Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Total Haemocytes of Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei) cultured at salinity of 10 ppt in various stocking density Febriani, Dian; Marlina, Eulis; Oktaviana, Adni
Journal of Aquaculture Science Vol 3, No 1 (2018): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (505.484 KB) | DOI: 10.31093/joas.v3i1.35

Abstract

This study aimed to determine total haemocytes and survival rate of pacific white shrimp cultured at 10 ppt in various stocking density. This study consisted of three treatments with three replicates. The shrimp was cultured at salinity of 10 ppt with different stocking densities: 150 shrimps/m2 (A), 200 shrimps/m2 (B), and 250 shrimps/m2 (C). The result showed that different stocking density affected significantly on the growth performance but gave no effect on the survival and the total of shrimp haemocytes. This study was conducted for five weeks. The best growth performance was seen in the treatment with stocking density of 150 shrimps/m2. Keywords: Pacific White Shrimp, Salinity, Stocking density, Total Haemocytes, Survival rate.
Pengaruh Jenis Asam dan Basa pada Pembentukan Senyawa Khitosan dari Limbah Kulit Rajungan Oktafrina, Oktafrina; Marlina, Eulis
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 10, No 3 (2010)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.677 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v10i3.258

Abstract

The objective of this research was to known of acid and alkali effect to produced chitosan from rajungan husk. The implemented treatments were including deproteinization, demineralization and deasetylation treatments with several of acid and alkali. The deproteinization were conducted by 3-5 % NaOH and warm to 80o C than 2% HCl or H3PO4. Finally, chitosan produced by deasetylation with 30-40% NaOH. 100 gram substrates were produced 19% rendemen with deasetylation degree (DD) is 29,02%. Test of the chitosan at bakso and fish showed good condition until 48-50 hours. That is influenced by water activity of the materials. Keywords : rajungan husk, deproteinization, demineralization, deasetylation, chitosan
Pengaruh Jenis Asam dan Basa pada Pembentukan Senyawa Khitosan dari Limbah Kulit Rajungan Oktafrina Oktafrina; Eulis Marlina
Jurnal Penelitian Pertanian Terapan Vol 10 No 3 (2010)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.677 KB) | DOI: 10.25181/jppt.v10i3.258

Abstract

The objective of this research was to known of acid and alkali effect to produced chitosan from rajungan husk. The implemented treatments were including deproteinization, demineralization and deasetylation treatments with several of acid and alkali. The deproteinization were conducted by 3-5 % NaOH and warm to 80o C than 2% HCl or H3PO4. Finally, chitosan produced by deasetylation with 30-40% NaOH. 100 gram substrates were produced 19% rendemen with deasetylation degree (DD) is 29,02%. Test of the chitosan at bakso and fish showed good condition until 48-50 hours. That is influenced by water activity of the materials. Keywords : rajungan husk, deproteinization, demineralization, deasetylation, chitosan
Total Haemocytes of Pacific White Shrimp (Litopenaeus vannamei) cultured at salinity of 10 ppt in various stocking density Dian Febriani; Eulis Marlina; Adni Oktaviana
Journal of Aquaculture Science Vol 3 No 1 (2018): Journal of Aquaculture Science
Publisher : Airlangga University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31093/joas.v3i1.35

Abstract

This study aimed to determine total haemocytes and survival rate of pacific white shrimp cultured at 10 ppt in various stocking density. This study consisted of three treatments with three replicates. The shrimp was cultured at salinity of 10 ppt with different stocking densities: 150 shrimps/m2 (A), 200 shrimps/m2 (B), and 250 shrimps/m2 (C). The result showed that different stocking density affected significantly on the growth performance but gave no effect on the survival and the total of shrimp haemocytes. This study was conducted for five weeks. The best growth performance was seen in the treatment with stocking density of 150 shrimps/m2. Keywords: Pacific White Shrimp, Salinity, Stocking density, Total Haemocytes, Survival rate.
Penambahan Probiotik Em4 dan Bacillus sp Pada Pakan Buatan Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Post Larva Udang Vaname Yoka Agustama; Tiara Abung Lestari; Aldi Huda Verdian; Pindo Witoko; Eulis Marlina
Jurnal Perikanan Terapan Vol 2 No 1 (2021): Jurnal Perikanan Terapan
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.898 KB)

