Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Pengembangan Media Interaktif Pembelajaran Teks Eksplanasi Kompleks Siswa Kelas XI SMA Islam Sunan Gunung Jati Tulungagung Ahmad Khoirul Mutaqin; Nur Fajar Arief; Abdul Rani
NOSI Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pengembangan pendidikan interaktif memberikan dua keuntungan yakni sebagai pendorong atas komunitas pendidikan  untuk lebih apresiatif, kreatif dan produktif dalam memaksimalkan proses dan hasil pendidikan. Selain itu pengembangan pendidikan juga memeberikan kesempatan kepada siswa dalam memanfaatkan segala hal yang ada baik segi materi, sarana atau pra sarana, yang dapat diperoleh dari bahan yang tidak terbatas. (Dharmawan 2015:5).Berdasarkan observasi di lapangan penerapan media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran siswa kelas XI SMA Islam Sunan Gunung Jati sangat berdampak positif. Hal ini ditunjukan dengan adanya antusiasme siswa yang terlihat di dalam proses pembelajaran ketika seorang guru meyampaikan proses pembelajaranya dengan menggunakan sebuah media pembelajaran yang interaktif.            Proses penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mendeskripsikan kebutuhan, Ketepatan serta kelayakan media pembelajran interaktif menulis teks eksplanasi untuk siswa kelas XI SMA Islam Sunan Gunung Jati Tulungagung.            Model pengembangan yang digunakan mengadapatasi model yang digagas oleh Borg & Gall. Model tersebut merupakan model prosedural sehingga harus dilakukan secara berurutan. Jenis data yang dipaparkan dalam penelitian ini adalah jenis data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif atau data verbal berupa catatan atau saran yang bersifat tertulis yang ditujukan terhadap media yang dikembangkan. Sedangkan data kuantitatif atau  data numerik dapat diperoleh dari lembar angket kuisioner yang diberikan kepada subjek uji coba. Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini melibatkan ahli media pembelajaran, dan juga guru sebagai aplikator atau pengguna sekaligus pelaksana lapangan atas proses pembelajaran yang dilakukan, serta siswa kelas XI SMA Islam Sunan Gunung Jati sebagai pengguna media pembelajaran.            Pengembangan media pembelajaran interaktif teks eksplanasi kelas XI SMA telah melalui beberapa proses uji kelayakan produk mulai validasi hingga efektifitas penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan proses yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil dari beberapa aspek (1) Aspek penyajian produk, produk ini disajikan dalam bentuk media pembelajaran interaktif dengan menggunakan aplikasi penayangan media pembelajaran macro media flash (2) Uji coba produk, dalam proses uji coba produk yang digunakan untuk mengetahui tingkat kebutuhan siswa diperoleh hasil lebih dari 80%. Hal ini menunjukan bahwa pengggunaan media pembelajaran yang efektif sangat diinginkan oleh siswa (3) Revisi produk, tahapan revisi produk pembelajaran dilaksanakan melalui beberapa tahapan diantaranya dari validator ahli media dan validator praktisi. Dari dua validator tersebut didapatkan bahwa media pembelajaran tersebut layak dan sangat layak untuk digunakan. (4) Efektifitas produk, tingkat efektifitas produk ditentukan berdasarkan angket yang diisi langsung oleh siswa. Dari tahapan tersebut didapatkan hasil penilaian siswa dari beberapa aspek penilaian sebesar lebih dari 90%. Berdasarkan jumlah tersebut makadapat disimpulkan bahwa media tersebut sangal layah untuk digunakan.Dari pernyataan di atas maka dapat ditemukan hasil pengkajian bahwa tingkat kebutuhan media pembelajaran interaktif teks eksplanasi kelas XI SMA Islam Sunan Gunung Jati Tulungagung sangat singnifikan dengan kisaran prosentase sebesar 80%. Sehingga, dengan adanya pengembangan media pembelajaran ini dapat menjawab kebutuhan tersebut. Tingkat ketepatan media yang didukung dengan adanya validasi ahli dan validasi praktisi yang menempati kisaran angka diatas 75% dimana validator ahli pertama memberi skor penilaian sebesar 87% dan validator ahli memberikan penilaian sebesr 76% menyatakan bahwa media tersebut sangat layak dan layak untuk digunakan. Pemaparan tersebut juga didukung dari pemaparan validator praktisi yang yang memberikan penilaian sebesar 88% dan 93% menyatakan bahwa media pembelajaran interaktif teks eksplanasi tersebut sangat layak untuh digunakan sehingga dapat dinyatakan bahwa pengembangan media pembelajaran interaktif teks eksplanasi tepat untuk digunakan oleh siswa kelas XI SMA Islam Sunan Gunung Jati Tulungagung. produk pengembangan media pembelajaran interaktif ini juga sangat layak digunakan untuk pembelajaran teks eksplanasi kelas XI di SMA Islam Sunan Gunung Jati. Hal ini dinyatakan dengan adanya hasil penilian siswa atas penggunaan media pembelajaran tersebut menapati kisaran angka lebih dari 90% sehingga dapat dinyatakan bahwa media tersebut ssangat layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.Kata kunci: pengembangan, media pembelajaran, teks eksplanasi.
