Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PROTEIN DIGESTION IN PERANAKAN ETAWA GOAT DUE TO DIFFERENT LEVELS OF DIETARY PROTEIN Yusuf, Roosena
BIOMA Vol 3, No 1, April (2014): Bioma
Publisher : BIOMA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The  effort  to  increases  milk  production  especially  milk  goat production  can  do  with  increasing  quality  of  dietary  and maintenance  of  goats,  one  of  them  was  increasing  level  of dietary  protein  to  increase  protein  metabolism  in  goats.  The research purpose was to find out the acurate of  dietary protein level to maximalize protein digestion  in Peranakan Etawa goat. The  materials  used  in  the  research  were  12  Peranakan  Etawa goats at fourth month pregnancy and range of body weight 35,20 ±  1,21  kg  (cv  =  3,44%)  with  ±  13  month  ages.  The  research design  that  used  is  completely  randomized  design  one  factor with three treatment and four restating. Parameter that evaluated include dry matter intake, consumption of crude protein, protein digestion. Result of the research shown that the average of dry matter intake to T1, T2 and T3 were 958,99; 981,51 and 1242,73 g/goat/day  (P<0,05).  The  average  of  consumption  of  crude protein  to  T1,  T2  and  T3  were  114,69;  144,44  and  233,11 g/goat/day(P<0,05). The average of protein digestion to T1, T2 and  T3  were  64,22  (55,18%);  92,83  (64,21%)  and  156,21 (66,97%)  g/goat/day  (P<0,05).  The  conclution  of  the  research was  levels  of  dietary  protein  as  18,43%  may  increase  the optimal protein digestion in Peranakan Etawa goat.Keywords : protein, Peranakan Etawa goat
Strategi Usaha Peternakan Sapi Potong di Lahan Pasca Tambang Batubara Taufan Purwokusumaning Daru; Juraemi Juraemi; Roosena Yusuf
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V nomor 1 Juni 2017
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v5i1.118

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunities) dan tantangan (threat) dalam pengembangan usaha peternakan sapi potong di lahan tambang pasca tambang batubara; 2) mengembangkan strategi teknis dalam mengembangkan usaha ternak sapi potong berkelanjutan di lahan setelah tambang batubara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah SWOT strength, weakness, opportunities, threats). Analisis didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun sekaligus meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (threaths). Proses pengambilan keputusan yang strategis selalu dikaitkan dengan pengembangan visi, misi, tujuan, strategi, dan kebijakan. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa pemeliharaan sapi potong dalam reklamasi lahan pasca tambang batu bara berada pada kuadran pertama (agresif), yang berarti dapat dikembangkan. Strategi SO, yang dipilih adalah membangun pengembangan agribisnis regional, revitalisasi angkatan kerja, meningkatkan skala usaha, membangun keragaman berbagai produk ternak, untuk membangun kemitraan dengan sektor swasta. Strategi ST, dipilih adalah terbentuk keamanan spontan dengan memanfaatkan tenaga kerja yang ada dan membentuk pola pembangunan / bantuan modal. Strategi WO, yang dipilih adalah membangun integrasi dengan pabrik reklamasi dalam rangka penyediaan hijauan dan membangun kemitraan dengan sektor swasta. Strategi WT, yang dipilih adalah meminimalkan pengeluaran untuk pembelian hijauan menggunakan limbah pertanian dan membangun kandang dengan memanfaatkan bahan baku lokal.
Lama Penyediaan Hijauan Pakan pada Pemeliharaan Sapi Potong di Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Taufan Purwokusumaning Daru; Roosena Yusuf; Vera Rahmayanti
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 1 Juni 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v6i1.145

