7 individu dari 11 jumlah individu yang terbagi atas Planapheretima sp1, Planapheretima sp2 dan Planapheretima sp3. Empat individu lainnya di pekarangan rumah tidak dapat diidentifikasi begitu pula dengan cacing tanah yang ditemukan pada lokasi perkebunan kelapa sawit (15 individu), kebun kakao (10 individu) dan hutan sekunder (14 individu) karena masih dalam tahap juvenil.
STUDI PENDAHULUAN CACING TANAH GENUS POLYPHERETIMA PADA BEBERAPA HABITAT DI DESA TOVALO KECAMATAN KASIMBAR, KABUPATEN PARIGI MOUTONG, SULAWESI TENGAH Wahyuni, Wahyuni; Annawaty, Annawaty; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 2 (2018): Volume 7 Number 2 (August 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.192 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis cacing tanah genus Polypheretima pada beberapa habitat di Desa Tovalo Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Januari sampai Juli 2017. Pengambilan sampel dilakukan di 3 tipe habitat (pemukiman masyarakat, kebun dan hutan sekunder). Koleksi sampel menggunakan metode purposive sampling. Pada Masing-masing habitat ditentukan sebanyak 1 plot dengan ukuran 30m x 30m. Setiap plot terdapat 9 titik pengambilan sampel dengan ukuran masing-masing yaitu 1m x 1m x 30cm (kedalaman) dan jarak antar titik pengambilan sampel yaitu 10m. Dari hasil penelitian ditemukan genus Polypheretima dari kelompok Pheretima family Megascolecidae pada masing-masing habitat yaitu Polypheretima sp.1, Polypheretima sp.2, Polypheretima sp.3 dan Polypheretima sp.4.
STUDI KEANEKARAGAMAN NYAMUK ANOPHELES SPP. PADA KANDANG TERNAK SAPI DI KOTA PALU PROVINSI SULAWESI TENGAH Muchid, Zaenal; Annawaty, Annawaty; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 3 (2015): Volume 4 Number 3 (December 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.159 KB)

Abstract

Informasi jenis nyamuk Anopheles spp. masih kurang dilaporkan di kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan ciri-ciri morfologi nyamuk Anopheles spp. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2015 di 5 kelurahan di kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari metode survei untuk menentukan lokasi penangkapan dan metode deskriptif untuk menentukan ciri-ciri morfologi Anopheles spp. Pengoleksian sampel dilakukan setiap jam sepanjang malam pada pukul 21.00-05.00 dengan lama penangkapan 45 menit di sekitar kandang ternak sapi di 5 kelurahan di Kota Palu. Parameter yang diamati meliputi, suhu dan kelembaban udara. Identifikasi morfologi sampel dilakukan di Laboratorium Biologi F-MIPA Universitas Tadulako dengan menggunakan kunci determinasi nyamuk O?Connor dan Soepanto (1999). Analisis data menggunakan program Paleontological Statistic versi 2.17c. Hasil identifikasi didapatkan 4 spesies yaitu Anopheles barbirostris, Anopheles indefinitus, Anopheles ludlowae, Anopheles maculatus dari 2 subgenus dengan jumlah 59 individu. Indeks Keanekaragaman (H?) tertinggi diperoleh dengan nilai H? = 0,69 pada pukul 22.00 dan indeks kemerataan (E) tertinggi dengan nilai E = 1,0 pada pukul 22.00, 23.00 dan 05.00.
KARAKTERISTIK SARANG TARSIUS WALLACEI DI LEBANU, SIGI, SULAWESI TENGAH Alferi, Alferi; fahri, fahri; annawaty, annawaty
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 6, No 3 (2017): Volume 6 Number 3 (December 2017)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.962 KB)

Abstract

Tarsius wallacei Merker et al., 2010 adalah primata endemik Sulawesi yang penyebarannya terbatas di Sulawesi Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik sarang T. wallacei di habitat alaminya di Lebanu, Sigi, Sulawesi Tengah. Penelitian menggunakan metode observasi dengan variable utama berupa jenis pohon sarang, bentuk sarang, lingkaran pohon dan serta suhu dan kelembaban sarang, sedangkan variabel penunjang berupa vegetasi di sekitar sarang. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa sarang T. wallacei di Desa Lebanu adalah pohon Ficus spp dengan karakter pohon berongga, relatif gelap dan memiliki akar gantung yang banyak. Ketinggian sarang dari permukaan tanah bervariasi  antara 4 m sampai 7 m. Suhu sarang tarsius pada pagi hari berkisar antara 23,120C-24,120C dan pada malam hari berkisar antara 24,960C?25,160C sedangkan kelembaban berkisar antara 86%-90,2% pada pagi hari dan 80,8%-81% pada malam hari. Jenis tumbuhan di sekitar sarang tarsius di dominasi oleh Leea indica dari Famili Vitaceae.
STRUKTUR MORFOLOGI DAN ANATOMI BURUNG ENDEMIK SULAWESI CABAI PANGGUL-KELABU (DICAEUM CELEBICUM MűLLER, 1843) Aksarina, Ririn; Fahri, Fahri; Annawaty, Annawaty
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 2 (2018): Volume 7 Number 2 (August 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.251 KB)

Abstract

Cabai panggul-kelabu (Dicaeum celebicum M?ller, 1843) adalah burung yang termasuk ke dalam ordo Passeriformes, famili Dicaeidae. Spesies ini merupakan burung endemik pulau Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mofologi dan anatomi dari beberapa sistem organ D. celebicum. Pengamatan ini menggunakan empat ekor D. celebicum jantan. Burung tersebut dianestesi menggunakan kloroform sebelum dilakukan pembedahan dan menentukan anatomi tofografi beberapa organ pernapasan, organ pencernaan dan organ reproduksi, didokumentasikan dan digambar. Hasil penelitian menunjukkan D. celebicum termasuk burung berukuran kecil dan berleher pendek, tipe paruh pemakan buah dan biji serta tipe kaki anysodactil.Struktur anatomi organ visceral D. celebicum yaitu memiliki trachea yang terletak di sebelah kanan esofagus.Pulmo terletak di sebelah dorsal dan kaudal thorax. Hepar terdiri dari dua lobus. Ren terletak pada rongga synsacrum dan berwarna coklat gelap. Testis memiliki bentuk bulat seperti kacang tanah dan terletak pada bagian ventral ren.