Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

The The Years Of Schooling Contribution As Factors That Most Considered In Increasing Human Development Index Nurul Listiyani; Rizka Zulfikar; Achmad Jaelani; Didi Susanto
International Journal of Educational Research and Social Sciences (IJERSC) Vol. 3 No. 4 (2022): August 2022
Publisher : CV. Inara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51601/ijersc.v3i4.431

Abstract

Banjar Regency as one of the second-level regions in South Kalimantan Province has an HDI value that always experiences growth and is included in the medium category. However, if we look at the average growth rate of HDI value (shortfall reduction) during this period, it is included in the low category, which is around 0.74 percent (2010-2021 period) and only ranks 11th out of 13 districts. This shows that development programs in Banjar Regency, although they have a positive impact on improving the quality of life of the population, are not large enough when compared to development programs that have been carried out by other regencies/cities.To be able to improve these conditions, of course, it is necessary to study the causes of the low rate of growth of the HDI in Banjar Regency on the three basic dimensions of forming the HDI, namely the Dimensions of Health, Dimensions of Education and Dimensions of Decent Living Standards. Where the health dimension is represented by life expectancy (AHH), the education dimension is represented by the Average Years of Schooling (RLS) and Expected Years of Schooling (HLS), and the dimension of Decent Living Standards is represented by the Adjusted Expenditure Figures (APP).The method used is descriptive quantitativequalitative, using the Partial Least Of Square (PLS) technique to determine the influence of the dimension indicators forming HDI. The results of this research are as follows: (1) Life Expectancy and Average Years of Schooling have no significant effect on the HDI Figures of Kab. Banjar, (2) Expected Years of Schooling and Adjusted Per capita Figures have a significant effect on HDI figures, (3) indicators forming HDI such as AHH, RLS, HSL and APP together have a significant effect on HDI Kab. Banjar because the significance value is (0.000) < 0.05. With a coefficient of determination (R Squared Change) of 1,000, it can be said that the variance of the HDI value is 100% influenced by the forming indicators and is not influenced by indicators other than the indicators forming the HDI, (4) The order of indicators that contribute the most to the HDI Regency. Banjar from the largest are: Expected Length of Schooling, Life Expectancy, Expenditure Per Capita and Average Length of Schooling. In this case it can be said that the attention of the district government. Banjar during the period 2010-2021 focused more on HLS, AHH and APP indicators than on RLS indicators (the indicator with the smallest contribution).
KOMUNIKASI PARIWISATA TAMAN WISATA ALAM PULAU BAKUT KABUPATEN BARITO KUALA Rika Apriany Sukmana; Sanusi; Didi Susanto
Jurnal Ilmiah Jendela Pendidikan Vol 11 No 2 (2022): Jendela Pendidikan
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jp.v11i2.1929

Abstract

Penelitian ini dilakukan melihat Taman Wisata Alam Pulau Bakut Di Kabupaten Barito Kuala. dengan luas 15,58 ha berada di Sungai Barito tepatnya di bawah Jembatan Barito yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah. yang memiliki potensi dengan flora dan faunanya, menawarkan keindahan kawasan hutan Mangrove dengan lantai tanah yang digenangi air dan dipengaruhi oleh pasang surut air sungai. Eksotisme Bekantan juga dapat menjadi tawaran unggulan yang ada di Pulau Bakut, karena seperti yang diketahui bekantan merupakan salah satu primata langka yang dilindungi dan merupakan maskot Kalimantan Selatan. Tujuan Penelitian ini menganalisis komunikasi pariwisata Taman Wisata Alam Pulau Bakut di Kabupaten Barito Kuala. Adapun metodologi penelitian yang dipergunakan dengan Kualitatif melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi di dalam mendeskripikan Taman wisata alam pulau bakut sebagai destinasi wisata. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa komunikasi pariwisata pada destinasi wisata menjadi hal krusial bagi Dinas Pariwisata Kabupaten Barito Kuala melakukan promosi wisata dengan strategi promosi juga brand image Pulau Bakut.
Analisis Masalah Kesehatan dan Perubahan Komunikasi Bahasa pada Penggunaan Game Online Usia Remaja di Kota Banjarmasin Bayu Lintang Samudro; Marhaeni Fajar Kurniawati; Didi Susanto
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i1.11735

