Claim Missing Document
Check
Articles

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDES) DI DESA REJOTANGAN, KECAMATAN REJOTANGAN, KABUPATEN TULUNGAGUNG Adeliya, Nungky; Widodo, Rohmad; Zuriah, Nurul
Jurnal Civic Hukum Vol 2, No 2 (2017): November 2017
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i2.6864

Abstract

AbstrakPemerintah desa wajib mengelola keuangan desa secara transparan, bertanggung jawab, partisipatif, dan dilakukan secara tertib dan disiplin. Pelaksanaan APBDes memiliki peran penting dalam mensukseskan pembangunan daerah. Keikutsertaan masyarakat dalam penyusunan APBDes akan meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat karena didasarkan dengan kebutuhan riil yang ada di masyarakat. Partisipasi masyarakat pada setiap program pembangunan menjadi kunci utama suksesnya pembangunan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes, dan (2) faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data yang digunakan adalah masyarakat Desa Rejotangan dengan kriteria usia diatas 20 tahun. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan (1) proses partisipasi masyarakat Desa Rejotangan dalam penyusunan APBDes hanya terwakili oleh orang tertentu yang diundang saat musyawarah perencanaan pembangunan desa; (2) faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes yaitu adanya kesempatan yang diberikan pemerintah desa kepada masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya terkait dengan pembangunan di desa. Kurangnya informasi yang diberikan pemerintah desa terkait penyusunan APBDes menjadi faktor penghambat dalam penelitian ini.Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat dan APBDes AbstractThe village government is obliged to manage village finances transparently, accountably, participatively and conducted in an orderly and disciplined manner. Implementation of APBDes has an important role in the success of regional development. Community participation in the preparation of APBDes will improve the quality of the decisions made because it is based on real needs in the community. Community participation in every development program is the key to successful development.This study aims to describe: (1) community participation in the preparation of APBDes, and (2) supporting and inhibiting factors of community participation in the preparation of APBDes. The research method used is case study with qualitative approach. The data source used is Rejotangan Village people with age criteria above 20 years. Data collection was collected by interview technique, documentation and questionnaire. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and conclusion.The results of the research show that (1) the community participation process of Rejotangan Village in the preparation of APBDes is only represented by certain people invited during village development planning consultation; (2) supporting factors of community participation in the preparation of APBDes is the opportunity given by the village government to the community to channel their aspirations related to the development in the village. The lack of information provided by the village government related to the preparation of APBDes becomes an obstacle factor in this researchKeywords:Community Participation and APBDes
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PUBLIK TENTANG BPJS KESEHATAN DI KELURAHAN PURWOSARI KECAMATAN PURWOSARI KABUPATEN PASURUAN Rizal, Sahrani; Tinus, Agus; Widodo, Rohmad
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7732

