Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Wonderhome Library: Membangun Masyarakat Literer di Era Disrupsi (Mejing Wetan, Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta) Mohammad Syifa Amin Widigdo; Sulthon Abdul Aziz
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 5. Kreatifitas Pendidikan dan Pembelajaran di Sekolah dan Perguruan Tinggi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (866.693 KB) | DOI: 10.18196/ppm.35.99

Abstract

Wonderhome Library merupakan sebuah perpustakaan berbasis masyarakat yang didirikan guna membangun budaya literasi di era disrupsi melalui lima program utama, Literasi Pustaka dan Budaya, Literasi Keluarga, Literasi Lingkungan, Literasi Digital, dan Literasi Kewirausahaan. Kelimanya menjadi program andalan perpustakaan yang berlokasi di Perumahan Darussalam, Ambarketawang, Gamping, Sleman, D.I. Yogyakarta ini. Misi perpustakaan ini bukanlah sekadar menyediakan fasilitas membaca dan meminjam buku, melainkan menjadi pusat segala aktivitas literasi. Sebagai hasil dari pelaksanaan program, Wonderhome Library membuat kegiatan, baik yang berbasis kegiatan virtual maupun non-virtual yang mengacu pada lima program prioritasnya. Kegiatan virtual terdiri dari podcast yang menghadirkan berbagai narasumber dengan ragam tema. Video tersebut diunggah di kanal YouTube yang dikelola oleh volunteer Wonderhome Library, yakni Wonderhome Channel. Adapun kegiatan non-virtual di antaranya adalah workshop, permainan anak, kursus bahasa, bimbingan belajar, hingga pengadaan laboratorium usaha dalam bentuk Wonder Café. Dengan kegiatan-kegiatan tersebut, Wonderhome Library mempunyai mimpi dan aspirasi untuk membangun masyarakat literer di tingkat lokal hingga global.
Konsep Revolusi Mental Presiden Joko Widodo dalam Perspektif Pendidikan Karakter Syed Muhammad Naquib Al-Attas Sulthon Abdul Aziz; Mohammad Syifa Amin Widigdo
LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) Vol 11, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Alma Ata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (705.396 KB) | DOI: 10.21927/literasi.2020.11(1).32-49

Abstract

This research aims to find out the mental revolution concept of president Joko Widodo (known as Jokowi) and the character education concept of Syed Muhammad Naquib Al-Attas and to know the revolution mental of Jokowi viewed from the perspective of character education concept by Syed Muhammad Naquib Al-Attas. This research carried out a document study that focuses on analyzing the literature or documents using qualitative approach and content analysis technique.The findings show that there are significant differences between the mental revolution of Jokowi and character education concept of Syed Muhmmad Naquib Al-Attas referring to 4 pillars of UNESCO namely learn to know, learn to do, learn to live together, and learn to be which are called orderly as cognitive, psychomotor, affective and teleology in this research.Of those 4 aspects, the aspects of teleology and cognitive have major differences. In the cognitive aspect, the mental revolution of Jokowi doesn’t give a large focuses on it. Meanwhile, Syed Muhammad Naquib Al-Attas gives the mainly focuses for this aspect. In the aspect of teleology, the mental revolution by Jokowi aims to create good citizens, while it is to create just people (insan kamil) for Syed Muhammad Naquib Al-Attas.From those two aspects, it is concluded that the mental revolution concept of Jokowi when viewed by the perspective of character education of Syed Muhammad Naquib Al-Attas has been in ta’dib concept in order to be a khalifah. And there are still differences in the aspect of cognitive, that the mental revolution of Jokowi only gives a little focuses on the cognitive aspect.
The Nature of Basic Human Potential ('Aql, Nafs, and Qalb) and its Relevance With Islamic Education Ahmad Zaki Annafiri; Sulthon Abdul Aziz
Educan : Jurnal Pendidikan Islam Vol 6, No 2 (2022): Islamic Education
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/educan.v6i2.7375