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMAN 1 KARANGREJO TULUNGAGUNG Chandra Herlambang; Nur Fajar Arief; Abdul Rani
NOSI Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Era globalalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembagunan pendidikan yang berbasis teknologi informasi dapat memberikan keuntungan. Keuntungan terebut adalah 1) sebagai pendorong dalam lingkungan pendidikan  untuk lebih apresiatif dan produktif dalam memaksimalkan potensi pendidikan, dan 2) memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.Hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangrejo, menunjukkan bahwa peserta didik sering merasa kesulitan dalam menentukan kritik ataua sindiran dalam menyusun teks anekdot. Kesulitan yang dialami peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sikap malas, kurangnya kepedulian atau perhatian peserta didik terhadap kegiatan menulis, dan kurangnya latihan. Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah produk pendidikan berbentuk media pembelajaran interaktif tentang menulis teks anekdot. Pemilihan media interaktif berbasis teknologi informasi dalam materi memproduksi teks anekdot dipilih karena saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju, di mana handpone  pun sudah semakin canggih, sehingga peserta didik nantinya mampu mengaksesnya lewat handpone. Selain itu pada umumnya media interaktif berbasis teknologi informasi ini lebih menyenangkan dan dapat lebih diminati oleh peserta didik. Harapannya, setelah menggunakan media pembelajran interaktif berbasis teknologi informasi ini peserta didik mampu memproduksi teks anekdot sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan.Adapun tujuan pengembangan media pembelajaran ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan media, mendeskripsikan pengembangan media, dan mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran menulis teks anekdot untuk peserta didik kelas X SMA N 1 Karangrejo Tulungagung.Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah model pengembangan, yaitu pola atau prosedur pengembangan yang dipaparkan secara sistematis dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan (research and development). Dengan menggunakan sebuah model pengembangan maka akan memberikan kemudahan bagi peneliti dalam menyusun kerangka berpikir untuk pengembangan teori dan penelitian. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian yang diteliti dan dikembangkan oleh peneliti adalah media pembelajaran berbasis TIK pada materi menulis teks anekdot.Proses pengembangan media pembelajaran interaktif teks anekdot pada kelas X SMAN 1 Karangrejo Tulungagung telah melalui uji kelayakan produk mulai dari validasi hingga efektifitas penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan proses yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil dari beberapa aspek (1) Aspek penyajian produk, produk ini disajikan dalam bentuk media pembelajaran interaktif dengan menggunakan aplikasi penayangan media pembelajaran iSpring Sute 9,  (2) Uji coba produk, dalam proses uji coba produk yang digunakan untuk mengetahui tingkat kebutuhan peserta didik diperoleh hasil lebih dari 80%. Hal ini menunjukan bahwa pengggunaan media pembelajaran yang efektif sangat diinginkan oleh peserta didik (3) Revisi produk, tahapan revisi produk pembelajaran dilaksanakan melalui beberapa tahapan di antaranya dari validator ahli media dan validator praktisi. Dari dua validator tersebut didapatkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan. (4) Efektifitas produk, tingkat efektifitas produk ditentukan berdasarkan angket yang diisi langsung oleh peserta didik. Dari tahapan tersebut didapatkan hasil penilaian peserta didik dari beberapa aspek penilaian sebesar lebih dari 85%. Berdasarkan jumlah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media tersebut layak untuk digunakan.Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan media pembelajaran interaktif teks anekdot pada kelas X SMAN 1 Karangrejo Tulungagung sangat singnifikan dengan kisaran prosentase sebesar 85%. Sehingga adanya pengembangan media pembelajaran interaktif ini dapat menjawab kebutuhan tersebut. Tingkat ketepatan media yang didukung dengan adanya validasi ahli dan validasi praktisi yang menempati kisaran angka di atas 75% di mana validator ahli pertama memberi skor penilaian sebesar 84,72% dan validator ahli memberikan penilaian sebesar 76,39% menyatakan bahwa media tersebut layak untuk digunakan.Kata kunci: Pengembangan, Media Interaktif Pembelajaran, Teks Anekdot