Abstract

ABSTRAKPemerintah dalam upaya pembangunan nasional terutama dalam aspek sumber daya manusia, pemerintah menerbitkan UU nomor 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial nasional (SJSN) dan UU nomor 24 tahun 2011 tentang badan penyelenggara jaminan sosial (UU BPJS). Sehingga pemerintah membentuk BPJS kesehatan, diharapkan agar seluruh warga negara Indonesia mendapat jaminan sosial kesehatan. Akan tetapi didalam masyarakattimbul persepsi-persepsi dalam program yang digalang oleh pemerintah ini, yang mana persepsi tersebut dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk mendaftar menjadi peserta BPJS. Berdasarkan hal tersebut peneliti mengulas dengan melakukan penelitian mengenai ?Partisipasi Masyarakat dalam Implementasi Kebijakan Publik tetang BPJS Kesehatan di Kelurahan Purwosari Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan?. Berdasarkan hal tersebuttujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan mengenai BPJS kesehatan ini beserta apa hambatan dan solusinya.Adapun lokasi penelitian ini adalah di kantor cabang BPJS kesehatan kabupaten Pasuruan dan di kelurahan Purwosari kabupaten Pasuruan. Dengan sample penelitiannya adalah 3 (tiga) orang dari pihak BPJS kesehatan cabang Pasuruan dan 5 (lima) orang dari masyarakat kelurahan Purwosari. Alat pengumpul data yang di gunakan adalah berupa data primer dan data sekunder. Teknik analisa data yang digunakan adalah kualitatif. Hasil penelitiannya yaitu: (1) Partisipasi masyarakat dalam implementasi kebijakan publik mengenai BPJS Kesehatan di wilayah Kelurahan Purwosari sangat baik hingga mencapai angka 40% dari keseluruhan penduduk Kelurahan Purwosari. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Tilaar (2009:287) partisipasi adalah sebagai wujud dari keinginan untuk mengembangkan demokrasi melalui proses desentralisasi dimana diupayakan antara lain perlunya perencanaan dari bawah (button-up) dengan mengikut sertakan masyarakat dalam proses perencanaandan pembangunan masyarakatnya. (2) hambatan-hambatan yang di dapat yaitu kurangnya komunikasi antara pemerintah dan juga masyarakat. Serta kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh pihak BPJS kesehatan. (3) untuk memperbaiki komunikasi masyarakat dan juga pemerintah agar setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dapat diterima dalam masyarakat dan juga agar masyarakat mempunyai kesadaran bahwa program BPJS kesehatan ini memang benar-benar dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat.Kata Kunci : Partisipasi, Implementasi, Kebijakan Publik, BPJS KesehatanABSTRACTGovernment in national development efforts , especially in the aspect of humanresources , the government issued Law No. 40 of 2004 on national social security system (Navigation) and Law No. 24 of 2011 concerning the social security agency (BPJS) . So the government formed BPJS healthy , it is expected that all Indonesian citizens receive social security health . But in public perceptions arise in a program at the girder by this government , which can affect the perception of public interest to register as a participant BPJS . Based on that review by researchers to conduct research on ?Public Participation in the Implementation of Public Policies on BPJS of Healhty at Purwosari Village Pasuruan Regency?. Based on the purpose of this study was to determine how much public participation in the implementation of policies on health and its BPJS obstacles and solusinya.Adapun location of this research is in the district health BPJS branch office and in the village Purwosari Pasuruan Pasuruan . With the research sample is three members of the health BPJS Pasuruan branches and five members of the village community Purwosari . Data collection tool that is in use is a form of primary data and secondary data. Data analysis technique used was qualitative. The results of the research are: (1) Public participation in the implementation of public policies on BPJS in the Village Purwosari very well until reaching 40% of the total population of the Village Purwosari. This is consistent with the opinion of Tilaar (2009:287) participation is a manifestation of the desire to developdemocracy through the decentralization process which sought, among others, the need for planning from below (button-up) by including the public in the process of planning and community development. (2) obstacles in the can that is the lack of communication between the government and communities. And lack of socialization conducted by the health BPJS. (3) to improve public communication and also the government that any government policies can be accepted in the society and also so that people have no awareness that health BPJS program is indeed done for the welfare of the community.Keywords: Participation, Implementation, Public policy, Health insurance
IMPLEMENTASI KONSEP GOOD GOVERNANCE DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI DESA LANDUNGSARI KECAMATAN DAU KABUPATEN MALANG Pramudya, Adam Surya; Zuriah, Nurul; Widodo, Rohmad
Jurnal Civic Hukum Vol 3, No 2 (2018): November 2018
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i2.8651

