Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Dakwah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an Muhyiddin, Asep
Jurnal Ilmu Dakwah Vol 5, No 15 (2010): Jurnal Ilmu Dakwah
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/jid.v5i15.423

Abstract

Da’wah have tight catch with various etnics, one of them called the environment problem. This entity can be parameter if  da’wah activity can give contribution to solute environmental problems. These problems can examine the exsistence of da’wah truth. Al-Qur’an as the holybook of da’wah have view  that the nature is not enemy that has to subjected and submitted, but integrated with human religious world. Al- Qur’ an give moral command that related by this assignment of da’wah practicioner. One-in order to man be active practicioner in managing the environment. Two-in order to man not doing damage to environment. Three- in order to man be friendly to environment.
Wawasan Dakwah Islam: Integrasi Sains dan Agama Asep Muhyiddin
Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/anida.v15i2.1167

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai peran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dalam memadukan pertentangan paradigma dan pemahaman antara Sains dan Agama. Bagaimana pula peran PTKIN dalam memanfaatkan sains dan Agama ke dalam realitas kehidupan masyarakat dan bagaimana pula keterkaitannya dengan program dakwah. Penelitan ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa, Pendidikan yang berkualitas dapat menjamin terlaksananya proses transmisi menuju demokrasi dan dapat membangun keunggulan kompetitif di tengah persaingan global. Perguruan Tinggi sebagai salah satu elemen bangsa bertanggungjawab mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan visi Indonesia maju, sejahtera, dan berdaya saing. Bagi seorang dai, berbagai perubahan dan perkembangan tersebut sebenarnya mengimperasikan perlunya suatu kekuatan dan kemampuan untuk selalu menyesuaikan dengan beragam tantangan dan tekanan dari luar. Hal ini karena aktivitas dakwah bukanlah suatu profesi yang “bisa mandeg”, namun justru sebaliknya aktivitas dakwah secara alami bersifat dinamis. Da’i dituntut bekerja ekstra keras mengembangkan seagala potensinya untuk menyelesaikan permasalahannya. Tajdid sebagai upaya menjaga dan melsetarikan ajaran Islam menjadi pilihan yang harus dimanfaatkan secara maksimal oleh umat Islam.Seiring perkembangan zaman yang terus melingkupi kehidupan kita, sejatinya seorang da’i memosisikan diri untuk terus mengembangkan ilmu dakwah dengan penelitian dan upaya penemuan rumusan dakwah yang sesuai dengan perkembangan.  
Tema Sentral Dakwah Qur'ani Asep Muhyiddin
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 1, No 1 (2002): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v1i1.2405

Abstract

Alquran is a legitimate and rich source of Islam that inspires ilmu dakwah its structure and development. Its viewpoints on human beings, universe, and God is especially revealing. It sees them as the three features which are closely related to the responsibility and accountability of human beings a both the servants and the agents of Allah on the earth.So far as dakwah concerns, the above perspective of Alquran bears three basic moral guidelines: dakwah with human and cultural orientations; dakwah with ecological orientations; and dakwah with theological orientations. These orientations depend solely on the qualification and comprehension of da'i (the subject of dakwah) about the principles of life as hinted in Alquran. This is why the task of da'i is not only appealing others but also being the first to practice the Islamic teachings.
Dakwah Lingkungan Perspektif Al-Qur’an Asep Muhyiddin
Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies Vol 5, No 15 (2010): Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies
Publisher : Faculty of Da'wah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/idajhs.v5i15.423

