Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

UPAYA REFORMASI MATA KULIAH USHUL FIQH PADA PRODI MUAMALAH DALAM MENGHADAPI PERKEMBANGAN EKONOMI SYARI’AH Ihsan, Aminuddin; Masjupri, Masjupri; Yahya, Ismail
Kodifikasia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Kodifikasia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini berusaha mengaplikasikan teori-teori ushul fiqh dalam bidangekonomi Islam. Hal ini dilakukan karena melihat pentingnyaIlmu UshulFiqh dalam memahami hukum-hukum syara’ dan menjawabpersoalankontemporer di satu sisi, dan adanya persoalan baru yang terus menerusmuncul, khususnya yang berkaitan dengan masalah ekonomi Islam di sisilain. Teori-teori ushul fiqih yang urgen dalam mengembangkan hukum danmenjawab persoalan-persoalan kontemporer adalah teori-teori istinbathhukum, di antaranya adalah qiyas, istihsan, maslahah mursalah, sadduzzari’ah, istishhab, dan uruf. Kajian tentang hukum syara’ dan metodeistinbath hukum, tidak hanya dapat diaplikasikan dalam masalah ibadahsebagaimanaumumnyadalam pembahasan-pembahasan ushul fiqih,namun dua kajian itu juga dapat diaplikasikan dalam masalah-masalahekonomi Islam. Dengan demikian, sangat tepat, jika dalam perkuliahanushul fiqih untuk program studi Mu’amalat dan Ekonomi Islam, teori-teoritersebut diaplikasikandalam kasus-kasus ekonomi Islam agar mahasiswalebih mudah memahaminya, dan memiliki dasar hukum yang kuat dalammemahami konsep-konsep ekonomi.
KEBANGKITAN MUSLIM TRADISIONAL DI SURAKARTA Yahya, Ismail
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 14 No 1 (2016): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.212 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v14i1.624

Abstract

Islamic resurgence has taken place in the Muslim worlds, including in Indonesia. Representations of this resurgence are depicted by “the outer” dimensions of Islam, and almost represented by the “Bermazhab Islam” groups, both modernist and revivalist voices by neglecting “the inner” dimensions of Islam and the traditionalist voice (the “Islam Bermazhab” groups). This research aims to describe and explain the resurgence among the traditional Islam through majelis zikir, shalawat, taklim, and hadrah. Some interviews, observations, and literature studies were conducted to collect the data. The results are; first, the picture of Islamic resurgence is not balanced. The inner dimensions of Islam and voice of traditional Islam are the forgotten aspects regarding with Islamic resurgence. Second, there is an on-going resurgence among the traditionalists in the form of “santrinisasi” (becoming more pious) and “tradisinasi” (habituating) process of Ahlussunah wal-Jamaah teachings and practices. Third, majelis zikir, shalawat, taklim, and hadrah are means to preach and protect the thoughts and practices of the traditionalists. Fourth, there are internal and external factors in this resurgence process. Fifth, the dynamics of this resurgence consist of the resurgence of identity and literature of traditional Islam.
SOSIALISASI KRITERIA SISTEM JAMINAN HALAL PADA PEDAGANG WARUNG MAKAN SEKITAR KAMPUS IAIN SURAKARTA Prasetyo, Angga Dwi; Taufik, Moh.; Yahya, Ismail
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNSIQ Vol 7 No 2 (2020): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian, Penerbitan dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/ppkm.v7i2.893

Abstract

Pangan halal merupakan produk makanan maupun minuman memenuhi syariat islam berdasarkan hasil pemeriksaan dan pengujian. Mengkonsumsi pangan halal merupakan menjadi suatu kewajiban umat muslim. Tujuan kegiatan sosialisasi ini adalah memberikan informasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya pemilik warung makan tentang pentingnya menghasilkan produk yang halal dan mengetahui kriteria sistem jaminan halal. Kegiatan sosialisasi ini dilakukan melalui ceramah dan diskusi dengan jumlah peserta 9 warung makan. Secara umum kegiatan sosialisasi ini berlangsung baik dan meningkatkan pemahaman peserta terhadap kriteria system jaminan halal. Kendala yang dihadapi saat pelaksanaan sosialisasi adalah waktu sosialisasi yang tidak tepat dan peralatan presentasi yang belum memadai.
Sosialisasi Hygiene Sanitasi pada Pedagang Warung Makan di Sekitar Kampus IAIN Surakarta Moh Taufik; Angga Dwi Prasetyo; Ismail Yahya
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 12, No 1 (2021): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v12i1.4756