Abstract

ABSTRAKFenomena KKN timbul dan merabah disegala bidang karena sistem pemerintahannya yang tidak dikelola dengan baik. Salah satu cara agar sistem pemerintahan berjalan dengan baik maka harus ada pengimplementasian konsep good governance dari suatu lembaga pemerintahan.Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mendeskripsikan bagaimana implementasi konsep good governance di Desa Landungsari, (2) Menganalisis faktor pendukung dan penghambat, (3) menjelaskan solusi dalam mengatasi masalah yang dihadapi. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian deskriftif kualitatif. Dimana peneliti berusaha memberikan gambaran secara sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat-sifat populasi tertentu. Bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah aktual dan mengumpulkan data. Pengumpulan data diperoleh dengan teknik wawancara observasi dan dokumentasi. Adapun informan yang digali informasinya yakni kepala desa, sekretaris desa, tokoh desa, dan warga desa Landungsari kabupaten Malang.Berdasarkan penelitian diperoleh hasil sebagai berikut: (1) konsep good governance telah diimplementasikan oleh pemerintah desa Landungsari (2) Faktor pendukung yaitu kemampuan dan kompetensi pegawai, sedangkan faktor penghambatnya adalah kedisiplinan dari pegawai desa tersebut. (3) solusi dengan membina pegawai dengan baik dan disiplin dan konsistensi.Berdasarkanhasilpenelitian diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1) Implementasi konsep good governanace telah diimplementasikan di desa Landungsari kabupaten Malang, (2) Faktor pendukung yaitu kemmapuan dan kompetensi pegawai Desa. Sedangkan faktor panghambatnya adalahindisipliner dari pegawai desa tersebut, (3) solusi melalui pembinaan pegawai dengan baik dan disiplin dan konsistensi.Kata Kunci : Implementasi, Good Governance, Kesejahteraan Sosial. ABSTRACTThe phenomenon of corruption arise and spread in all fields because of the system of government that is not managed properly. One way that the governance system goes well then there should be the implementation of the concept of good governance of a government agency. This research aims to : (1) Describe how the implementation of the concept of good governance in the village Landungsari, (2) Analyzing the supporting factors and obstacles, (3) explain the solution in addressing the problems faced. This research usesdescriptive qualitative research techniques. Where researchers tried to give an idea systematically and meticulously actual facts and the properties of certain populations. Aiming to solve the actual problems and collect data. The data collection was obtained by interview observation and documentation. The information unearthed information that the village head, village secretary, village leaders and villagers Landungsari Malang regency.Based on the research results as follows: (1) the concept of good governance has been implemented by the village government Landungsari, (2) Factors supporting the ability and competence of the employees, while inhibiting factor is the discipline of the employees of the village. (3) solutions to foster employee well and discipline and consistency.Based on the research results obtained the following  conclusions: (1) Implementation of the concept of good governance has been implemented in the village of Malang regency Landungsari, (2) Factors supporting the ability and competence of the employees of the village, While inhibiting factor is the indiscipline of the village employees, (3) solutions through employee coaching well and discipline andconsistency.Keywords : Good Governance, social welfare
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI BIDANG STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Suhardiyansyah, Muhammad Yunan; Budiono, Budiono; Widodo, Rohmad
Jurnal Civic Hukum Vol 1, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v1i1.10457

Abstract

Research conducted at SMAN 9 Malang about, (1) Implementation of CharacterEducation by Study of Citizenship, (2) Describe the constraints faced, (3) Describe solution made in the implementation of Character Education by Study Of Citizenship. This research uses the nearing of qualitative research. Where researchers directly to collecting information related to the title of the study. The collection of data obtained from observation, interview, and documentation. As for the target of information are principal, waka kurikulum, waka student, teacher Citizenship Education, and the student of SMAN 9 Malang. Indicate thatthe results of research in Citizenship Education in SMAN 9 Malang loading about Character Education and devolep values?s character that exist in the state ideology that is Pancasila, strategic Citizenship Education teachers of SMAN 9 Malang are with model. Habituation or reinforcement. Evaluation is conducted by the Citizenship Education teacher at SMAN 9 are cognitive, affective and psychomotor student. Values in Citizenship Education also developed in school extracurriculier activities such as extracurricular activities paskibra in SMAN 9 Malang which also inserts character education such as discipline, responbility,independence, and nationalist. It?s just that in practice there are still constraints such as there are still a few of student who make mischief in school, many teacher and students who come school late. From the times or the impact that the school conducted globalisasi. The solution of the schools that model, an awareness of the self, the role of parents.
PERANAN PANTI ASUHAN PUTRI MUHAMMADIYAH KOTA PROBOLINGGO DALAM MENUMBUHKAN NILAI-NILAI KARAKTER Maula, Deniarika Alifiani; Zuriah, Nurul; Widodo, Rohmad
Jurnal Civic Hukum Vol 4, No 1 (2019): Mei 2019
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v4i1.9828

