Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Uji Organoleptik Pada Susu Biji Durian (Durio zibethinus Murr) serta Pemanfaatannya sebagai Media Pembelajaran Nurmadina; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 8 No. 1 (2020): Juni
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v8i1.1157

Abstract

Durian seed milk (Duriozi bethinus Murr) is processed from durian seeds which contains nutrients such as carbohydrates, fats, proteins, vitamins and minerals. This study aims to determine the level of public acceptance (organoleptic test) of durian seed milk. This research is a quantitative descriptive research. The object used is durian seeds made with 3 treatments, namely A1 (1 kg durian seeds + 1 liter of water), A2 (1 kg durian seeds + 2 liters of water) and A3 (1 kg durian seeds + 3 liters of water) with an assessment aspect namely aroma, taste, texture, and color. The results obtained show that durian seed milk has the highest organoleptic test value, namely in treatment A3 with an average hedonic scale value of 3.53 (likes) and treatment A2 with an average hedonic scale value of 3.33 (likes) while in treatment A1 the lowest with an average hedonic scale of 2.59 (somewhat like). The results of the study are very suitable to be used as learning media in the form of posters with a percentage of 82.48%, which is the average of the validation results of the three validators, namely content experts (70%), design experts (85.45%), media experts (92% ) and the results of the assessment by students (83.75%).
Kadar Vitamin C pada Kerupuk Daun Melinjo (Gnetum gnemon L.) Mutmainnah; Nurdin, Musdalifah; Masrianih; Lilies
Journal of Biology Science and Education Vol. 8 No. 2 (2020): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v8i2.1301

Abstract

Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan salah satu tumbuhan yang terdapat di Sulawesi Tengah terutama di wilayah kota palu. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat mulai dari batang, daun, bunga maupun bijinya dengan kandungan zat gizi mulai dari karbohidrat, protein, lemak, maupun vitamin. Daun melinjo muda merupakan salah satu bagian tanaman melinjo yang paling sering dimanfaatkan masyarakat sebagai sayuran yang memiliki zat gizi salah satunya yaitu vitamin C, selain itu daun melinjo juga mengandung senyawa antioksidan seperti likopen dan karotenoid. Selain dijadikan sebagai sayuran daun melinjo muda juga dapat diolah menjadi produk kerupuk daun melinjo yang dapat dikonsumsi baik orang dewasa maupun anak-anak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar vitamin C pada kerupuk daun melinjo. Penentuan kadar vitamin C ini menggunakan metode Spektrofotometri Uv-Vis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persentase kadar vitamin C kerupuk Daun melinjo pada tiap pengulangan (P1, P2, P3) yaitu 37,66% mg/100g, 37,89% mg/100g , 37,90% mg/100g dengan rata-rata 37,81% mg/100g. Hasil penelitian ini dinyatakan sangat layak dijadikan sebagai sumber belajar dalam bentuk penuntun praktikum dengan rata-rata persentase kelayakan sebesar 82,53%.
Respon Tanaman Jagung Manis (Zea mays sacharata) Akibat Pupuk Organik Eco Farming dan Pemanfaatannya Sebagai Media Pembelajaran Louto, Fadlun Fadilawati; Shamdas, Gamar B.N.; Masrianih
Journal of Biology Science and Education Vol. 10 No. 2 (2022): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/jbse.v10i2.3130

Abstract

Pertumbuhan tanaman jagung manis berkisar pada umur 60-70 HST dan dipanen saat jagung manis masih muda. Petumbuhan tanaman ini membutuhkan dukungan lahan tanah yang subur sehingga berdampak pada hasil tanam yang maksimal. Pupuk organik Eco Farming merupakan pupuk yang kaya usur hara dan berpotensi memenuhi kebutuhan hara tanah untuk pertumbuhan tanaman jagung manis. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan respon pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis akibat pupuk organik Eco Farming, serta menentukan dosis terbaik dalam penggunaan pupuk organik Eco Farming pada jagug manis, serta menghasilkan media pembelajaran yang layak digunakan dalam bentuk e-modul flipbook dan video. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan, dilakukan dipekarangan rumah Jl. SoeKarno Hatta pada bulan maret sampai bulan mei. Data dikumpulkan dari pengamatan pertumbuhan tanaman yaitu tinggi tanaman, diameter batang, jumlah dan luas daun, serta hasil tanam yaitu berat basah tongkol berkelobot dan berat basah tongkol tanpa kelobot serta jumlah biji per tongkol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan bantuan program SPSS-25. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik Eco Farming pada 10 HST, 20 HST, 30 HST dan 40 HST berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman, diameter batang dan luas daun. Namun komponen hasil tanam jagung manis tidak dipengaruhi oleh pupuk organik Eco Farming. Pertumbuhan terbaik dan hasil maksimal ditunjukan pada 40 HST dan 70 HST pada dosis 2,5 ml. Hasil penelitian ini diaplikasikan dalam bentuk media pembelajaran berupa e-modul flipbook dan video dan dinyatakan sangat layak dimanfaatkan sebagai media pembelajaran oleh ahli desain, ahli media, ahli isi dan kelompok mahasiswa dengan persentase rata-rata 83.03%.
Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Biologi Kelas X SMA Negeri 5 Palu Pangeran, Rasti; Bialangi, Mursito; Masrianih; Febriani, Vita Indri; Arsy, Rizka Fardha; Shamdas, Gamar Binti Non
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 13 No. 3 (2025): September
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v13i3.17621