Abstract

Penelitian ini adalah Untuk menganalisa masalah kesehatan dan perubahan komunikasi bahasa pada remaja di Kelurahan Basirih ketika bermain game online, menganalisa perubahan komunikasi verbal dan non verbal oleh game online pada remaja dan untuk mendapat gambaran pola komunikasi pada penggunaan game online usia remaja. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desain penelitian kualitatif. pengumpulan data adalah pemilihan dan penentuan calon partisipan dan potensial, termasuk dalam bagian penentuan jumlah responden atau informan yang akan terlibat semakin banyak informan maka semakin baik analisisnya, informan diambil secara acak dan harus memperhitungkan. Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan kajian dokumen dengan narasumber secara langsung pada remaja di Kelurahan Basirih. Hasil penelitian menemukan: Setiap pengguna game online memiliki motif awal bermain game online yang berasal dari sendiri dan dari teman terdekat, dimana awalnya hanya sekedar coba-coba menjadi semakin serius memainkannya. Dimana masalah gangguan kesehatan yang berlebihan dari waktu bermain game online pada remaja ialah Pegal pada bahu dan pinggang, Pergelangan tangan mengalami kram, mata menjadi cepat kelelahan, Kekurangan darah, lupa makan dan kurangnya istirahat yang cukup. Interaksi komunikasi antar pemain game online dengan melalui chat dimana kebanyakan pemain tidak mengenal satu sama yang lain tentunya hal ini dapat diganti dengan penggunaan nama avatar yang dapat menjadi pengganti nama dari pemain game online, bagi para remaja dapat mempermudah memahami ketika bermain, lebih aktif, menarik untuk didengar dan memudahkan mengatur strategi ketika bermain game online. Mereka tidak kenal satu sama yang lain ini terkadang mengakibatkan seringnya penggunaan bahasa kasar dan saling membully dimana perilaku atau tindakan remaja dimana setiap bermain game memiliki perbedaannya masing-masing tergantung pesan yang disampaikan antar pemain. Penggunaan game online pada remaja memiliki unsur perasaan dimana yang dirasakan senang, nyaman, enjoy dan dapat berinteraksi antar pemain. ketika mereka tidak bermain ada perasaan kekosong dalam hidup mereka dimana mengalami kebingungan tentunya ini sangat berpengaruh terhadap tingkat ketergantungan pada game online. ketika mereka menerima pendapat dari orang lain ada unsur kurang percaya diri dan rasa kesal karena tidak menginginkan pendapat yang membuat mereka tidak menyukai.
Pengaruh Karakteristik Inovasi, Saluran Komunikasi dan Sistem Sosial dalam Difusi Inovasi terhadap Minat Masyarakat dalam Program Vaksinasi Covid-19 di Kecamatan Banjarbaru Selatan (Studi Kasus Vaksin Satu sampai dengan Booster di Puskesmas Sungai Besar Banjarbaru Selatan) Lukman Hakim; Muzahid Akbar Hayat; Khuzaini Khuzaini; Didi Susanto; Mardiana Mardiana
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 1 : Al Qalam (Januari 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i1.1909

