Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan

Rekonstruksi Sejarah Geologi Berdasarkan Analisis Stratigrafi di Daerah Cengal dan Sekitarnya, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Sunarta, Jonathan Angkawijaya; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Hastuti, Endang Wiwik Dyah
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7, No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.11102

Abstract

Mekanisme arus turbidit yang terjadi pada Kala Tersier dan aktivitas vulkanik pada Kala Kuarter menghasilkan endapan vulkanik, laut dangkal, dan laut dalam pada Sub-Cekungan Majalengka. Adanya perbedaan lingkungan pengendapan yang kompleks ini memerlukan suatu rekonstruksi sejarah geologi guna pemahaman geologi daerah penelitian. Metode yang digunakan berupa observasi lapangan dan analisis stratigrafi. Observasi lapangan dimulai dari pengamatan litologi tiap formasi, pengukuran struktur geologi, dan pengukuran profil litologi. Analisis stratigrafi berupa analisis studio yang terdiri dari analisis petrografi, paleontologi, dan struktur geologi. Pengendapan diawali pada Miosen Awal, yaitu Formasi Cinambo Anggota Bawah dengan satuan batupasir dan Formasi Cinambo Anggota Atas dengan satuan batuserpih. Pada Miosen Tengah terendapkan Formasi Halang Anggota Bawah dengan satuan breksi. Pada Miosen Akhir terendapkan Formasi Halang Anggota Atas dengan satuan perselingan batupasir dan batulempung dan terjadi aktivitas tektonik berupa gaya kompresional membentuk struktur lipatan. Terjadi pula aktivitas vulkanik yang menyebabkan intrusi magma berupa dike menerobos hingga Formasi Halang. Pada Pliosen Awal terendapkan selaras Formasi Kaliwangu dengan satuan batulempung. Pada Plistosen Awal dan Akhir terendapkan material gunung api di atas Formasi Cinambo dan Halang berupa ketidakselarasan non-conformity dengan satuan breksi gunung api. Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk gambaran historis mekanisme pengendapan di daerah penelitian.
Kontrol Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Manifestasi Panas Bumi di Daerah Muaro Paiti, Sumatra Barat Rahmatullah, Arif; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Setiawan, Budhi; Dyah Hastuti, Endang Wiwik; Permana, Lano Adhitya
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.11769

Abstract

Struktur geologi memiliki peranan penting terhadap sirkulasi fluida panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola umum serta distribusi struktur geologi yang berperan sebagai media keluarnya air panas dari reservoir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui zona permeabilitas tinggi sebagai implikasi dari reservoir yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi dan analisis kelurusan. Pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi litologi dan struktur geologi di daerah penelitian. Sedangkan analisis kelurusan bertujuan untuk mengetahui pola umum struktur geologi dan indikasi zona permeabilitas tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan geologi, terdapat dua formasi di daerah penelitian, yaitu Formasi Menggala dan Formasi Telisa. Formasi Menggala tersusun oleh litologi berupa batupasir, batupasir kerikilan, dan konglomerat. Formasi Telisa tersusun oleh litologi berupa batulempung dan napal secara lokal. Daerah penelitian mempunyai enam struktur geologi yang berkembang, yaitu lima sesar dan satu lipatan. Dari enam struktur geologi yang ditemukan, Sesar Patamuan dan Sesar Batangkapugadang diinterpretasikan menjadi struktur yang berperan sebagai jalur keluarnya air panas dari reservoir. Keberadaan manifestasi ini muncul di sekitar perpotongan kedua struktur tersebut. Pada peta densitas kelurusan, perpotongan kedua struktur tersebut berada pada area dengan densitas kelurusan yang rapat. Area tersebut diinterpretasikan sebagai zona hancuran yang diindikasikan sebagai zona permeabilitas tinggi.
KONTROL DIAGENESIS TERHADAP POROSITAS BATUPASIR FORMASI BOJONGMANIK ANGGOTA BATUPASIR DAERAH LEUWIDAMAR DAN SEKITARNYA, KABUPATEN LEBAK, PROVINSI BANTEN Atthoriq, Muhammad Hafidz; Setiawan, Budhi; Rochmana, Yogie Zulkurnia
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 9 No 1 (2025): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 9, No. 1 Tahun 2025
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v9i1.14398

