Khusnul Safrina
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele Safrina, Khusnul; Ikhsan, M; Ahmad, Anizar
Didaktik Matematika Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.218 KB) | DOI: 10.24815/jdm.v1i1.1278

Abstract

Abstrak. Geometri adalah cabang matematika yang diajarkan dengan tujuan agar siswa dapat memahami sifat-sifat dan hubungan antar unsur geometri serta dapat menjadi pemecah masalah yang baik. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Salah satu penyebab sulitnya siswa dalam memahami geometri adalah strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, dalam pembelajaran geometri selama ini belum disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat yang disusun berdasarkan tingkat perkembangan berpikir siswa dalam geometri. Pembelajaran berbasis teori van Hiele merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan berpikir siswa, sehingga pembelajaran ini tepat jika diterapkan dalam pembelajaran geometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis teori van Hiele dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pretes-postes control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes pemecahan masalah dan VHGT. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Model Banda Aceh dan sampel yang dipilih adalah kelas VII-11 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-10 sebagai kelas kontrol. Data yang dianalisis yaitu data N-Gain kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan perolehan nilai sig. 0,000 < 0,05 pada uji-t yang dilakukan. Selanjutnya, dari pengujian x2 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpikir dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kategori tingkat keeratan hubungan adalah cukup (0,421). Dengan demikian, dalam pembelajaran geometri disarankan untuk menerapkan pembelajaran berbasis teori van Hiele agar kemampuan pemecahan masalah geometri siswa dapat ditingkatkan.Kata Kunci:     Pemecahan Masalah Geometri, Pembelajaran Kooperatif Berbasis van Hiele.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele Safrina, Khusnul
Didaktik Matematika Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (100.218 KB) | DOI: 10.24815/jdm.v1i1.1238

Abstract

Abstrak. Geometri adalah cabang matematika yang diajarkan dengan tujuan agar siswa dapat memahami sifat-sifat dan hubungan antar unsur geometri serta dapat menjadi pemecah masalah yang baik. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Salah satu penyebab sulitnya siswa dalam memahami geometri adalah strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, dalam pembelajaran geometri selama ini belum disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat yang disusun berdasarkan tingkat perkembangan berpikir siswa dalam geometri. Pembelajaran berbasis teori van Hiele merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan berpikir siswa, sehingga pembelajaran ini tepat jika diterapkan dalam pembelajaran geometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis teori van Hiele denganpembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pretes-postes control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes pemecahan masalah dan VHGT. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Model Banda Aceh dan sampel yang dipilih adalah kelas VII-11 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-10 sebagai kelas kontrol. Data yang dianalisis yaitu dataN-Gain kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan perolehan nilai sig. 0,000 < 0,05 pada uji-t yang dilakukan. Selanjutnya, dari pengujian x2 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpikir dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kategori tingkat keeratan hubungan adalah cukup (0,421). Dengan demikian, dalam pembelajaran geometri disarankan untuk menerapkan pembelajaran berbasis teori van Hiele agar kemampuan pemecahan masalah geometri siswa dapat ditingkatkan.Kata kunci: Pemecahan Masalah Geometri, Pembelajaran Kooperatif Berbasis van Hiele.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele Safrina, Khusnul; Ikhsan, M; Ahmad, Anizar
Didaktik Matematika Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.712 KB) | DOI: 10.24815/jdm.v1i1.1334

