Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

ESTIMASI SUMBERDAYA BAUKSIT MENGGUNAKAN METODE GEOSTATISTIK DI PT. XYZ KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT Faza Nugraha; Yunus Ashari; Wahyu Budhi Khorniawan
KURVATEK Vol 7 No 2 (2022): Energy Management and Sustainable Environment
Publisher : Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33579/krvtk.v7i2.3152

Abstract

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi bijih bauksit di Kabupaten Mempawah. Maka dari itu perlu dilakukan estimasi sumberdaya untuk melanjutkan ke tahapan produksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyebaran kadar, estimasi sumberdaya berdasarkan klasifikasi kadar Al2O3, estimasi sumberdaya bauksit tercuci serta tidak tercuci dan mengklasifikasikan sumberdaya bauksit berdasarkan Kriging Efisiensi. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Surpac 6.6.2 dengan metodologi penelitian berupa studi literatur, pengumpulan data, basis data, validasi data, analisis statistik, konstruksi model, penaksiran sumberdaya menggunakan Ordinary Kriging. Pada lokasi penelitian ini, terdapat 114 titik test pit dengan luasan 15,4 Ha dengan jarak antara titik test pit 50m dan pengambilan contoh bauksit dilakukan dengan interval 2m. Berdasarkan data eksplorasi langsung test pit yang kemudian dilakukan perhitungan sumberdaya dengan batasan kadar 35% Al2O3 dan densitas 1,8 ton/m3. Dari hasil pengolahan variogram, sebaran homogenitas kadar Al2O3 cenderung ke arah tenggara atau ke arah kuadran IV 327,58o. Total tonase unwashed bauxite (UBX) sebesar 487.388 ton dan total tonase washed bauxite (WBX) sebesar 239.893 ton. Sumberdaya pada lokasi penelitian diklasifikasikan berdasarkan Kriging Efisiensi. Klasifikasi teraka sebesar 422.438 ton, tertunjuk 160.875 ton, dan terukur 748.688 ton.
Estimasi Sumberdaya Bauksit Menggunakan Metode Geostatistik di PT. XYZ Kabupaten Mempawah Faza Nugraha; Yunus Ashari; Wahyu Budhi Khorniawan
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1141

Abstract

Abstract. PT. XYZ is a mining company that is currently exploring bauxite ore in Mempawah Regency. Therefore, it is necessary to estimate resources to proceed to the production stage. The purpose of the study was to determine the distribution of grades, resource estimation based on Al2O3 grade classification, estimation of washed and unwashed bauxite resources and to classify bauxite resources based on Kriging Efficiency. This research uses Surpac 6.6.2 software with research methodology in the form of literature study, data collection, database, data validation, statistical analysis, model construction, resource estimation using Ordinary Kriging. At this research location, there are 114 test pit with an area of 15.4 ha with a distance between the test pit 50m and bauxite sampling is carried out at 2m intervals. Based on the direct exploration data of the test pit , the resource was calculated with a limit of 35% Al2O3 and a density of 1.8 ton/m3. From the results of the variogram processing, the distribution of homogeneity of Al2O3 tends to the southeast or towards quadrant IV 327.58o. The total tonnage of unwashed bauxite (UBX) is 487,388 tons and the total tonnage for washed bauxite (WBX) is 239,893 tons. Resources at the research site are classified based on Kriging Efficiency. The slag classification is 422,438 tons, indicated 160,875 tons, and measured 748,688 tons. Abstrak. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi bijih bauksit di Kabupaten Mempawah. Maka dari itu perlu dilakukan estimasi sumberdaya untuk melanjutkan ke tahapan produksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyebaran kadar, estimasi sumberdaya berdasarkan klasifikasi kadar Al2O3, estimasi sumberdaya bauksit tercuci serta tidak tercuci dan mengklasifikasikan sumberdaya bauksit berdasarkan Kriging Efisiensi. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Surpac 6.6.2 dengan metodologi penelitian berupa studi literatur, pengumpulan data, basis data, validasi data, analisis statistik, konstruksi model, penaksiran sumberdaya menggunakan Ordinary Kriging. Pada lokasi penelitian ini, terdapat 114 titik test pit dengan luasan 15,4 Ha dengan jarak antara titik test pit 50m dan pengambilan contoh bauksit dilakukan dengan interval 2m. Berdasarkan data eksplorasi langsung test pit yang kemudian dilakukan perhitungan sumberdaya dengan batasan kadar 35% Al2O3 dan densitas 1,8 ton/m3. Dari hasil pengolahan variogram, sebaran homogenitas kadar Al2O3 cenderung ke arah tenggara atau ke arah kuadran IV 327,58o. Total tonase unwashed bauxite (UBX) sebesar 487.388 ton dan total tonase washed bauxite (WBX) sebesar 239.893 ton. Sumberdaya pada lokasi penelitian diklasifikasikan berdasarkan Kriging Efisiensi. Klasifikasi teraka sebesar 422.438 ton, tertunjuk 160.875 ton, dan terukur 748.688 ton.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan di Tambang Andesit PT. Gunung Kulalet Desa Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung Dedi Saputra; Yunus Ashari
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 1 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i1.5116