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) peranan panti asuhan putriMuhammadiyah Kota Probolinggo dalam menumbuhkan nilai?nilai karakter; (2) faktor pendukung dan penghambat; dan (3) solusi untuk mengatasi hambatan yang muncul. Fokus pada penelitian ini adalah nilai-nilai karakter religius dan mandiri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan pendekatan deskriptif. Tempat penelitian yakni di Panti Asuhan Putri Muhammadiyah Kota Probolinggo. Prosedur penelitian terdiri dari tahapan pra penelitian, pelaksanaan, dan analisis data. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analis data terdiri dari empat alur kegiatanyaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) berprinsip pada rujukan, pedoman, dan acuan Pimpinan Daerah Muhammadiyah. Anak diberikan kegiatan yang beragam setiap harinya mulai dari subuh sampai malam. (2) Faktor pendukung yakni keuangan panti, keterlibatan pengurus panti yang maksimal, fasilitas sarana dan prasarana, dan kegiatan anak. Faktor penghambat yakni sumber daya manusiaminim, karakter anak, anak pernah pulang malam, kesenjangan, keadaan anak, dan kegiatan lain diluar panti. (3) Solusi mengatasi hambatan yang muncul yakni diperlukan SDM yang kompeten, selalu sabar menghadapi anak, pembinaan anak, memotivasi anak, bertatap muka, dan diistiqomahkan.
PERAN GURU PPKN DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI WAWASAN KEBANGSAAN DAN RASA CINTA TANAH AIR Hanipasa, Rani Asmara; Widodo, Rohmad; Zuriah, Nurul
Jurnal Civic Hukum Vol 2, No 1 (2017): Mei 2017
Publisher : Civic Education Department, Faculty of Teacher Training and Education, University of Muham

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i1.9901

Abstract

Nationality insight and love to the country shows an individual in understandinghis Nations and country. Target of this research is: (1) to know and describe Pancasila and Citizenship teacher?s role in developing nationality insight and love to the country by is state SMP 3 Malang, (2) to konow and describe of supporter factors and inhibiting factors in developing nationality insight dan love to the country by is state SMP 3 Malang, (3) to know and describe solution what can be gone through to overcome constraint factors in developing nationality insight and love to the country in state SMP 3 Malang. Based on that research hence researcher done observation in state SMP 3 Malang. Interview with principal, teacher of PPKn, and student of state SMP 3 Malang that furthermore so called as informant, and alco conduct documentation.The research concludes that: (1) Teacher?s role in developing nationality insight and love to the countryto students is by giving examples and direction and motivation (2) all supporting factors comes from all teachers, parents, students and school facility is truly supported. Inhibiting factors come from the students themselves. Their age less mature, old teachers commonly make assessment only from cognitive aspect (3) Solution is by supporting Students Organization (OSIS), all teachers keep learning andexploring curriculum further.
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF CERIA (MIC) PEMBELAJARAN TEMATIK DI SEKOLAH DASAR Ikhtiari Septiya Hernaningtyas; Roro Eko Susetyarini; Rohmad Widodo
Jurnal Pemikiran dan Pengembangan Sekolah Dasar (JP2SD) Vol. 1 No. 4 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jp2sd.v1i4.2797