Abstract

The discourse on human history never ends, because it is a perfect creation and full of uniqueness. Human nature is difficult to study because every time the discussion is over, there are still other interesting themes to discuss. The background of this paper is the need for efforts to explore the nature of basic human potential as a way of ta'abbudi, and find ways to develop it through Islamic education, a process that was started by the Prophet Muhammad several centuries ago. This research is a descriptive qualitative research based on literature review, describing the basic human potential from a philosophical perspective and its development through Islamic education. The primary source in this study is the Book of Fiqhun Nafs by Yahya bin Ibrahim, as well as secondary sources in the form of books, articles, and related scientific works. The results of this study are 1) the dimensions of human nature that must be directed to monotheism by Islamic education in order to be safe from deviations in aqidah, 2) Islamic education efforts to keep the nafs al-muthmainnah in its position, and direct the nafs al-lawwamah to have a tendency to kindness, and diverting the nafs al-Ammarah to leave its position, 3) reflecting on and reflecting on the vast creation of Allah SWT as an effort to direct the human mind to always be used for goodness, and return to revelation when encountering obstacles in reaching conclusions, 4) imitating the Prophet Muhammad in being gentle and compassionate as an Islamic education effort in directing the heart towards perfecting morals which is the main goal of the Messenger of Allah sent.
Uji Kinerja Ventilator pada Mode Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV) AZIZ, SULTHON ABDUL; BASARI, BASARI
ELKOMIKA: Jurnal Teknik Energi Elektrik, Teknik Telekomunikasi, & Teknik Elektronika Vol 12, No 3: Published July 2024
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/elkomika.v12i3.656

Abstract

ABSTRAKGagal napas terjadi ketika sistem pernapasan tidak mampu mempertahankan kadar oksigen yang memadai dalam darah, baik dengan atau tanpa akumulasi karbon dioksida. Ventilator adalah alat yang mendukung pernapasan seseorang yang mengalami gagal napas. Pengaturan ritme pernapasan oleh mesin sering kali dirasakan tidak nyaman oleh pasien yang sadar, sehingga diperlukan sinkronisasi antara ritme pernapasan pasien dan mesin. Kami telah mengembangkan sebuah ventilator bernama COVENT untuk mengatasi masalah ini. Dalam artikel ini, kami melaporkan hasil uji kinerja ventilator dalam mode Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV). Hasil penelitian diuji dengan menggunakan VT gas flow analyzer, diperoleh akurasi pembacaan Positive End Expiratory Pressure (PEEP) sebesar 98,72%, akurasi volume yang dihasilkan sebesar 97,8-99,97% dari set volume yang ditetapkan dengan akurasi volume terbaca terhadap hasil uji VT gas flow analyzer sebesar 97,72-99,84%, akurasi pembacaan Peak Inspiratory Pressure (PIP) sebesar 97,77% dan akurasi deteksi usaha napas pasien 99,89%.Kata kunci: Mode SIMV, PEEP, PIP, Ventilator ABSTRACTRespiratory failure occurs when the respiratory system is unable to maintain adequate oxygen levels in the blood, either with or without carbon dioxide accumulation. A ventilator is a device that supports the breathing of someone who is experiencing respiratory failure. Regulating the breathing rhythm by a machine is often felt uncomfortable by conscious patients, so synchronization is needed between the patient's breathing rhythm and the machine. We have developed a ventilator called COVENT to overcome this problem. In this article, we report the results of ventilator performance tests in Synchronized Intermittent Mandatory Ventilation (SIMV) mode. The results of the research were tested using a VT gas flow analyzer, the accuracy of the Positive End Expiratory Pressure (PEEP) reading was 98.72%, the resulting volume accuracy was 97.8-99.97% of the set volume determined with the accuracy of the volume read against the VT test results analyzer was 97.72-99.84%, the accuracy of the Peak Inspiratory Pressure (PIP) reading was 97.77% and the accuracy of detecting the patient's respiratory effort was 99.89%.Keywords: PEEP, PIP, SIMV Mode, Ventilator
PELATIHAN PENGUATAN PENDIDIKAN AGAMA DAN PENDIDIKAN PANCASILA BAGI GURU DI SMA NEGERI 1 SINGAPARNA Marzuki; Febiantoni, Fungki; Abdul Aziz, Sulthon
Masyarakat: Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 1 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/m-jp.v1i1.207

