Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Dusun Puluhan Kidul, Srandakan, Bantul melalui Pelatihan Pembuatan Agar-Agar Kering Jamu dan Agar-Agar Kering Sari Buah Kurniawan, Muhammad Fariez; Utami, Pinasti; Maziyah, Nurul
Journal of Community Engagement and Empowerment Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Institut Ilmu Kesehatah Bhakti Wiyata Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Dusun Puluhan Kidul, Trimurti, Srandakan, Bantul mempunyai potensi alam berupa banyaknya tanaman pertanian dengan jenis empon-empon dan banyaknya tanaman buah yang ditanam di pekarangan rumh warga. Adanya potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi sediaan yang bernilai ekonomis lebih tinggi daripada dijual mentah. Salah satu usaha yang sudah dilakukan oleh kelompok wanita tani di dusun Puluhan Kidul  adalah pembuatan jamu instan. Untuk mendukung produk tersebut dan meningkatkan tingkat pendapatan anggota kelompok maka dibuatlah varian produk yang lain yaitu agar-agar kering jamu dan agar-agar kering sari buah. Tujuan : pengabdian masyarakat ini  untuk memberikan inovasi baru pengolahan jamu dan sari buah menjadi sediaan agar-agar kering, sehingga diharapkan sediaan yang dihasilkan mempunyai nilai jual lebih tinggi dan lebih tahan lama dalam penyimpanan. Metode : kegiatan pengabdian tersebut dilakukan melalui penyuluhan tanaman obat tradisional, pelatihan pembuatan agar-agar kering jamu dan agar-agar kering sari buah, pelatihan pengemasan agar-agar kering jamu dan agar-agar kering sari buah serta pemberian hibah alat-alat produksi sediaan tersebut. Hasil :  diketahui cara pembuatan agar-agar kering jamu dan agar-agar sari buah yang dapat diproduksi massal sehingga meningkatkan taraf kesejahteraan ekonomi anggota kelompok wanita tani dan warga dusun Puluhan Kidul pada umumnya. Kesimpulan : Warga Dusun Puluhan Kidul memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam pengolahan empon-empon dan buah menjadi produk agar-agar kering jamu dan agar-agar kering sari buah.
Perbandingan Efek Terapi Gabapentin dan Amitriptilin pada Pasien Stroke dengan Nyeri Neuropati Utami, Pinasti; Ikawati, Zullies; Setyaningsih, -
Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 13, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/mmjkk.v13i2.1059

