Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search
Journal : JANE (Jurnal Administrasi Negara)

INOVASI PENGELOLAAN SAMPAH PADA PROGRAM KURANGI, PISAHKAN DAN MANFAATKAN (KANG PISMAN) OLEH TPS BABAKAN SARI DAN TPS TEGALLGEGA PADA PERUSAHAAN DAERAH KEBERISHAN KOTA BANDUNG Annisa Putri Setianingsih; Mas Dadang Enjat Munajat; Rd. Ahmad Buchori
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 2 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i2.28676

Abstract

Penelitian ini dilatarelakangi oleh adanya upaya pemerintah Kota Bandung dalam mengatasi jumlah penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA). Program Kang Pisman ini menjadi salah satu program kerja dari wali Kota Bandung yang terpilih. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mendeksripsikaninovasi pengelolaan sampah pada program Kang Pisman yang dilakukan di TPS Babakan Sari dan TPS Tegallega.Teori yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini yaitu teori Faktor-faktor penentu keberhasilan implementasi inovasi yang dikemukakan oleh Anggadwita dan Dhewanto (2013), yang menyatakan bahwa terdapat lima faktor penentu keberhasilan inovasi, yaitu (1) Kepemimpinan, (2) Organisasi, (3) Manajemen Resiko, (4) Sumber Daya Manusia dan (5) Teknologi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekaan deskriptif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literature, dan sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.Hasil dari penelitian ini, peneliti dapat menjelaskan bahwa implementasi inovasi program yang dilakukan oleh TPS Tegallega belum berjalan sepenuhnya dikarenakan terdapat beberapa faktor yang belum terpenuhi, yaitu tidak adanya komitmen pemimpin pada masyarakat yang belum melaksanakan kegiatan memilah sampah, kurangnya pegawai dan belum berjalannya mesin biodigester milik TPS Tegallega.
mplementasi Program Pengembangan Destinasi Wisata di Kawasan Pantai Pangandaran Oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Pangandaran Saat Covid-19 Harish Hasbi Rahman Wakila; Mas Dadang Enjat Munajat; Imanudin Kudus
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41263