Abstract

Abstract: This research purpose are producing interactive multimedia product with validity level as media criteria expected in “My Family” theme in family subject for grade 1 Elementary School. The research uses Research and Development from Borg and Gall with three phases: (a) Introduction Study by doing need assessment and literature study, (b) early product development, expert validation, limited test, and (c) Testing by doing experiment research from hypothetic product to grade 2 Elementary School samples with real class condition in learning.  Research shows that multimedia developed can be categorized as worth acccording to expert validation, according to material expert with total percentage 95% with very good qualification. Media expert with total percentage 88% with very good qualification, limited test result with total percentage 100% very good qualification. This fun interactive multimedia has been tested its validity and effectiveness in class learning. It can be described from pretest 67 and post test 87. From t test by using paired samples t-test procedure found significant t <0.01 or 1%. According to research result, it can be concluded that fun interactive media development for thematic learning in Elementary School is worth and very useful also can be applied in thematic learning at grade I of elementary school. According to research result, it is suggested that all grade I Elementary School uses learning media, especially fun interactive media. So it will enliven the class atmosphere which will create more concrete material delivery and students’ motivation can be increased rapidly, also raising students’ creativity. Abstrak: Penelitian ini bertujuan menghasilkan produk multimedia interaktif yang memiliki tingkat kevalidan sebagai kriteria media yang diharapkan pada tema keluargaku pokok bahasan tentang keluarga untuk siswa kelas I SD. Penelitian ini menggunakan Penelitian Pengembangan (Research and Development) dari Borg and Gall dengan tiga tahap, (a) Studi pendahuluan dengan melakukan need assement dan studi pustaka, (b) Pengembangan produk awal,` validasi ahli, uji coba terbatas, dan (c) Pengujian dengan melakukan penelitian eksperimen dari produk hipotetik pada sampel 2 SD dengan kondisi kelas yang sebenarnya dalam pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia yang dikembangkan dikategorikan layak berdasarkan validasi ahli menurut ahli materi dengan persentase total 95% dengan kualifikasi sangat baik, ahli media dengan persentase total 88% dengan kualifikasi sangat baik, hasil uji coba terbatas dengan persentase total 100% kualifikasi sangat baik. Multimedia interaktif ceria ini telah teruji kevalidan dan keefektifannya pada pembelajaran di kelas, tergambar dari nilai pretest 67 dan dari posttest 87. Dari uji t dengan menggunakan prosedur paired samples t-test diperoleh nilai t signifikan <0.01 atau 1%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengembangan multimedia interaktif ceria (MIC) pembelajaran tematik di Sekolah Dasar sangat layak dan memiliki daya guna tinggi serta dapat diterapkan dalam pembelajaran tematik di kelas I SD. Disarankan seharusnya semua kelas I SD menggunakan media pembelajaran, yaitu multimedia interaktif ceria. Sehingga menghidupkan suasana kelas yang akan menciptakan penyampaikan materi lebih konkrit dan motivasi belajar siswa dapat meningkat serta dapat meningkatkan kreativitas siswa. Kata Kunci: pengembangan, MIC, tematik
Peranan Sekolah Dalam Membentuk Karakter Religius Dan Disiplin Peserta Didik di SMAN 2 Batu Wida Dwi Aryanti; Rohmad Widodo; Budiono Budiono
Jurnal Civic Hukum Vol. 2 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i2.6862

