Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Optimalisasi Produksi Ayam Pejantan melalui Perbaikan Manajemen Pemeliharaan untuk Mendukung Ketahanan Pangan di Kelurahan Lempake, Samarinda Akhmat Rizkuna; Roosena Yusuf; Amani Aldiyanti; Anhar Faisal Fanani; Nurul Fajrih; I Putu Gede Didik Widiarta; Dinar Anindyasari
Inovasi Sosial : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Mei : Inovasi Sosial : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/inovasisosial.v2i2.1341

Abstract

This community service program aims to enhance the productivity and welfare of local farmers through the optimization of male layer chicken production. Male chickens, often considered by-products of the laying hen industry, are generally overlooked and regarded as less economically viable. However, with the application of appropriate farming strategies, male chickens can become an important alternative source of protein to support food security. The methods implemented in this program include training on poultry management, the use of efficient locally-based feed, and the development of marketing strategies for the production output. The results of the program show a significant improvement in both productivity and the efficiency of male layer chicken farming among local farmers. With ongoing support, this program is expected to become a sustainable empowerment model in the small-scale livestock farming sector.
Strategi Usaha Peternakan Sapi Potong di Lahan Pasca Tambang Batubara Daru, Taufan Purwokusumaning; Juraemi, Juraemi; Yusuf, Roosena
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V nomor 1 Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v5i1.118

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan tantangan (threat) dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong di lahan tambang pasca tambang batubara; 2) mengembangkan strategi teknis dalam mengembangkan usaha ternak sapi potong berkelanjutan di lahan setelah tambang batubara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SWOT strength, weakness, opportunities, threats). Analisis didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun sekaligus meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths). Proses pengambilan keputusan yang strategis selalu dikaitkan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, strategi, dan kebijakan. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa pemeliharaan sapi potong dalam reklamasi lahan pasca tambang batu bara berada pada kuadran pertama (agresif), yang berarti dapat dikembangkan. Strategi SO, yang dipilih adalah membangun pengembangan agribisnis regional, revitalisasi angkatan kerja, meningkatkan skala usaha, membangun keragaman berbagai produk ternak, untuk membangun kemitraan dengan sektor swasta. Strategi ST, dipilih adalah terbentuk keamanan spontan dengan memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan membentuk pola pembangunan / bantuan modal. Strategi WO, yang dipilih adalah membangun integrasi dengan pabrik reklamasi dalam rangka penyediaan hijauan dan membangun kemitraan dengan sektor swasta. Strategi WT, yang dipilih adalah meminimalkan pengeluaran untuk pembelian hijauan menggunakan limbah pertanian dan membangun kandang dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
Lama Penyediaan Hijauan Pakan pada Pemeliharaan Sapi Potong di Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Daru, Taufan Purwokusumaning; Yusuf, Roosena; Rahmayanti, Vera
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 1 Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v6i1.145

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jarak yang ditempuh oleh petani dalam memperoleh hijauan pakan dan mengetahui waktu yang diperlukan dalam pemberian hijauan pakan. Penelitian menggunakan metode survei melalui pendekatan observasi dengan teknik wawancara langsung kepada peternak sapi potong dengan kuesioner. Lokasi penelitian ditentukan secara purpossive sampling dengan kriteria sistem pemeliharaan intensif. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak yang ditempuh oleh peternak di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara dalam menyediakan hijauan pakan untuk satu ekor sapi berkisar antara 113 m sampai dengan 1.000 m. Lama penyediaan pakan untuk satu ekor sapi berkisar antara 1.167 detik (19 menit 27 detik) sampai dengan 2.270 detik (37 menit 50 detik). Lama pemberian pakan yang berkisar antara 28 detik sampai dengan 126 detik (2 menit 6 detik). Faktor yang mempengaruhi lama penyediaan pakan adalah jarak tempuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi lama pemberian pakan adalah cara pemberian pakan dan frekuensi pemberian pakan.
Potensi Tumbuhan di Lahan Reklamasi Pasca Tambang Batubara Sebagai Pakan Ternak Daru, Taufan Purwokusumaning; Yusuf, Roosena; Juraemi, Juraemi
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v8i2.273

Abstract

Lahan reklamasi pasca tambang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai lahan penggembalaan ternak. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, perlu diketahui kondisi jenis vegetasi dan daya dukungnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis vegetasi sebagai hijauan dan produksi tumbuhan di lahan reklamasi pascatambang sehingga dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi pada lahan reklamasi pasca tambang batubara PT. Multi Harapan Utama (MHU), Jonggon, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kuadran ukuran 1 m x 1 m yang dilemparkan secara acak sebanyak 50 kali lemparan dari lahan yang digunakan 1 ha. Pengukuran meliputi status kesuburan tanah, jenis tumbuhan, kandungan zat makanan, kandungan logam berat, dan kapasitas tampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan reklamasi pasca tambang batubara memiliki 16 spesies tumbuhan dari 12 famili yang didominasi oleh Paspalum conjugatum. Kandungan zat makanan relative di bawah kebutuhan hidup pokok sapi potong. Kandungan logam berat Pb, Cd, Cu dan Zn dibawah dari maksimal yang diizinkan sebagai pakan. Potensi produksi tumbuhan segar di area reklamasi pasca tambang adalah 8.312 kg ha-1, dengan kapasitas tampung sebesar 2.2 ST ha-1 tahun-1.
GROWTH PERFORMANCE OF INTENSIVELY RAISED INDIGENOUS CHICKENS FED DIETS WITH DIFFERENT PROTEIN LEVELS Akhmat Rizkuna; Roosena Yusuf; Amani Aldiyanti; Novemia Fatmarischa
Wahana Peternakan Vol. 9 No. 3 (2025): Wahana Peternakan
Publisher : Faculty of Animal Science, University of Tulang Bawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v9i3.2973

Abstract

This study aimed to evaluate the effect of dietary protein levels on the growth performance of intensively raised indigenous chickens. A total of 168 day-old chicks (DOC) with an initial body weight of 28.68 ± 1.13 g were used in the experiment. The study was arranged in a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments with six replications. The treatments were based on different protein levels during the starter and finisher phases: T0 (22%–15%), T1 (18%–16%), T2 (18%–16%–14%), and T3 (18%–16%–14%). The parameters measured included feed intake, body weight gain (BWG), final body weight, and average daily gain (ADG). Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) to determine the effect of treatments on the observed parameters. The results showed that dietary protein levels had no significant effect (P>0.05) on total feed intake. However, they significantly affected (P<0.05) body weight gain. The T0 treatment with higher protein in the starter phase yielded the best performance, with BWG of 819.53 g/bird, final body weight of 848.21 g/bird, and ADG of 11.71 g/bird/day. These values were higher than those of T1, T2, and T3. It can be concluded that providing a high-protein diet during the starter phase improves the growth performance of indigenous chickens, particularly final body weight and ADG, without increasing feed intake. This finding highlights the importance of formulating diets based on nutrient requirements during the early growth phase to support optimal performance of intensively reared indigenous chickens.   Keywords: Indigenous chicken, Feed intake, Body weight gain, Dietary protein level.