Abstract

Da’wah have tight catch with various etnics, one of them called the environment problem. This entity can be parameter if  da’wah activity can give contribution to solute environmental problems. These problems can examine the exsistence of da’wah truth. Al-Qur’an as the holybook of da’wah have view  that the nature is not enemy that has to subjected and submitted, but integrated with human religious world. Al- Qur’ an give moral command that related by this assignment of da’wah practicioner. One-in order to man be active practicioner in managing the environment. Two-in order to man not doing damage to environment. Three- in order to man be friendly to environment.
Pesan Moral Dalam Film Bulan Terbelah di Langit Amerika REZA HERDIANA RESTU; Asep Muhyiddin; Uwes Fatoni
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 5 No 2 (2020): Tabligh : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna wacana pesan moral dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika dari segi teks yang terdiri dari struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Penelitian kualitatif ini menggunakan teori analisis wacana model Teun A. Van Dijk untuk mengkaji serta menjelaskan hubungan dan makna wacana pada dimensi teks meliputi struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tiga kesimpulan utama: Pertama, struktur makro mengenai perbedaan keyakinan bukan sumber dari konflik. Kedua, superstruktur film terdiri dari lima bagian yakni opening sequence, teaser, plotline, climax dan ending. Ketiga, struktur mikro pada bagian film terdapat unsur semantik (latar, detil, maksud) sintaksis (koherensi, bentuk kalimat deduktif-induktif, dan kata ganti) stilistik (bahasa sehari-hari), retoris (grafis, hiperbola, ironi memakai majas hiperbola). Garis besar cerita yang diangkat pada film ini menggunakan pendekatan kontruksi sosial, mengkontruksi wacana mengenai kisah Islam usai tragedy 11/9 di Amerika sebagai pesan moral. This research aims to find out the meaning of the discourse of moral messages in the film Bulan Terbelah di Langit Amerika in terms of text consisting of macro structure, superstructure and micro structure. This qualitative research uses the theory of discourse analysis of the Teun A. Van Dijk that model to study and explain the relationship and meaning of discourse on the dimensions of the text including macro structure, superstructure and micro structure. Based on the results of the study found three main conclusions: first, the macro structure regarding differences in beliefs not the source of conflict. Second, the film superstructure consists of five parts namely opening sequence, teaser, plotline, climax and ending. Third, the micro structure in the film part fulfills the semantic element (background, details, intent) syntactically (coherence, deductive-inductive sentences, and pronouns) stylistic (daily languange) rhetorical (graphic, hyperbole, irony using majas hyperbole). The outline of the story raised in this film uses a social construction approach, constructing a discourse about the story of Islam after the 9/11 tragedy in America as a moral message.
Literasi Media Dalam Membangun Siaran Yang Sehat dan Pemirsa Yang Cerdas Ahmad Zakaria A.M; Aep Wahyudin; Asep Muhyiddin
Tabligh: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam Vol 6 No 2 (2021): Tabligh : Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam
Publisher : Department of Islamic Communication and Broadcasting, Faculty of Dakwah and Communication, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/tabligh.v6i2.1921

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Proses kegiatan literasi media yang diadakan oleh KPID Jawa Barat, mengenai proses perencanaan, pelaksanaan, kegiatan literasi media, bentuk literasi media dalam pengawasan isi siaran dan pengaruh literasi media dalam membuat khalayak masyarakat cerdas dan kritis dalam bermedia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dimana peneliti hanya memaparkan situasi atau peristiwa. Peneliti menggunakan pendekatan teori media literasi dari James Potter (2005). Hasil penelitian ini yaitu, Kegiatan literasi media telah dijalankan sesuai rencana, namun pelaksanaan evaluasinya tidak berjalan dengan semestinya, karena belum ada perubahan signifikan yang ditunjukkan baik dari lembaga penyiaran, masyarakat atau KPID Jawa Barat sebagai pelaksana kegiatan literasi media. Namun dengan adanya kegiatan literasi media yang dilaksanakan oleh KPID Jawa Barat sejalan dengan Nilai – nilai Dakwah.
Pelayanan Prima KBIH dan Kepuasan Jemaah Haji Iis Sumiati; Asep Muhyiddin; Arif Rahman
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 1 No 2 (2016): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.384 KB) | DOI: 10.15575/tadbir.v1i2.131