Abstract

Abstract. Implementation of Mining Safety Management System (SMKP) in this study has a legal basis for carrying out the instructions of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 of 1970 concerning occupational safety and health that every worker has the right to protection for his safety in doing work for the welfare of life and increasing production and national productivity, occupational safety and health are applied to all industries according to the needs of each industry, especially the mining industry. Referring to the Minister of Energy and Mineral Resources Regulation Number 26 of 2018 concerning good mining rules and supervision of mineral and coal mining in Paragraph 1 Article 14 Number 4 mining occupational safety and health consists of at least 3 aspects, namely mining work safety which includes risk management, work safety programs which includes the prevention of accidents, fires, and other dangerous events, education and training on work safety, safety administration, emergency management, work safety inspections and accident prevention and investigation, mining occupational health aspects including worker/labor health programs, hygienic and sanitation, ergonomics, management of food, drink, and nutrition of workers/labor, and/or diagnosis and examination of occupational diseases and aspects of the mining work environment which contain company regulations, measurement, assessment and control of working environmental conditions. Implementation of the Mining Safety Management System (SMKP) in accordance with the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 1827 K 30 MEM 2018 concerning guidelines for the implementation of good mining engineering principles where the application of the Mining Safety Management System (SMKP) is assessed at least once a year, whether audit is carried out by internal parties or externally appointed in accordance with the terms and conditions of applicable law. This research is intended to develop a mining safety management system at PT. Gunung Kulalet in accordance with the current applicable law, the SMKP assessment approach based on the internal audit matrix of the SMKP implementation has a score of 81.6% which is included in the minor category requiring evaluation, adjustment to legal regulations and controls that need to be improved. Abstrak. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dalam penelitian ini memiliki landasan hukum menjalankan perintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja bahwasanya setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional, keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan pada semua industri sesuai dengan kebutuhan industri masing-masing terutama pada industri pertambangan. Mengacu kepada Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2018 tentang kaidah pertambangan yang baik dan pengawasan pertambangan mineral dan batubara pada Paragraf 1 Pasal 14 Nomor 4 keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan paling sedikit terdiri atas 3 aspek yaitu keselamatan kerja pertambangan yang meliputi manajemen risiko, program keselamatan kerja yang meliputi pencegahan terjadinya kecelakaan, kebakaran, dan kejadian lain yang berbahaya, pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja, administrasi keselamatan kerja, manajemen keadaan darurat, inspeksi keselamatan kerja dan pencegahan dan penyelidikan kecelakaan, aspek kesehatan kerja pertambangan meliputi program kesehatan pekerja/buruh, higienis dan sanitasi, ergonomis, pengelolaan makanan, minuman, dan gizi pekerja/buruh, dan/atau diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja dan aspek lingkungan kerja pertambangan yang memuat peraturan perusahaan, pengukuran, penilaian dan pengendalian terhadap kondisi lingkungan kerja. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik di mana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dilakukan penilaian minimal audit satu kali dalam satu tahun baik dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal yang ditunjuk sesuai syarat dan ketentuan dari hukum yang berlaku. Penelitian ini dimaksud untuk menyusun sistem manajemen keselamatan pertambangan di PT. Gunung Kulalet sesuai dengan hukum yang berlaku saat ini, pendekatan penilaian SMKP berdasarkan matrik audit internal penerapan SMKP memiliki nilai 81,6 % termasuk kedalam kategori minor diperlukan evaluasi, penyesuaian dengan regulasi hukum serta pengendalian yang perlu ditingkatkan.
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan di Tambang Andesit PT. Gunung Kulalet Bandung Dedi Saputra; Yunus Ashari; Aviasti
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 3, No. 1, Juli 2023, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v3i1.2109