Abstract

Udang vaname (Litopenaeus vannamei) Stadia Post Larva sangat rentan terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Sehingga Pakan Biasa tidak cukup untuk memenuhi Kelangsungan Hidup udang vaname. Dengan Keadaan tersebut kita dapat memanfaatkan Pengaplikasian Probiotik Em4 dan Bacillus sp terhadap pakan buatan dengan Tujuan Untuk Mengetahui Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup udang vaname. Penelitian ini Bertujuan untuk mengetahui Keberhasilan Pemberian Probiotik em4 danBacillus sp pada Pakan Buatan dan melakukan perbandingan dengan pemberian pakan pada udang tanpa pengaplikasian Probiotik. yang dilakukan adalah Persiapan Media, Pembuatan dan Penambahan Bacillus sp pada pakan Udang, Penebaran benur, pemeliharaan udang, pengamatan sampling, pengamatan kualitas air, dan Pemanenan. penebaran benur sebanyak 50 ekor dalam 1 Akuarium stadia post larva 7 udang vaname dan pemberian Probiotik Bacillus sp dengan Dosis 20 mL/kg pakan dan dosis em4 dengan dosis 15 ml/kg pakan. Data Survival Rate (SR) Akuarium Pemberian Probiotik Bacillus sp pada pakan buatan Udang Vaname yaitu 80%, Berat rata-rata 2,96 gram, Pertumbuhan Panjang Udang rata-rata 10,4. kemudian data Survival Rate (SR) Akuarium terkontrol yaitu 60%, berat rata-rata 2,77 gram, pertumbuhan panjang rata-rata 7,39 cm.  kemudian untuk hasil dengan penambahan probiotik em4 data Survival Rate (SR) Akuarium Pemberian Probiotik em4 pada pakan buatan Udang Vaname yaitu 64 %, Berat rata-rata 3,11 gram, Pertumbuhan Panjang Udang rata-rata 9,07 cm.
SOSIALISASI PENCEGAHAN PENCEMARAN LINGKUNGAN LAUT OLEH ALAT PENANGKAPAN IKAN DI DESA KETEGUHAN, GABUNGAN KELOMPOK NELAYAN KELAUTAN PERIKANAN (GAPOKAN) LAMPUNG Denta Tirtana; Mestiria Harbani Sitepu; Eulis Marlina; Rama Agus Mulyadi; Aprilia Syah Putri; Fauzi Syahputra; Dona Setya; Muliawati Handayani; Mulkan Nuzapril
BUGUH: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Badan Pelaksana Kuliah Kerja Nyata Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/buguh.v3n1.1245

Abstract

Wilayah pesisir dan laut sangat rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran baik yang berasal dari aktivitas domestik manusia (marine debris), industri (pengolahan perikanan), perhubungan laut seperti tumpahan minyak (oil spill), maupun aktivitas lainnya. Pencemaran di lingkungan laut (pollution of the marine environment) yaitu dimasukkannya oleh manusia, secara langsung atau tidak langsung ke dalam lingkungan laut yang mengakibatkan dapat buruk sedemikian rupa seperti kerusakan pada keberlangsungan kehidupan laut sehingga berbahaya bagi kesehatan manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk penangkapan ikan (UNCLOS. 1982). Tujuan yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan bagi para nelayan GAPOKAN tentang bahayanya ghost fishing. Ghost Fishing merupakan salah satu akibat dari jaring ikan yang dibuang atau hilang di perairan laut. Pemahaman tentang pencemaran laut yang mungkin dilakukan oleh nelayan dapat dipahami oleh kelompok nelayan GAPOKAN.  Salah satu kegiatan yang sudah dilakukan oleh nelayan di Bandar Lampung untuk mengurangi sampah yang dihasilkan oleh alat tangkap menggunakan adalah menggunakan kembali sebagai substrat budidaya kerang hijau.
APLIKASI SISTEM INSULASI PADA TRANSPORTASI TERTUTUTP TERHADAP TINGKAT KELANGSUNGAN HIDUP BENIH UDANG VANNAME (Litopenaeus vannamei) Eulis Marlina
Jurnal Marshela (Marine and Fisheries Tropical Applied Journal) Vol 1 No 2 (2023): Desember (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/marshela.v1i2.3041