Abstract

Kelurahan Sungai Besar sebagai bagian dari wilayah Kecamatan Banjarbaru Selatan, memiliki kasus positif yang cukup tinggi untuk lingkup Kota Banjarbaru yaitu berjumlah 1.231 jiwa. Hal lain adalah adanya pandangan negatif terhadap vaksinasi Covid-19 dalam masyarakat. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis seberapa besar faktor karakteristik inovasi berpengaruh terhadap minat masyarakat dalam program vaksinasi satu sampai dengan booster Covid-19 di Kecamatan Banjarbaru Selatan; (2) menganalisis seberapa besar pengaruh faktor saluran komunikasi terhadap minat masyarakat dalam program vaksinasi satu sampai dengan booster Covid-19 di Kecamatan Banjarbaru Selatan; (3) menganalisis seberapa besar pengaruh faktor sistem sosial terhadap minat masyarakat dalam program vaksinasi satu sampai dengan booster Covid-19 di Kecamatan Banjarbaru Selatan. Peneliti menggunakan teori difusi inovasi oleh Everett M. Rogers dan berfokus pada elemen difusi inovasi dengan variabel terdiri atas karakteristik inovasi, saluran komunikasi, dan sistem sosial yang dapat berpengaruh terhadap minat masyarakat. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan pemilihan sampel menggunakan rumus Slovin sehingga didapatkan sampel berjumlah 100 orang, teknik sampling menggunakan purposive sampling dengan analisis data menggunakan analisis regresi linear berganda menggunakan uji parsial dan determinasi koefisien. Hasil penelitian menunjukan variabel karakteristik inovasi berpengaruh positif dengan besaran sedang dan sangat signifikan terhadap minat masyarakat dalam program vaksinasi satu sampai dengan booster Covid-19 di Kecamatan Banjarbaru Selatan. Variabel saluran komunikasi berpengaruh positif, besar dan sangat signifikan terhadap minat masyarakat dalam program vaksinasi Covid-19 satu sampai dengan booster di Kecamatan Banjarbaru Selatan.Variabel sistem sosial berpengaruh positif, kecil dan sangat signifikan terhadap minat masyarakat dalam program vaksinasi satu sampai dengan booster Covid-19 di Kecamatan Banjarbaru Selatan
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN HERBAL ECENG GONDOK DI DESA SEMANGAT DALAM Karina Erlianti; Lia Mardiana; Aris Fadillah; Didi Susanto
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 1 (2023): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Eceng gondok (Eichornia crassipes) yang merupakan gulma di sungai dan rawa memiliki kandungan antioksidan serta memiliki aktivitas antibakteri pada kulit. Desa semangat dalam merupakan desa yang terletak pada wilayah rawa dengan pertumbuhan gulma eceng gondok yang cukup besar. Perkembangbiakan eceng gondok yang tidak terkendali dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi yang benar mengenai manfaat eceng gondok untuk kesehatan kulit serta memberikan pelatihan pemanfaatan tanaman ini sebagai bahan dasar untuk membuat produk kecantikan berupa sabun herbal. Metode yang digunakan yaitu pemberian penyuluhan diikuti dengan pelatihan pembuatan produk sabun herbal. Pengabdian kepada Masyarakat telah dilaksanakan pada tanggal 26 Maret 2022 yang diikuti oleh ibuibu warga RT 31 Desa Semangat Dalam. Desain pretest dan postest digunakan untuk mengukur pengetahuan peserta sebelum dan setelah kegiatan. Hasil preteset dan post test menunjukkan terjadi peningkatan pemahanan peserta mengenai manfaat sabun herbal eceng gondok untuk kesehatan kulit serta cara pembuatan nya.
MANAJEMEN STRATEGI MENINGKATKAN MOTIVASI MELANJUTKAN STUDI KEPERGURUAN TINGGI DI MADRASAH ALIYAH (MA) KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN roslena roslena; husnul madihah; Didi Susanto
Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial Vol 5, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jt.v5i1.10575