Abstract

Diagenesis dapat mempengaruhi nilai porositas pada batupasir Formasi Bojongmanik Anggota Batupasir. Studi terkait kontrol diagenesis di daerah Leuwidamar belum dilakukan secara detail, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontrol diagenesis terhadap porositas pada Formasi Bojongmanik di daerah Leuwidamar. Metode yang digunakan adalah analisis petrografi, analisis diagenesis dan analisis porositas. Analisis petrografi untuk mengetahui karakteristik batuan dilihat secara mikroskopis, Analisis diagenesis untuk penentuan fase diagenesis beserta tahapan diagenesis di lokasi penelitian dan analisis porositas untuk mengetahui tingkat kualitas porositas batuan. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini yaitu fase diagenesis diantaranya fase kompaksi, fase pelarutan, fase sementasi dan fase autigenesis yang kemudian akan menentukan tahapan diagenesis. Pada tahapan diagenesis terdapat dua tahap yaitu tahap mesogenesis dan telogenesis. Pada tahap mesogenesis terjadi proses kompaksi, pelarutan, sementasi dan authigenesis pada kedalaman 2,5 sampai 6 km dan suhu yang berkisar antara 80o hingga 220oC. Pada fase telogenesis terjadi pengangkatan akibat adanya aktivitas tektonisme pada kala miosen akhir yang mengakibatkan terbentuknya sesar normal, lipatan antiklin dan liptaan sinklin di daerah Leuwidamar. Hal tersebut mengakibatkan lapisan batupasir terangkat ke permukaan dan terkena air meteorit sehingga terbentuknya oksidasi besi. Batupasir Formasi Bojongmanik Anggota Batupasir di daerah penelitian memiliki tingkat kematangan yang bervariasi yaitu Mature A, Mature B dan Super Mature. Daerah Leuwidamar memiliki tingkat porositas cukup hingga istimewa (12,8% hingga 30,1%).
Rekonstruksi Sejarah Geologi Berdasarkan Analisis Stratigrafi di Daerah Cengal dan Sekitarnya, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Sunarta, Jonathan Angkawijaya; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Hastuti, Endang Wiwik Dyah
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 7 No 2 (2023): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan Volume 7 No. 2 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v7i2.11102

Abstract

Mekanisme arus turbidit yang terjadi pada Kala Tersier dan aktivitas vulkanik pada Kala Kuarter menghasilkan endapan vulkanik, laut dangkal, dan laut dalam pada Sub-Cekungan Majalengka. Adanya perbedaan lingkungan pengendapan yang kompleks ini memerlukan suatu rekonstruksi sejarah geologi guna pemahaman geologi daerah penelitian. Metode yang digunakan berupa observasi lapangan dan analisis stratigrafi. Observasi lapangan dimulai dari pengamatan litologi tiap formasi, pengukuran struktur geologi, dan pengukuran profil litologi. Analisis stratigrafi berupa analisis studio yang terdiri dari analisis petrografi, paleontologi, dan struktur geologi. Pengendapan diawali pada Miosen Awal, yaitu Formasi Cinambo Anggota Bawah dengan satuan batupasir dan Formasi Cinambo Anggota Atas dengan satuan batuserpih. Pada Miosen Tengah terendapkan Formasi Halang Anggota Bawah dengan satuan breksi. Pada Miosen Akhir terendapkan Formasi Halang Anggota Atas dengan satuan perselingan batupasir dan batulempung dan terjadi aktivitas tektonik berupa gaya kompresional membentuk struktur lipatan. Terjadi pula aktivitas vulkanik yang menyebabkan intrusi magma berupa dike menerobos hingga Formasi Halang. Pada Pliosen Awal terendapkan selaras Formasi Kaliwangu dengan satuan batulempung. Pada Plistosen Awal dan Akhir terendapkan material gunung api di atas Formasi Cinambo dan Halang berupa ketidakselarasan non-conformity dengan satuan breksi gunung api. Hasil dari penelitian ini diharapkan untuk gambaran historis mekanisme pengendapan di daerah penelitian.
Kontrol Struktur Geologi Terhadap Kemunculan Manifestasi Panas Bumi di Daerah Muaro Paiti, Sumatra Barat Rahmatullah, Arif; Rochmana, Yogie Zulkurnia; Setiawan, Budhi; Dyah Hastuti, Endang Wiwik; Permana, Lano Adhitya
Jurnal Mineral, Energi dan Lingkungan Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Mineral Energi dan Lingkungan, Volume 8, No 1 Tahun 2024
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional (UPN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jmel.v8i1.11769

Abstract

Struktur geologi memiliki peranan penting terhadap sirkulasi fluida panas bumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola umum serta distribusi struktur geologi yang berperan sebagai media keluarnya air panas dari reservoir. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui zona permeabilitas tinggi sebagai implikasi dari reservoir yang baik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pemetaan geologi dan analisis kelurusan. Pemetaan geologi bertujuan untuk mengetahui kondisi litologi dan struktur geologi di daerah penelitian. Sedangkan analisis kelurusan bertujuan untuk mengetahui pola umum struktur geologi dan indikasi zona permeabilitas tinggi. Berdasarkan hasil pemetaan geologi, terdapat dua formasi di daerah penelitian, yaitu Formasi Menggala dan Formasi Telisa. Formasi Menggala tersusun oleh litologi berupa batupasir, batupasir kerikilan, dan konglomerat. Formasi Telisa tersusun oleh litologi berupa batulempung dan napal secara lokal. Daerah penelitian mempunyai enam struktur geologi yang berkembang, yaitu lima sesar dan satu lipatan. Dari enam struktur geologi yang ditemukan, Sesar Patamuan dan Sesar Batangkapugadang diinterpretasikan menjadi struktur yang berperan sebagai jalur keluarnya air panas dari reservoir. Keberadaan manifestasi ini muncul di sekitar perpotongan kedua struktur tersebut. Pada peta densitas kelurusan, perpotongan kedua struktur tersebut berada pada area dengan densitas kelurusan yang rapat. Area tersebut diinterpretasikan sebagai zona hancuran yang diindikasikan sebagai zona permeabilitas tinggi.