Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Pencegahan Schistosomiasis pada Masyarakat Desa Kaduwaa Napu Kabupaten Poso: Factors Associated with Schistosomiasis Prevention Behaviour in the Community of Kaduwaa Napu Village, Poso District Vera Diana Towidjojo; Alya Shafira Nurhafizhah; Sutrisnawati Mardin
Promotif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 13 No. 1: JUNE 2023
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/promotif.v13i1.3719

Abstract

Latar Belakang: Schistosomiasis atau demam keong merupakan penyakit infeksi cacing trematoda darah spesies Schistosoma sp. Schistosomiasis menginfeksi lebih dari 230- 250 juta manusia setiap tahunnnya dan menyebabkan kematian sebanyak 280.000 setiap tahun. Di Indonesia kasus schistosomiasis hanya ditemukan di dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada, Sulawesi Tengah. Prevalensi schistosomiasis di Lembah Napu sejak tahun 2008 hingga tahun 2018 masih diatas 1 %. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain status sosial ekonomi, budaya dan prilaku masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis pada masyarakat Desa Kaduwaa, Napu Kabupaten Poso. Metode: Menggunakan desain cross sectional study selanjutnya penentuan sampel menggunakan teknik Proportional Sampling sehingga didapatkan total subjek sebanyak 80 orang. Faktor-faktor yang diteliti yaitu tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan, status pekerjaan (petani/ bukan petani) dan kebiasaan mandi cuci. Pengukuran faktor-faktor tersebut menggunakan kuisioner. Hasil: Tingkat pengetahuan memiliki nilai p sebesar 0,000, tingkat pendidikan memiliki nilai p sebesar 0,004, kebiasaan mandi cuci memiliki nilai p sebesar 0,009 dan jenis pekerjaan (petani/bukan petani) memiliki nilai p sebesar 0,370. Kesimpulan: faktor risiko yang berhubungan dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis yaitu tingkat pengetahuan, tingkat pendidikan dan kebiasaan mandi cuci sedangkan jenis pekerjaan (petani/bukan petani) tidak memiliki hubungan dengan prilaku pencegahan Schistosomiasis.
TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP PEMBELAJARAN CLINICAL SKILL LABORATORY (CSL) SECARA ONLINE PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO Vera Diana Towidjojo; Nur Indang; Desak Sagita
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/mtj.v7i1.611

Abstract

Pandemi COVID-19 juga berdampak pada sektor pendidikan. Pemerintahmenetapkan kebijakan pembelajaran daring, sehingga kegiatan pendidikantetap terlaksana termasuk kegiatan Clinical Skill Laboratory (CSL).Pelaksanaan kegiatan CSL secara daring akan berdampak pada tingkatkepuasan yang dirasakan oleh mahasiswa. Tujuan penelitian adalah untukmengetahui tingkat kepuasan mahasiswa terhadap pembelajaran CSL secaradaring pada mahasiswa tingkat akhir Fakultas Kedokteran UniversitasTadulako. jenis penelitian adalah deskriptif kuntitatif menggunakan sampelsebanyak 89 responden. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasilpenelitian menunjukkan tingkat kepuasan mahasiswa pada indikator instruktursebesar 2,33 (tidak puas), indikator fasilitas atau peralatan sebesar 2,78 (puas),indikator sistem pembelajaran sebesar 2,46 (tidak puas). Tingkat kepuasanmahasiswa berdasarkan indikator instruktur dan sistem pembelajaran CSLsecara daring berada dalam kategori tidak puas sedangkan indikatorfasilitas/peralatan berada dalam kategori puas.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ANTI NYAMUK UNTUK MENCEGAH TERJADINYA Demam Berdarah Dengue (DBD) DI BIROBULI SELATAN Nur Indang; Vera Diana Towidjojo; Muhammad Syahriel
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran Vol. 7 No. 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/mtj.v7i1.612

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorhagic Fever (DHF)merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melaluigigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Masyarakat di Indonesiacenderung terbiasa menggunakan anti nyamuk berbahan kimia yang beredar dipasaran sebagai salah satu cara untuk mengusir dan mencegah nyamuk Aedesaegypti. Pada tahun 2021 berdasarkan data Dinkes kota palu, kelurahan yangpaling banyak terkena DBD adalah kelurahan Birobuli selatan dengan 37 kasuspadatahun 2021. Tujuan: untuk mengetahui Hubungan Tingkat PengetahuanDengan Perilaku Penggunaan Anti Nyamuk Untuk Mencegah Terjadianya DBD diBirobuli Selatan. Metode: Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desainpenelitian analitik observasional. Penelitian ini menggunakan pendekatan crosssectional. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Jumlah sampel 129orang sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen penelitian menggunakankuisioner. Penelitian ini menggunakan uji Chi-square. Hasil: yaitu adanyahubungan yang bermakna (p = 0,002) dengan korelasi rendah dan arah positif (r =0,276) untuk variabel pengetahuan dan perilakumasyarakat dalam penggunaan antinyamuk untuk mencegah DBD di birobuli selatan.
RASIO MONOSIT LIMFOSIT PADA PASIEN COVID-19 Haerani Harun; Aji Saptawinata; Vera Diana Towidjojo; Sarifuddin Anwar
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran Vol. 9 No. 1 (2024): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/mtj.v9i1.1263