Pengaruh Desain Pembelajaran Problem Terbuka dan Aktivitas Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Cerita Fantasi Siswa Kelas VII MTsN 3 Mojokerto Anis Chusniyah Allim; Nur Fajar Arief; Abdul Rani
NOSI Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Hasil belajar Bahasa Indonesia  belum menunjukkan adanya peningkatan atau belum memenuhi KKM Bahasa Indonesia  75 yang telah ditetapkan, sehingga hal ini menjadikan suatu dorongan bagi para guru untuk lebih giat lagi mengembangkan metode dan teknik pembelajaran Bahasa Indonesia  yang sesuai dengan perkembangan pendidikan saat ini. Upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran ini guna mengangkat peringkat kemampuan membaca siswa, guru perlu mengembangkan desain pembelajaran yang dapat mendorong aktivitas belajar siswa karena dengan mendorong aktivitas belajar maka siswa akan giat belajar untuk meraih apa yang telah dicita-citakan dan juga dapat meraih prestasi belajar/kemampuan membaca yang gemilang di masa depan. Solusi  yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah dengan cara menerapkan desain pembelajaran yang efektif, yang mengandung arti menghendaki adanya  pembelajaran yang mengajak siswanya untuk mencapai kemampuan yang diharapkan dengan menggunakan desain pembelajaran yang menarik. Peserta didik menjadi pusat pembelajaran, kreativitas siswa berkembang dengan baik, nilai peserta didik meningkat dan menyediakan pengalaman yang beragam, dalam hal ini desain pembelajaran problem terbuka.Melalui desain problem   terbuka, guru dapat mendorong keterlibatan siswa secara langsung  yang merupakan langkah pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Dengan demikian kualitas pelaksanaan pembelajaranan akan lebih meningkat, Selanjutnya desain pembelajaran ini dapat menggali ide-ide baru, kreatif, pengetahuan tinggi, sharing, dan sosialisasi. serta siswa diajak untuk mengembangkan improvisasi, dengan pendekatan yang bervariasi sehingga mendapat jawaban dari siswa yang beragam. sehingga melalui penerapan desain problem terbuka akan meningkatkan aktivitas belajar yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan membaca siswa.Kata kunci : Desain Pembelajaran Problem Terbuka, Aktivitas Belajar dan Kemampuan Membaca Cerita Fantasi
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK MENGGUNAKAN SIGIL MATERI TEKS EKSPLANASI UNTUK SISWA KELAS XI DI SMK BRANTAS KARANGKATES Tutut Umi Yuswanti; Abdul Rani; Akhmad Tabrani
NOSI Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Salah satu cara untuk mewujudakan tujuan pendidikan tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar hakikatnya merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) melalui media tertentu ke penerima pesan (siswa). Agar pesan tersebut dapat tersampai dengan tepat diperlukan media yang tepat untuk mewadahi pesan tersebut. Oleh karena itu, media yang dipilih harus disesuaikan dengan kurikulum, KI, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran.Pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar. Sebagai sekolah yang melaksanakan dual system pendidikan, siswa SMK akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dunia usaha. Permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran selama ini adalah kesenjangan penyampaian materi bagi siswa di sekolah dan di tempat pelaksanaan PKL karena pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat. Guru masih menggunkaan buku paket sebagai media dan sumber pembelajaran. Siswa yang masih memperoleh pembelajaran di sekolah memperoleh materi secara penuh sehingga lebih siap menghadapi ujian. Siswa yang menjalani PKL tidak mendapatkan materi karena mereka tidak memperoleh waktu tatap muka di sekolah dan mereka tidak membawa buku paket ke tempat PKL. Hal ini menjadikan mereka tidak siap ketika menghadapi ujian. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengembangan Modul Elektronik Menggunakan Sigil Materi Teks Eksplanasi untuk Siwa Kelas XI di SMK Brantas Karangkates. Aplikasi Sigil merupakan sebuah aplikasi ePUB editor yang digunakan utuk mengubah bahan e-modul berupa teks menjadi file ePUB.Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan (Research and Devolepment). Penggunaan model penelitian pengembangan ini karena media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran merupakan bentuk baru yang belum pernah digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Brantas Karangkates. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadopsi prosedur pengembangan model Dick dan Carey yang terdiri dari sepuluh tahapan pengembangan. Tengeh (2014:31) meyebutkan bahwa terdapat sepuluh tahapan proses yang dilakukan dalam pengembangan bahan ajar. Kesepuluh proses tersebut antara lain; (1) menganalisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan (instructiona goal); (2) menganalisis pembelajaran; (3) menganalisis pebelajar dan konteksnya; (4) menuliskan tujuan untuk unjuk kerja; (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) merevisi pembelajaran, (10) merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Kesepuluh kegiatan ini dirangkai sebagai sebuah alur pelaksnaan pengembangan bahan ajar teks ekplanasi menggunakan Sigil. Setelah melaksanakan pengambilan data dan pengolahan data, dapat diambil kesimpulan bahwa Pengembangan Modul Elektronik Menggunakan Sigil Materi Teks Eksplanasi Untuk Siswa Kelas XI SMK Brantas Karangkates dinyatakan layak menjadi media pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis validasi ahli media, ahli isi, praktisi (guru), dan siswa.Hasil analisis validasi ahli media adalah (1) 70% untuk desain sampul, (2) Desain isi modul sebesar 75%, dan (3) Penilaian Bahasa sebesar 84%. Berdasarkan validasi ahli isi diperoleh rata-rata nilai untuk kesesuaian materi dengan SK/KD sebesar 100%. Keakuratan materi mendapatkan nilai sebesar 84%. Kesesuain pendukung materi memperoleh nilai 80%. Kemutakhiran materi mendapatkan nilai 90%. Untuk penilaian bahasa menda  patkan 90%. Selain memberikan nilai berupa angka. Validator jua memberikan saran untuk perbaikan e-modul. Saran yang diberikan adalak konsistensi penyajian e-modul. Karena tampilan e-modul sangat menentukan kemenarikannya. Nilai rata-rata untuk validasi oleh praktisi sebesar 80% untuk kesesuaian materi dengan KD. Keakuratan materi mendapat nilai 80%. Penilai tampilan sebesar 81%. Dari ketiga data tersebut dapat disimpulkan bahwa e-modul dapat digunakan sebagai bahan ajar. Validasi oleh siswa kelompok kecil menghasilkan rata-rata untuk aspek tampilan mendapat nilai 86% dan aspek Penyajian materi mendapat nilai 82%. Berdasarkan nilai validasi keseluruhan terlihat bahwa (1) siswa memberikan nilai 84%, (sangat layak). (2) Praktisi memberikan nilai 80% (sangat layak). (3) Ahli media memberikan nilai 76% (layak). (4) Ahli Isi memberikan nilai 87 (sangat layak). Sehingga rata-rata ketepatan bahan ajar e-modul teks eksplanasi untuk siswa kelas XI SMK Brantas Karangkates menggunakan Sigil adalah 82% yang berarti sangat layak digunakan. Kata kunci: pengembangan, modul elektronik, teks eksplanasi, Sigil
PENGEMBANGAN MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WOHA BIMA NTB Tati Nurhidayati; Abdul Rani; Nur Fajar Arief
NOSI Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks karena menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih dianggap sulit oleh siswa karena menulis memerlukan berbagai keterampilan. Keterampilan menulis bahkan kurang diminati di sekolah, sehingga guru tidak hanya berperan dalam mengembangkan kepribadian siswa dan meningkatkan keterampilan kognitif, tetapi juga mencakup pengembangan aspek afektif dan psikomotorik. Salah satu upaya untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam proses belajar mengajar adalah dengan mengambil pendekatan teknologi agar sistem pembelajaran menarik perhatian siswa, khususnya harus didukung dengan adanya media pembelajaran.            Karena dengan adanya media pembelajaran, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik. Tujuan pengembangan media pembelajaran ini adalah untuk (1) mendeskripsikan kebutuhan media pembelajaran menulis puisi di kelas X SMA Negeri 1 Woha Bima, NTB. (2) Proses pembelajaran dengan mengunakan media pembelajaran pada kelas X SMA Negeri 1 Woha Bima NTB. Dan (3) ketepatan/kelayakan pengembangan produk dalam kaitannya dengan media dalam pembelajaran menulis puisi di Kelas X SMA Negeri 1 Woha Bima NTB.Pengembangan media pembelajaran menulis puisi berupa produk media pembelajaran yang mengunakan model 4-D (model empat-D), yang terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu, define, design, develop dan diseminate. Uji coba produk dilakukan dengan 10 orang dan kelompok besar 30 siswa beserta guru bahasa Indonesia, kemudian dianalisis menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan menyebarkan angket validasi kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Dalam hasil penelitian ini, Analisis Kebutuhan Guru memperoleh skor 83,33%, guru sangat setuju jika pengembangan media untuk pembelajaran menulis puisi pada siswa Kelas X, skor media pembelajaran 93,33% mendukung pembelajaran Make the teaching. dan proses pembelajaran pembelajaran menulis puisi lebih menyenangkan dan kreatif bagi siswa kelas X. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa membutuhkan pengembangan media pembelajaran dalam buku puisi, karena hal ini memungkinkan untuk menumbuhkan dan mendorong minat siswa dalam proses belajar mengajar.Sedangkan pemerolehan nilai dari ahli materi sebesar 92,13%, untuk ahli media mendapatkan nilai 86,52%, sehingga produk yang dihasilkan pengembang berupa media pembelajaran menulis puisi valid dan untuk nilai. Siswa X layak dengan sedikit revisi. Selain itu, jawaban guru memberikan skor 86,66% dan jawaban siswa skor 80,00%, dengan pendapat siswa bahwa materi menulis puisi menggunakan media pembelajaran mudah dipahami dan dipahami. cocok untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran sudah absah.Kata kunci: Media Pembelajaran, Menulis, Teks Puisi
FUNGSI ESTETIK GAYA BAHASA MASYARAKAT INDONESIA DALAM PERSPEKTIF ALIRAN PRAHA Umi Latifah; Hasan Busri; Abdul Rani
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 10, No 2 (2022): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Sebagai suatu bentuk estetik, maka gaya bahasa mempunyai peran penting dalam menampilkan adanya bahasa iklan dengan indah. Fungsi estetik ini muncul pada penelitian ini yang bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi estetik gaya bahasa bahasa iklan dalam perspektif Aliran Praha. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif . iklan menjadi sumber data penelitian ini, sedangkan datanya diambil dari fungsi estetik yang dipresentasikan dari tataran sintaksis gaya bahasa. Pada tataran sintaksis fungsi estetik didukung oleh gaya bahasa yang terdiri dari klimaks, antitesis, dan repetisi. Gaya bahasa klimaks menyibak fungsi estetik dari cara gradasi bahasa rendah ke tinggi. Gaya bahasa antitesis menyibak fungsi estetik dalam lawan yang tepat atau pertentangan yang benar-benar. Gaya bahasa repetisi menyibak fungsi estetik bahasa dalam pengulangan bunyi dalam suku kata, kata dalam kalimat yang melahirkan bentuk estetik dalam suatu kalimat.Kata kunci: Fungsi Estetik,Gaya Bahasa, Masyarakat Indonesia, Linguistik Aliran Praha.
Pengaruh Desain Pembelajaran Problem Terbuka dan Aktivitas Belajar Terhadap Kemampuan Membaca Cerita Fantasi Siswa Kelas VII MTsN 3 Mojokerto Anis Chusniyah Allim; Nur Fajar Arief; Abdul Rani
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Hasil belajar Bahasa Indonesia  belum menunjukkan adanya peningkatan atau belum memenuhi KKM Bahasa Indonesia  75 yang telah ditetapkan, sehingga hal ini menjadikan suatu dorongan bagi para guru untuk lebih giat lagi mengembangkan metode dan teknik pembelajaran Bahasa Indonesia  yang sesuai dengan perkembangan pendidikan saat ini. Upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran ini guna mengangkat peringkat kemampuan membaca siswa, guru perlu mengembangkan desain pembelajaran yang dapat mendorong aktivitas belajar siswa karena dengan mendorong aktivitas belajar maka siswa akan giat belajar untuk meraih apa yang telah dicita-citakan dan juga dapat meraih prestasi belajar/kemampuan membaca yang gemilang di masa depan. Solusi  yang terbaik untuk meningkatkan kemampuan membaca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah dengan cara menerapkan desain pembelajaran yang efektif, yang mengandung arti menghendaki adanya  pembelajaran yang mengajak siswanya untuk mencapai kemampuan yang diharapkan dengan menggunakan desain pembelajaran yang menarik. Peserta didik menjadi pusat pembelajaran, kreativitas siswa berkembang dengan baik, nilai peserta didik meningkat dan menyediakan pengalaman yang beragam, dalam hal ini desain pembelajaran problem terbuka.Melalui desain problem   terbuka, guru dapat mendorong keterlibatan siswa secara langsung  yang merupakan