Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

The Application Of Resirculation System On Domestication Of Catfish (Pangasius polyuranodon Blkr) Rio Yusufi Subhan; Iskandar Putra; Niken Ayu Pamukas; Mulyadi '
Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan Vol 2, No 1 (2015): Wisuda Februari Tahun 2015
Publisher : Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Perikanan dan Ilmu Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pangasius polyuranodon Blkr is Indonesia’s endemic spesies which need to bedomesticated for species preservation. The aim of this research is to find out thetechnique to domesticate P. polyuranodon Blkr from nature habitat and keep it incontrol aquaculture system, as well as also to apply resirculation system inkeeping it so that water quality is maintained well in order to support P.polyuranodon Blkr life. The method used in this research is experiment by usingComplete Random Design (CRD), where the treatments were P0 = unfilteredresirculation, P1 = sponge filter resirculation, P2 = active charcoal filterresirculation and P3 = zeolite filter resirculation. The result of this research is P.polyuranodon Blkr enable to domesticated in control aquaculture system. Thebest treatment from this research is P3 with amonia range from 0,08 – 0,11 mg/L,nitrat range is between 0,07 – 0,11 mg/L and nitrite range between 0,07 – 0,09mg/L. The P3’s treatment produce absolute growth of 9,24 g, the increase ofspecific growth 1,76%, the growth of biomass of 62,63 gr, the feeding efficiency28,06% and survival rate of 86,66%.Keywords: Pangasius polyuranodon Blkr, domestication, filterd resirculation,water quality, survival rate.
Technique of Dietary Supplementation of Guanidinoacetic Acid for Growth Improvement of Catfish (Pangasius hypophthalmus) Aldi Huda Verdian; Rio Yusufi Subhan; Nurul Fatimah
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 1 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i1.11368

Abstract

The present study aims to determine the best technique of Guanidinoacetic acid (GAA) supplementation to improve retention of added GAA after immersion in water on the growth performance of Pangasius catfish (Pangasius hypophthalmus). Pangasius catfish juveniles with a mean body weight and length of 16.05 ± 0.47 g and 12.42 ± 0.30 cm were randomly distributed into 9 pond units (2 x 1 x 0,6 m). Three experimental diets were formulated to contain (0,5% kg-1 GAA) with different technique of GAA supplementation, i.e. control, pelleting technique and spray-coating technique fed to the fish for 60 days of culture. The results showed that average body weight and biomass of fish fed diet with by GAA supplementation with the pelleting technique was higher (p<0.05) than that of spray-coating technique and control. In conclusion, the consumption of diets containing GAA with pelleting technique resulted the best growth performance of Pangasius catfish (Pangasius hypophthalmus).   Penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode terbaik dalam suplementasi Guanidinoacetic acid (GAA) pada pakan untuk meningkatkan retensi penambahan GAA setelah perendaman di air dalam meningkatkan kinerja pertumbuhan ikan patin (Pangasius hypophthalmus). Benih ikan patin dengan rata-rata bobot 16.05 ± 0.47 g dan panjang 12.42 ± 0.30 cm dipelihara di dalam 9 unit kolam dengan ukuran (2 x 1 x 0,6 m). Ikan diberikan pakan selama 60 hari pemeliharaan tiga perlakuan yaitu; kontrol (tanpa penambahan GAA); perlakuan pelleting (penambahan 0,5% kg/GAA); dan perlakuan spray coating (penambahan 0,5% kg/GAA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penambahan 0,5% kg/GAA dengan metode pelleting memberikan rata-rata bobot ikan dan biomasa paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lain dan kontrol (p<0.05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi GAA pada pakan ikan patin dengan metode pelleting menunjukkan kinerja pertumbuhan terbaik jika dibandingkan dengan metode spray coating pada ikan patin.
EVALUASI PERTUMBUHAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) YANG DIBERI PAKAN DENGAN SUPLEMENTASI KOMBINASI KALSIUM, MAGNESIUM, DAN VITAMIN D3 Nurul Fatimah; Aldi Huda Verdian; Adni Oktaviana; Linuwih Aluh Prastiti; Rio Yusufi Subhan; Agung Kurniawan; Arif Faisal Siburian
Jurnal Riset Akuakultur Vol 17, No 4 (2022): (Desember 2022)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jra.17.4.2022.227-234