Abstract

Stroke merupakan masalah bagi negara berkembang. Insidensi stroke di Indonesia 234 per 100.000 penduduk dan sekitar 2 - 8 % pasien stroke yang mengalami lesi serebrovaskular akan mengalami nyeri neuropati. Beberapa penelitian sudah membuktikan Gabapentin dan Amitriptilin dapat digunakan sebagai terapi nyeri neuropati namun belum ada yang membandingkan secara langsung pada pasien stroke dari segi efek dan efek samping. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan penggunaan Gabapentin dan Amitriptilin terhadap efek terapi pada pasien stroke iskemik dengan nyeri neuropati di Rumah Sakit Jogja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi experimental dengan consequtive sampling dengan sampel 23 pasien pada kelompok Gabapentin dan 18 pasien pada kelompok Amitriptilin serta dievaluasi skor nyeri selama 1 bulan dengan menggunakan Visual Analog Scale (VAS) setiap 2 minggu. Hasil penelitian menunjukkan pemakaian Gabapentin dan Amitriptilin selama 4 minggu menurunkan skor nyeri yang diukur dengan VAS, masing-masing 2,87±1,33 dan 2,44±0,78 dengan nilai p= 0,24 yang artinya tidak berbeda signifikan. Disimpulkan bahwa penggunaan Gabapentin dan Amitriptilin sebagai terapi nyeri neuropati pasien stroke perbedaannya tidak bermakna. Stroke becomes significant problem for developing countries. In Indonesia, data show 234 incidents per 100,000 citizensand around 2 - 8 % stroke patients who suffer from cerebrovascular lesion will also suffer from central neuropathic pain. Some studies have showed  that Gabapentin and Amitritilin can be used as neuropathic pain therapy but so far there has been  no studies  that directly compares the effectiveness and side effects in stroke patients. The objective of the research is to investigate the therapeutic effect comparison of Gabapentin and amitriptylin patients as neuropathic pain relief therapy in outpatient ischemic in Jogja Hospital. The method used in this research is quasi experimental with consequtive sampling with 23 patients in Gabapentin group and 18 patients in Amitriptilin group, and then they were evaluated pain scores in 1 month by Visual Analog Scale (VAS) every two weeks. The results of the research that use of Gabapentin and amitriptyline for 4 weeks showed a decrease in pain scores measured by VAS, respectively 2.87 ± 1.33 and 2.44 ± 0.78 with a p-value 0,24. It can be concluded that effectiveness in Gabapentin and Amitriptilin users as pain relief was not statistically different.
Pengaruh penggunaan kombinasi kalsium terhadap penurunan tingkat nyeri dismenorea dan peningkatan kualitas hidup pada mahasiswa di Yogyakarta Pinasti Utami; Rucitra Afina Saharani; Indriastuti Cahyaningsih
Jurnal Ilmiah Farmasi Vol. 14 No. 2 (2018): Jurnal Ilmiah Farmasi
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jif.vol14.iss2.art2

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian dismenore mencapai 64.25% dari keseluruhan jumlah remaja putri di Indonesia. Nyeri yang dialami dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari serta mempengaruhi kualitas hidup. Beberapa studi menyebutkan bahwa konsumsi kalsium dapat mengurangi nyeri dismenore.Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian suplemen kalsium terhadap penurunan nyeri akibat dismenore dan kualitas hidup pada mahasiswi di Yogyakarta.Metode: Desain penelitian adalah kuasi ekperimental. Penelitian ini berlangsung dari September 2017–Juni 2018. Subyek penelitian adalah 60 mahasiswa di suatu fakultas sosial di perguruan tinggi di Yogyakarta. Subyek penelitian pernah mengalami nyeri dismenorea primer dan berusia 15-22 tahun. Subyek penelitian terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang ditentukan secara acak. Pemberian kombinasi kalsium pada kelompok perlakuan dimulai dari hari ke 15 sampai menjelang menstruasi. Pengukuran nyeri dilakukan dengan metode VAS dan pengukuran kualitas hidup dilakukan dengan metode BPI.Hasil: Intensitas nyeri yang diukur dengan metode VAS pada kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing sebesar 2,80±1,99 dan 0,97±1,52 (p-value <0,05), sedangkan kualitas hidup yang diukur dengan metode BPI pada kelompok perlakuan dan kontrol masing-masing sebesar 2,75±0,43 dan 0,69±0,24 (p-value <0,05).  Kesimpulan: Terdapat pengaruh yang signifikan anatara pemberian kombinasi kalsium terhadap penurunan nyeri dismenorea dan peningkatan kualitas hidup pada mahasiswi di Yogyakarta.Kata Kunci: Dismenorea, kombinasi kalsium, penurunan nyeri, kualitas hidupEffect of calcium intake on reduced dysmenorrhea and enhanced quality of life among university students in YogyakartaAbstractBackground: The prevalence of dysmenorrhea reached 64.25% of young women in Indonesia. The pain can affect daily activities and quality of life. Some studies show that calcium consumption reduces dysmenorrheal pain.Objective: To determine the effects of a combination of calcium to relieve dysmenorrheal pain and improve the quality of life of female students in Yogyakarta.Methods: The study design was quasi-experimental. It took place from September 2017 to June 2018. The subjects were 60 female students aged 15-22 years old in a social sciences faculty of a university in Yogyakarta who experienced primary dysmenorrheal pain. They were divided into two groups, kontrol and treatment, and determined randomly. The administration of calcium combination to the treatment group started from day 15 up to before menstruation. Pain was measured using VAS (Visual Analogue Scale) method and the quality of life was assessed using BPI (Brief Pain Inventory).Results: Dysmenorrheal pain intensity in the treatment and kontrol groups was 2.80±1.99 and 0.97±1.52 (p-value <0.05), respectively, while the quality of life in both was 2.75±0.43 and 0.69±0.24 (p-value <0.05).Conclusion: There was a significant effect of the administration of calcium combination on relieved dysmenorrheal pain and improved quality of life among female students in Yogyakarta.Keywords: dysmenorrhea, calcium, relieving pain, quality of life.
Identifikasi Kandungan Hidrokuinon pada Krim Pemutih yang Beredar di Pasar Tradisional Wilayah Kabupaten Banjarnegara Sabtanti Harimurti; Ika Sevi Deriyanti; Hari Widada; Pinasti Utami
Pharmacon: Jurnal Farmasi Indonesia Vol 18, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/pharmacon.v18i01.12984