Abstract

Latar belakang : Savere acute respiartory syndrome-corona virus 2 (SARS-CoV2) merupakan virus yang memiliki gejala sama seperti SARS dan MERS yang dapat menyerang manusia dengan melibatkan sistem kekebalan tubuh (Limfosit T, Limfosit B dan Monosit), sehingga perlu dilakukan analisis Rasio Monosit Limfosit yang memiliki nilai prognostik dalam menentukan kasus yang parah. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan Rasio Monosit Limfosit pada pasien COVID-19 PCR Positif dan PCR Negatif. Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian Observasional analitik yang mengambil data sekunder, subjek pada penelitian ialah pasien suspek COVID-19 yang selanjutnya dibagi dalam 2 kelompok (PCR Positif dan PCR Negatif) dengan jumlah responden 30 orang dalam 1 kelompok. Hasil : Hasil penelitian didapatkan hitung jenis monosit lebih rendah pada pada kelompok PCR Positif dibandingkan PCR Negatif (p<0,03) dan terdapat peningkatan bermakna MLR (p=0,005) pada kelompok PCR Positif diabndingkan PCR Negatif. MLR pada kelompok PCR positif lebih tinggi dibandingkan kelompok PCR negatif
Utilizing Interactive Techniques to Enhance Primary School Pupils' Understanding of Epilepsy : Penelitian Fitriah Handayani; Ria Sulistiana; Vera Diana Towidjojo; Junjun Fitriani; Margareta
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.1307

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa kelas 1 SD Inpres Baru Kota Palu tentang epilepsi melalui strategi penyuluhan dasar dan interaktif. Didukung oleh Rumah Sakit Umum Tadulako Palu dan Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Tadulako, penyuluhan dilaksanakan pada tanggal 4 September 2024, melibatkan lima dosen dari berbagai institusi dan dua mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako. Metode interaktif yang diterapkan antara lain percakapan singkat, penjelasan dengan spanduk bergambar, sesi tanya jawab, dan permainan tentang kosakata epilepsi. Strategi ini dipilih untuk memastikan anak-anak dapat memahami materi dengan mudah dan mendorong partisipasi aktif siswa. Siswa memilih jawaban dengan menandai “ya” atau “tidak” menggunakan tanda centang atau silang pada tes pra dan pasca yang sederhana menggunakan pertanyaan lisan. Pengetahuan siswa tentang epilepsi—termasuk kesadaran, gejala, dan tindakan pertolongan pertama selama kejang—menunjukkan peningkatan yang signifikan sebagai respons terhadap program ini. Selain perkembangan kognitif, sikap siswa juga berubah; mereka menjadi lebih empati terhadap teman sebaya penyandang epilepsi. Kegiatan ini menunjukkan bahwa literasi kesehatan dasar pada anak-anak sekolah dasar dapat ditingkatkan secara efektif melalui pendekatan pendidikan visual sederhana, diskusi, dan permainan; strategi ini dapat diterapkan di sekolah lain untuk mengurangi stigma terkait epilepsi sejak usia dini.
SUPLEMENTASI JAHE PADA TERAPI RHINITIS ALERGI NAYOAN, CHRISTIN; nayoan, christin rony; Situmorang, Corymela; Towidjojo, Vera Diana
Medika Tadulako: Jurnal Ilmiah Kedokteran Fakultas Kedokteran Vol. 10 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Allergic rhinitis (AR) is an inflammatory reaction in the nasal mucosa mediated by IgE2. The prevalence of allergic rhinitis in adults ranges from 17% - 28.5%. Indonesia is a tropical country that has thousands of types of plants used as herbal medicines. One of the plants that is often used as a traditional medicine is ginger. Red ginger rhizome contains gingerol which has antioxidant, antibacterial, anti-inflammatory, anticarcinogenic, antimutagenic, and antitumor activities. The purpose of this paper is to determine the effect of ginger supplementation on Allergic Rhinitis therapy.