Abstract

Kalsium, magnesium dan vitamin D3 adalah komponen yang penting untuk pertumbuhan udang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan, tingkat kelangsungan hidup dan kualitas air media pemeliharaan udang Litopenaeus vannamei setelah pemberian pakan dengan suplementasi kombinasi kalsium, magnesium dan vitamin D3 pada dosis yang berbeda. Udang diberi pakan dengan perlakuan yang berbeda yaitu kontrol (tanpa suplementasi HYPEROL yang berisi kombinasi kalsium, magnesium dan vitamin D3) dan empat tingkat suplementasi kombinasi HYPEROL yaitu 2,5 mL kg-1; 5 mL kg-1 ; 7,5 mL kg-1; 10 mL kg-1 pakan. Selama penelitian udang dipelihara dalam akuarium dengan ukuran 40x25x30 cm3 yang berisi 25 L air laut yang didesinfeksi pada kepadatan tebar 100 larva m-2. Penelitian ini menunjukkan bahwa suplementasi kombinasi kalsium, magnesium dan vitamin D3 pada konsentrasi hingga 10 mL kg-1 secara signifikan dapat meningkatkan pertumbuhan udang vaname. Kombinasi kalsium, magnesium, dan vitamin D3 yang terkandung dalam HYPEROL memiliki peran sinergis untuk memastikan keseimbangan kalsium yang optimal, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan udang vaname.Calcium, magnesium, and vitamin D3 are vital feed components to support shrimp growth. This study aimed to evaluate the growth performance, survival rate, and water quality culture of Pacific whiteleg shrimp Litopenaeus vannamei fed with dietary supplementation of a combination of calcium, magnesium and vitamin D3 with different dosages. The treatments in this study consisted of shrimp fed with a control diet (without supplementation of HYPEROL containing a combination of calcium, magnesium and vitamin D3) and four levels of HYPEROL supplementation, i.e., 0; 2,5 mL kg-1; 5 mL kg-1; 7,5 mL kg-1; 10 mL kg-1. Larvae were reared in the tank with a dimension of 40x25x30 cm3 containing 25 L of disinfected seawater at a stocking density of 100 larvae m-2. The present study demonstrated that dietary supplementation of HYPEROL concentrations up to 10 mL kg-1 could significantly improve the growth of Pacific whiteleg shrimp. Combination of calcium, magnesium, and vitamin D3 contained in HYPEROL has an important role in ensuring calcium balance, which affects to the growth of Pacific whiteleg shrimp.
IMPLEMENTASI METODE DEPURASI SEBAGAI UPAYA SANITASI KERANG HIJAU PADA KELOMPOK NELAYAN PANDAN ALAS DI DESA SRIMINOSARI LAMPUNG TIMUR Noor, Nuning Mahmudah; Hartono, Dwi Puji; Subhan, Rio Yusufi; Indariyanti, Nur; Oktaviani, Adni
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 5 No 1 (2024)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kerang hijau merupakan salah satu komoditas perikanan yang banyak diragukan konsumen untukmengkonsumsinya karena sifat alaminya yaitu filter fider, sehingga kerang yang diambil langsung darialam memiliki risiko tinggi terpapar mikroorganisme berbahaya dan juga logam berat, hal tersebutmenimbulkan kehawatiran sehingga diperlukan teknologi penanganan yang lebih baik pada saatpanen dan pasca panen untuk dapat mengurangi resiko tersebut. Untuk memastikan keamananproduk kerang, cara paling ideal adalah dengan memastikan kerang tersebut hidup dandibudidayakan di wilayah bebas pencemaran lingkungan. Menteri Perikanan melalui KeputusanMenteri Perikanan dan Kelautan Nomor 17 Tahun 2004, mensyaratkan bahwa produk perairan harusmenjalankan prosedur yang higienis untuk menjamin keamanan pangan bagi konsumen. Kajian inibertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pembudidaya kerang hijaudalam pengolahan pasca panen dengan metode depurasi. Berdasarkan hasil pengamatan diketahuibahwa terdapat peningkatan pengetahuan tentang sanitasi kerang dan minat masyarakat terhadapaplikasi depurasi. Diharapkan nantinya, masyarakat akan menghasilkan kerang yang memenuhistandar sanitasi dan higienis sehingga mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat yangmengkonsumsinya.
Analisis Potensi Kelayakan Usaha Budidaya Larva Ikan Discus (Symphysodon sp.) Dzulhasni, Sahilly; Linuwih Aluh Prastiti; Subhan, Rio Yusufi; Fatimah, Nurul
Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan Vol. 18 No. 2 (2023): Jurnal Ilmu-ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan
Publisher : University of PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/jipbp.v18i2.13058