Abstract

Proses transportasi benur merupakan bagian penting dari kegiatan penyediaan benur secra kontinyu dan berkelanjutan. Permasalahan transportasi benur adalah ketidaktepatan didalam menggunakan metode trasnportasi tertutup pada benur, yang menyebabkan tingginya kematian benur ketika sampai di lokasi tambak. Pengemasan dengan sistem insulasi merupakan pilihan yang tepat digunakan untuk proses panen benur vaname, agar kondisi benur tetap sehat dan prima pada saat penerimaan di tambak atau konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pengemasan dengan sistem insulasi terhadap kondisi benur udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada saat penerimaan di tambak.Metode penelitian adalah studi lapang secara langsung. Wadah yang digunakan adalah container box berbahan plastik yang sudah di lapisi didalamnya menggunakan styrofoam yang berfungsi sebagai isolator panas untuk mencegah panas yang masuk kedalam kemasan. Beberapa parameter yang diamati adalah fluktuasi suhu kantong selama distribusi, kualiats air kantong penerimaan (suhu, DO, pH, TAN), stres test (formalin stres test dan salinity stres test ), SR, GVC (Green Vibrio Count) in water and Fry. Hasil yang didapatkan adalah ; fluktuasi suhu relatif stabil selama perjalanan, rata-rata 24,50C, rata-rata DO 19,98 mg/lt, rata-rata pH 7,22, rata-rata TAN 0,15 ppm, stres test (formalin stres test 98% dan salinity stres test 98%), GVC in water 4274 cfu/ml dan GVC in fry 17121cfu/gr. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disumpulkan bahwa pengemasan dengan sistem insulasi sangat baik diterapkan dalam rangkaian proses panen benur di hatchery dan transportasi.
PEMBUATAN OLAHAN IKAN KAKI NAGA, IBU-IBU GABUNGAN KELOMPOK NELAYAN KELAUTAN PERIKANAN (GAPOKAN) LAMPUNG Dona Setya; Rama Agus Mulyadi; Denta Tirtana; Fauzi Syahputra; Mestiria Harbani Sitepu; Mulkan Nuzapril; Aprilia Syah Putri; Muliawati Handayani; Eulis Marlina
Jurnal Sinergitas PKM & CSR Vol 7, No 2 (2023): OCTOBER
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/jspc.v7i2.7368

Abstract

Kaki naga ikan merupakan produk pangan yang dapat dijadikan sebagai lauk pauk dan juga sebagai cemilan. Karakteristik khas kaki naga ikan adalah memiliki tekstur yang kering, renyah, dan pada lapisan luar berkerak namun lembut dan basah di bagian dalam produk, sebagaimana produk gorengan. Berbagai jenis ikan dapat dimanfaatkan untuk produk kaki naga, salah satunya adalah ikan cakalang. Tujuan yang diharapkan dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan bagi ibu-ibu nelayan GAPOKAN tentang pembuatan olahan ikan kaki naga, memberikan edukasi/kesadaran kepada masyarakat nelayan tentang manfaat konsumsi makanan olahan ikan sebagai pangan yang kaya gizi dan digemari terutama oleh anak-anak. Target pengabdian masyarakat ini adalah masyarakat pesisir kota Bandar Lampung. Masyarakat ibu-ibu nelayan pesisir yang terdiri dari nelayan, pembudidaya, pengolah dna pemnasar hasil perikanan merupakan masyarakat yang langung bersentuhan dengan laut. Produk-produk perikanan mengandung nilai gizi yang tinggi serta tergolong dalam pangan fungsional yang baik untuk kesehatan. para wanita istri nelayan harus mempunyai pengetahuan tentang bagaimana menangani dan mengolah ikan yang benar disaat hasil tangkapan melimpah, serta memahami pentingnya memberi makanan yang sehat bagi keluarga terutama anak-anak balita.  
Integration Model for Utilization of Tilapia Cultivation Waste (Oreocromis niloticus) at the Mangrove Nursery (Rhizopora Sp) For Food Security Agus Widodo; Yollanda Octavitri; Susiarni Magdalena; Eulis Marlina; Juli Nursandi; Aprilia Syah Putri; Dona Setya
Berkala Perikanan Terubuk Vol 51, No 3 (2023): November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31258/terubuk.51.1.2072-2079

