Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Teknik Penetasan Ikan Nila Oreochromis niloticus pada Corong Penetasan Rahmadi Aziz; Mukti Arif; Aldi Huda Verdian
Jurnal Perikanan Terapan Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (36.521 KB) | DOI: 10.25181/peranan.v1i1.1460

Abstract

Potensi pengembangan budidaya ikan nila di Indonesia saat ini masih terus berkembang. Salah satu pengembangan budidaya ikan nila yaitu dalam teknik penetasan telur ikan nila pada corong penetasan. Penerapan teknik ini diharapkan dapat meningkatkan daya tetas telur dan tingkat kelangsungan hidup benih ikan nila semakin tinggi serta mempermudah pemanenan larva. Materi yang digunakan yaitu induk ikan nila strain JICA (Japan for International Cooperation Agency), corong penetasan berbentuk kerucut berukuran diameter 30 cm dan tinggi 45 cm dan perlengkapan pemijahan lainnya. Pengembangan teknik penetasan ikan nila menggunakan corong penetasan  mengasilkan nilai derajat penetasan sebesar 90,6 % dan tingkat kelangsungan hidup benih sebesar 96,15 %.
Komposisi Kimia Daging Udang Vanamei Dan Udang Windu Dengan Sistem Budidaya Keramba Jaring Apung Aldi Huda Verdian; Pindo Witoko; Rahmadi Aziz
Jurnal Perikanan Terapan Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (256.501 KB) | DOI: 10.25181/peranan.v1i1.1479

Abstract

Salah satu terobosan untuk meningkatkan produksi udang adalah memanfaatkan laut dengan keramba jaring apung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan komposisi kimia dari udang putih (Litopenaeus vannamei) dan daging udang windu (Penaeus monodon) yang dibudidayakan di keramba jaring apung. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa daging udang putih memiliki kandungan protein dan abu yang lebih tinggi daripada daging udang windu. Komposisi langsung pada otot udang diatur oleh banyak faktor, termasuk spesies, tahap pertumbuhan, pakan dan musim.
Penambahan Probiotik Em4 dan Bacillus sp Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Post Larva Udang Vaname Yoka Agustama; Tiara Abung Lestari; Aldi Huda Verdian; Pindo Witoko; Eulis Marlina
Jurnal Perikanan Terapan Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.898 KB)

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) Stadia Post Larva sangat rentan terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Sehingga Pakan Biasa tidak cukup untuk memenuhi Kelangsungan Hidup udang vaname. Dengan Keadaan tersebut kita dapat memanfaatkan Pengaplikasian Probiotik Em4 dan Bacillus sp terhadap pakan buatan dengan Tujuan Untuk Mengetahui Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup udang vaname. Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui Keberhasilan Pemberian Probiotik em4 danBacillus sp pada Pakan Buatan dan melakukan perbandingan dengan pemberian pakan pada udang tanpa pengaplikasian Probiotik. yang dilakukan adalah Persiapan Media, Pembuatan dan Penambahan Bacillus sp pada pakan Udang, Penebaran benur, pemeliharaan udang, pengamatan sampling, pengamatan kualitas air, dan Pemanenan. penebaran benur sebanyak 50 ekor dalam 1 Akuarium stadia post larva 7 udang vaname dan pemberian Probiotik Bacillus sp dengan Dosis 20 mL/kg pakan dan dosis em4 dengan dosis 15 ml/kg pakan. Data Survival Rate (SR) Akuarium Pemberian Probiotik Bacillus sp pada pakan buatan Udang Vaname yaitu 80%, Berat rata-rata 2,96 gram, Pertumbuhan Panjang Udang rata-rata 10,4. kemudian data Survival Rate (SR) Akuarium terkontrol yaitu 60%, berat rata-rata 2,77 gram, pertumbuhan panjang rata-rata 7,39 cm.  kemudian untuk hasil dengan penambahan probiotik em4 data Survival Rate (SR) Akuarium Pemberian Probiotik em4 pada pakan buatan Udang Vaname yaitu 64 %, Berat rata-rata 3,11 gram, Pertumbuhan Panjang Udang rata-rata 9,07 cm.
SUPPLEMENTARY OF COCONUT PUPL EXTRACT TO FEED TO INCREASE GROWTH OF SALINE TILAPIA Adni Oktaviana; Aldi Huda Verdian; Rahmadi Aziz
JURNAL PERIKANAN TROPIS Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jpt.v9i1.4128