Abstract

Ikan Discus (Symphysodon sp.) merupakan salah satu komoditi ikan hias air tawar yang memiliki potensi untuk dibudidayakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi kelayakan usaha larva ikan Discus dengan fokus pada pengembangan larva ikan menggunakan pakan alami. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode “Deskriptif komparatif”. Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang dilakukan mulai dari Asumsi, Total Biaya sebesar Rp. 4.689.667. Hasil Penjualan Per  Siklus  sebesar  Rp.  6.000.000. Laba  per  siklus  sebesar  Rp.1.310.333. BEP memperoleh hasil Rp. 3.239.466 dan BEP unit sebanyak 65 Ekor. Berdasarkan analisis usahanya, maka budidaya larva ikan discus dapat dikatakan layak dilakukan dan berpotensi untuk di kembangkan, karena dapat memberikan keuntungan yang baik. Discus fish have developed rapidly among ornamental fish enthusiasts, both on a small scale and in the ornamental fish industry and have a critical point for fish larvae in the form of a transitional phase from the period of care by the parents to the stage of separation from the parents, due to their habit of eating the mucus produced by the parents as the main food for the fish larvae. The nutritional needs of discus fish larvae must be met to support the growth and success of this fish farming by meeting the nutritional needs of fish larvae using natural food. Moina sp. is one of the natural feeds that can be used in the rearing period of discus fish larvae, and it can be improved the quality by enrichment method using HUFA and ascorbic acid because it was the most important nutrient elements in feed which affects growth and survival. The purpose of this study was to determine the combination of doses of Moina sp. natural feed enrichment.
PENYULUHAN BUDIDAYA IKAN DALAM MEDIA EMBER KELOMPOK TANI SINAR MUDA DESA SIDOSARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Tulas Aprilia; Juli Nursandi; Rakhmawati Rakhmawati; Rio Yusufi Subhan
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 2 No 3 (2021): Edisi Desember 2021
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v2i3.822

Abstract

Keterbatasan lahan budidaya akibat semakin banyaknya lahan yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur dan pemukiman menjadi permasalahan hangat yang harus segera dicari solusinya. Kabupaten Lampung Selatan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Lampung yang menjadi sentra produksi ikan air tawar nasional dengan kapasitas produksi yang terus meningkat setiap tahun. Akan tetapi, pesatnya pembangunan pemukiman menyebabkan semakin berkurangnya lahan produksi. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan melakukan kegiatan budidaya ikan dalam media ember (Budikdamber). Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan ketrampilan masyarakat baik kalangan ibu rumah tangga, kalangan pemula maupun para pembudidaya ikan yang sudah lama berkecimbung dalam kegiatan budidaya di Desa Sidosari tentang budikdamber. Melalui kegiatan ini, ibu rumah tangga pun bisa menjadi lebih produktif karena hasil budikddamber tidak hanya ikan tetapi juga memberikan hasil samping sayuran seperti kangkung, bayam, sawi dan sayuran lainnya. Berdasarkan uraian permasalahan dan tujuan kegiatan pengabdian ini, maka dilakukan kegiatan penyuluhan terkait budikdamber, pemberian modul, pemberian alat dan bahan seperti ember, media tanam, ikan, bibit sayuran, dan pellet ikan. Hasil yang diperoleh mitra pengabdian adalah panen ikan mulai dari 2 bulan pemeliharaan sampai bulan ke-4, panen sayur kangkung mulai dari 2 minggu pemeliharaan sampai bulan ke-4 pemeliharaan dengan jumlah panen rata-rata 1-1,5 ikat dari setiap embernya.
GROWTH PERFORMANCE OF GIANT GOURAMY (Osphronemus gouramy) IN PRE-ENLARGEMENT PHASE WITH DIFFERENT TEMPERATURE Subhan, Rio Yusufi; Hartono, Dwi Puji
Asian Journal of Aquatic Sciences Vol. 5 No. 1 (2022): April
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/