Abstract

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jarak yang ditempuh oleh petani dalam memperoleh hijauan pakan dan mengetahui waktu yang diperlukan dalam pemberian hijauan pakan. Penelitian menggunakan metode survei melalui pendekatan observasi dengan teknik wawancara langsung kepada peternak sapi potong dengan kuesioner. Lokasi penelitian ditentukan secara purpossive sampling dengan kriteria sistem pemeliharaan intensif. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak yang ditempuh oleh peternak di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara dalam menyediakan hijauan pakan untuk satu ekor sapi berkisar antara 113 m sampai dengan 1.000 m. Lama penyediaan pakan untuk satu ekor sapi berkisar antara 1.167 detik (19 menit 27 detik) sampai dengan 2.270 detik (37 menit 50 detik). Lama pemberian pakan yang berkisar antara 28 detik sampai dengan 126 detik (2 menit 6 detik). Faktor yang mempengaruhi lama penyediaan pakan adalah jarak tempuh. Faktor-faktor yang mempengaruhi lama pemberian pakan adalah cara pemberian pakan dan frekuensi pemberian pakan.
Potensi Tumbuhan di Lahan Reklamasi Pasca Tambang Batubara Sebagai Pakan Ternak Taufan Purwokusumaning Daru; Roosena Yusuf; Juraemi Juraemi
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 2 Desember 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36084/jpt..v8i2.273

Abstract

Lahan reklamasi pasca tambang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai lahan penggembalaan ternak. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, perlu diketahui kondisi jenis vegetasi dan daya dukungnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis vegetasi sebagai hijauan dan produksi tumbuhan di lahan reklamasi pascatambang sehingga dapat digunakan sebagai sumber pakan ternak. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi pada lahan reklamasi pasca tambang batubara PT. Multi Harapan Utama (MHU), Jonggon, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kuadran ukuran 1 m x 1 m yang dilemparkan secara acak sebanyak 50 kali lemparan dari lahan yang digunakan 1 ha. Pengukuran meliputi status kesuburan tanah, jenis tumbuhan, kandungan zat makanan, kandungan logam berat, dan kapasitas tampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada lahan reklamasi pasca tambang batubara memiliki 16 spesies tumbuhan dari 12 famili yang didominasi oleh Paspalum conjugatum. Kandungan zat makanan relative di bawah kebutuhan hidup pokok sapi potong. Kandungan logam berat Pb, Cd, Cu dan Zn dibawah dari maksimal yang diizinkan sebagai pakan. Potensi produksi tumbuhan segar di area reklamasi pasca tambang adalah 8.312 kg ha-1, dengan kapasitas tampung sebesar 2.2 ST ha-1 tahun-1.
Pengaruh Daun Sirih Hijau sebagai Pakan Tambahan Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Daging Itik Alabio Roosena Yusuf; Sudirman Sudirman; Bagus Arif Maulana; Harnita Harnita
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.2.2019.2482.61-65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung daun sirih hijau dalam pakan sebagai bahan tambahan pakan dan antioksidan dalam ransum yang mempengaruhi kinerja dan kualitas karkas itik broiler. Bahan penelitian yang digunakan adalah itik jantan Alabio sebanyak 100 ekor berumur 1 hari (DOD). Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 5 perlakuan (penambahan tepung daun sirih hijau, TDSH) dan 5 ulangan. Pada setiap ulangan digunakan 4 itik. Perlakuan meliputi pemberian pakan sebagai kontrol dan pakan dengan tambahan TDSH sebanyak 10, 20, 30 dan 40 g.kg-1 pakan. Variabel yang diamati adalah jumlah konsumsi pakan, pertambahan berat badan, rasio konversi pakan, karkas, persentase lemak abdominal dan pH daging. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan TDSH sebagai pakan tambahan hingga level 40 g.kg-1 pakan berpengaruh nyata terhadap pertambahan bobot badan itik Alabio, tetapi tidak nyata terhadap persentase lemak abdominal pada umur lima minggu. Penambahan TDSH pada ransum sebanyak 10 g.kg-1 pakan memberikan pertambahan bobot badan yang terbaik.
PROTEIN DIGESTION IN PERANAKAN ETAWA GOAT DUE TO DIFFERENT LEVELS OF DIETARY PROTEIN Roosena Yusuf
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 3, No 1, April (2014): Bioma
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v3i1, April.521