Abstract

The decline in the amount of land and farmers' income can be resolved, one of the ways, is through an integration system between agriculture and fisheries. The integrated system between fish and plants has been proven to have many benefits both ecologically and economically. There has not been much research on the system of integration of fishery farming and cultivation of Tilapia and Mangrove fish on coastal land. Please note that tilapia cultivation is a fishery commodity that is resistant to changes in salinity and also has a relatively high selling price. Research is needed on the integration of fisheries and mangrove plants on coastal land in order to increase the use of land productivity. This research aims to obtain a system integration model between mangrove plants and Tilapia fishery commodities that can increase income for the community. This research was carried out using an experimental method by designing an integrated system for tilapia spawning and mangrove nurseries. The data was analyzed descriptively, studied through comparison of its success with similar fish and mangrove cultivation systems through literature studies. The research results of the designed integration model can be applied in the field. The growth in length and weight of fish is still within the SNI standard range, the survival rate of fish is still below SNI, the growth of mangrove plants and SR of plants is good, the water quality is in accordance with SNI. The advantage of this model is that it can combine fish farming activities and mangrove nursery systems in accordance with government programs in harmonizing economic, ecological and social balance for food security. This integration model is quite feasible to be applied in society
GERAKAN BERSIH PANTAI DARI SAMPAH PLASTIK DAN PENANAMAN MANGROVE DI PESISIR DERMAGA PRESTASI POLTEKPEL BANTEN Setya, Dona; Mulyadi, Rama Agus; Tirtana, Denta; Syahputra, Fauzi; Sitepu, Mestiria Harbani; Nuzapril, Mulkan; Putri, Aprilia Syah; Handayani, Muliawati; Marlina, Eulis; Uddin, Soleh; Ricardo, Dapid; Nursyamsu; Amirullah; Nawawi, Cholis Imam; Dewi, Astri Kustina; Anggeranika, Vidiana; Muslim, Jusva Agus; Nurfadhlina
Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : Pusat Pengabdian kepada Masyarakat- LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33830/diseminasiabdimas.v6i1.6207

Abstract

Dermaga Prestasi yang dibuat dan akan difungsikan sebagai wilayah edukasi wisata (Eduwisata) mengalami pencemaran dengan banyaknya sampah plastik yang berserakan di sepanjang pesisir pantai. Sampah plastik merupakan jenis sampah yang sulit terurai dan satu jenis sampah plastik membutuhkan waktu kurang lebih 20 tahun agar sampah plastik tersebut dapat terurai. Sampah plastik merupakan masalah utama yang harus diselesaikan dengan serius karena selain mencemari laut, sampah plastik juga dapat mengganggu kehidupan biota yang ada di laut. Sampah plastik yang memenuhi pesisir pantai dermaga prestasi juga sangat mempengaruhi keindahan pantai. Kondisi sampah plastik di pesisir dermaga prestasi sudah cukup memprihatinkan dan menjadi perhatian pada pengabdian kepada masyarakat (PKM) kali ini. Kegiatan PKM ini difokuskan dengan melakukan bersih-bersih pantai dan penanaman pohon mangrove sebagai upaya melestarikan lingkungan pesisir laut dengan melibatkan taruna-taruni Kementrian Perhubungan. Tujuan dari PKM ini adalah ikut berkontribusi dalam mengatasi sampah plastik dan pelestarian sumberdaya pesisir laut. Kegiatan positif seperti ini diharapkan terus dilakukan, guna membentuk pola pikir masyarakat agar tidak membuang sampah plastik ke laut. The prestasi dock which was created and will function as a tourism education area (Eduwisata) has been polluted by the large amount of plastic waste scattered along the coast. Plastic waste is a type of waste that is difficult to decompose and one type of plastic waste takes approximately 20 years for it to decompose. Plastic waste is a major problem that must be seriously resolved because apart from polluting the ocean, plastic waste can also interfere with marine biota. Plastic waste that fills the coast of the prestasi dock also greatly affects the beauty of the beach. The condition of plastic waste on the coast of the prestasi dock is quite apprehensive and has become a concern for community service (PKM) this time. This PKM activity is focused on cleaning the beach and planting mangrove trees as an effort to preserve the coastal marine environment by involving cadets from the Ministry of Transportation. The aim of this PKM is to contribute to overcome plastic waste and preserving coastal marine resources. It is hoped that positive activities like this will continue to be carried out, in order to shape the mindset of the people so as not to throw plastic waste into the sea.