Abstract

The growth of giant gouramy in the pre-enlargement phase is very important, so the fish can grow and develop optimally until the enlargement phase. Water temperature is one of the many factors that directly affect the growth of fish. Water temperature significantly affects the rate of egg hatching of giant gouramy and the development of larval organs. The aim of this research is to determine optimum of water temperature on the growth of giant gourami fingerlings in pre-enlargement phase on controlled tanks. This research used a completely randomized design method with four treatments and two replications. The treatments in this study were: Control (maintenance without water heater); P1 (maintenance at 30 oC); P2 (at 32oC); and P3 (at 34oC). This research was conducted for 30 days by using giant gouramy fingerlings measuring 3,11± 0,14 cm with 50 ind/tank. The results showed that giant gouramy fingerlings was cultured at 32oC experience an absolute length growth of 5.29±0.21 cm, a daily growth rate of 3.32±0.07% and a survival rate of 94±2.82%. This indicates that the maintenance water temperature of 32oC is able to provide optimal growth for giant gouramy fingerlings in the pre-enlargement phase.
Grow-out of spiny lobster Panulirus sp. with high stocking density in controlled tanks Subhan, Rio Yusufi; Supriyono, Eddy; Widanarni, Widanarni,; Djokosetiyanto, Daniel
Jurnal Akuakultur Indonesia Vol. 17 No. 1 (2018): Jurnal Akuakultur Indonesia
Publisher : Indonesian Society of Scientific Aquaculture (ISSA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3437.352 KB) | DOI: 10.19027/jai.17.1.53-60

Abstract

ABSTRACTThe aim of this research was to determine optimum stocking density for growing-out of spiny lobster Panulirus sp. in controlled tanks that conducted for 30 days. The experimental spiny lobsters have the initial average weight of 130.39 ± 0.32 g and initial average total length of 140.70 ± 0.06 mm. This study used completely randomized design with three different stocking densities (KT10: 10 ind/m3; KT18: 18 ind/m3; and KT26: 26 ind/m3) and two replications. The parameters observed in this study included water quality (temperature, pH, salinity, dissolved oxygen, and total ammonia nitrogen), physiological responses (total haemocyte count, haemolymph glucose, and frequency of molt), and production performances, such as growth, specific growth rate, feed conversion ratio, and survival rate. The results showed that the spiny lobster could be reared in high stocking density in controlled tanks. Water quality during the study in each treatment was; temperature 26.56–28.65oC, salinity 29.7–33.6 g/L, pH 7.5–8.5, dissolved oxygen 6.15–6.58 mg/L, and total ammonia nitrogen 0.11–0.34 mg/L. The best stocking densities for spiny lobster was 18 ind/m3 (KT18) with 2.5‒3.5×106cells/mL total haemocyte counts, 24.6‒28.3 mg/dL haemolymph glucose, and 38.37 ± 3.20% frequency of molt. The final average body weight and length were 145.06 ± 0.42 g and 142.77 ± 0.19 mm, respectively. The survival rate reached 86.11 ± 3.92% with a specific growth rate 0.35 ± 0.01%/day, and feed conversion ratio 7.87 ± 0.31.Keywords: high stocking density, Panulirus sp., physiological responses, productivity.  ABSTRAKTujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kepadatan terbaik dalam pembesaran lobster laut Panulirus sp. yang dipelihara dalam bak terkontrol selama 30 hari. Lobster laut yang digunakan pada awal penelitian memiliki bobot 130,39 ± 0,32 g dan panjang total 140,70 ± 0,06 mm. Penelitian dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan kepadatan berbeda, yaitu: 10 ekor/m3(KT10), 18 ekor/m3(KT18), dan 26 ekor/m3(KT26) dan dua ulangan. Parameter uji yang diamati dalam penelitian ini meliputi kualitas air (suhu, salinitas, pH, DO, dan TAN), respons fisiologis (total hemosit/THC, glukosa hemolim, dan frekuensi pergantian kulit), dan kinerja produksi meliputi pertumbuhan, laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan, dan tingkat kelangsungan hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lobster laut dapat dibesarkan dengan kepadatan tinggi dalam bak terkontrol. Pengukuran nilai kualitas air pada setiap perlakuan selama pemeliharaan adalah suhu berkisar 26,56–28,65oC, salinitas 29,7–33,6 g/L, pH 7,5–8,5, DO antara 6,15–6,58 mg/L dan TAN antara 0,11–034 mg/L. Perlakuan terbaik selama penelitian adalah dengan kepadatan 18 ekor/m3 (KT18) dengan nilai THC berkisar antara 2,5–3,5×106  sel/mL, glukosa hemolim 24,6–28,3 mg/dL,dan frekuensi pergantian kulit 38,37±3,20%. Bobot dan panjang lobster akhir rata-rata pada perlakuan tersebut masing-masing mencapai 145,06 ± 0,42 g, dan 142,77 ± 0,19 mm. Tingkat kelangsungan hidup mencapai 86,11 ± 3,92% dengan laju pertumbuhan spesifik 0,35 ± 0,01%/hari dan rasio konversi pakan selama penelitian adalah 7,87 ± 0,31.Kata kunci: padat pemeliharaan, Panulirus sp., produktivitas, respons fisiologis.  
Implementasi Teknologi Sex Reversal Menggunakan Bahan Alami Asal Kerang Hijau Pada PKK Agropark Lampung Mahmudah Noor, Nuning; Puji Hartono, Dwi; Nursandi , Juli; Indariyanti , Nur; Handayani , Muliawati; Yusufi Subhan, Rio
Jurnal Abimana (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Nasional) Vol 1 No 2 (2024): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/abimana.v1i2.3937