Abstract

Abstract. The application of the Mining Safety Management System (SMKP) in this study has a legal basis for carrying out the orders of the Law of the Republic of Indonesia Number 1 of 1970 concerning occupational safety and health that every worker has the right to protection for his safety in carrying out work for the welfare of life and increase production and productivity Nationally, occupational safety and health is applied to all industries in accordance with the needs of each industry, especially in the mining industry. The application of the Mining Safety Management System (SMKP) is in accordance with the Decree of the Minister of Energy and Mineral Resources Number 1827 K 30 MEM 2018 concerning guidelines for the implementation of good mining engineering principles where the implementation of the Mining Safety Management System (SMKP) is assessed at least once a year audit whether carried out by the party appointed internal or external according to the terms and conditions of applicable law. This research is intended to develop a mining safety management system at PT. Mount Kulalet in accordance with current applicable law, the SMKP assessment approach based on the internal audit matrix for the application of SMKP has a value of 81.6%, included in the minor category, evaluation is needed, adjustments to legal regulations and controls need to be improved. Abstrak. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dalam penelitian ini memiliki landasan hukum menjalankan perintah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja bahwasanya setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas Nasional, keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan pada semua industri sesuai dengan kebutuhan industri masing-masing terutama pada industri pertambangan. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM Nomor 1827 K 30 MEM 2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah teknik pertambangan yang baik di mana penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP) dilakukan penilaian minimal audit satu kali dalam satu tahun baik dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal yang ditunjuk sesuai syarat dan ketentuan dari hukum yang berlaku. Penelitian ini dimaksud untuk menyusun sistem manajemen keselamatan pertambangan di PT. Gunung Kulalet sesuai dengan hukum yang berlaku saat ini, pendekatan penilaian SMKP berdasarkan matrik audit internal penerapan SMKP memiliki nilai 81,6 % termasuk kedalam kategori minor diperlukan evaluasi, penyesuaian dengan regulasi hukum serta pengendalian yang perlu ditingkatkan.
Karakteristik Fisik dan Mekanik Pasta Fill Sebagai Material Backfill Pada Proses Ground Support Di Underground Kencana, PT. Nusa Halmahera Minerals, Provinsi Maluku Utara Hafizh Murtadho; Yuliadi; Yunus Ashari
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i2.7995

Abstract

Abstract. PT Nusa Halmahera Minerals is a mining company engaged in the gold mining business located in Gosowong, North Maluku. Mining is carried out with Open Pit Mining System and Underground Mining System using Open Pit Mini ng and Underhand Cut and Fill types. Geotechnical conditions in the Underground Mine are the main consent for the company by considering the safety of workers. There are several factors that can affect tunnel stability, including the condition of rock lithology, rock deformation, and groundwater conditions that interfere with ground support. Based on the actual situation in the field, there are still several active headings that are disturbed due to excessive groundwater which makes the mining cycle hampered due to the rehabilitation process, the presence of groundwater affects the condition of strengthening ground support in pasta fill (backfill) so that the tunnel has the potential to experience squeezing or shrinkage and rock collapse / collapse caused by load stress on rocks due to mining activities, Based on the results of observations and calculations, the 24% paste fill mix design conditions decreased in strength to 0.771 Mpa, with a Strength Factor value of 0.95 - 6. And get a total displacement value of 0.02 - 0.38 m. Geotechnic Monitoring Lidar validation states that there is movement in the roof and wall area in the K2-16 Sill area with a velocity value of 0.151 mm per day. Mix design recommendations affect the strengthening of ground support so as to maintain an optimal mining cycle and achieve the company's target. Abstrak. PT. Nusa Halmahera Minerals merupakan perusahaan tambang yang bergerak di bidang usaha pertambangan emas yang berlokasi di Gosowong, Maluku Utara. Penambangan dilakukan dengan Sistem Tambang Terbuka dan Sistem Tambang Bawah Tanah menggunakan jenis Open Pit Mining dan Underhand Cut and Fill. Kondisi geoteknik pada Tambang Bawah Tanah merupakan consent utama bagi perusahaan dengan mempertimbangkan keselamatan para pekerja. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kestabilan terowongan, diantaranya kondisi lithology batuan, adanya deformasi batuan, dan kondisi air tanah yang mengganggu terhadap ground supporting. Berdasarkan keadaan aktual di lapangan masih terdapat beberapa heading aktif yang terganggu akibat adanya air tanah yang berlebih sehingga membuat siklus penambangan terhambat akibat adanya proses rehab, adanya air tanah berpengaruh terhadap kondisi penguatan ground support pada pasta fill (backfill) sehingga terowongan berpotensi mengalami squeezing atau penyusutan dan runtuhnan batuan/collapse yang diakibatkan oleh load stress pada batuan akibat aktivitas penambangan tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan dan perhitungan kondisi mix design pasta fill 24% mengalami penurunan kekuatan menjadi 0,771 Mpa, dengan nilai Strength Factor sebesar 0.95 – 6. Dan mendapatkan nilai total displacement sebesar 0.02 – 0.38 m. Validasi Geotechnic Monitoring Lidar menyatakan adanya pergerakan pada area roof dan juga wall di area K2-16 Sill dengan nilai velocity 0.151 mm per harinya. Rekomendasi mix design berpengaruh terhadap penguatan ground support sehinga mampu menjaga siklus penambangan yang optimal dan mencapai target dari perusahaan.
Rencana Teknis dan Ekonomis Reklamasi Tambang Andesit PT XYZ di Desa Lagadar, Kampung Leuwidulang, Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat Mestiya Gusjuliasih; Yunus Ashari; Zaenal
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i2.8213