langkah pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Dengan demikian kualitas pelaksanaan pembelajaranan akan lebih meningkat, Selanjutnya desain pembelajaran ini dapat menggali ide-ide baru, kreatif, pengetahuan tinggi, sharing, dan sosialisasi. serta siswa diajak untuk mengembangkan improvisasi, dengan pendekatan yang bervariasi sehingga mendapat jawaban dari siswa yang beragam. sehingga melalui penerapan desain problem terbuka akan meningkatkan aktivitas belajar yang akan berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan membaca siswa.Kata kunci : Desain Pembelajaran Problem Terbuka, Aktivitas Belajar dan Kemampuan Membaca Cerita Fantasi
PENGEMBANGAN MEDIA UNTUK PEMBELAJARAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WOHA BIMA NTB Tati Nurhidayati; Abdul Rani; Nur Fajar Arief
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 9, No 2 (2021): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang paling kompleks karena menulis merupakan keterampilan berbahasa yang masih dianggap sulit oleh siswa karena menulis memerlukan berbagai keterampilan. Keterampilan menulis bahkan kurang diminati di sekolah, sehingga guru tidak hanya berperan dalam mengembangkan kepribadian siswa dan meningkatkan keterampilan kognitif, tetapi juga mencakup pengembangan aspek afektif dan psikomotorik. Salah satu upaya untuk mengatasi kejenuhan dan kebosanan dalam proses belajar mengajar adalah dengan mengambil pendekatan teknologi agar sistem pembelajaran menarik perhatian siswa, khususnya harus didukung dengan adanya media pembelajaran.            Karena dengan adanya media pembelajaran, kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik. Tujuan pengembangan media pembelajaran ini adalah untuk (1) mendeskripsikan kebutuhan media pembelajaran menulis puisi di kelas X SMA Negeri 1 Woha Bima, NTB. (2) Proses pembelajaran dengan mengunakan media pembelajaran pada kelas X SMA Negeri 1 Woha Bima NTB. Dan (3) ketepatan/kelayakan pengembangan produk dalam kaitannya dengan media dalam pembelajaran menulis puisi di Kelas X SMA Negeri 1 Woha Bima NTB.Pengembangan media pembelajaran menulis puisi berupa produk media pembelajaran yang mengunakan model 4-D (model empat-D), yang terdiri dari empat tahap pengembangan yaitu, define, design, develop dan diseminate. Uji coba produk dilakukan dengan 10 orang dan kelompok besar 30 siswa beserta guru bahasa Indonesia, kemudian dianalisis menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dengan menyebarkan angket validasi kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif.Dalam hasil penelitian ini, Analisis Kebutuhan Guru memperoleh skor 83,33%, guru sangat setuju jika pengembangan media untuk pembelajaran menulis puisi pada siswa Kelas X, skor media pembelajaran 93,33% mendukung pembelajaran Make the teaching. dan proses pembelajaran pembelajaran menulis puisi lebih menyenangkan dan kreatif bagi siswa kelas X. Oleh karena itu, baik guru maupun siswa membutuhkan pengembangan media pembelajaran dalam buku puisi, karena hal ini memungkinkan untuk menumbuhkan dan mendorong minat siswa dalam proses belajar mengajar.Sedangkan pemerolehan nilai dari ahli materi sebesar 92,13%, untuk ahli media mendapatkan nilai 86,52%, sehingga produk yang dihasilkan pengembang berupa media pembelajaran menulis puisi valid dan untuk nilai. Siswa X layak dengan sedikit revisi. Selain itu, jawaban guru memberikan skor 86,66% dan jawaban siswa skor 80,00%, dengan pendapat siswa bahwa materi menulis puisi menggunakan media pembelajaran mudah dipahami dan dipahami. cocok untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa media pembelajaran sudah absah.Kata kunci: Media Pembelajaran, Menulis, Teks Puisi
PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMAN 1 KARANGREJO TULUNGAGUNG Chandra Herlambang; Nur Fajar Arief; Abdul Rani