Abstract

Warung makan banyak terdapat di wilayah sekitar kampus IAIN Surakarta. Salah satu hal yang perlu ditingkatkan oleh suatu warung makan adalah penerapan hygiene sanitasi, sehingga potensi terjadinya keracunan makanan dapat dihindari. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah mensosialisasikan hygiene sanitasi kepada beberapa pedagang warung makan yang berada disekitar kampus IAIN Surakarta. Metode yang digunakan adalah sosialisasi langsung secara door to door pada delapan pedagang warung makan, yaitu Bakso Mas Agung, Warung makan Aywa, Mie Ayam Pak Min, Warung Makan Bu Dul, Seblak Bloom Outlet Maya, Waroeng Es Buah Pelajar, Ayam Geprek Mbok Ben dan Mie Ayam Bakso Sido Mampir. Ada dua hal yang diinformasikan ke pedagang warung makan, yaitu persyaratan hygiene sanitasi dan tatacara mendapatkan sertifikat laik hygiene sanitasi. Secara umum sosialisasi dapat meningkatkan pemahaman peserta terhadap persyaratan hygiene sanitasi dan tatacara memperoleh sertifikat laik hygiene sanitasi. Acara sosialisasi ini berlangsung cukup baik. Hal ini terlihat dari hasil evaluasi kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan kuisioner.
Manual Kepemimpinan dalam Naskah Sirāj al-Mulūk dan Serat Wulang Dalem: Perspektif al-Ṭurṭūshī dan Pakubuwono IX Ismail Yahya
Manuskripta Vol 6 No 1 (2016): Manuskripta
Publisher : Masyarakat Pernaskahan Nusantara (The Indonesian Association for Nusantara Manuscripts, Manassa)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2238.14 KB) | DOI: 10.33656/manuskripta.v6i1.70

Abstract

Genre ”Mirror for Princes” -with its various terms- enlivened the Islamic literature, not only develop in Islamic centers in the Middle East, but also in other regions of the Islamic world, including Indonesia, more specifically Surakarta. One of the masterpieces of such a genre was Sirāj al-Mulūk by al-Ṭurṭūshī. The purposes of this study are to understand the background of the emergence of Sirāj al-Mulūk, to describe al-Ṭurṭūshī’s thoughts relating to leadership ethics, and try to relate it to Wulang Dalem, a work attributed to the Surakarta king of Pakubuwono IX. The findings of this study are: 1) socio-political contexts in the form of rebellion, disharmonious relationships between the government administration that occurred at the time of al-Ṭurṭūshī became the reason composing Sirāj al-Mulūk, 2) al-Ṭurṭūshī showed how politics and morality in Islam can not be separated, both are an integral and complementary, 3) this preliminary study found no direct link between the work of al-Ṭurṭūshī and PB IX, although found little common ground. --- Genre ”Mirror for Princes” -dengan beragam istilah lainnya- menghiasi literatur-literatur Keislaman, tidak saja berkembang di pusat-pusat Islam di Timur Tengah, namun juga hingga ke kawasan lain dunia Islam, termasuk Nusantara, lebih spesifik lagi Surakarta. Salah satu karya dari genre tersebut adalah Sirāj al-Mulūk karya al-Ṭurṭūshī. Tujuan penelitian ini untuk memahami latar belakang kemunculan Sirāj al-Mulūk, mendeskripsikan pemikiran al-Ṭurṭūshī terkait etika kepemimpinan atau pemerintahan, dan mencoba menghubungkannya dengan karya raja Surakarta Pakubuwono IX, Wulang Dalem. Adapun yang menjadi temuan penelitian ini: 1) konteks sosial-politik berupa pemberotakan, ketidakharmonisan hubungan antar penyelenggara pemerintahan yang terjadi pada masa al-Ṭurṭūshī menjadi alasan menulis Sirāj al-Mulūk , 2) Pemikiran al-Ṭurṭūshī di dalam Sirāj al-Mulūk menunjukkan bagaimana politik dan moral di dalam Islam tidak dapat dipisahkan, keduanya merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi, 3) dalam studi awal ini tidak ditemukan kaitan langsung antara karya al-Ṭurṭūshī dengan PB IX, walaupun ditemukan sedikit kesamaan gagasan.
KONSEP JIHAD ‘ABDULLAH B. AL-MUBARAK DAN JIHAD GLOBAL Ismail Yahya; Muhammad Nashiruddin; Abdul Aziz
MISYKAT Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran Hadist Syari ah dan Tarbiyah Vol 1, No 1 (2016): Misykat: Jurnal ilmu-ilmu Al-Quran, Hadits, Syariah dan Tarbiyah
Publisher : Pascasarjana Institut Ilmu Al Quran (IIQ) Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.425 KB) | DOI: 10.33511/misykat.v1n1.147