Abstract

Abstract. In the mining industry, reclamation activities are mandatory, because mining activities cause changes to the landscape and environmental damage. Reclamation is an activity to achieve achievements to make improvements regarding land that has experienced disturbances caused by mining activities. The existence of reclamation activities can be useful if adjusted to the requirements or designation. With the existence of reclamation activities, the aim is that the ex-mining land will be sustainable or green again. In order for reclamation activities to be optimal, it must involve several aspects including regarding technical and economic plans, because optimal reclamation results can restore soil conditions to be stable and can be grown with plants. The purpose of reclamation is to develop technical and economic plans, to make reclamation activities run efficiently and to know the total price for reclamation needs. Reclamation activities at PT XYZ will be carried out in one period with an area to be reclaimed of 3,42 Ha according to the area of the mine opening. Technical plan activities will use mechanical devices, namely the Komatsu PC200 Excavator, the Hino FM260JD Dump Truck, and the Komatsu D85A-21 Bulldozer. The main crops used in the revegetation activities are upland rice, corn, and interplants in the form of peanut trees. The reclamation technical plan that will be carried out is up to the stage of maintenance and maintenance in order to achieve the success criteria in reclamation. Treatment is carried out by embroidering and applying insecticides or weeding to the main plants and insert plants. The total cost of the reclamation plan resulting from this technical plan is IDR 690.309.497,-. Abstrak. Dalam industri pertambangan kegiatan reklamasi adalah hal yang wajib untuk dilakukan, karena kegiatan penambangan menyebabkan perubahan pada bentang alam dan kerusakan lingkungan. Reklamasi adalah kegiatan untuk meraih pencapaian untuk melakukan perbaikan mengenai lahan yang telah mengalami gangguan yang disebabkan oleh kegiatan pertambangan. Adanya kegiatan reklamasi dapat berguna apabila disesuaikan dengan persyaratan ataupun peruntukannya. Dengan adanya kegiatan reklamasi bertujuan agar lahan bekas pertambangan akan lestari atau hijau kembali lingkungannya. Agar kegiatan reklamasi menjadi optimal, maka harus melibatkan beberapa aspek, diantaranya mengenai rencana teknis dan ekonomis, karena hasil reklamasi yang optimal dapat mengembalikan kondisi tanah menjadi stabil dan dapat ditumbuhi dengan tanaman. Tujuan dilakukan reklamasi dengan menyusun rencana teknis dan ekonomis, dapat membuat kegiatan reklamasi berjalan dengan efesien dan dapat diketahui total harga untuk kebutuhan reklamasi. Kegiatan reklamasi pada PT XYZ akan dilakukan dalam satu periode dengan luas yang akan direklamasi sebesar 3,42 Ha sesuai dengan luasan bukaan tambang. Kegiatan rencana teknis akan menggunakan alat mekanis yaitu satu unit Backhoe Komatsu PC200, tiga unit Dump Truck Hino FM260JD, dan satu unit Bulldozer Komatsu D85A-21. Tanaman pokok yang digunakan dalam kegiatan revegetasi yaitu padi gogo, jagung, dan tanaman sisipan berupa kacang tanah. Rencana teknis reklamasi yang akan dilakukan yaitu hingga tahapan pemeliharaan dan perawatan agar tercapainya kriteria keberhasilan dalam reklamasi. Perawatan dilakukan dengan cara penyulaman serta pemberian insektisida atau penyiangan pada tanaman pokok dan tanaman sisipan. Adapun total biaya rencana reklamasi yang dihasilkan dari rencana teknis ini adalah Rp 690.309.497,-.
Manajemen Stockpile untuk Mencegah Terjadinya Self-Combustion di PLTU Banten 2 Labuan OMU Fajar Khoerul Alam; Solihin; Yunus Ashari
Bandung Conference Series: Mining Engineering Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Mining Engineering
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsme.v3i2.9218