Abstract

Cosmetics that are sold in the market are in great demand by many women. The type of cosmetics that is often used is a whitening cream. This cream can provide a whitening effect on facial skin so that it can increase self-confidence. One of the ingredients that have skin whitening properties and is often added to whitening creams is hydroquinone. This material has the effect of inhibiting the formation of melanin so that it can whiten the skin. The use of hydroquinone without medical supervision is not allowed because it can have negative effects such as allergies, skin redness, and a burning feeling. In this paper, we will report the identification results of the hydroquinone content in the whitening cream which is not a distribution license number from the BPOM (Indonesia Food and Drug Supervisory Agency) which is marketed in the Banjarnegara Region area. Samples were taken from the Banjarnegara area and the analysis was carried out at the Pharmacy Laboratory of the Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. The analytical method used was the identification of the hydroquinone content carried out by the TLC-densitometry method. Qualitative analysis used TLC, where the stationary phase used was silica GF254 while the mobile phase used was toluene - glacial acetic acid at a ratio of 8: 2. Samples were dotted using a microsyringe of 25 µL after extraction. Furthermore, the spot identification was carried out under 254 nm UV light and then the Rf value was calculated. Quantitative analysis was used. It was carried out by densitometry by looking at the area produced by the spots on TLC. In this analysis, the level calculation was carried out by comparing the area of the hydroquinone sample with the area of the positive control hydroquinone multiplied by the known hydroquinone level in the positive control. The results of the qualitative analysis showed that of the 21 samples, there were 6 samples or 28.57% of the samples containing hydroquinone. Quantitative analysis shows the levels in the six samples containing hydroquinone, namely sample no.11: 7,12%, sample no.12: 3.69%, sample no.15: 0.06%, sample no.16: 11.18%, sample no.18: 4.67%, and sample no.19: 1.07%. Based on the results of the analysis, several preparations contain hydroquinone exceeding a safe level of 5%, so it is necessary to regularly check testing and supervision from the authorized institution so that the circulating whitening cream is safe for use by the public.
Odong-Odong Apoteker: Maskot Baru untuk Sosialisasi GEMACERMAT Andy Eko Wibowo; Rifki Febriansyah; Ingenida Hadning; Pinasti Utami; Aji Winanta
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (Indonesian Journal of Community Engagement) Vol 5, No 3 (2019): Desember
Publisher : Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.037 KB) | DOI: 10.22146/jpkm.38569