Abstract

Pangandaran is one of the districts in West Java that has great tourism potential. At the time of Covid 19, there were still tourists visiting Pangadaran Beach. At the time of Covid 19, many business actors were not operating because Pangandaran Beach was limited by tourists, even closed. Therefore, the Department of Tourism and Culture, which is abbreviated as Disparbud, created a Tourism Development Program at Pangandaran Beach during the time of Covid with strict health protocols with the aim of increasing PAD when APBD funds were used for handling Covid. The tourism development program refers to the 2016-2022 Strategic Plan of Disparbud and the vision of the regent who wants Pangandaran to become a world-class tourism.In carrying out this research, the author uses the theory of Van matter and Van Horn, as a guide in analyzing the planning process carried out. There are 6 points in the process of implementing a policy, namely standardization and targets, resources, Organizational Characteristics, Organizational Communication, Attitudes of implementers and Social Environment.The purpose of this research is to describe and analyze how the implementation of the tourism development program by the Pangandaran Disparbud is carried out. This study uses a qualitative method, which will conduct interviews with various stakeholders, then will search for data through the relevant literature to strengthen the data that has been obtained from interviews. From this research, it will be seen how successful the implementation of the tourism development program in Pangandaran Regency was during the COVID-19 pandemic.The result of the research is that of the 6 dimensions of the problem, there are still 4 dimensions that have not been implemented properly, which consist of Standards and Policy Goals, Resources, Organizational Communication and the Economic Environment. Two dimensions that have been implemented well are the characteristics dimension and the Attitude Dimension of the Implementers. Therefore, it can be said that the implementation of the Tourism Development Program at Pangandaran Beach during the Covid-19 pandemic has not been carried out properly. Therefore, the researcher advises Disparbud in carrying out its program to communicate more often with Tourism stakeholders and improve the implementation of the program standards so that when applied in the field it can run even better. Pangandaran merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki potensi pariwisata yang besar. Pada saat Covid 19 berlangsung masih ada wisatawan yang berkunjung ke Pantai Pangadaran. Pada saat Covid 19 berlangsung banyak dari pelaku usaha yang tidak berdagang dikarenakan Pantai Pangandaran yang dibatasi wisatawannya, bahkan ditutup. Maka dari itu Dinas Pariwisata dan budaya yang disingkat menjadi Disparbud  membuat Program Pengembangan Pariwisata di Pantai Pangandaran pada saat Covid dengan protocol kesehatan yang ketat dengan tujuan untuk meningkatkan PAD dikala dana APBD digunakan untuk penanganan Covid. Program pengembangan Pariwisata mengacu pada Renstra 2016-2022 Disparbud dan visi bupati yg ingin jadikan pangandaran menjadi wisata world class. Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis menggunakan teori dari Van matter dan Van Horn, sebagai pedoman dalam menganilisis proses perencanaan yang dilakukan. Terdapat 6 point dalam proses mengimplementasikan suatu kebijakan, yaitu standarisasi dan sasaran, sumberdaya, Karaktersitik Organisasi, Komunikasi Organisasi, Sikap para pelaksana dan Lingkungan Sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganilisis bagaimana pelaksanaan program pengembangan Pariwisata oleh Disparbud Pangandaran. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yang mana peneliti akan melakukan wawancara dengan berbagai macam stake holder, lalu akan mencari data melalui literature literature terkait untuk menguatkan dat yang sudah didapatkan dari wawancara. Dari penelitian ini akan dilihat sejauh mana keberhasilan dari implementasi program pengembangan pariwisata di Kabupaten Pangandaran pada saat covid 19.Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwa dari 6 dimensi permasalahan, masih terdapat 4 dimensi yang belum terlaksana dengan baik, yang terdiri dari Standar dan Sasaran Kebijakan, Sumber Daya, Komunikasi Organisasi dan Lingkungan Ekonomi. Dua dimensi yang sudah terlaksana dengan baik adalah dimensi Karakteristik dan Dimensi Sikap para Pelaksana. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa implementasi Program pengembangan Pariwisata di Pantai Pangandaran saat Covid  masih belum terlaksana dengan baik. Maka dari itu peneliti memberi saran kepada Disparbud dalam menjalankan prrogramnya untuk lebih sering berkomunikasi dengan stakeholder Pariwisata dan meningkatkan standar implementasi program tersebut agar ketika diterapkan di lapangan dapat berjalan lebih baik lagi.
EFEKTIVITAS PEMERIKSAAN PAJAK PADA WAJIB PAJAK BADAN DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BARAT Angelia Tio Tobing; Candradewini Candradewini; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 15, No 1 (2023): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v15i1.41805

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis terkait pemeriksaan pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Kondisi Kota Medan saat ini memiliki tingkat penduduk tinggi ditambah dengan perekonomian tinggi memberikan kemungkinan beberapa wajib pajak lalai menunjukkan kepatuhannya terhadap kewajiban perpajakannya. Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektivitas pemeriksaan pajak pada wajib pajak badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat. Peneliti memakai metode penelitian deskriptif kualitatif serta teknik pengumpulan data memakai studi kepustakaan serta studi lapangan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan indikator efektivitas pemeriksaan pajak yang dijelaskan oleh Richard M Steers (2020) yaitu integrasi, pencapaian tujuan, dan adaptasi didapatkan bahwa proses pelaksanaan pemeriksaan pajak sudah berjalan dengan baik dan sudah sesuai dengan pedoman pemeriksaan perpajakan serta regulasi yang ada tetapi memang dalam pelaksanaanya belum efektif. Hal ini terlihat dari berbagai kendala selama pemeriksaan pajak, dimulai dari keterbatasan pegawai hingga ruang lingkup pekerjaan yang terlalu luas. Hal ini menyebabkan pemeriksaan pajak tidak dapat mencapai target yang ditentukan. Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat diharapkan dapat mencegah serta mengurangi kendala yang ada sehingga proses pelaksanaan pemeriksaan pajak dapat berjalan dengan lebih efektif dan lebih baik. The research objective is to find out and analyze related tax audits at the KPP Pratama Medan Barat. The current condition of the City of Medan has a high population rate, with a high economy, it is possible for some taxpayers to fail to show compliance with their tax obligations. Identification of the problem in this study is how the effectiveness of tax audits on corporate taxpayers at the KPP Pratama Medan Barat. baratresearchers used descriptive qualitative research methods and data collection techniques using library research and field studies. The results of this study indicate that based on the indicators of the effectiveness of tax audits described by richard m steers (2020) of integration, goal achievement, and adaptation, it was found that the process the implementation of the tax audit has been running well in accordance with the tax audit guidelines, but has not been effective. This can be seen from the various obstacles during the tax audit, starting from the limited number of employees to the scope of work that is too broad. This causes the tax audit can not reach the specified target. KPP Pratama Medan is expected to be able to prevent and reduce existing obstacles so that the tax audit implementation process can run more effectively and better. 
SOLUSI PEMANFAATAN TEKNOLOGI BLOCKCHAIN UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN PENYALURAN DANA BANTUAN SOSIAL COVID-19 Tiara Fazreen Khaerunisa; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 13, No 2 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v13i2.35133