Abstract

Abdullah b. Al-Mubarak (118-181/736-797) merupakan generasi tabi’ tabi’in, salah satu generasi terbaik dalam Islam dan dianggap oleh penulis biografi Islam klasik sebagai penulis pertama tentang jihad, yang penulisannya berbeda dengan penulis sebelumnya. Karyanya berjudul Kitab al-Jihad, Diwan  ibnu al-Mubarak (mengandung tema jihad) dan sebuah kitab Hadis, Musnad ibnu al-Mubarak. Artikel ini merupakan hasil dari penelitian kepustakaan yang menggunakan tiga karya Ibnu al-Mubarak baik sumber primer maupun karya lain yang bertemakan jihad, juga bersumber dari penulis klasik maupun kontemporer sebagai sumber sekunder. Untuk melihat relevansi pemikirannya tentang jihad dalam konteks sekarang, maka artikel ini berusaha untuk melihat kemungkinan hubungan pemikian jihad Ibnu al-Muba>rak dengan gagasan jihad global yang diusung oleh para mujahid global di antaranya oleh ‘Abdullah ‘Azzam. Tiga pertanyaan yang dajukan: bagaimana konteks sejarah dan sosial yang dialami oleh Ibnu al-Mubarak yang melatarbelakangi kemunculan pemahamannya dalam masalah jihad?, bagaimana formulasi gagasan-gagasannya dalam masalah jihad?, dan bagaimana relevansi pemikiran jihad Ibnu al Mubarak bagi munculnya gerakan jihad global yang diusung oleh tokoh-tokoh mujahid global kontemporer? Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemikiran Ibnu al-Mubarak dalam masalah jihad meliputi tentang kedudukan jihad, hukum jihad, keutamaan dan ganjaran bagi mujahid, syahid dan pembagiannya, menjaga wilayah Islam, perang dan Hari Akhir. Dalam hubungannya dengan kemunculan jihad global dewasa ini terlihat tidak ada ketertaitan langsung antara pemikiran Ibnu al-Mubarak dengan pemikiran para jihadis global, kecuali bahwa yang pertama dijadikan sebagai role model dan inspirator bagi yang kedua di dalam menggugah semangat jihad.Kata Kunci : Jihad, ayat al-qital, ayat as-saif, dan jihad global
KEBANGKITAN MUSLIM TRADISIONAL DI SURAKARTA Ismail Yahya
IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya Vol 14 No 1 (2016): IBDA': Jurnal Kajian Islam dan Budaya
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri Purwokerto Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.212 KB) | DOI: 10.24090/ibda.v14i1.624

Abstract

Islamic resurgence has taken place in the Muslim worlds, including in Indonesia. Representations of this resurgence are depicted by “the outer” dimensions of Islam, and almost represented by the “Bermazhab Islam” groups, both modernist and revivalist voices by neglecting “the inner” dimensions of Islam and the traditionalist voice (the “Islam Bermazhab” groups). This research aims to describe and explain the resurgence among the traditional Islam through majelis zikir, shalawat, taklim, and hadrah. Some interviews, observations, and literature studies were conducted to collect the data. The results are; first, the picture of Islamic resurgence is not balanced. The inner dimensions of Islam and voice of traditional Islam are the forgotten aspects regarding with Islamic resurgence. Second, there is an on-going resurgence among the traditionalists in the form of “santrinisasi” (becoming more pious) and “tradisinasi” (habituating) process of Ahlussunah wal-Jamaah teachings and practices. Third, majelis zikir, shalawat, taklim, and hadrah are means to preach and protect the thoughts and practices of the traditionalists. Fourth, there are internal and external factors in this resurgence process. Fifth, the dynamics of this resurgence consist of the resurgence of identity and literature of traditional Islam.
IDENTITAS DAN KEARIFAN LOKAL “ISLAM SAMIN” DI ERA GLOBAL Ismail Yahya
Millah: Journal of Religious Studies Vol. VIII, No. 2, Februari 2009 Islam dan Lokalitas Keindonesiaan
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol8.iss2.art1