Abstract

Abstrak. Geometri adalah cabang matematika yang diajarkan dengan tujuan agar siswa dapat memahami sifat-sifat dan hubungan antar unsur geometri serta dapat menjadi pemecah masalah yang baik. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Salah satu penyebab sulitnya siswa dalam memahami geometri adalah strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, dalam pembelajaran geometri selama ini belum disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat yang disusun berdasarkan tingkat perkembangan berpikir siswa dalam geometri. Pembelajaran berbasis teori van Hiele merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan berpikir siswa, sehingga pembelajaran ini tepat jika diterapkan dalam pembelajaran geometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis teori van Hiele dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pretes-postes control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes pemecahan masalah dan VHGT. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Model Banda Aceh dan sampel yang dipilih adalah kelas VII-11 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-10 sebagai kelas kontrol. Data yang dianalisis yaitu data N-Gain kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan perolehan nilai sig. 0,000 < 0,05 pada uji-t yang dilakukan. Selanjutnya, dari pengujian x2 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpikir dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kategori tingkat keeratan hubungan adalah cukup (0,421). Dengan demikian, dalam pembelajaran geometri disarankan untuk menerapkan pembelajaran berbasis teori van Hiele agar kemampuan pemecahan masalah geometri siswa dapat ditingkatkan. Kata Kunci:    Pemecahan Masalah Geometri, Pembelajaran Kooperatif Berbasis van Hiele.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele Safrina, Khusnul; Ikhsan, M; Ahmad, Anizar
Didaktik Matematika Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.712 KB) | DOI: 10.24815/jdm.v1i1.1335

Abstract

Abstrak. Geometri adalah cabang matematika yang diajarkan dengan tujuan agar siswa dapat memahami sifat-sifat dan hubungan antar unsur geometri serta dapat menjadi pemecah masalah yang baik. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Salah satu penyebab sulitnya siswa dalam memahami geometri adalah strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, dalam pembelajaran geometri selama ini belum disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat yang disusun berdasarkan tingkat perkembangan berpikir siswa dalam geometri. Pembelajaran berbasis teori van Hiele merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan berpikir siswa, sehingga pembelajaran ini tepat jika diterapkan dalam pembelajaran geometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis teori van Hiele dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pretes-postes control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes pemecahan masalah dan VHGT. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Model Banda Aceh dan sampel yang dipilih adalah kelas VII-11 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-10 sebagai kelas kontrol. Data yang dianalisis yaitu data N-Gain kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan perolehan nilai sig. 0,000 < 0,05 pada uji-t yang dilakukan. Selanjutnya, dari pengujian x2 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpikir dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kategori tingkat keeratan hubungan adalah cukup (0,421). Dengan demikian, dalam pembelajaran geometri disarankan untuk menerapkan pembelajaran berbasis teori van Hiele agar kemampuan pemecahan masalah geometri siswa dapat ditingkatkan. Kata Kunci:    Pemecahan Masalah Geometri, Pembelajaran Kooperatif Berbasis van Hiele.
Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri melalui Pembelajaran Kooperatif Berbasis Teori Van Hiele Khusnul Safrina; M. Ikhsan; Anizar Ahmad
Didaktik Matematika Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Didaktik Matematika
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.712 KB)

Abstract

Geometri adalah cabang matematika yang diajarkan dengan tujuan agar siswa dapat memahami sifat-sifat dan hubungan antar unsur geometri serta dapat menjadi pemecah masalah yang baik. Masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar geometri. Salah satu penyebab sulitnya siswa dalam memahami geometri adalah strategi pembelajaran yang digunakan tidak sesuai dengan materi yang diajarkan. Selain itu, dalam pembelajaran geometri selama ini belum disesuaikan dengan tingkat perkembangan berpikir siswa. Oleh karena itu diperlukan strategi yang tepat yang disusun berdasarkan tingkat perkembangan berpikir siswa dalam geometri. Pembelajaran berbasis teori van Hiele merupakan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan berpikir siswa, sehingga pembelajaran ini tepat jika diterapkan dalam pembelajaran geometri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah geometri antara siswa yang diajarkan dengan pembelajaran kooperatif berbasis teori van Hiele dengan pembelajaran konvensional. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan desain pretes-postes control group design. Instrumen yang digunakan berupa tes pemecahan masalah dan VHGT. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII MTsN Model Banda Aceh dan sampel yang dipilih adalah kelas VII-11 sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-10 sebagai kelas kontrol. Data yang dianalisis yaitu data N-Gain kemampuan pemecahan masalah. Hasil penelitian diperoleh bahwa peningkatan kemampuan pemecahan masalah pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol dengan perolehan nilai sig. 0,000 0,05 pada uji-t yang dilakukan. Selanjutnya, dari pengujian x2 diperoleh bahwa terdapat hubungan antara tingkat berpikir dengan peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan kategori tingkat keeratan hubungan adalah cukup (0,421). Dengan demikian, dalam pembelajaran geometri disarankan untuk menerapkan pembelajaran berbasis teori van Hiele agar kemampuan pemecahan masalah geometri siswa dapat ditingkatkan. Kata Kunci:     Pemecahan Masalah Geometri, Pembelajaran Kooperatif Berbasis van Hiele.
Pengembangan E-Modul Literasi Numerasi Aljabar Siswa Sekolah Menengah Pertama Nuralam Syamsuddin; Siti Salamah Manik; Khusnul Safrina
Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Al Qalasadi Vol 8 No 1 (2024): JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN MATEMATIKA AL QALASADI
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Langsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32505/qalasadi.v8i1.8230