Abstract

Situasi yang mengancam Indonesia saat ini disebabkan oleh penyebaran virus Covid-19. Setiap harinya kasus aktif terus meningkat dan membuat Indonesia mengalami efek domino. Keterbatasan fasilitas kesehatan, kegiatan pembelajaran, pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi dan lain-lain. Pembatasan aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat oleh pemerintah memunculkan masalah baru yaitu meningkatnya angka pengangguran dan muncul kelompok masyarakat miskin baru. Atas hal tersebut pemerintah berusaha mengoptimalkan pemberian dana bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak. Oleh karena itu dengan memanfaatkan teknologi blockchain diharapkan dapat mengoptimalkan penyaluran dana bantuan sosial Covid-19. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif berdasarkan penelitian terdahulu. Hasil dalam penelitian ini solusi utama dalam pemanfaat blockchain adalah reformasi basis data, penggunaan konsep blockchain dalam alur distribusi bantuan sosial dan kerjasama dengan fintech. Kesimpulannya adalah akar permasalahan yang paling mendasar adalah data sehingga perlu dilakukan reformasi basis data yang dapat meminmalisir kesalahan target pemerintah.
EFEKTIVITAS PROGRAM INDONESIA PINTAR PADA JENJANG SMA NEGERI DI KOTA BUKITTINGGI Riyan Hafrienda; Candradewini Candradewini; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 2 (2023): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2023
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i2.45140

Abstract

Penelitian ini berlandasan pada tingginya perbedaan angka penerima beasiswa Program Indonesia Pintar dengan siswa yang didaftarkan oleh sekolah, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana efektivitas dari Program Indonesia Pintar di Kota Bukittinggi dengan menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menggali permasalahan secara mendalam dengan melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi ke seluruh sekolah menengah atas di Kota Bukittingi dan memberikan hasil bahwa Program Indonesia Pintar telah berjalan efektifif di Kota Bukittinggi dengan alasan bahwa pelaksana program sudah memahami program dengan baik, lalu program sudah dikhusukan bagi siswa yang termasuk kedalam golongan kurang mampu, program sudah memberikan manfaat kepada masyarakat dan juga mengurangi angka putus sekolah di Kota Bukittinggi. This research is motivated by the high difference in the number of recipients of Program Indonesia Pintar scholarships with students enrolled by the school, the purpose of this research is to find out how effective of Program Indonesia Pintar is in Bukittinggi City by using qualitative research methods. explore problems in depth by conducting interviews, observations, and documentation studies to all high schools in Bukittinggi City and giving the results that Program Indonesia Pintar has been running effectively in Bukittinggi City on the grounds that the program implementers have understood the program well, then the program has been specifically for students who belong to the underprivileged group. has provided benefits to the community and also reduced the dropout rate in Bukittinggi City.
KOMUNIKASI DALAM IMPLEMENTASI PROGRAM UJI KEMAHIRAN BERBAHASA INDONESIA (UKBI) DI BALAI BAHASA JAWA BARAT Reyhan Rahadian; Candradewin Candradewin; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41270