Abstract

Abstract. PLTU Banten 2 Labuan OMU is a power plant company with the main fuel source being coal with calories 4000-4900 Kcal/kg with a land area of ​​64.45 Ha. This PLTU has a capacity of 2x300 MW of electricity. Self-combustion occurs due to the reaction of the carbon content in coal with oxygen gas in the air. The problem that arises in the Banten 2 Labuan OMU PLTU stockpile is the frequent occurrence of self-burning due to the ineffective implementation of the FIFO (Frist In Frist Out) management system. The sampling technique for stockpile temperature data was carried out at 12 stockpile 1 points of LRC and 12 points of stockpile 2 MRC, observing three sides of the coal pile, namely the west, south and east sides. Where each side of the sample measurement is taken at a thickness of 1, 3, 5, and 7 meters and the 0 meter point is taken from the ground floor of the stockpile. To see the comparison of temperature to embankment time and embankment dimensions at each measurement point with a certain thickness. From all the research conducted, the stockpile had 2 stockpiles of coal, stockpile 1 LRC (Low Rank Calorie) with quality <4200 and stockpile 2 MRC (Medium Rank Calorie) with quality >4200. The height of the stockpile reaches 10.9 meters for stock 1 and 9.6 meters for stock 2, the slope angle of the stockpile is 55.6° for stock 1 and 52.5°. Stockpile 1 has a temperature rise of 3.4°C/day and stockpile 2 has a temperature rise of 3.2. The estimated self-combustion for stockpile 1 is 4 days, while for stockpile 2 it is 5 days, meaning that the coal quality affects self-combustion where stockpile 2 takes 1 day longer than stockpile 1 Abstrak. PLTU Banten 2 Labuan OMU merupakan suatu perusahaan pembangkit listrik dengan sumber bahan bakar utama batubara dengan kalori 4000-4900 Kcal/kg memiliki luas lahan 64,45 Ha. PLTU ini memiliki kapasitas listrik yang dihasilkan 2x300 MW Self-Combustion terjadi karena adanya reaksi kandungan karbon pada batubara dengan gas oksigen di udara. Permasalahan yang muncul pada stockpile PLTU Banten 2 Labuan OMU ini, sering terjadinya swabakar yang disebabkan karena kurang efektifnya penerapan sistem manajemen FIFO (Frist In Frist Out). Teknis pengambilan sempel data suhu timbunan ini dilakukan sebanyak 12 titik stockpile 1 LRC dan 12 titik stockpile 2 MRC, pengamatan pada tiga sisi timbunan batubara yaitu sisi barat, selatan dan timur. Di mana setiap sisi pengukuran sampel diambil pada ketebalan 1, 3, 5, dan 7 meter dan titik 0 meter pengukuran dilakukan dari lantai dasar stockpile. Untuk melihat perbandingan suhu terhadap lama timbunan dan dimensi timbunan pada setiap titik pengukuran dengan ketebalan tertentu. Dari seluruh penelitian yang dilakukan kondisi stockpile memiliki 2 timbunan batubara, stockpile 1 LRC (Low Rank Calorie) dengan kualitas <4200 dan stockpile 2 MRC (Medium Rank Calorie) dengan kualitas >4200. Ketinggian timbunan mencapai 10,9 meter untuk stock 1 dan 9,6 meter untuk stock 2, sudut kemiringan timbunan 55,6° untuk Stock 1 dan 52,5°. Untuk stockpile 1 memiliki kenaikan suhu yaitu 3,4°C/Hari dan untuk stockpile 2 memiliki kenaikan suhu yaitu 3,2. Estimasi swabakar untuk stockpile 1 adalah 4 hari, sedangkan untuk Stockpile 2 adalah 5 hari, artinya kualitas batubara mempengaruhi Self-Combustion yang mana Stockpile 2 lebih lama 1 hari dari Stockpile 1
Pengujian Akuifer Sumur Produksi untuk Memenuhi Kebutuhan Pabrik Pengolahan Zircon Muhammad Abizard Rizki; Yunus Ashari; Indra Karna Wijaksana
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 1, Juli 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i1.993