Abstract

penelitian untuk mengetahui bagaimana pelayanan prima KBIH Al-Waritsah, bagaimana kepuasan jemaah hajinya, dan bagaimana hubungan pelayanan prima KBIH Al-Waritsah terhadap kepuasan jemaah hajinya. Menurut Parasuraman, Zeithmal dan Bitner pelayanan prima harus meliputi 5 dimensi yaitu: tangibles, reliabillity, responsiveness, assurance dan emphaty.Apabila semua unsur ini terpenuhi maka tujuan perusahaan yaitu kepuasan para pelanggannya akan tercapai yang akhirnya pelanggan akan loyal terhadap perusahaan. Loyalitas pelanggan inilah yang menentukan maju mundurnya suatu perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai, Dari hasil penelitian mengenai hubungan pelayanan prima terhadap kepuasan jemaah haji yang dilakukan dan dilanjutkan dengan menganalisis data dengan menggunakan SPSS For Windows Versi 20.0, maka hasilnya adalah terdapat hubungan yang positif dan kuat antara pelayanan prima terhadap kepuasan jemaah sebesar 0,620 atau 62%, berdasarkan uji determinasi diketahui bahwa pelayanan prima mempengarui kepuasan jemaah dengan tingkat pengaruh sebesar 0,720 atau 72%. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara pelayanan prima terhadap kepuasan jemaah dapat diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dari pelayanan prima KBIH (Al-Waritsah) terhadap kepuasan jemaah haji. The research objective was to find out how the KBIH Al-Waritsah excellent service, how satisfied the pilgrims were, and how the relationship between KBIH Al-Waritsah's excellent service to the satisfaction of the pilgrims. According to Parasuraman, Zeithmal and Bitner excellent service must include 5 dimensions, namely: tangibles, reliabillity, responsiveness, assurance and empathy. If all these elements are fulfilled, the company's goal is the satisfaction of its customers will be achieved which ultimately customers will be loyal to the company. This customer loyalty determines the progress of a company. The research method used in this study is a survey method, from the results of research on the relationship of excellent service to the satisfaction of pilgrims conducted and continued by analyzing data using SPSS For Windows Version 20.0, the result is a positive and strong relationship between excellent service to congregation satisfaction is 0.620 or 62%, based on the determination test it is known that excellent service affects the satisfaction of the congregation with a level of influence of 0.720 or 72%. So the hypothesis that there is a relationship between excellent service and satisfaction of the congregation can be accepted. Thus it can be concluded that there is a positive influence of the KBIH prime service (Al-Waritsah) on the satisfaction of pilgrims.
Manajemen Majelis Taklim dalam Meningkatkan Fungsi Masjid Aih Kemal Mustofa; Asep Muhyiddin; Nase Nase
Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah Vol 2 No 1 (2017): Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah
Publisher : Jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.079 KB) | DOI: 10.15575/tadbir.v2i1.148

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi dan unsur manajemen terhadap majelis taklim sebagai upaya peningkatan fungsi masjid sehingga dapat teruraikan informasi terkait dengan pemberdayaan fungsi masjid dengan adanya manajemen. Permasalahan penelitian adalah bagaimana penerapan fungsi dan unsur manajemen dalam majelis taklim di Masjid Darussalam dan bagaimana proses peningkatan Masjid Darussalam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, karena tujuan pokok dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan memberikan penjelasan tentang peningkatan fungsi masjid yang dilandasi adanya manajemen majelis taklim dengan penerapan fungsi dan unsur manajemen terhadap majelis taklim. Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya manajemen dalam majelis taklim memberikan peningkatan pada fungsi masjid. Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa manajemen majelis taklim dalam meningkatkan fungsi masjid memberikan keterampilan untuk mendukung berbagai gerakan dakwah yang sedang berlangsung di tengah masyarakat guna meningkatkan fungsi masjid. Penerapan fungsi dan unsur manajemen terhadap majelis taklim adalah sebuah penerapan keilmuan pada realitas proses menempuh tujuan berdakwah dengan sarana majelis taklim yang menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Masjid sehingga fungsi masjid tersebut dapat dioptimalkan. This paper aims to know the application of functions and management elements to majelis taklim as an effort to improve the function of the mosque so that it can be described information related to empowerment of mosque function with the existence of management. The problem of this research is how the implementation of functions and elements of management in majelis taklim at Masjid Darussalam and how the improvement to mosque function at Masjid Darussalam. The method used in this research is descriptive method. Because the main purpose of this research is to describe and give an explanation about the improvement of mosque function based on the management of assemblies taklim with the application of functions and elements of management to majelis taklim. The result of the research shows that the existence of management in majelis taklim gives improvement to mosque function. Based on these findings it can be concluded that the management of assemblies taklim in improving the function of the mosque provides skills to support various da'wah movements that are taking place in the community to improve the function of the mosque. Implementation of functions and elements of management to majelis taklim is an application of science to the reality of the process of pursuing the goal of preaching by means of majelis taklim which became one of the activities held in the mosque so that the function of the mosque can be optimized
PENGEMBANGAN MODEL PENERIMAAN MAHASISWA BARU DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI Mohamad Erihadiana; Asep Muhyiddin; Tata Sukayat; Undang Syaripudin; Fildzah Arifah Yoda
Khazanah Pendidikan Islam Vol 3, No 2 (2021): Khazanah Pendidikan Islam
Publisher : Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (552.731 KB) | DOI: 10.15575/kp.v3i2.11787