Abstract

ABSTRAKUntuk memperbaiki karakter peserta didik khususnya karakter religius dan disiplin, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui program pendidikan karakter religius yang dikembangkan di SMAN 2 Batu. (2) mengetahui program pendidikan karakter disiplin yang dikembangkan di SMAN 2 Batu. (3) mendeskripsikan bentuk implementasi dari karakter religius dan disiplin peserta didik di SMAN 2 Batu.Metode Penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian deskriptif, tempat dan waktu penelitian di SMAN 2 Batu selama 4 minggu. Prosedur Penelitian: Tahap pra lapangan, Tahap pelaksanaan/proses lapangan, Tahap analisa data, Tahap kesimpulan, dan Tahap pelaporan. Data Primer hasil wawancara, Data Skunder adalah buku, jurnal, data-data sekolah, sumber datanya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru agama, petugas tatib, dan beberapa peserta didik dari kelas XI IPA, IPS, dan IBBu. Teknik Pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian: Peneliti sebagai alat utama (Key Instrumen), Instrumen Observasi, Instrumen Wawancara, dan Instrumen Dokumentasi. Teknik Analisis data: Pengumpulan data, Reduksi Data, Penyajian data, dan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) program pendidikan karakter religius seperti: Keputrian, BTQ, infak, sholat berjamaah, perayaan hari-hari besar, dan lain-lain, (2) program karakter disiplin, seperti: Pengenalan lingkungan sekolah, baris-berbaris, seluruh aturan tata tertib, dan lain-lain, program-program tersebut merupakan cara yang efisien untuk membentuk karakter religius dan disiplin peserta didik di SMAN 2 Batu. (3) Bentuk implementasi dari karakter religius dan disiplin peserta didik di SMAN 2 Batu dengan memberikan internalisasi pendidikan karakter religius dan disiplin, membiasakan peserta didik untuk mengikuti seluruh program yang telah dibuat khususnya program religius dan disiplin, memberikan teladan yang baik untuk peserta didik, serta memaksukkan faktor-faktor yang mempengaruhi karakter religius dan disiplin, seperti faktor intern dan faktor ekstern peserta didik.  Kata Kunci : Peranan Sekolah, Karakter Religius, Karakter Disiplin ABSTRACTTo improve the character of students especially religious character and discipline, hence this research aim to: (1) know the education program of religious character developed in SMAN 2 Batu. (2) to know the character education program of discipline developed in SMAN 2 Batu. (3) to describe the implementation of the religious character and discipline of learners in SMAN 2 Batu.The research method used is descriptive research approach, place and time of research in SMAN 2 Batu for 4 weeks. Research Procedure: Pre-field stage, Implementation Phase / Field Process, Data Analysis Stage, Conclusion Stage, and Reporting Stage. Primary data of interview result, Script Data is book, journal, data of school, data source is principal, vice principal, religious teacher, tatib officer, and some students from class XI IPA, IPS, and IBBu. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Research instrument: Researcher as main instrument (Key Instrument), Observation Instrument, Interview Instrument, and Documentation Instrument. Techniques Data analysis: Data collection, Data Reduction, Presentation of data, and Conclusions.            The results of the study show that: (1) religious character education programs such as: Keputrian, BTQ, infaq, congregational prayer, celebration of big days, etc. (2) disciplinary character program, such as: Introduction of school environment, , the entire rules of order, etc., the programs are an efficient way to shape the religious and disciplinary character of students in SMAN 2 Batu. (3) The form of implementation of the religious character and discipline of students in SMAN 2 Batu by providing internalization of religious character education and discipline, familiarize the students to follow all the programs that have been made especially religious and discipline program, to set a good example for students, as well implies factors that affect religious character and discipline, such as internal factors and external factors students. Keywords : The Role of School, Character of Religious, Character of DisciplineABSTRAKUntuk memperbaiki karakter peserta didik khususnya karakter religius dan disiplin, maka penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui program pendidikan