Abstract

Various problems are found in aquaculture activities while decreasing production due to fish disease attacks and slow growth. Various alternatives can be applied by cultivators, one of which is the use of prebiotics. Coconut pulp contains galactomannan which serves as prebiotic and belongs to agricultural waste usually used as animal feed. This study aimed to determine the level of growth and survival rate of saline tilapia (O. Niloticus) after given coconut pulp extract. A completely randomized design (CRD) was emplyed. This study consisted of three treatments with three replications. Treatment A (maintenance of saline tilapia without adding coconut pulp extract), Treatment B (rearing saline tilapia with the addition of 1% / kg of feed with coconut pulp extract), and Treatment C (rearing saline tilapia with the addition of 2% / kg of feed with coconut pulp extract). The parameters observed were growth, survival and water quality. The results of growth and survival parameters on this study were not significantly different among each treatment. Daily growth rate (DGR) was obtained in treatment C, namely LPH 1.28%. The highest survival rate was obtained in treatment B, namely 80%.Keywords: nile tilapia, coconut pulp ekstract, galactomannan
Penggunaan Hidrogen Peroksida dan Ion Silver (Smart Care®) untuk Menurunkan Populasi Vibrio sp. qorie_astria qorie; Adni Oktaviana adni; Linuwih Aluh Prastiti; Aldi Huda Verdian; Nurul Fatimah; Kurnia Fathurohman; Arif Faisal Siburian
Intek Akuakultur Vol. 6 No. 2 (2022): Intek Akuakultur
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.796 KB) | DOI: 10.31629/intek.v6i2.5012

Abstract

Vibrio sp. adalah bakteri patogen penyebab wabah penyakit yang mematikan dan paling berbahaya dalam budidaya udang. Kandungan Hidrogen Peroksida dan ion silver dalam Smart Care® memiliki manfaat sebagai bekterisidal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas Hidrogen Peroksida dan ion silver (Smart Care®) dalam menurunkan populasi bakteri Vibrio sp. Kepadatan populasi Vibrio sp. diamati dengan perbedaan dosis pemberian Smart Care® yaitu 0 mg/L; 2 mg/L; 3 mg/L; 4 mg/L; dan 5mg/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi hidrogen peroksida dan ion silver (Smart Care®) secara signifikan mengurangi kolonisasi Vibrio sp. Mulai dari dosis 2 mg/L memiliki efektifitas yang baik dalam menurunkan populasi Vibrio sp. selama 72 jam.
Suplementasi HYPEROL untuk Peningkatan Pertumbuhan Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Nurul Fatimah; Aldi Huda Verdian; Linuwih Aluh Prastiti; Kurnia Faturrohman; Adni Oktaviana; Qorie Astria; Arif Faisal Siburian
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 17 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v17i2.11551

Abstract

The provision of quality feed is the most important factor determining the success of vannamei shrimp farming. The aim of this study was to evaluate the growth performance, survival rate and water quality of pacific white shrimp Litopenaeus vannamei after dietary administration of combination of calcium, magnesium dan vitamin D3.  Shrimp were fed a control diet (without combination of calcium, magnesium dan vitamin D3 supplement) and four levels of combination of calcium, magnesium dan vitamin D3 supplementation i.e 0; 0.25; 0.50; 0.75; 1.00 mL Hyperol Kg-1 of feed. Larvae were reared in tank with a dimension of 40x25x30cm containing 4 L of disinfected seawater at a stocking density of 100 larvae m-2. In conclusion, the present study demonstrated that dietary supplementation of combination of at the concentration up to 10 mL Kg-1 could significantly improve growth and survival rate of Pacific white shrimp
Peningkatan Respon Imun Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Melalui Kombinasi Vitamin D3, Mineral Ca Dan Mg Pada Pakan Linuwih Aluh Prastiti; Aldi Huda Verdian; Adni Oktavian; Nurul Fatimah; Kurnia Fathurohman; Qorie Astria; Arif Faisal Siburian
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i1.11326