Abstract

Tujuan penelitian ini mengetahui : 1) Sejauhmana   proses yg dilakukan sekolah, 2) Bagaimana peran guru Bimbingan Konseling dam wali kelas dan 3) Bagaimana Strategi yang dilakukan kepala Sekolah dan lingkungan sekolah untuk meningkatkan motivasi siswa Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi. Metode Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif dengan jumlah informan penelitian sebanyak 18 orang yang berasal dari kepala sekolah, Guru BKdan siswa di MAN 1 HSS, MAN 2 HSS dan MAN 3 HSS dengan dengan teknik analisis data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian 1) Proses yg dilakukan sekolah dalam meningkatkan motivasi siswa MAN oleh kepala sekolah adalah dengan mengadakan sosialisasi tentang pentingnya sebuah pendidikan terutama pendidikan Perguruan Tinggi kepada orang tua dalam pertemuan sosialisasi setelah ujian akhir semester di Madrasah Aliyah mengenai pentingnya pendidikan tinggi  untuk  masa  depan  anak,  kemudian  guru  BK  mengadakan  bimbingan  kelompok kepada siswa dengan cara mengundang perguruan tinggi yang ingin melakukan sosialisasi ke sekolah dengan memberikan informasi melalui brosur, spanduk maupun informasi secara online  seperti   yang  dilakukan   UIN   Antasari,   ULM   maupun   spanduk   dari   Uniska Banjarmasin dengan memberikan promosi potongan biaya kuliah ataupun beasiswa serta kemudahan waktu perkuliahan seperti di Universitas Terbuka yang kuliahnya bisa dilakukan secara online, 2) Peran guru Bimbingan Konseling dan wali kelas dalam meningkatkan motivasi  siswa dengan  membuat  program  layanan  terhadap  siswa  yang akan  lulus  dan melanjutkan dengan memancing rasa ingin tahu siswa mengenai pentingnya perkuliahan untuk  masa depan  untuk  mendapatkan pekerjaan  yang layak  dan  menjanjikan,  peluang beasiswa sehingga berkuliah tanpa mengeluarkan banyak biaya sedangkan wali kelas memberikan informasi beasiswa, lapangan pekerjaan memprioritaskan menerima yang sarjana. 3) Strategi yang dilakukan kepala Sekolah, lingkungan sekolah dan guru BK  adalah membangun kerjasama antara instansi terkait seperti pemerintah, BUMN atau perusahaan, kampus,  aktivitas  lingkungan  sekolah  memotivasi  siswa  dengan  memberikan  brosur, spanduk maupun melalui informasi lainnya, Operator sekolah membantu siswa dalam pendaftaran  calon  mahasiswa  baru  melalui  penerimaan  online/offline,  perguruan  tinggi untuk  memberikan  sosialisasi  tentang  penerimaan  mahasiswa  baru,  Guru  BK menyampaikan   Informasi tentang sistem seleksi masuk perguruan tinggi dan Wali kelas meneruskan informasi   dari kepala Sekolah dan guru BK tentang penerimaan mahasiswa baru kepada siswa.
Pengaruh Gaya Komunikasi Pimpinan Terhadap Iklim Organisasi dan Kinerja Pegawai di Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan (Studi Kuantitatif Pada Sinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan) M. Ramadhan Akbari; Muzahid Akbar Hayat; Khuzaini Khuzaini; Didi Susanto; Mardiana Mardiana
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 17, No 2 : Al Qalam (Maret 2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v17i2.2015

Abstract

Dari hasil penelitian terdahulu gaya komunikasi pimpinan berjalan dengan lancar dan memiliki pengaruh terhadap iklim organisasi dan kinerja pegawai. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini sebanyak 132 orang pegawai keminfo dengan menggunakan teknik slovin. Teknik pengumpulan data berupa analisis dokumentasi dan analisis data enggunakan deskriptif dan regresi. Hasil penelitian gaya komunikasi pimpinan terhadap iklim organisasi dan kinerja pegawai diperoleh Ryx1,2,3 = 0,95 dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan yang terdiri dari The Controlling Style, The Equalitarian Style, The Structuring Style tehadap iklim organisasi. Rzx1,2,3 = 0,99 dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan yang terdiri dari The Controlling Style, The Equalitarian Style, The Structuring Style tehadap kinerja pegawai. Ryx1 = 0,56 dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan The Controlling Style tehadap iklim organisasi. Ryx2 = 0,61 dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan The Equalitarian Style tehadap iklim organisasi. Ryx3 = 0,36 dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan The Structuring Style tehadap iklim organisasi. Rzx1 = 0,17 dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan The Controlling Style tehadap kinerja pegawai. Rzx2 = 0,29 dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan The Equalitarian Style tehadap kinerja pegawai. Rzx3 = 0,89dengan p<0,05 (sangat signifikan) atau terdapat pengaruh antara gaya komunikasi pimpinan The Structuring Style tehadap kinerja pegawai.
MANAJEMEN SEKOLAH BERBASIS STANDAR KOMPETENSI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU MTsN 1 KOTA BANJARMASIN Heny Nelawati; Husnul Madihah; Didi Susanto
Jurnal Terapung : Ilmu - Ilmu Sosial Vol 5, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jt.v5i2.10960

