Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP)

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI, PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA, DAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DALAM MENINGKATKAN KINERJA RUMAH SAKIT (KAJIAN LITERATUR) Effendy, Cut Azlina; Paramarta, Vip; Purwanda, Eka
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.34703

Abstract

Di era digital saat ini, teknologi informasi memiliki peran yang sangat penting dalam sektor kesehatan, termasuk di rumah sakit. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan dampak besar terhadap peradaban modern, memungkinkan pekerjaan di dalam organisasi diselesaikan dengan lebih cepat, akurat, dan efisien. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan kajian literatur. Peneliti melakukan tinjauan komprehensif terhadap berbagai sumber literatur yang relevan dengan topik peran teknologi informasi, pengelolaan sumber daya manusia, dan sistem informasi rumah sakit dalam meningkatkan kinerja rumah sakit. integrasi antara teknologi informasi, pengelolaan sumber daya manusia (SDM), dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja rumah sakit. Ketiga elemen ini bekerja secara sinergis untuk memperbaiki efisiensi operasional, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mengurangi kesalahan medis, dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya rumah sakit Penerapan teknologi informasi di rumah sakit, seperti penggunaan sistem rekam medis elektronik (EMR) dan telemedicine, terbukti dapat mempercepat akses informasi, meningkatkan ketepatan diagnosa, serta memudahkan komunikasi antar tenaga medis. Hal ini berdampak pada percepatan layanan pasien dan pengambilan keputusan yang lebih efektif. Pengelolaan SDM yang baik juga merupakan faktor kunci dalam mendukung operasional rumah sakit. SDM yang terlatih dan termotivasi dapat memaksimalkan penggunaan teknologi, meningkatkan produktivitas, serta menjaga kualitas pelayanan kesehatan. Manajemen kinerja yang didukung oleh SIRS memungkinkan pemantauan dan evaluasi yang lebih efektif terhadap performa tenaga medis dan staf administrasi.
ANALISIS KEPATUHAN PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PROGRAM MANAJEMEN PASIEN DENGAN RISIKO JATUH DI RUMAH SAKIT Fajarini, Fajarini; Paramarta, Vip; Purwanda, Eka
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.34705

Abstract

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 menyebutkan tujuan keselamatan pasien termasuk mengurangi risiko cedera akibat jatuh. WHO melaporkan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) pada pasien rawat inap berkisar antara 3% hingga 16% di berbagai negara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk menganalisis kepatuhan perawat dalam pelaksanaan program manajemen pasien dengan risiko jatuh di rumah sakit. Metode kualitatif dipilih karena memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang mendalam dan holistik tentang fenomena yang diteliti, serta mengeksplorasi berbagai faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat. kepatuhan perawat dalam pelaksanaan program manajemen risiko jatuh di rumah sakit memegang peranan yang sangat penting dalam memastikan keselamatan pasien dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Tingginya tingkat kepatuhan perawat terhadap prosedur yang telah ditetapkan, seperti pemantauan rutin, penggunaan alat bantu, dan edukasi kepada pasien, secara signifikan dapat menurunkan angka insiden jatuh, yang pada akhirnya berdampak positif terhadap durasi rawat inap, biaya perawatan, dan kepuasan pasien. Oleh karena itu, kepatuhan perawat menjadi indikator utama yang dapat digunakan untuk menilai efektivitas program manajemen risiko jatuh di rumah sakit. Namun, rendahnya tingkat kepatuhan perawat dapat meningkatkan risiko jatuh yang tidak hanya membahayakan kesehatan fisik dan psikologis pasien, tetapi juga menurunkan kualitas pelayanan secara keseluruhan. Untuk memastikan program manajemen risiko jatuh berjalan efektif, diperlukan analisis yang mendalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kepatuhan perawat, termasuk beban kerja, dukungan manajemen, pelatihan, serta ketersediaan alat bantu.