karakter religius yang dikembangkan di SMAN 2 Batu. (2) mengetahui program pendidikan karakter disiplin yang dikembangkan di SMAN 2 Batu. (3) mendeskripsikan bentuk implementasi dari karakter religius dan disiplin peserta didik di SMAN 2 Batu.Metode Penelitian yang digunakan adalah pendekatan penelitian deskriptif, tempat dan waktu penelitian di SMAN 2 Batu selama 4 minggu. Prosedur Penelitian: Tahap pra lapangan, Tahap pelaksanaan/proses lapangan, Tahap analisa data, Tahap kesimpulan, dan Tahap pelaporan. Data Primer hasil wawancara, Data Skunder adalah buku, jurnal, data-data sekolah, sumber datanya adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru agama, petugas tatib, dan beberapa peserta didik dari kelas XI IPA, IPS, dan IBBu. Teknik Pengumpulan datanya menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen penelitian: Peneliti sebagai alat utama (Key Instrumen), Instrumen Observasi, Instrumen Wawancara, dan Instrumen Dokumentasi. Teknik Analisis data: Pengumpulan data, Reduksi Data, Penyajian data, dan Kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) program pendidikan karakter religius seperti: Keputrian, BTQ, infak, sholat berjamaah, perayaan hari-hari besar, dan lain-lain, (2) program karakter disiplin, seperti: Pengenalan lingkungan sekolah, baris-berbaris, seluruh aturan tata tertib, dan lain-lain, program-program tersebut merupakan cara yang efisien untuk membentuk karakter religius dan disiplin peserta didik di SMAN 2 Batu. (3) Bentuk implementasi dari karakter religius dan disiplin peserta didik di SMAN 2 Batu dengan memberikan internalisasi pendidikan karakter religius dan disiplin, membiasakan peserta didik untuk mengikuti seluruh program yang telah dibuat khususnya program religius dan disiplin, memberikan teladan yang baik untuk peserta didik, serta memaksukkan faktor-faktor yang mempengaruhi karakter religius dan disiplin, seperti faktor intern dan faktor ekstern peserta didik.  Kata Kunci : Peranan Sekolah, Karakter Religius, Karakter Disiplin ABSTRACTTo improve the character of students especially religious character and discipline, hence this research aim to: (1) know the education program of religious character developed in SMAN 2 Batu. (2) to know the character education program of discipline developed in SMAN 2 Batu. (3) to describe the implementation of the religious character and discipline of learners in SMAN 2 Batu.The research method used is descriptive research approach, place and time of research in SMAN 2 Batu for 4 weeks. Research Procedure: Pre-field stage, Implementation Phase / Field Process, Data Analysis Stage, Conclusion Stage, and Reporting Stage. Primary data of interview result, Script Data is book, journal, data of school, data source is principal, vice principal, religious teacher, tatib officer, and some students from class XI IPA, IPS, and IBBu. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Research instrument: Researcher as main instrument (Key Instrument), Observation Instrument, Interview Instrument, and Documentation Instrument. Techniques Data analysis: Data collection, Data Reduction, Presentation of data, and Conclusions.               The results of the study show that: (1) religious character education programs such as: Keputrian, BTQ, infaq, congregational prayer, celebration of big days, etc. (2) disciplinary character program, such as: Introduction of school environment, , the entire rules of order, etc., the programs are an efficient way to shape the religious and disciplinary character of students in SMAN 2 Batu. (3) The form of implementation of the religious character and discipline of students in SMAN 2 Batu by providing internalization of religious character education and discipline, familiarize the students to follow all the programs that have been made especially religious and discipline program, to set a good example for students, as well implies factors that affect religious character and discipline, such as internal factors and external factors students. Keywords : The Role of School, Character of Religious, Character of Discipline
Partisipasi Masyarakat Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDes) Di Desa Rejotangan, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung Nungky Adeliya; Rohmad Widodo; Nurul Zuriah
Jurnal Civic Hukum Vol. 2 No. 2 (2017): November 2017
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v2i2.6864