Abstract

Penelitian ini membahas Pengembangan Model Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) pada lembaga Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Dengan melewati pengembangan model aplikasi PMB di PTKIN ini dapat diperoleh input mahasiswa yang mampu berprestasi akademik tinggi. Untuk mengembangkan model tersebut,  maka dideskrispsikan terlebih dahulu tentang kebijakan Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia dan melakukan studi tentang penerimaan mahasiswa baru di dua PTKIN yaitu UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Di samping melakukan studi sistem penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi terkemuka di Asia Tenggara yaitu Asia e-University Malaysia.  Berdasarkan hasil riset dan analisis teori, maka dibuatlah rancangan aplikasi penerimaan mahasiswa baru Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri berbasis web atau teknologi informasi. Pendekatan jenis kualitatif, riset dan pengembangan (R & D) merupakan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini. Guna untuk menghasilkan hasil yang berbentuk PMB di PTKIN. Model tersebut adalah model berbasis online atau web yang dikembangkan untuk kepentingan mutu akademik. Aplikasi penerimaan PMB menggunakan pendekatan yang bertujuan objek pada metode Unified Modeling Language (UML) untuk mendapatkan hasil pada penelitian ini. Perancangannya memuat system dengan menggunakan model dan dapat dinyatakan bagian dari fungsi yang tersedia dengan menggunakan Use Case diagram. Kemudian system yang digunakan actor dengan aturan aktifitas merupakan analisis Activity diagram. Adapun yang menggunakan tahap perencanaan kelas dari tahap analisis kelas yaitu Activity class diagram. Kemudian sequence diagram, arsitekstur jaringan, dan arsitekstur sistem
The Existence of Kaharingan Within Dayak Identity in West Kalimantan Fahmi, Moch Riza; Muhyiddin, Asep
Al-Albab Vol 12, No 1 (2023)
Publisher : Pascasarjana IAIN Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24260/alalbab.v12i1.2662

Abstract

Identity is a fluid and adaptive phenomenon that suits the needs of its users. Identity is often used as a tool by certain groups for certain purposes, for example as a form of resistance or as a means to show the existence of a group. In West Kalimantan, the Kaharingan religion reveals its existence in the Dayak identity. This paper aims to explore the existence of the Kaharingan religion in the Dayak community in West Kalimantan, especially when there is a rift between ethnic groups. The rifts between ethnic groups in West Kalimantan are commonly referred to as social conflicts that occurred around the 1990s. This paper was based on literature research data using historical and phenomenological approaches. The historical approach was used to describe the history of the Dayak ethnicity, the Kaharingan religion and the history of social conflicts between 1997 and 1999 in West Kalimantan, while the phenomenological approach is used to analyze the phenomenon of the existence of the Kaharingan religion when social conflicts occurred. The results showed that the existence of the Kaharingan religion was on the rise during the 1997-1999 social conflicts among the Dayaks. The emergence of the Kaharingan religion could be seen in the rituals, such as the Nyaru Tariu, Mangkok Merah, and Tiwah ceremonies. Despite the fact that some of the Dayaks at that time were already Catholics and Protestants, they performed the rituals of the Kaharingan religion. After the 1997-1999 social conflicts, the Kaharingan Religion was institutionally declared on May 16, 2019 in Bengkayang Regency under the name of the Indonesian Kaharingan Religious Council (MAKI) West Kalimantan.