Abstract

Udang vaname merupakan biota perikanan yang tidak memiliki kekebalan tubuh spesifik. Sehingga dalam teknis pembudidayaan udang lebih menerapkan prinsip pencegahan terhadap serangan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat peningkatan respon imun udang vaname melalui penghitungan jumlah total hemosit dan pengamatan perbedaan jenis hemosit yang dipelihara selama 60 hari. Pengujian dilakukan dengan perlakuan kombinasi vitamin D3, mineral Ca dan Mg (Hyperol) pada pakan antara lain kontrol (pemeliharaan udang tanpa suplementasi Hyperol) dan pemeliharaan udang dengan penambahan suplementasi Hyperol pada pakan sebanyak 0,25 mL/kg pakan (A); 0,5 mL/kg pakan (B); 0,75 mL/kg pakan (C); dan 1 mL/kg pakan (D). Hasil terbaik yang didapatkan adalah perlakuan dengan penambahan suplementasi Hyperol 1 mL/kg pakan dengan jumlah total hemosit 65,41±1,90 x 106 sel/mL. Hal ini menunjukkan penggunaan Hyperol 1 mL/kg pakan dapat meningkatkan respon imun pada udang vaname. Vannamei shrimp is fisheries commodity who doesn’t have specific immunity in their body, so principle of prevent against disease was the most important thing to be applied in shrimp farming techniques. The aims of this study is to see an increase in the immune response of vannamei shrimp through counting the total number of hemocytes and observing the different types of hemocytes maintained for 60 days. Tests were carried out with a combination treatment of vitamin D3, minerals Ca and Mg (Hyperol) on the feed, including controls (raising shrimp without Hyperol supplementation) and rearing shrimp with the addition of Hyperol supplementation to feed as much as 0.25 mL/kg feed (A); 0.5 mL/kg feed (B); 0.75 mL/kg feed (C); and 1 mL/kg feed (D). The best results obtained were treatment with the addition of 1 mL/kg Hyperol supplementation with a total hemocyte count of 65.41 ± 1.90 x 106 cells/mL. This shows that the use of Hyperol 1 mL/kg of feed can increase the immune response in vannamei shrimp.  
Technique of Dietary Supplementation of Guanidinoacetic Acid for Growth Improvement of Catfish (Pangasius hypophthalmus) Aldi Huda Verdian; Rio Yusufi Subhan; Nurul Fatimah
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i1.11368