Abstract

This research is the result of research on communication in the implementation of the Indonesian Language Proficiency Test (UKBI) program at the West Java Language Center. UKBI is a measuring test tool to measure a person's proficiency in good and correct Indonesian. This research was motivated by the existence of problems, namely, the promotion of the UKBI program carried out by the West Java Language Center was not comprehensive or evenly distributed, the existing facilities and infrastructure at the West Java Language Center were inadequate. The purpose of this study was to determine how communication is in the implementation of the UKBI program at the West Java Language Center. This study aims to determine communication in the implementation of the UKBI program so far. This study uses a qualitative approach with data collection techniques literature study and field study observations, interviews, documentation studies. The results of the study show that communication in the implementation of the UKBI program has been running but needs to be improved. Socialization carried out in several places or agencies is still not evenly distributed. This needs to be further improved so that the implementation of UKBI runs even better and achieves the target in accordance with the desired target. Penelitian ini merupakan hasil penelitian mengenai komunikasi dalam implementasi program Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI) di Balai Bahasa Jawa Barat. UKBI merupakan alat tes ukur untuk mengukur kemahiran seseorang dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya permasalahan yaitu,  promosi program UKBI yang dilakukan oleh Balai Bahasa Jawa Barat belum menyeluruh atau merata, sarana dan prasarana yang ada di Balai Bahasa Jawa Barat ada yang belum memadai. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana komunikasi dalam implementasi program UKBI di Balai Bahasa Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi dalam implementasi program UKBI selama ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data studi pustaka dan studi lapangan observasi, wawancara, studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi dalam implementasi program UKBI sudah berjalan namun perlu ditingkatkan. Sosialisasi yang dilakukan di beberapa tempat atau instansi masih belum merata. Hal itu perlu ditingkatkan lagi agar pelaksanaan UKBI berjalan lebih baik lagi dan mencapai target sesuai dengan target yang diinginkan.
Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factors) Implementasi E-Samsat Provinsi Jawa Barat Rayinda Nur Annisa; R.Ahmad Buchari; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41315

Abstract

This research was appear by the phenomenon of the use of information technology in motor vechile tax payment services in West Java through E-Samsat. But in fact, there are still some problems in the implementation of the E-Samsat policy in West Java. The method used in this research is a qualitative research approach. The data collection techniques are carried out by observation, in-depth interviews, as well as documentation and literature studies. Then, the data validity technique was carries out by means of triangulation of sources and triangulation of teqhniques obtained based on the results of the data collection. The theory used in this study is based on Siddique's theory which explains that there are three main factors that can determine the success of e-Government policy implementation.                       The results of this research indicate that the critical success factors of E-Samsat in West Java Province have not been managed properly. This is because there are three factors that have not been managed properly. The three factors are the Strategic Planning factor, the Resource factor related to Human Resources (HR), and the Role Delineation and Accountability factor. Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya fenomena pemanfaatan teknologi informasi dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor di Jawa Barat melalui E-Samsat. Namun pada nyatanya, masih ditemukan beberapa permasalahan dalam implementasi kebijakan E-Samsat di Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan penelitian kulitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, serta studi dokumentasi dan studi literatur. Kemudian, teknik keabsahan data dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik yang didapatkan berdasarkan hasil pengumpulan data. Teori yang digunakan di dalam penelitian ini berdasarkan teori Siddique yang menjelaskan bahwa ada tiga faktor utama yang dapat menentukan keberhasilan implementasi kebijakan e-Government.                                                                                          Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor penentu keberhasilan E-Samsat Provinsi Jawa Barat belum dikelola dengan baik. Hal tersebut karena terdapat tiga faktor yang belum dikelola dengan baik. Ketiga faktor tersebut adalah faktor Perencanaan Strategis, faktor Sumber Daya yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM), dan faktor Delineasi Peran dan Akuntabilitas.
Perencanaan Program Pengembangan Pariwisata Oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga kota Cimahi Ridwan Akhmad Nugraha; Rd. Ahmad Buchari; Mas Dadang Enjat Munajat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 14, No 1 (2022): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2022
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v14i1.41272