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang Manajemen Sekolah Berbasis Standar Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Mutu MTsN 1 Kota Banjarmasin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Manajemen Sekolah Berbasis Standar Kompetensi Guru Dalam Meningkatkan Mutu MTsN 1 Kota Banjarmasin.Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan subjek penelitian meliputi kepala madrasah dan guru MTsN 1 Kota Banjarmasin. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Data yang diperoleh dianalisis melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Manajemen sekolah di MTsN 1 Kota Banjarmasin dilaksanakan melalui 4 tahapan yakni dimulai dengan tahapan, perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan/menggerakkan, dan tahapan yang terakhir yakni pengawasan.; Standar Kompetensi Guru MTsN 1 Kota Banjarmasin mengacu pada indikator standar kompetensi guru dalam UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang telah dimiliki oleh guru MTsN 1 Kota Banjarmasin yang telah diperoleh dan dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan; Mutu Sekolah MTsN 1 Kota Banjarmasin ditingkatkan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan dan memperoleh nilai A berdasarkan penilaian pada akreditasi. Program yang dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan guru baik dalam kompetensi pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian hal tersebut tentunya juga berimplikasi pada meningkatnya mutu pembelajaran, madrasah dan pendidikan juga. 
Huma Betang's philosophical values in the character of Dayak cultural communication Rico Rico; Muzahid Akbar Hayat; Khuzaini Khuzaini; Sanusi Sanusi; Didi Susanto
JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia) Vol 8, No 3 (2022): JPPI (Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia)
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/020221510

Abstract

Huma Betang is a hereditary heritage, containing philosophical values in the form of brotherly ties, kinship ties and an attitude of tolerance, which is still practiced by the Dayak Tribe. The philosophy of huma betang has seven elements of culture, namely: religious system, social system, knowledge system, language, art, livelihood system, and technology system. This study aims to analyze and find out in depth the preservation, character of cultural communication and the application of cultural values of the huma betang philosophy in the midst of globalization in the Dayak tribe in Mandomai. The researcher used a qualitative method with a descriptive phenomenological study approach. Data obtained from the Dayak tribe in Mandomai by interview technique. From the results of the research obtained, the Dayak tribe in Mandomai is very concerned about preserving the character of cultural communication and the application of cultural values . The philosophy of Huma Betang in the midst of globalization is one of them by making Huma Betang as a model in making homes as a form of planting the meaning contained in the philosophy. The conclusion of this research for the Dayak community is the huma betang philosophy means the same as a view of life that contains religious meaning, believing that we are all God's people, tolerant of the lives of others, learning and teaching knowledge. Whatever the situation, whatever the form of the era as long as the Dayak tribe exists, as long as the huma betang and its philosophy must exist in the life of the Dayak tribe.
A Little Pharmacist (APOCIL) Yulistia Budianti Soemarie; Hasniah Hasniah; Karina Erlianti; Didi Susanto
Engagement: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2022): May 2022
Publisher : Asosiasi Dosen Pengembang Masyarajat (ADPEMAS) Forum Komunikasi Dosen Peneliti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29062/engagement.v6i1.1134

Abstract

It is very important to introduce the pharmacist profession too early in childhood, one of which is a Little Pharmacist program in elementary schools. The purpose of this community service is to introduce the pharmacist profession, especially to students at Sungai Miai 10 Elementary School Banjarmasin so that they are more familiar with and foster interest in the pharmacist profession. The stages of this activity start from a survey of the implementation location, making activity permits, preparation and implementation of activities as well as analysis of results and conclusions. The method used in this activity is the lecture method, and discussion, accompanied by training in making puyer. Participants who take part in this program are grade 5 students, totaling 31 people. The results obtained were that all participants were very enthusiastic about the pharmacist profession introduction program and after participating in this program, participants better understood the duties and responsibilities of the pharmacist profession