Abstract

Pharmacist Odong-Odong, Symbols, and Media Branding the Pharmacist's Existence in Indonesian Communities within the framework of the Drug Conscious Smart Society Movement (GEMACERMAT) is a movement based on the deterioration of the pharmacist's image in the last two years due to various cases in Indonesia. The goals of pharmacists odong-odong become symbols of the existence and role of pharmacists in society. The method used is making odong-odong in the form of a pharmacist holding a capsule, turning children's song lyrics into lyrics about basic knowledge of medicine that the public must know and introducing odong-odong as the new mascot of the pharmacists of IAI Bantul Branch members and pharmacists of IYPG members of the Yogyakarta Branch when they organizing community service activities. The result of this community service is that pharmacists odong-odong are created with various children's songs whose lyrics have been changed. The pharmacist odong-odong, was first used by the IAI when conducting antibiotic drug counseling at a healthy walk event in the framework of the 73rd Independence Day of the Republic of Indonesia organized by Karang Taruna Tanuditan Bantul. Odong-odong pharmacists have also been placed in several pharmacies belonging to IYPG member pharmacists. Pharmacists odong-odong become a favorite place for children to play while enjoying a song that contains knowledge about medicine. The songs are expected to enter the subconscious of the community and indirectly educate the use of drugs.Keywords: pharmacist; odong-odong; IYPG; IAI; GEMACERMAT.
AKSI APOTEKER BANTUL UNTUK MENDUKUNG SEJAWAT TENAGA KESEHATAN DALAM PENANGANAN COVID-19 Ingenida Hadning; Muhammad Fariez Kurniawan; Dyani Primasari Sukamdi; Vella Lailli Damarwati; Andy Eko Wibowo; Pinasti Utami; Muhammad Tesa Ghozali; Bangunawati Rahajeng
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 9. Manajemen Rumah Sakit Era Pandemi Covid-19
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.786 KB) | DOI: 10.18196/ppm.39.125

Abstract

Pada masa pendemi Covid-19 saat ini, tenaga kesehatan bertindak sebagai garda terdepan dalam penanganan pasien yang terinfeksi virus Corona. Pengabdian masyarakat ini sebagai bentuk dukungan bagi sejawat tenaga kesehatan yang mengabdi dalam perawatan pasien pada masa pandemi Covid-19. Tenaga kesehatan menjadi pihak yang paling rentan dan berisiko tertular virus Corona dari pasien yang ditanganinya. Hal tersebut menggerakkan sisi kemanusiaan tim pengabdi dari Program Studi Farmasi, FKIK, UMY melaksanakan program pengabdian masyarakat yang berjudul “Aksi Apoteker Bantul untuk Mendukung Sejawat Tenaga Kesehatan dalam Penanganan Covid-19”. Tim pengabdi bekerja sama dengan mitra, yaitu organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Bantul. Tim pengabdi dan mitra bekerja sama dalam pembuatan hand sanitizer dan menyiapkan paket. Tim pengabdi dan mitra juga bekerja sama dalam pendistribusian paket ke empat rumah sakit dan sembilan puskesmas di Kabupaten Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 14—16 April 2020. Dalam kegiatan ini, tim pengabdi dan mitra membagikan 600 paket untuk tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul. Paket tersebut berisikan vitamin, madu, susu, dan hand sanitizer yang bertujuan menjaga kesehatan para tenaga kesehatan. Hand sanitizer dibuat sendiri atas kerja sama Program Studi Farmasi, FKIK, UMY dan Program Studi Farmasi, Akbidyo di Laboratorium Riset Program Studi Farmasi, FKIK, UMY. Paket tersebut dibagikan ke empat rumah sakit dan sembilan puskesmas di Kabupaten Bantul. Rumah sakit yang memperoleh paket tersebut adalah RS Panembahan Senopati Bantul, RSPAU dr. S. Hardjolukito, RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan RS Santa Elisabeth Bantul. Puskesmas yang memperoleh paket, yaitu Puskesmas Pandak I, Bambanglipuro, Srandakan, Imogiri I, Bantul I, Sedayu I, Banguntapan I, Kasihan I, dan Piyungan. Tim pengabdi berharap pengabdian masyarakat ini membawa manfaat yang besar bagi tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul sehingga tenaga kesehatan selalu sehat dan dapat bertugas dengan maksimal dalam merawat pasien Covid-19 pada masa pendemi ini. Diharapkan juga makin banyak masyarakat yang memperhatikan tenaga kesehatan yang berjuang pada masa pendemi ini.
DAGUSIBU DI ERA COVID-19 BAGI KADER KESEHATAN LASIZMU PENGURUS SEDAYU Sabtanti Harimurti; Pinasti Utami
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 2. Kemitraan dalam Pemberdayaan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.769 KB) | DOI: 10.18196/ppm.32.157