Abstract

This research was based on tourism problems in Cimahi City which does not yet have its own tourism brand image while Cimahi City is included as a priority part of world-class tourism development from West Java, Cimahi City has a geographical condition that is not too broad with minimal tourism resources among other areas around Cimahi City, Therefore, how the planning of tourism development program by the Youth and Sports Tourism Culture Office of Cimahi City is interesting to research. In carrying out this study, the authors used the theory put forward by Ulber Silalahi as a guideline in analyzing the planning process carried out. There are four planning steps presented consisting of setting goals, strategic plans, operational planning, implementation and evaluation of planning.The purpose of this study is to describe and analyze how the planning of tourism development programs by the Cimahi City Youth and Sports Tourism Culture Office in an effort to develop Cimahi city tourism. This research uses qualitative research methods with a deskriftrif approach Data collection techniques are conducted through observations, in-depth interviews, and documents. Then to test the credibility of the data using the technique of triangulation of the source then the data is reduced, presented, and drawn conclusions. The results showed that there are two steps that are still not implemented from the four rare planning carried out by the Youth Tourism And Sports Culture Office of Cimahi City, namely in the strategic plan step and operational plan steps while the two steps that have been implemented are the determination of goals and impelemntasi and evaluation of planning, based on the results of research and discussion can be concluded that the planning of the Tourism Development Program by Din As Tourism Culture has not been implemented, for that the author provides advice as input that is coordinating and coordinating with tourism stakeholders and making operational operational standards and innovation activities in this program in addition to improving the quality of human resources in the organization, it is necessary to conduct programmatic training on tourism development. Penelitian ini dilatarbelakangi  atas dasar  permasalahan pariwisata di Kota Cimahi yang belum memiliki brand Image pariwisatanya sendiri sementara itu Kota Cimahi termasuk sebagai wilayah yang menjadi bagian prioritas pembangunan pariwisata kelas dunia  dari Jawa Barat, Kota Cimahi memiliki kondisi geografis yang tidak terlalu luas dengan sumber daya pariwisata yang minim diantara daerah lainnya di sekitar Kota Cimahi, Oleh Karena itu bagaimana perencanaan program pengembangan pariwisata oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Cimahi menarik untuk diteliti. Dalam melaksanakan  penelitian ini, penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh  Ulber Silalahi sebagai pedoman dalam menganalisis proses  perencanaan yang dilakukan. Terdapat empat langkah perencanaan yang dikemukakan terdiri dari penetapan tujuan, rencana strategis, perencanaan operasional, implementasi dan evaluasi perencanaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana perencanaan program pengembangan pariwisata oleh Dinas Kebudayaan  Pariwisata Kepemudaan dan  Olahraga Kota Cimahi   dalam  upaya mengembangkan pariwisata kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan  deskriftrif Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara mendalam,  dan dokumen. Kemudian untuk pengujian kredibilitas data menggunakan teknik triangulasi sumber kemudian data-data tersebut di reduksi, disajikan, dan ditarik simpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat  dua langkah yang masih belum terlaksana dari empat langka perencanaan yang dilakukan Oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Kota Cimahi yaitu pada langkah rencana strategis dan langkah rencana operasional sementara dua langkah yang sudah terlaksana yaitu penetapan tujuan dan impelemntasi serta evaluasi perencanaan, berdasarkan hasil penelitian  dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa perencanaan Program Pengembangan Pariwisata Oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata  belum terlaksana, untuk itu penulis memberikan saran sebagai masukan yaitu melakukan koordinasi dan kersama dengan stakeholders pariwisata serta membuat standar operasional operasional dan  inovasi kegiatan pada program ini selain itu untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia di organisasi maka perlu dilakukan pelatihan terprogram  tentang pengembangan pariwisata.
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN LANGSUNG TUNAI DANA DESA DI DESA CIBURUY KECAMATAN BAYONGBONG KABUPATEN GARUT TAHUN 2022 Gumelar, Rizky; Susanti, Elisa; Munajat, Mas Dadang Enjat
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 15, No 2 (2024): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Februari 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v15i2.49809