Abstract

AbstrakPemerintah desa wajib mengelola keuangan desa secara transparan, bertanggung jawab, partisipatif, dan dilakukan secara tertib dan disiplin. Pelaksanaan APBDes memiliki peran penting dalam mensukseskan pembangunan daerah. Keikutsertaan masyarakat dalam penyusunan APBDes akan meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat karena didasarkan dengan kebutuhan riil yang ada di masyarakat. Partisipasi masyarakat pada setiap program pembangunan menjadi kunci utama suksesnya pembangunan.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes, dan (2) faktor pendukung dan penghambat partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Sumber data yang digunakan adalah masyarakat Desa Rejotangan dengan kriteria usia diatas 20 tahun. Pengumpulan data dikumpulkan dengan teknik wawancara, dokumentasi dan kuisioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan (1) proses partisipasi masyarakat Desa Rejotangan dalam penyusunan APBDes hanya terwakili oleh orang tertentu yang diundang saat musyawarah perencanaan pembangunan desa; (2) faktor pendukung partisipasi masyarakat dalam penyusunan APBDes yaitu adanya kesempatan yang diberikan pemerintah desa kepada masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya terkait dengan pembangunan di desa. Kurangnya informasi yang diberikan pemerintah desa terkait penyusunan APBDes menjadi faktor penghambat dalam penelitian ini.Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat dan APBDes AbstractThe village government is obliged to manage village finances transparently, accountably, participatively and conducted in an orderly and disciplined manner. Implementation of APBDes has an important role in the success of regional development. Community participation in the preparation of APBDes will improve the quality of the decisions made because it is based on real needs in the community. Community participation in every development program is the key to successful development.This study aims to describe: (1) community participation in the preparation of APBDes, and (2) supporting and inhibiting factors of community participation in the preparation of APBDes. The research method used is case study with qualitative approach. The data source used is Rejotangan Village people with age criteria above 20 years. Data collection was collected by interview technique, documentation and questionnaire. Data analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and conclusion.The results of the research show that (1) the community participation process of Rejotangan Village in the preparation of APBDes is only represented by certain people invited during village development planning consultation; (2) supporting factors of community participation in the preparation of APBDes is the opportunity given by the village government to the community to channel their aspirations related to the development in the village. The lack of information provided by the village government related to the preparation of APBDes becomes an obstacle factor in this researchKeywords:Community Participation and APBDes
MODEL PEMBINAAN ANAK JALANAN DI PONDOK PESANTREN SALAFIYAH SABILUL HIKMAH MALANG Anita Dwi Agustin; Rohmad Widodo; Mohammad Syahri
Jurnal Civic Hukum Vol. 3 No. 1 (2018): Mei 2018
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22219/jch.v3i1.7724

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan: 1) Modelpembinaan anak jalanan di Pondok Pesantren, 2) Kendala-kendala yang terjadi dalam pembinaan anak jalanan, 3) Mengatasi kendala yang ada. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun metode analisis datanya melalui: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa: 1) Pembinaan yang dilakukan di Pondok Pesantren Salafiyah Sabilul Hikmah ini adalah pendekatan secara personal sosial dimana pengurus pondok pesantren harus berinteraksi sosial secara anak per anak agar tahu apa yang sebenarnya diinginkan oleh masing-masing anak serta pembinaan dengan pendekatan secara agama (religius), 2) Kendala yang paling menonjol adalah sulitnya masa peralihan anak-anak yang semula hidup bebas dijalanan dan kemudian hidup di lingkungan pondok pesantren serta kurangnya dana operasional untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari para santri, 3) Mengatasi anak yang susah diatur adalah dengan membuat anak - anak tersebeut merasa nyaman maka itulah guna dari pembinaan melalui pendekatan personal sosial,sedangkan kendala dari keuangan adalah bagaimana pendiri Pondok Pesantren menggunakan uang pribadi dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari para santri.Kata Kunci : Model Pembinaan, Anak Jalanan, Personal sosial dan religi.ABSTRACTThe research objective is to understand and describe: 1) The mentoring model for street children at Islamic Boarding School, 2) The problems in mentoring for street children, and 3) The solution for solving the problems. This research applied the descriptive qualitative research. The techniques for data collection were observation, interview, and documentation. The analysis data started from data collection, data reduction, result of research and conclusion. The result of this research showed that: 1) The mentoring which was done by Salafiyah Sabilul Hikmah Islamic Boarding School was a personal and social approach where Islamic boarding school staffs should make an social interaction to eachof street children so they could understand their real needs, 2) the most problem which faced by street children was the difficulties on their adaptation from the life street to Islamic boarding school which did not have a good financial to support all their daily needs, and 3) To mentor the street childern who could not be taught easily was by making them feelmore comfortable so it aligned with the goal of a personal and social approach, and to cover the lack of financial on the student’s daily needs was by using the staff’s personal money.Keywords: Mentoring Model, Street Children, Personal and social approach, and religion.