Abstract

The?é?á effort?é?á to?é?á increases?é?á milk?é?á production?é?á especially?é?á milk?é?á goat production?é?á can?é?á do?é?á with?é?á increasing?é?á quality?é?á of?é?á dietary?é?á and maintenance?é?á of?é?á goats,?é?á one?é?á of?é?á them?é?á was?é?á increasing?é?á level?é?á of dietary?é?á protein?é?á to?é?á increase?é?á protein?é?á metabolism?é?á in?é?á goats.?é?á The research purpose was to find out the acurate of?é?á dietary protein level to maximalize protein digestion?é?á in Peranakan Etawa goat. The?é?á materials?é?á used?é?á in?é?á the?é?á research?é?á were?é?á 12?é?á Peranakan?é?á Etawa goats at fourth month pregnancy and range of body weight 35,20 ?é???é?á 1,21?é?á kg?é?á (cv?é?á =?é?á 3,44%)?é?á with?é?á ?é???é?á 13?é?á month?é?á ages.?é?á The?é?á research design?é?á that?é?á used?é?á is?é?á completely?é?á randomized?é?á design?é?á one?é?á factor with three treatment and four restating. Parameter that evaluated include dry matter intake, consumption of crude protein, protein digestion. Result of the research shown that the average of dry matter intake to T1, T2 and T3 were 958,99; 981,51 and 1242,73 g/goat/day?é?á (P<0,05).?é?á The?é?á average?é?á of?é?á consumption?é?á of?é?á crude protein?é?á to?é?á T1,?é?á T2?é?á and?é?á T3?é?á were?é?á 114,69;?é?á 144,44?é?á and?é?á 233,11 g/goat/day(P<0,05). The average of protein digestion to T1, T2 and?é?á T3?é?á were?é?á 64,22?é?á (55,18%);?é?á 92,83?é?á (64,21%)?é?á and?é?á 156,21 (66,97%)?é?á g/goat/day?é?á (P<0,05).?é?á The?é?á conclution?é?á of?é?á the?é?á research was?é?á levels?é?á of?é?á dietary?é?á protein?é?á as?é?á 18,43%?é?á may?é?á increase?é?á the optimal protein digestion in Peranakan Etawa goat.Keywords : protein, Peranakan Etawa goat
Consumer Preference of Broiler Meat Attributes in Traditional Markets Hamdi Mayulu; Arif Rahman; Roosena Yusuf
Hasanuddin Journal of Animal Science (HAJAS) Vol. 1, No. 2 (2019)
Publisher : Faculty of Animal Science, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/hajas.v1i2.9877

Abstract

Meat needs (Broilers) have increased and meat consumption is influenced by consumer preferences caused by shifting consumption patterns, and is supported by low prices compared to beef.  The shift is influenced by prices, substitute goods, tastes, season, age, education, number of dependents, income, and increasing population so that preferences, and attributes that consumers consider in buying broiler meat in traditional markets need to be studied.  The study used a purposive sampling method, with the criteria of the Adji Dilayas Sanggam Market,  Senja Market, and the Milono Market in Berau Regency, having broiler meat traders.  Determination of respondents using proportional sampling techniques, each market 12 respondents (36 respondents), meet the smallest number of traders considered to meet the minimum sample criteria.  Sources of data obtained from primary data and secondary data.  The results showed that broiler meat that has a golden color, clean skin, medium carcass size, physically not bruised, fresh meat, and especially the chest.  Chi Square analysis showed that all attributes were significantly different (p <0.05), meaning that there were differences in preferences for the attributes of broiler meat in traditional markets.  Fishbein Multiatribute Analysis proves that meat freshness, flesh color, carcass physicality, skin cleanliness, carcass size, and carcass portion are the most considered, and or not considered attributes.
Produksi Siratro (Macroptilium Atropurpureum) Bermikoriza Di Tanah Pasca Penambangan Batubara Taufan Purwokusumaning Daru; Roosena Yusuf
ZIRAA'AH MAJALAH ILMIAH PERTANIAN Vol 40, No 2 (2015)
Publisher : Pusat Publikasi Jurnal Universitas Islam Kalimantan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/zmip.v40i2.144