Abstract

Pelatihan Penguatan Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila bagi Guru di SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya pada tanggal 26 Juni 2024 merupakan inisiatif pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan kualitas pengajaran guru dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dan Pancasila dalam kurikulum pendidikan. Metode penyuluhan dipilih sebagai pendekatan utama dalam pelatihan ini, bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam dan aplikatif kepada para peserta. Pelatihan dimulai dengan sesi pembukaan yang menguraikan urgensi pendidikan agama dan Pancasila dalam pembentukan karakter siswa, serta pentingnya pengajaran yang berbasis nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan. Materi disampaikan melalui berbagai strategi interaktif seperti diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi pengajaran, yang dirancang untuk merangsang partisipasi aktif dan pemahaman yang mendalam. Para peserta, terdiri dari guru-guru SMA Negeri 1 Singaparna, dilibatkan dalam praktik langsung untuk merancang dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai agama dan Pancasila sesuai dengan konteks sekolah mereka. Mereka diberikan panduan serta bimbingan untuk mengembangkan materi pelajaran yang relevan dan efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap nilai-nilai tersebut. Pelatihan ini berhasil memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Pancasila di SMA Negeri 1 Singaparna. Upaya ini diharapkan dapat berkelanjutan untuk memperkuat pendidikan karakter di sekolah, serta mendukung pengembangan kurikulum yang berfokus pada nilai-nilai kebangsaan dan kewarganegaraan
PENGUATAN KEBIJAKSANAAN SANTRI DALAM BERMEDIA SOSIAL MELALUI WAWASAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK UU ITE Febiantoni, Fungki; Kusdarini, Eny; Aziz, Sulthon Abdul; Fathurrahman, Ali Masykur; Hanum, Fathikah Fauziah Hanum
Masyarakat: Jurnal Pengabdian Vol. 1 No. 2 (2024)
Publisher : Yayasan Pendidikan Dan Pengembangan Harapan Ananda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58740/m-jp.v1i2.275

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, khususnya dalam media sosial, telah membawa dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di kalangan santri Pondok Pesantren Al-Furqon, Singaparna, Tasikmalaya. Meskipun media sosial menawarkan berbagai manfaat seperti akses informasi cepat dan peluang berdakwah, penggunaan yang tidak bijaksana dapat menimbulkan risiko seperti penyebaran informasi palsu, cyberbullying, dan pelanggaran privasi. Hal ini diperparah oleh kurangnya pemahaman santri terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengatur penggunaan teknologi informasi di Indonesia. Urgensi dari penelitian ini adalah perlunya pengawasan ketat dan edukasi yang benar mengenai UU ITE dan etika bermedia sosial bagi para santri. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperkuat kebijaksanaan santri dalam menggunakan media sosial melalui pemahaman yang mendalam tentang UU ITE, sehingga mereka dapat menjadi pengguna media sosial yang bijak, bertanggung jawab, dan sesuai dengan nilai-nilai pesantren. Luaran yang ditargetkan adalah terbentuknya generasi santri yang cerdas digital dan beretika dalam bermedia sosial, yang tidak hanya memanfaatkan media sosial secara efektif untuk berdakwah, tetapi juga mampu menghindari dampak negatif yang merugikan. Selain itu, mampu menerapkan nilai-nilai pesantren dalam penggunaan media sosial yang akan dicapai melalui pendidikan yang berkelanjutan, pengawasan yang ketat, serta pelatihan yang relevan, yang diharapkan dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan positif di kalangan santri. Keberhasilan upaya ini akan menjadi langkah penting dalam membangun kesadaran digital yang kuat di pesantren, yang sejalan dengan nilai-nilai Islami yang dipegang oleh Pondok Pesantren Al-Furqon.