Abstract

Penelitian ini menjelaskan tentang implementasi kebijakan bantuan langsung tunai dana desa di desa Ciburuy kecamatan Bayongbong kabupaten Garut tahun 2022. Penggunaan dana desa untuk tahun 2022 difokuskan pada upaya pemulihan ekonomi nasional, Kebijakan bantuan langsung tunai dana desa merupakan bantuan yang bersumber dari dana desa. kebijakan ini bertujuan untuk mempertahankan kemampuan daya beli penduduk miskin di desa, menghindari terjadinya tingkat pengangguran yang tinggi, serta melindungi masyarakat dengan pendapatan per kapita yang rendah agar dapat menjaga ketahanan sosial mereka. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan bantuan langsung tunai dana desa di desa Ciburuy kecamatan Bayongbong kabupaten Garut tahun 2022. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor keberhasilan implementasi kebijakan dari Said Zainal Abidin (2019) yang dapat dilihat dari beberapa faktor di antaranya adalah yang pertama faktor internal yaitu kondisi kebijakan dan faktor-faktor pendukung selanjutnya faktor eksternal yaitu kondisi lingkungan dan pihak-pihak yang terkait. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa walaupun dalam penyelenggaraan kebijakan bantuan langsung tunai dana desa di desa Ciburuy kecamatan Bayongbong kabupaten Garut tahun 2022 sudah dilaksanakan sesuai dengan peraturan masih terdapat beberapa aspek-aspek yang belum dilaksanakan secara maksimal yaitu dalam faktor internal kebijakan pada aspek keuangan, aspek logistik, dan aspek partisipasi.Kata kunci: Implementasi, Kebijakan; Bantuan langsung tunai dana desa
INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN RETRIBUSI TEMPAT REKREASI OBJEK WISATA DI KOTA BAUBAU SULAWESI TENGGARA Kalsum, Wa Ode Umi; Candradewini, Candradewini; Enjat Munajat, Mas Dadang
JANE - Jurnal Administrasi Negara Vol 16, No 1 (2024): JANE (Jurnal Administrasi Negara)-Agustus 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jane.v16i1.41801

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh Kota Baubau yang menempati posisi kedua kunjungan wisatawan paling banyak dari kota/kabupaten lain di Sulawesi Tenggara. Dengan adanya kunjungan wisatawan ke Kota Baubau maka dapat menjadi salah satu sumber pendapatan, diantaranya dari Retribusi Tempat Rekreasi Objek Wisata. Dalam pemungutan retribusi, masih terdapat permasalahan seperti realisasi pemungutan retribusi tempat rekreasi objek wisata yang belum optimal. Oleh karena itu dibutuhkan upaya intensifikasi pemungutan retribusi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana upaya intensifikasi pemungutan Retribusi Tempat Rekreasi Objek Wisata di Kota Baubau Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses Intensifikasi Pemungutan Retribusi berdasarkan teori Sutedi (2008) beberapa aspek belum dapat dikatakan optimal seperti pengolahan basis data objek, tidak ada pengawasan, kurangnya pemeriksaan dan pelayanan, koordinasi antara instansi daerah terkait. Sementara aspek lainnya sudah dilakukan dengan optimal seperti mengidentifikasi pembayar retribusi, pelatihan khusus SDM, dan meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan. This research is motivated by Baubau City which occupies the second position with the most tourist visits from other cities/districts in Southeast Sulawesi. With the arrival of tourists to Baubau City, it can be a source of income, including from the Retribution for Recreational Attractions. In collecting retribution, there are still problems such as the realization of retribution collection for tourist attractions that are not yet optimal. Therefore, it is necessary to intensify the collection of retribution. The purpose of this study was to find out how to intensify the collection of Retribution for Recreational Attractions in Baubau City, Southeast Sulawesi. The method used in this study is a qualitative method with a descriptive approach.The results of this study indicate that in the process of Intensifying Levy Collection based on Sutedi's (2008) theory, several aspects cannot be said to be optimal, such as object database processing, no supervision, lack of inspection and service, coordination between relevant regional agencies. Meanwhile, other aspects have been carried out optimally, such as identifying retribution payers, special HR training, and improving administrative efficiency and reducing collection costs.