Abstract

DAGUSIBU merupakan program nasiolah dari Ikatan Apoteker Indonesa dalam menggerakkan masyarakat dalam pemakaian obat dengan baik dan benar. Program ini meliputi mengajarkan bagainama mendapatkan obat dengan baik, menggunakan obat dengan baik, menyimpan obat dengan baik dan membuang/memusnahkannya obat dengan baik apabila sudah tidak digunakan atau sudah melebihi masa kadaluwarsanya. Seiring dengan meningkatnya penyakit degeneratif dimasyarakat khususnya darerah Sedayu, yang menyebabkan meningaktnya jumlah pasien yang bisa dirawat dirumah, maka pengetahuan orang yang merawat pasein tentang pemakaian obat perlu diperhatikan. Hal ini ditujukan agar pengobatan untuk pasien yang dirawat dirumah mencapati tujuannya. Untuk itu, pimpinan cabang Muhammadiyah Sedayu unit kegiatan LazizMu membentuk kader kesehatan yang diharapkan bisa membantu para perawat pasien. Karena pentingnya pengetahuan akan obat-obatan, maka para kader dibekali materi tentang DAGUSIBU. Pembekalan dilakukan dengan cara sosialisasi yang kemudian dievaluasi dengan pre-test dan post-test dan pemantauan setelah pelaksanaan sosialisasi. Berdasarkan hasil pre-test dan post-test,peningkatan pemahaman akan DAGUSIBU meningkat sebesar 9,57% setelah dilakukan sosilaisai. Setelah satu bulan berlalu dan dilakukan pemantauan pemahaman tetang DAGUSIBU, diperoleh keterangan bahwa dari 4 kader yang memberikan jawaban menyatakan bahwa pemahaman DAGUSIBU sangat bemanfaat ketika mengelola obat di masa pandemic COVID 19.
Pengenalan Profesi Apoteker Kepada Siswa Sma Melalui Lomba Keterampilan Kefarmasian Ingenida Hadning; Muhammad Fariez Kurniawan; Bangunawati Rahajeng; Pinasti Utami
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 2. Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.741 KB)

Abstract

Dewasa ini, untuk menyempurnakan pembinaan pendidikan dan pelayanan kesehatan perlu adanyaprogram untuk pengenalan profesi apoteker sejak dini.Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan profesiapoteker kepada siswa SMA di Kabupaten Bantul. Kegiatan ini bekerjasama dengan Ikatan ApotekerIndonesia Kabupaten Bantul dan Indonesia Young Pharmacist Groups DIY.Peserta terdiri dari 35 orangsiswa dari 7 SMA di Kabupaten Bantul. Kegiatan pertama adalah pemberian informasi terkait pekerjaanapoteker di berbagai tempat kerja. Kegiatan kedua adalah kunjungan ke berbagai laboratorium Farmasidi FKIK UMY dan melakukan praktek pembuatan obat sederhana, yaitu hand sanitizer di LaboratoriumTeknologi Farmasi. Kegiatan ketiga adalah perlombaan cerdas cermat dengan materi terkait pekerjaanapoteker. Dalam lomba cerdas cermat yang dilakukan, terpilih SMA N 1 Bantul sebagai juara 1, SMAN 1 Kasihan sebagai juara 2, dan SMA N 1 Bambanglipuro sebagai juara 3. Evaluasi kegiatan berupapre test dan post test. Hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan menunjukkan peningkatan pemahaman pesertamengenai profesi apoteker dan pekerjaan kefarmasian.Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan yangdilakukan bermanfaat bagi peningkatan pemahaman peserta yang mengikuti kegiatan pengabdiantersebut.Program ini diharapkan dapat menjadi cikal bakal ekstrakurikuler baru di bidang kesehatankhususnya pengenalan obat-obatan dasar di SMA, yaitu Apoteker Cilik.
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS DIFABEL MELALUI PELATIHAN PENGURUSAN IZIN PRODUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (P-IRT) Ingenida Hadning; Mega Octavia; Pinasti Utami
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 4. Kapasitas Daya Saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Desa( BU
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.825 KB) | DOI: 10.18196/ppm.44.587