Abstract

Abstract. PT. X is a company engaged in the processing of zircon mining materials. In the processing process, it uses a water supply that only comes from groundwater. Groundwater sources at PT. X come from three drilled wells and each well is tested to determine the characteristics of the aquifer and the optimum discharge value. The research was conducted using the method pumping test, Pumping The test is divided into three stages, namely step drawdown test, constant rate test and recovery test. In the stages, the drawdown test and constant rate test groundwater level reduction value is obtained with a certain discharge, while the recovery test obtains the groundwater level recovery value. The results of the pumping test get the optimum discharge value from each well which is 10.6 lt/s for SB-01, 6.2 lt/s for SB-02, and 10.6 lt/s for SB-03, pumping with the optimum discharge into the safe category based on the regional regulation on groundwater damage criteria, West Java Provincial Regulation Number 1 of 2017 concerning the criteria for groundwater damage. Abstrak. PT. X merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan bahan tambang zircon. dalam proses pengolahannya menggunakan pasokan air yang hanya berasal dari airtanah. Sumber airtanah di PT. X berasal dari tiga sumur bor dan masing-masing sumur tersebut di uji untuk mengetahui bagaimana karakteristik akuifer dan nilai debit optimum. Penelitian dilakukan dengan metode pumping test, Pumping test terbagi menjadi tiga tahap yaitu step drawdown test, constant rate test dan recovery test. Pada tahapan drawdown test dan constant rate test mendapatkan nilai penurunan muka air tanah dengan debit tertentu, sedangkan recovery test mendapatkan nilai pemulihan muka air tanah. Hasil dari pumping test mendapatkan nilai debit optimum dari masingmasing sumur yaitu sebesar 10,6 lt/det untuk SB-01, 6,2 lt/det untuk SB- 02, dan 10,6 lt/det untuk SB-03, pemompaan dengan debit optimum masuk kedalam kategori aman berdasarkan perda kriteria kerusakan muka airtanah Perda Provinsi Jawa Barat nomor 1 tahun 2017 tentang kriteria kerusakan muka airtanah.
Estimasi Sumberdaya Bauksit Menggunakan Metode Geostatistik di PT. XYZ Kabupaten Mempawah Faza Nugraha; Yunus Ashari; Wahyu Budhi Khorniawan
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 2, No. 2, Desember 2022, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v2i2.1141