Abstract

Numeracy literacy skills are crucial for students, yet data from PISA and TIMSS indicate that Indonesian students' proficiency in this area remains low. Numeracy literacy teaching materials are lacking, with most teachers still using conventional methods. Therefore, innovation is needed in developing teaching materials. This research aims to develop an electronic numeracy literacy module on linear function material for Grade VIII SMP that meets validity and practicality standards. The ADDIE method (Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate) is used for development, with Grade VIII students from SMPN 2 Banda Aceh as the research subjects. Data collection instruments include interviews, validation sheets, student response questionnaires, and teacher feedback. Data are then analyzed descriptively, in percentages, and qualitatively. The research results indicate that the developed product has passed the material validation stage with a result of 91.74%, indicating high material validity. Media validation also succeeded with a percentage of 90.48%, showing very high validity levels. The practicality test conducted with teachers yielded a result of 88.33%, indicating the practicality of the e-module in teaching. Meanwhile, the practicality test with students resulted in a score of 84.56%, indicating that this e-module is also practical for students. Overall, the e-module developed in this research has proven to be valid and practical for use in school learning.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY LEARNING (GDL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA SMPN I BANDAR BARU Maya, Yuni; Ibrahim, Lukman; Safrina, Khusnul
Al-Khawarizmi Vol 2, No 2 (2018): Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jppm.v2i2.4507

Abstract

The results of student mathematics learning in Indonesia are still relatively low, both at national and international levels. This is because in the learning process the teacher still uses theapproach teacher-centered. So that students are not optimal in developing their knowledge. Therefore, one learning model that can observe this needs to be pursued in a form of learning that is able to increase student activity and learning outcomes is one of thelearning models Guided Discovery Learning. The objectives of this study are (1) To compare the learning outcomes of students taught withmodels Guided Discovery Learning with student learning outcomes taught with conventional learning, (2) To find out the improvement in student learning outcomes taught withlearning models Guided Discovery Learning and ( 3) To find out the response of students after taking part in learning with thelearning model Guided Discovery Learning for students at Bandar Baru Middle School. The research method used was a type of Quasi Experiment with the type of control group pre-test post-test design. The population in this study were all eighth grade students of Bandar Baru Junior High School andsamples were taken, Random namely class VIII3 as the experimental class and VIII6 as the control class. Data collection uses learning outcomes tests, and student response questionnaires. Analysis of student learning outcomes data used t-test and N-gain while analysis of student response data was carried out through analysis of average score criteria. From the results of data processing it can be concluded that the learning outcomes learned usinglearning models Guided Discovery Learning are better than student learning outcomes taught with conventional learning,learning models Guided Discovery Learning can improve student learning outcomes and student responses to learning models Guided Discovery Learning very positive.
Analysis of Intuitive and Analytics Thinking Processes in Middle School Students in Solving National Mathematics Exam Safrina, Khusnul
Al-Khawarizmi Vol 5, No 1 (2021): Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Matematika
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jppm.v5i1.9567

