Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Sustainability of Small-Scale Capture Fisheries Based on Coastal Vulnerability in Pangpang Bay, Banyuwangi Regency, Indonesia Setyaningrum, Ervina Wahyu; Sambah, Abu Bakar; Wiadnya , Dewa Gede Raka
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 17 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH PERIKANAN DAN KELAUTAN
Publisher : Faculty of Fisheries and Marine Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jipk.v17i2.57946

Abstract

Graphical Abstract Highlight Research Climate change impacts on coastal vulnerability. Low coastal vulnerability in Pangpang Bay, Banyuwangi Regency. Sustainability of small-scale capture fisheries based on vulnerability. Sustainable small-scale fisheries management. Abstract Teluk Pangpang is one of the water areas that has considerable potential for capturing fisheriesin Banyuwangi Regency, Indonesia. On the other hand, climate change impacts the vulnerability of coastal areas and coastal communities, especially small-scale fishers. This study aims to analyse the coastal vulnerability of Pangpang Bay and formulate a sustainable development plan for small-scale capture fisheries in Pangpang Bay. The research method used a descriptive method with a quantitative approach. Data collection techniques used geographic information systems and focus group discussions (FGDs). The data analysis used was Coastal Vulnerability Index (CVI) analysis with a spatial approach and Participatory Prospective Analysis (PPA). From the CVI analysis, through the assessment of geomorphological parameters, erosion/accretion, coastal slope, distance of plants from the beach, wave height, and average tide range, the level of coastal vulnerability of Teluk Pangpang is included in the low category. Meanwhile, the PPA analysis resulted in seven variables that most influence the sustainability of small-scale capture fisheries, namely climate change, coastal vulnerability, coral reef area and density, number of small-scale fishers, catches, human resources of small-scale fishers, and management of small-scale fisheries resources. Furthermore, the formulation of the sustainability scenario of smallscale capture fisheries in Pangpang Bay is to minimise the impact of climate change and conduct disaster mitigation, improve the human resources of smallscale fishers, and equalise perceptions as outlined in the commitment between all interested parties and small-scale fishing communities.
PEMETAAN POTENSI PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA DI WILAYAH PESISIR KOTA PROBOLINGGO Arisandi, Defrian Marza; Saifullah; Sambah, Abu Bakar
JURNAL LEMURU Vol 4 No 1 (2022): JURNAL LEMURU: Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan Indonesia
Publisher : Program Studi Teknologi Hasil Perikanan|Fakultas Pertanian|Universitas PGRI Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36526/lemuru.v4i1.2102

Abstract

Kota Probolinggo memiliki potensi tinggi pada berbagai kegiatan perikanan di pesisir. Hal ini karena didukung oleh perbatasan utara daerah yang berupa laut yaitu Selat Madura. Adanya sumber daya alam yang seperti itu, usaha budidaya perikanan kini semakin berkembang. Namun, pengaturan dan tata guna lahan belum tertata dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan inventarisasi kondisi eksisting kegiatan perikanan budidaya yang ada di kota Probolinggo melalui kegiatan pemetaan potensi pengembangan perikanan budidaya. Dimana merupakan salah satu kajian untuk melakukan inventarisasi awal terhadap potensi perikanan budidaya ini. Pemetaan dilakukan dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan kajian yang dilakukan, diketahui bahwa komoditi usaha perikanan budidaya yang dapat dilakukan di wilayah Kota Probolinggo adalah ikan bandeng, nila, udang, lele, gurame, dan sidat. Dimana luasan total area potensi budidaya untuk semua kecamatan adalah 279.143 m2. Sedangkan potensi wilayah yang dapat dikembangkan untuk kegiatan perikanan budidaya berdasarkan eksisting usaha budidaya di Kota Probolinggo terdapat 19 titik wilayah pengembangan. Berdasarkan analisis pendugaan sebaran potensi perikanan budidaya, di Kota Probolinggo terdapat 6 titik potensi wilayah yang dapat dikembangan untuk kegiatan perikanan budidaya berdasarkan kedekatan dengan sumber air.
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS POTENSI WILAYAH PESISIR SEBAGAI DASAR PEMETAAN KAWASAN KONSERVASI DI PESISIR KABUPATEN BANYUWANGI, JAWA TIMUR Sambah, Abu Bakar; Affandy, Didied; Luthfi, Oktiyas Muzaky; Efani, Anthon
Jurnal Ilmu Kelautan SPERMONDE VOLUME 5 NUMBER 2, 2019
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jiks.v5i2.8933

Abstract

Isu konservasi telah menjadi perhatian global sekaligus menjadi isu strategis di berbagai negara termasuk di Indonesia. Pengelolaan potensi sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil harus sejalan dengan upaya perlindungan dan pelestariannya. Kebutuhan akan rencana penyusunan zonasi kawasan konservasi perairan di wilayah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur dipandang perlu dan penting untuk dilakukan, khususnya dalam upaya pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk menjaga dan menyamin ketersediaan sumberdaya dimasa depan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi, inventarisasi, dan analisis terhadap potensi sumberdaya pesisir di wilayah Kabupaten Banyuwangi guna menjadi salah satu data dasar dalam pemetaan dan zonasi Calon Kawasan Konservasi Perairan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (CKKP3K), sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi. Kawasan konservasi perairan ditetapkan berdasarkan hasil analisis terhadap kriteria ekologi, sosial budaya dan ekonomi. Sedangkan kegiatan pemetaan dilakukan untuk melakukan penggambaran spasial terhadap calon kawasan sesuai dengan kriteria-kriteria diatas. Skoring terhadap kriteria dilakukan juga untuk mengetahui nilai potensi sebagai landasan penetapan CKKP3K. Secara umum berdasarkan hasil analisis dari kriteria ekologi yang meliputi keanekaragaman hayati, kealamiahan, keterwakilan, keunikan, daerah ruaya, habitat ikan khas/langka/unik/endemic, ikan di lindungi, daerah pemijahan ikan, dan daerah pengasuhan, menunjukkan skoring yang tinggi. Artinya beberapa kawasan secara ekologi berpotemsi sebagai kawasan konservasi. Secara kearifan lokal, beberapa kawasan juga telah memiliki pedoman yang dituangkan dalam peraturan lokal terkait kawasan konservasi. Keseluruhan hasil analisis dalam penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan awal dalam perusmusan kebijakan terkait zonasi wilayah pesisir di Kabupaten Banyuwangi serta pengelolaannya.
Standardizing Catch Per Unit Effort (CPUE) of Coryphaena hippurus in the Southern Java Waters Using Generalized Additive Model (GAM) Mandhalika, Vianta; Semedi, Bambang; Sambah, Abu Bakar; Leksono, Amin Setyo
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 4 (2025): April
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i4.9970

Abstract

: Improving catch data through the standardization of catch per unit effort (CPUE) is crucial in providing accurate information for fish stock assessments. This study aims to develop a CPUE standardization model for dolphinfish (Coryphaena hippurus) in the Southern Java Waters. The analysis is based on historical dolphinfish catch data collected between 2019 and 2023. Bias in the CPUE data was reduced using the generalized additive model (GAM) approach. The results indicate that all explanatory variables significantly influence CPUE standardization. The combination of fishing duration, location, and period parameters proved effective in standardizing CPUE. The GAM-based standardization method successfully reduced variability in nominal CPUE, producing more consistent data. These results can provide an essential scientific basis for developing a sustainable management strategy for the Indian Ocean dolphinfish.