Abstract

The present study aims to determine the best technique of Guanidinoacetic acid (GAA) supplementation to improve retention of added GAA after immersion in water on the growth performance of Pangasius catfish (Pangasius hypophthalmus). Pangasius catfish juveniles with a mean body weight and length of 16.05 ± 0.47 g and 12.42 ± 0.30 cm were randomly distributed into 9 pond units (2 x 1 x 0,6 m). Three experimental diets were formulated to contain (0,5% kg-1 GAA) with different technique of GAA supplementation, i.e. control, pelleting technique and spray-coating technique fed to the fish for 60 days of culture. The results showed that average body weight and biomass of fish fed diet with by GAA supplementation with the pelleting technique was higher (p<0.05) than that of spray-coating technique and control. In conclusion, the consumption of diets containing GAA with pelleting technique resulted the best growth performance of Pangasius catfish (Pangasius hypophthalmus).   Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode terbaik dalam suplementasi Guanidinoacetic acid (GAA) pada pakan untuk meningkatkan retensi penambahan GAA setelah perendaman di air dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Benih ikan patin dengan rata-rata bobot 16.05 ± 0.47 g dan panjang 12.42 ± 0.30 cm dipelihara di dalam 9 unit kolam dengan ukuran (2 x 1 x 0,6 m). Ikan diberikan pakan selama 60 hari pemeliharaan tiga perlakuan yaitu; kontrol (tanpa penambahan GAA); perlakuan pelleting (penambahan 0,5% kg/GAA); dan perlakuan spray coating (penambahan 0,5% kg/GAA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan 0,5% kg/GAA dengan metode pelleting memberikan rata-rata bobot ikan dan biomasa paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain dan kontrol (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi GAA pada pakan ikan patin dengan metode pelleting menunjukkan kinerja pertumbuhan terbaik jika dibandingkan dengan metode spray coating pada ikan patin.
PENGGUNAAN DEDAK PADI SEBAGAI SUMBER KARBON ORGANIK PADA BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus var) DI BAK TERPAL Rahmadi Aziz; Aldi Huda Verdian; Adni Oktaviana
Jurnal Perikanan Unram Vol 12 No 4 (2022): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v12i4.404

Abstract

Komoditas ikan air tawar yang memiliki potensi untuk dikembangkan yaitu ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var). Upaya yang dilakukan agar dapat mengembangkan dan meningkatkan produksi ikan lele yaitu melakukan budidaya dengan teknologi penambahan sumber karbon organik dalam meningkatkan pertumbuha bakteri heterotrof untuk merombak bahan organik di lingkungan budidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan, kelangsungan hidup, feed convertion ratio (FCR), dan rasio C/N terhadap keberhasilan budidaya ikan lele sangkuriang di bak terpal. Perlakuan yang diterapkan adalah pemeliharaan ikan lele sangkuriang dengan rasio C/N 0, C/N 20, C/N 25, dan C/N 30 dengan padat pebaran ikan lele 500 ekor/m3. Hasil penelitian ini adalah penambahan rasio C/N 20 berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele yang dipelihara di bak terpal. Hasil yang terbaik terdapat pada perlakuan rasio C/N 20 dengan growth rate (0,68 gram/hari), survival rate (86%), dan feed convertion ratio (0,85). Selain itu, perlakuan rasio C/N 20 dapat menurunkan kandungan amoniak pada media budidaya ikan lele.
PREVALENSI PARASIT DAN PENYAKIT BENIH IKAN JELAWAT (LEPTOBARBUS HOEVENII) YANG DIPELIHARA DENGAN PADAT PENEBARAN BERBEDA Dian Febriani; Rahmadi Aziz; Adni Oktaviana; Aldi Huda Verdian
Jurnal Perikanan Unram Vol 13 No 2 (2023): JURNAL PERIKANAN
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jp.v13i2.548

Abstract

Kendala yang sering dihadapi pada kegiatan budidaya ikan jelawat adalah serangan penyakit. Penyakit pada ikan merupakan merupakan kendala utama dalam kegiatan budidadaya ikan. Penyakit yang meyerang ikan jelawat berupa virus, bakteri, dan parasit. Salah satu jenis penyakit yang sering menyerang ikan jelawat yaitu parasit. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis-jenis parasit dan penyakit pada ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) dengan kepadatan yang optimal. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan. Penebaran benih ikan jelawat terdiri atas tiga percobaan, yaitu (A) 100 ekor/m3, (B) 300 ekor/m3, dan (C) 500 ekor/m3. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis parasit yang ditemukan ada 5 jenis yaitu Trichodina sp, Ichtyophtirius multifiliis, Lernaea sp, dan Acanthocephala. Nilai pevalensi yang menginfeksi ikan Jelawat berkisar 23,33 % - 63,33 %. Tingkat kelangsungan hidup tertinggi yaitu pada percobaan A sebesar 93 %.