Abstract

Abstract. PT. XYZ is a mining company that is currently exploring bauxite ore in Mempawah Regency. Therefore, it is necessary to estimate resources to proceed to the production stage. The purpose of the study was to determine the distribution of grades, resource estimation based on Al2O3 grade classification, estimation of washed and unwashed bauxite resources and to classify bauxite resources based on Kriging Efficiency. This research uses Surpac 6.6.2 software with research methodology in the form of literature study, data collection, database, data validation, statistical analysis, model construction, resource estimation using Ordinary Kriging. At this research location, there are 114 test pit with an area of 15.4 ha with a distance between the test pit 50m and bauxite sampling is carried out at 2m intervals. Based on the direct exploration data of the test pit , the resource was calculated with a limit of 35% Al2O3 and a density of 1.8 ton/m3. From the results of the variogram processing, the distribution of homogeneity of Al2O3 tends to the southeast or towards quadrant IV 327.58o. The total tonnage of unwashed bauxite (UBX) is 487,388 tons and the total tonnage for washed bauxite (WBX) is 239,893 tons. Resources at the research site are classified based on Kriging Efficiency. The slag classification is 422,438 tons, indicated 160,875 tons, and measured 748,688 tons. Abstrak. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan yang sedang melakukan kegiatan eksplorasi bijih bauksit di Kabupaten Mempawah. Maka dari itu perlu dilakukan estimasi sumberdaya untuk melanjutkan ke tahapan produksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui penyebaran kadar, estimasi sumberdaya berdasarkan klasifikasi kadar Al2O3, estimasi sumberdaya bauksit tercuci serta tidak tercuci dan mengklasifikasikan sumberdaya bauksit berdasarkan Kriging Efisiensi. Penelitian ini menggunakan perangkat lunak Surpac 6.6.2 dengan metodologi penelitian berupa studi literatur, pengumpulan data, basis data, validasi data, analisis statistik, konstruksi model, penaksiran sumberdaya menggunakan Ordinary Kriging. Pada lokasi penelitian ini, terdapat 114 titik test pit dengan luasan 15,4 Ha dengan jarak antara titik test pit 50m dan pengambilan contoh bauksit dilakukan dengan interval 2m. Berdasarkan data eksplorasi langsung test pit yang kemudian dilakukan perhitungan sumberdaya dengan batasan kadar 35% Al2O3 dan densitas 1,8 ton/m3. Dari hasil pengolahan variogram, sebaran homogenitas kadar Al2O3 cenderung ke arah tenggara atau ke arah kuadran IV 327,58o. Total tonase unwashed bauxite (UBX) sebesar 487.388 ton dan total tonase washed bauxite (WBX) sebesar 239.893 ton. Sumberdaya pada lokasi penelitian diklasifikasikan berdasarkan Kriging Efisiensi. Klasifikasi teraka sebesar 422.438 ton, tertunjuk 160.875 ton, dan terukur 748.688 ton.
Analisis Geokimia Manifestasi Air Panas di Desa Bojong Koneng Sukabumi Ahmad Razali Hakim; Yunus Ashari; Dono Guntoro
Jurnal Riset Teknik Pertambangan Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Teknik Pertambangan (JRTP)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrtp.v3i2.2798

Abstract

Abstract. This research aims to identify thermal anomalies considered as a geothermal system by examining the chemical characteristics of hot springs in the study area and comparing them with geophysical investigation data. Additionally, data validation will involve comparing chemical analysis data with several geothermal fields. Based on the data processing results, it is concluded that the chemical nature of the hot springs in the study area is characterized by HCO3 major ions, indicating a greater influence of meteoric fluid compared to magmatic fluid. Furthermore, geophysical investigation interpretation, specifically geoelectric, revealed various lithologies, including volcanic breccia, tuff breccia, laharic breccia, and andesite basalt. In this study, the hot water-bearing layer is found in laharic breccia lithology at a depth of 15.3 – 43 meters. Based on these findings, it can be concluded that the study area is not a geothermal system. This conclusion is supported by field data from a geothermal field, where the SiO2 content reaches 660 mg/L, while in the study area, the SiO2 content is less than 36 mg/L. It is suspected that the study area is an outflow zone with a heat source from the active magma of Mount Pangrango. Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi thermal anomaly yang diaggap sebagai suatu sistem panas bumi dengan cara mengetahui karakteristik kimia air panas di daerah penelitian yang akan dibandingkan dengan data hasil penyelidikan geofisika, selain itu untuk validasi data akan dilakukan perbandingan data analisis kimia dengan beberapa lapangan panas bumi. Berdasarkan hasil pengolahan data disimpulkan dari data hasil pengujian ionisasi bahwasanya sifat kimia air panas yang terdapat di daerah penelitian merupakan air panas dengan major ion HCO3 yang mana hal tersebut menandakan bahwa daerah tersebut lebih banyak peran dari fluida meteorik dibandingkan dengan fluida magmatik selain itu juga berdasarkan hasil interpretasi penyelidikan geofisika dalam hal ini adalah geolistrik didapat beberapa litologi yaitu breksi vulkanik, tuffa breksi, breksi laharik dan andesit basalt. Pada penelitian ini lapisan pembawa air panas berada pada litologi breksi laharik yang berada pada kedalaman 15,3 – 43 meter dimana berdasarkan kedua hal tersebut bahwa daerah penelitian bukanlah sebuah sistem panas bumi, hal tersebut diperkuat dengan beberapa data dari lapangan panas bumi pada lapangan panas bumi berupa kandungan SiO2 mencapai 660 mg/L sedangkan pada daerah penelitian kandungan SiO2 hanya kurang dari 36 mg/L, hal tersebut diduga bahwasanya daerah penelitian merupakan zona outflow yang memiliki sumber panas dari magma aktif Gunung Pangrango.