Abstract

Program pemberdayaan kaum difabel sangat penting dilakukan agar mereka dapat hidup secara mandiri. Tim pengabdi bekerja sama dengan mitra membuat suatu program pelatihan yang bermanfaat bagi kaum difabel. Tujuan dari program ini adalah agar komunitas difabel di Sedayu yang sudah memiliki usaha pangan dapat mengurus perijinan PIRT. Selama ini komunitas difabel telah memiliki produk olahan pangan dan jahe merah. Diharapkan produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang dipersyaratkan dan dapat dipasarkan lebih luas. Tim pengabdi bekerjasama dengan LazisMU membuat pelatihan pengurusan ijin PIRT. Kegiatan telah dilaksanakan pada tanggal 5-6 Mei 2021 bertempat di kantor Kecamatan Sedayu. Topik pelatihan berupa penguatan dan administrasi organisasi, pengurusan ijin PIRT, produk pangan halal dan higienis, pemanfaatan digital marketing bagi pelaku usaha dan public speaking. Luaran dari kegiatan ini berupa peningkatan pengetahuan yang diukur dengan metode pre-tes dan pos-tes. Berdasarkan hasil survey diperoleh hasil bahwa komunitas difabel sangat antusias dengan materi yang disampaikan, terbukti dari banyaknya peserta yang terlibat dalam sesi diskusi. Testimoni beberapa peserta mengatakan bahwa materi yang disampaikan sangat bermanfaat. Melalui kegiatan ini peserta dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang berguna untuk mengembangkan usahanya. Dapat disimpulkan pelaksanaan pengabdian masyarakat berjalan lancar dan program penyuluhan yang dilakukan sangat efektif meningkatkan pengetahuan komunitas difabel.
Pelatihan Metode Pembelajaran dalam Jaringan di SD Muhammadiyah Sokonandi Yogyakarta (Daring GGZ) Ingenida Hadning; Pinasti Utami; MT Ghozali; Sabtanti Harimurti; Amallia Puspitasari
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v7i3.2880

Abstract

The Covid-19 pandemic is not just about health issues but also about social issues, one of which is the world of education. For that is necessary to use other alternative media in learning using the internet. However, some teachers are not proficient in using and operating online platform applications. Changing the way of learning requires teachers to know information technology. For this reason, training activities were held using the G Form, Google Meet, and Zoom applications to increase knowledge in using these platforms. This activity was carried out at SD Muhammadiyah Sokonandi, involving 18 teachers in classes 1-3. Methods for implementing this activity include planning, implementation, and evaluation. In the planning stage, the activity program is first drawn up. At the implementation stage, the training participants were given a pre-test, practical presentation, and mentoring accompanied by modules and ended with a post-test. In the final stage, data analysis was carried out using Microsoft Excel. The results of this activity indicate an increase in the understanding of class 1-3 teachers by 17,08%, and overall, 100% of teachers stated that this activity was beneficial. These results indicate that this training activity helps increase the knowledge of class 1-3 teachers who participated in the activity.