Abstract

The purpose of this study was to determine the production of siratro that inoculated with AMF through coating techniques then planted in overburden soil compared with top soil . The experiment was conducted in a polybag size of 10 kg. The results showed that the top soil fertility status used in this study was high content of C organic and phosphorus (P) , while the overburden soil (OB) was low, where a low content of C organic and P were very low. Shoot dry matter production of siratro seeds planted with AMF inoculated in the top soil was highest, while that was not coated with AMF was lower, but higher than the seed planted in OB soil. The average uptake of nitrogen and phosphorus have the same pattern, in which the seeds were planted in the form of AMF coating seed in top soil has a higher uptake, followed by AMF seed and non-AMF seed that planted in OB soil. The percentage of AMF colonization in the roots of siratro was no effect on dry matter production, N and P uptake
Pengaruh Pemberian Tepung Daun Anggrung (Trema orientalis) Pada Pakan Ayam Pedaging Terhadap Konsumsi Pakan, PBB dan FCR, dan Persentase Karkas Mohamad Rusli Ikhsan; Muhammad Alamsyah; Hana Silvia Ningsih; Roosena Yusuf
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v2i2.3697

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian tepung daunanggrung pada pakan ayam pedaging terhadap produktivitas ayam. Bahan utama yangdigunakan adalah tepung daun anggrung, air, 100 ekor DOC ayam pedaging, pakanayam starter. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis ragam (ANOVA) sesuaidengan rancangan yang digunakan yaitu rancangan acak lengkap (RAL) dengan bahantambahan tepung daun anggrung yang dilakukan dengan 5 perlakuan dan 5 ulangandan masing-masing ulangan terdiri dari 4 ekor ayam dengan dosis yang berbeda. P0 =Pakan, P1 = Pakan + tepung daun anggrung 10 g/kg pakan, P2 = Pakan + tepung daunanggrung 20 g/kg pakan, P3 = Pakan + tepung daun anggrung 30 g/kg pakan, P4 =Pakan + tepung daun anggrung 40 g/kg pakan. Hasil penambahan tepung dauntanggrung dalam pakan berpengaruh terhadap konsumsi pakan dan konversi pakan(FCR), dan juga berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan (PBB).
PEMANFAATAN DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SEBAGAI FEED ADDITIVE TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PBB, FCR DAN LEMAK ABDOMINAL PADA AYAM BROILER Muhammad Zahid Al Fajar; Oskar Induk; Roosena Yusuf
Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Peternakan Lingkungan Tropis
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jpltrop.v2i1.2642

Abstract

The purpose of this research was to determine the productivity performance of broiler chickens given soursop leaf flour. The design used in this study was Completely Randomized Design (CRD) with 100 DOCs consisting of 5 treatments and 5 replications with each replication consisting of 4 chicken, namely P0 = control; P1 = soursop leaf flour 10g/kg feed; P2 = soursop leaf flour 20g/kg feed; P3 = soursop leaf flour 30g/kg of feed; P4 = soursop leaf flour 40g/kg of feed. The total number of broilers used in this research was 100. The results of analysis of variance showed that the addition of soursop leaf flour in feed did not have a significant effect (F<0.05) on feed consumption in broiler chickens. In addition, the results obtained from the administration of soursop leaves in 3 parameters and their interactions had a significant effect (P>0.05) on body weight gain, feed conversion and abdominal fat.