Abstract

So far, the teacher's thought process in solving a math problem has rarely been paid attention to by the teacher. The thinking process of students in solving math problems includes intuitive and analytical thinking processes. The aim of this research is to explore the intuitive and analytical thinking process of junior high school students in solving UN questions. The research method used is qualitative research that is exploratory in nature by selecting subjects who have high abilities in mathematics. Data collection in the form of descriptions of students' intuitive and analytical thinking processes was carried out through interviews. The results obtained in this study are a description of the process that students go through in mental when students solve math problems in the form of questions National Examination. The results of the study can be concluded that students in solving mathematics problems in the National Examination prioritize the process of intuitive thinking, where students can spontaneously and directly pour out ideas for solving the problems given. In addition, in the further process, students also use analytical methods. Analytical thinking processes are carried out by students by detailing the answers based on the information in the questions.
Mathematics Learning Model for Children with Dyscalculia through Special Intervention Azhari, Budi; Johar, Rahmah; Ramadhani, Evi; Mailizar, Mailizar; Safrina, Khusnul
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol. 12 No. 3 (2024): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v12i3.1528

Abstract

This research aimed to formulate a model of mathematical learning difficulties for children with dyscalculia to help children with dyscalculia overcome mathematics problems at school. This research is important to carry out considering that dyscalculia is a serious problem experienced by many students throughout the world. The SDTA model was built by analogizing the STIR model to non-communicable diseases. In this study, of 1247 students who conducted a series of tests (screening tests), there were 121 students, or 9.7% were initially identified as having dyscalculia. Furthermore, observations were carried out and confirmation was carried out with parents and teachers so that 119 students tested positive for dyscalculia. The research results showed that after intervention through treatment by the teacher, dyscalculia students experienced a very drastic decrease, especially in the material on recognizing and ordering numbers. Likewise, the results of model simulations on multiplication operation material illustrated the decline in students with dyscalculia. Specifically for division operations, the treatment process took relatively longer. Therefore, the simulation results in the SDTA model reflected students who are identified as having dyscalculia, along with planned intervention/ treatment, students could pass through the mathematics learning phase successfully.
Pengembangan E-Modul Matematika untuk Pembelajaran Remedial pada Materi Bilangan Safrina, Khusnul; Darwani, Darwani; Susanti, Susanti; Nurfaiza, Siti
Jurnal Cendekia : Jurnal Pendidikan Matematika Vol 8 No 3 (2024): Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika Volume 8 Nomor 3 Tahun 2024
Publisher : Mathematics Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cendekia.v8i3.3545

Abstract

Pelaksanaan pembelajaran remedial sering terkendala diakibatkan oleh terbatasnya waktu dalam proses pelaksanaanya dan memaksa untuk adanya antisipasi dengan memanfaatkan media yang ada. Hal ini dapat diminimalisir dengan menyediakan modul sebagai perantara penyampaian pembelajaran remedia. Sayangnya, ketersediaan modul pembelajaran yang menfokuskan pada pembelajaran remedial masih jarang ditemui dan dirasa perlu untuk dikembangkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pengembangan e-modul matematika untuk pembelajaran remedial. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melihat tingkat kevalidan dan kepraktisan e-modul yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian R&D dengan model pengembangan 4-D yaitu tahap define, design, develop, dan disseminate. Hasil penelitian diperoleh gambaran terhadap proses pengembangan e-modul melalui empat tahap tersebut. Selain itu, diperoleh tingkat kevalidan e-modul yang dikembangkan berkategori valid berdasarkan hasil penilaian validator yaitu aspek kelayakan isi dengan persentase 90%, aspek kebahasaan 94,4%, aspek penyajian 90,6%, dan aspek evaluasi 88,5%.