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Era globalalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembagunan pendidikan yang berbasis teknologi informasi dapat memberikan keuntungan. Keuntungan terebut adalah 1) sebagai pendorong dalam lingkungan pendidikan  untuk lebih apresiatif dan produktif dalam memaksimalkan potensi pendidikan, dan 2) memberikan kesempatan yang lebih luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.Hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 1 Karangrejo, menunjukkan bahwa peserta didik sering merasa kesulitan dalam menentukan kritik ataua sindiran dalam menyusun teks anekdot. Kesulitan yang dialami peserta didik disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sikap malas, kurangnya kepedulian atau perhatian peserta didik terhadap kegiatan menulis, dan kurangnya latihan. Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah produk pendidikan berbentuk media pembelajaran interaktif tentang menulis teks anekdot. Pemilihan media interaktif berbasis teknologi informasi dalam materi memproduksi teks anekdot dipilih karena saat ini perkembangan teknologi sudah semakin maju, di mana handpone  pun sudah semakin canggih, sehingga peserta didik nantinya mampu mengaksesnya lewat handpone. Selain itu pada umumnya media interaktif berbasis teknologi informasi ini lebih menyenangkan dan dapat lebih diminati oleh peserta didik. Harapannya, setelah menggunakan media pembelajran interaktif berbasis teknologi informasi ini peserta didik mampu memproduksi teks anekdot sesuai dengan struktur dan kaidah kebahasaan.Adapun tujuan pengembangan media pembelajaran ini adalah untuk mendeskripsikan kebutuhan media, mendeskripsikan pengembangan media, dan mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran menulis teks anekdot untuk peserta didik kelas X SMA N 1 Karangrejo Tulungagung.Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah model pengembangan, yaitu pola atau prosedur pengembangan yang dipaparkan secara sistematis dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam penelitian dan pengembangan (research and development). Dengan menggunakan sebuah model pengembangan maka akan memberikan kemudahan bagi peneliti dalam menyusun kerangka berpikir untuk pengembangan teori dan penelitian. Berdasarkan uraian di atas maka penelitian yang diteliti dan dikembangkan oleh peneliti adalah media pembelajaran berbasis TIK pada materi menulis teks anekdot.Proses pengembangan media pembelajaran interaktif teks anekdot pada kelas X SMAN 1 Karangrejo Tulungagung telah melalui uji kelayakan produk mulai dari validasi hingga efektifitas penggunaan media pembelajaran. Berdasarkan proses yang telah dilakukan maka dapat diperoleh hasil dari beberapa aspek (1) Aspek penyajian produk, produk ini disajikan dalam bentuk media pembelajaran interaktif dengan menggunakan aplikasi penayangan media pembelajaran iSpring Sute 9,  (2) Uji coba produk, dalam proses uji coba produk yang digunakan untuk mengetahui tingkat kebutuhan peserta didik diperoleh hasil lebih dari 80%. Hal ini menunjukan bahwa pengggunaan media pembelajaran yang efektif sangat diinginkan oleh peserta didik (3) Revisi produk, tahapan revisi produk pembelajaran dilaksanakan melalui beberapa tahapan di antaranya dari validator ahli media dan validator praktisi. Dari dua validator tersebut didapatkan bahwa media pembelajaran tersebut layak untuk digunakan. (4) Efektifitas produk, tingkat efektifitas produk ditentukan berdasarkan angket yang diisi langsung oleh peserta didik. Dari tahapan tersebut didapatkan hasil penilaian peserta didik dari beberapa aspek penilaian sebesar lebih dari 85%. Berdasarkan jumlah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa media tersebut layak untuk digunakan.Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kebutuhan media pembelajaran interaktif teks anekdot pada kelas X SMAN 1 Karangrejo Tulungagung sangat singnifikan dengan kisaran prosentase sebesar 85%. Sehingga adanya pengembangan media pembelajaran interaktif ini dapat menjawab kebutuhan tersebut. Tingkat ketepatan media yang didukung dengan adanya validasi ahli dan validasi praktisi yang menempati kisaran angka di atas 75% di mana validator ahli pertama memberi skor penilaian sebesar 84,72% dan validator ahli memberikan penilaian sebesar 76,39% menyatakan bahwa media tersebut layak untuk digunakan.Kata kunci: Pengembangan, Media Interaktif Pembelajaran, Teks Anekdot
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK MENGGUNAKAN SIGIL MATERI TEKS EKSPLANASI UNTUK SISWA KELAS XI DI SMK BRANTAS KARANGKATES Tutut Umi Yuswanti; Abdul Rani; Akhmad Tabrani