Abstract

Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertujuan untuk mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang budidaya perikanan, salah satu teknologi yang diterapkan yaitu teknologi sex reversal yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian masyarakat PKK agropark Lampung di Desa Sabah Balau, Lampung Selatan. Metode yang digunakan dalam program kemitraan ini adalah penyuluhan dan pelatihan yang dipraktekan langsung di lapangan. Minat peserta dapat dilihat melalui kehadiran dan partisipasi aktif peserta dalam berdiskusi serta mempratekkan langsung materi yang diberikan. Selain itu pelatihan juga telah mampu meningkatkan pemahaman dan keterampilan pembudidaya tentang pengembangan benih ikan nila jantan. Pendampingan ini dilakukan sejak awal budidaya sampai masyarakat bisa memelihara ikan dengan pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan budidaya tanpa penerapan teknologi sex reversal.
PEMELIHARAAN LARVA UDANG VANNAMEI (Litopenaeus vannamei) DENGAN GENETIKA BERBEDA Subhan, Rio Yusufi; Witoko, Pindo; Kurniawan, Ilham Hadi
Jurnal Perikanan Terapan Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Vannamei shrimp is a prospective commodity that continues to be cultured intensively in Indonesia. Efforts to produce vannamei shrimp fry are an activity that continues to be developed by stakeholders, including efforts to improve genetics. Apart from a good aquaculture system, genetics is also an important factor in the success of vannamei shrimp culture. This research was conducted at CV. Manunggal Rasa with a research design carried out using a comparison of 2 genetics of vannamei shrimp larvae, namely American Penaeid, Inc (API) and Benchmark Genetics (BM) with a stocking density used of 40,000 individuals/m2 in each pond with an area of 25 m2. Rearing vannamei shrimp fry for 4 cycles provided several differences in the observation of absolute length growth and survival rate. The absolute length growth of the API genetic vannamei shrimp fry was 5.68 mm, while the BM genetics was 6.16 mm. The survival rate in each cycle is cycle 1 (API 89.9% and BM 93.1%), cycle 2 (API 91.4% and BM 95.6%), cycle 3 (API 88.9% and BM 89 .7%) and cycle 4 (API 93.2% and BM 94.6%). The water quality for each cycle is calculated to be optimal, namely ranging from 27-31oC (temperature), 4.5-5 ppm (DO), 30 ppt (salinity), 0-0.1 ppm (ammonia) and 7.9-8.3 (pH).