Abstract

This research aims firstly; to describe the construct of identity and local wisdom of Samin community in Kemantren village, Kedungtuban, Blora, Central Java, secondly; to explain change and continuity of their identity and local wisdom facing globalization. This research is descriptive qualitative, synthesis of library and field research. Library research studies the teaching and history of Saminism in general. Field research digs their identity and local wisdom through observation and unstructured interview. Informants were chosen purposively. The research was conducted on June-August 2007. The results are firstly; the construct of identity of Saminism comprises the identity of historicity, dress, language, house, marriage, and in agriculture. Their local wisdom was seen in personal attitude, social harmony attitude, and attitude towards nature. Secondly; there are factors and actors involving in change of their identity and local wisdom. There are external and internal factors, structural and cultural actors. The continuity of their identity and local wisdom goes through internalization, limitation of education, self sufficiency, and endogamy.
PEMETAAN TEMA DAN POLA PENULISAN MANUSKRIP HADIS DI INDONESIA Ismail Yahya; Farkhan Farkhan
Jurnal SMART (Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi) Vol 5, No 1 (2019): Jurnal SMaRT Studi Masyarakat, Religi, dan Tradisi
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.32 KB) | DOI: 10.18784/smart.v5i1.709

Abstract

Although Hadith is one of the main sources of Islamic teachings but the science of Hadith has received less attention from scholars who concern on Islamic studies in Islamic Higher Education Institutions (PTKI) in Indonesia. This can be seen from the lack of research on Hadith manuscripts. This study is intended to fill the gap and aims at mapping the theme and pattern of writing of Hadith manuscripts founded in the collection of the National Library of Republic of Indonesia. Of the 32 Hadith manuscripts, only 11 have been studied. The method used refers to the codicology and theory of ilmu Fahrah al-Ḥadīṡ. The findings of this study are that 1) it is assumed, from the theme mapping, that those Hadith manuscripts are summaries of the main Hadith books, whose content is related to the problem of the occult, the Prophet’s moral (akhlaq), virtues of deeds (fadhilat al-a’mal), encouragement of good (targhib) and discouragement of evil (tarhib). Another finding is 2) in terms of the writing pattern of Hadith, based on the knowledge of Fahrah al-Ḥadīṡ, there are 8 patterns of writing of the Hadith based on Hadith manuscripts examined, namely the writing pattern of al-Muʻjam, Arbaʻīnāt, Taʻāliq, Ṡulāsiyyāt, Takhrīj, al-Mukhtaṣarāt, Syaraḥ Ḥadīṡ, and Ḥadīṡ Masyḥūr.
DAMPAK HUKUM TERHADAP TANAH WAKAF YANG TIDAK TERDAFTARDI KOTA GORONTALO Yahya, Ismail; Thalib, Mutia Cherawaty; Achir, Nuvazria
SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah Vol. 2 No. 2 (2025): SINERGI : Jurnal Riset Ilmiah, February 2025
Publisher : Lembaga Pendidikan dan Penelitian Manggala Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62335/sinergi.v2i2.792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak hukum terhadap tanah wakaf yang tidak terdaftar di Kota Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan dalam artikel ini adalah penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Selanjutnya data yang dikumpulkan akan dianalisis secara deskriptif untuk menghasilkan kesimpulan terhadap permasalahan yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian bahwa dampak Hukum Tidak Terdaftarnya Tanah Wakaf di Kota Timur Kota Gorontalo adalah: pembuktian mengalami kesulitan saat terjadi sengketa dengan ahli waris, tidak adanya kepastian dan perlindungan hukum bagi pemegang hak atas tanah, dalam hal ini penerima wakaf, dan terjadinya sengketa atau konflik atas tanah wakaf yang biasanya terjadi antara ahli waris wakif dan nadzhir selaku pengelola.