Jurnal Ilmiah Sastra dan Pembelajaranya Vol 8, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Salah satu cara untuk mewujudakan tujuan pendidikan tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar hakikatnya merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) melalui media tertentu ke penerima pesan (siswa). Agar pesan tersebut dapat tersampai dengan tepat diperlukan media yang tepat untuk mewadahi pesan tersebut. Oleh karena itu, media yang dipilih harus disesuaikan dengan kurikulum, KI, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran.Pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar. Sebagai sekolah yang melaksanakan dual system pendidikan, siswa SMK akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dunia usaha. Permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran selama ini adalah kesenjangan penyampaian materi bagi siswa di sekolah dan di tempat pelaksanaan PKL karena pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat. Guru masih menggunkaan buku paket sebagai media dan sumber pembelajaran. Siswa yang masih memperoleh pembelajaran di sekolah memperoleh materi secara penuh sehingga lebih siap menghadapi ujian. Siswa yang menjalani PKL tidak mendapatkan materi karena mereka tidak memperoleh waktu tatap muka di sekolah dan mereka tidak membawa buku paket ke tempat PKL. Hal ini menjadikan mereka tidak siap ketika menghadapi ujian. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengembangan Modul Elektronik Menggunakan Sigil Materi Teks Eksplanasi untuk Siwa Kelas XI di SMK Brantas Karangkates. Aplikasi Sigil merupakan sebuah aplikasi ePUB editor yang digunakan utuk mengubah bahan e-modul berupa teks menjadi file ePUB.Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan (Research and Devolepment). Penggunaan model penelitian pengembangan ini karena media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran merupakan bentuk baru yang belum pernah digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Brantas Karangkates. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadopsi prosedur pengembangan model Dick dan Carey yang terdiri dari sepuluh tahapan pengembangan. Tengeh (2014:31) meyebutkan bahwa terdapat sepuluh tahapan proses yang dilakukan dalam pengembangan bahan ajar. Kesepuluh proses tersebut antara lain; (1) menganalisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan (instructiona goal); (2) menganalisis pembelajaran; (3) menganalisis pebelajar dan konteksnya; (4) menuliskan tujuan untuk unjuk kerja; (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) merevisi pembelajaran, (10) merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Kesepuluh kegiatan ini dirangkai sebagai sebuah alur pelaksnaan pengembangan bahan ajar teks ekplanasi menggunakan Sigil. Setelah melaksanakan pengambilan data dan pengolahan data, dapat diambil kesimpulan bahwa Pengembangan Modul Elektronik Menggunakan Sigil Materi Teks Eksplanasi Untuk Siswa Kelas XI SMK Brantas Karangkates dinyatakan layak menjadi media pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis validasi ahli media, ahli isi, praktisi (guru), dan siswa.Hasil analisis validasi ahli media adalah (1) 70% untuk desain sampul, (2) Desain isi modul sebesar 75%, dan (3) Penilaian Bahasa sebesar 84%. Berdasarkan validasi ahli isi diperoleh rata-rata nilai untuk kesesuaian materi dengan SK/KD sebesar 100%. Keakuratan materi mendapatkan nilai sebesar 84%. Kesesuain pendukung materi memperoleh nilai 80%. Kemutakhiran materi mendapatkan nilai 90%. Untuk penilaian bahasa menda  patkan 90%. Selain memberikan nilai berupa angka. Validator jua memberikan saran untuk perbaikan e-modul. Saran yang diberikan adalak konsistensi penyajian e-modul. Karena tampilan e-modul sangat menentukan kemenarikannya. Nilai rata-rata untuk validasi oleh praktisi sebesar 80% untuk kesesuaian materi dengan KD. Keakuratan materi mendapat nilai 80%. Penilai tampilan sebesar 81%. Dari ketiga data tersebut dapat disimpulkan bahwa e-modul dapat digunakan sebagai bahan ajar. Validasi oleh siswa kelompok kecil menghasilkan rata-rata untuk aspek tampilan mendapat nilai 86% dan aspek Penyajian materi mendapat nilai 82%. Berdasarkan nilai validasi keseluruhan terlihat bahwa (1) siswa memberikan nilai 84%, (sangat layak). (2) Praktisi memberikan nilai 80% (sangat layak). (3) Ahli media memberikan nilai 76% (layak). (4) Ahli Isi memberikan nilai 87 (sangat layak). Sehingga rata-rata ketepatan bahan ajar e-modul teks eksplanasi untuk siswa kelas XI SMK Brantas Karangkates menggunakan Sigil adalah 82% yang berarti sangat layak digunakan. Kata kunci: pengembangan, modul elektronik, teks eksplanasi, Sigil