Abstract

This study aims to determine the effect of the use of video-based learning media on student learning outcomes in Biology class X at SMA Negeri 5 Palu. The background of this study is based on the low student learning outcomes caused by the use of learning media that are still predominantly conventional, such as lectures and textbooks. The study used a quantitative approach with a quasi-experimental method with a Nonequivalent Control Group Design. The research subjects consisted of 66 students, divided into an experimental class (X M1, 33 students) with video-based learning treatment, and a control class (X M2, 33 students) with conventional methods. The research instruments included a questionnaire to determine student responses and learning outcome  tests in the form of pre-tests and post-tests. Data analysis was carried out through validity tests, reliability tests, swimmer tests, and non-parametric tests (Wilcoxon Signed Rank Test and Mann-Whitney U Test) with the help of SPSS. The results showed that both the experimental and control groups experienced an increase in learning outcomes from pre-test to post-test, but the experimental group obtained a higher average score with a significant difference (p < 0.001). The questionnaire reliability test produced a Cronbach's Alpha value of 0.826 which is included in the very reliable category. The Mann-Whitney test showed a mean rank of the experimental group of 50.00, higher than the control of 17.00. Thus, it can be concluded that the use of video-based learning media has a significant effect and is more effective than conventional methods in improving students' understanding of Virus material in Biology subjects.
Pemanfaatan Sampah Sayur Menjadi Pupuk Organik Cair Dengan Penambahan Bioaktivator EM4 Ramlan, Ramlan; Masrianih
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 2 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jppmi.v1i2.55

Abstract

Permasalahan mitra yaitu sampah masih menjadi masalah serius di Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah dimana Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Palu, Sulawesi Tengah mencatat produksi sampah yang dihasilkan masyarakat di kota itu, yang diangkut dari tempat sementara ke tempat pembuangan akhir sampah mencapai sebanyak 117 ton per hari. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari berbagai bahan pembuat pupuk alami seperti kotoran hewan, bagian tubuh hewan, tumbuhan, yang kaya akan mineral serta baik untuk pemanfaatan penyuburan tanah. Tujuan pengabdian yaitu menghasilkan pupuk organic dari sampah sayur dengan penambahan Bioaktivator EM4. Metode pengabdian pembuatan pupuk organic cair dengan menggunakan limbah sayur dan buah. Lokasi pengabdian yaitu Kelurahan Tondo Kota Palu. Kelurahan Tondo merupakan daerah yang akan dijadikan sebagai lokasi pengabdian kepada masyarakat, karena berdekatan secara geografis dengan perguruan tinggi Universitas Tadulako. Alat yang digunakan adalah ember besar dan bahan yang digunakan pada kegiatan pengabdian ini adalah Air cucian beras sebanyak 3 botol, setiap botol berisi 1,5 liter, EM4 sebanyak 15 ml. Gula merah yang sudah dilarutkan dengan air sebanyak 1800 ml, Sampah sayur kangkong, Sampah sayur bayam, Sampah sayur sawi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat yaitu berhasil membuat 3 jenis pupuk organic yaitu sampah sayur kangkung, bayam, dan sawi hijau. Hasil pengabdian ini dapat menjadi solusi untuk menangani sampah pasar saat ini menjadi masalah bagi pemerintah Kota Palu. Keberlanjutan dari kegiatan ini adalah melibatkan ibu ibu rumah tangga untuk mengolah sampah organiknya dan melibatkan mahasiswa KKN sebagai agen di lapangan yaitu mahasiswa yang akan melakukan KKN memiliki program yaitu melakukan edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatkan sampah pasar untuk menjadi pupuk organik
Flavonoid and Alkaloid Content of Red Onion Skin Extract (Allium cepa L.) Windarsih, Yulia; Masrianih; Trianto, Manap
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8578

Abstract

Red onion skin (Allium cepa L.) is often discarded as waste, despite being rich in flavonoids and alkaloids, which possess antioxidant, anti-inflammatory, antimicrobial, and anticancer properties. This study aims to determine the flavonoid and alkaloid content of red onion skin extract using reflux and Soxhlet extraction methods with 96% ethanol as the solvent. The extraction was performed using reflux and Soxhlet techniques, followed by UV-Vis spectrophotometry to quantify flavonoid and alkaloid content. A quercetin standard curve was used to determine flavonoid levels, while a caffeine standard curve was applied for alkaloid content analysis. The Soxhlet method yielded a higher flavonoid content (108.21 mg/g or 10.82%) compared to the reflux method (105.55 mg/g or 10.55%). In contrast, the reflux method resulted in a higher alkaloid content (169.56 mg/g or 16.95%) than Soxhlet extraction (167.0 mg/g or 16.70%). These differences are attributed to the continuous solvent circulation in Soxhlet extraction, which enhances flavonoid solubility, while the lower temperature in the reflux method prevents alkaloid degradation. The findings suggest that Soxhlet extraction is more effective for flavonoid extraction, whereas reflux extraction is better for alkaloid extraction. Given their significant bioactive properties, red onion skin extracts have potential applications in the pharmaceutical, nutraceutical, and food industries. Future research should focus on optimizing extraction techniques and conducting toxicological and pharmacological studies to explore the therapeutic potential of red onion skin extract.