Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : JIP (Jurnal Intervensi Psikologi)

Penerapan Adjuvant Psychological Therapy (Apt) terhadap Penurunan Tingkat Depresi pada Penderita Kanker Serviks Lily Elwina; Siti Suminarti Fasikhah; Diah Karmiyati
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 2 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss2.art5

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui apakah penerapan Adjuvant Psychological Therapy (APT) dapat menurunkan tingkat depresi pada penderita kanker serviks. Desain penelitian yang digunakan single-case experimental designs dan rancangan dalam penelitian ini merupakan desain A-B-A’ yang mempunyai tiga fase, yaitu A (baseline), B (intervensi) dan fase A’ (follow-up). Metode pengumpulan data menggunakan instrumen BDI II yang berisi skor tingkat depresi subjek dan Self Monitoring dengan Subjective Units of Discomfort Scale (SUDs) yang berisi tingkat ketidaknyamanan subjek yang diisi subjek setiap hari selama proses terapi. Selain itu peneliti juga menggunakan observasi dan wawancara semi terstruktur. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa rangkaian sesi terapi APT yang diberikan dapat menurunkan tingkat depresi pada penderita kanker serviks. Berdasarkan hasil pengukuran dengan Beck Depression Inventory II (BDI II) tingkat depresi subjek mengalami penurunan sebanyak tiga tingkat pada tahap pra terapi 37 (kategori depresi berat), tahap pasca terapi menjadi 17 (kategori depresi ringan) dan tahap follow-up menjadi 15 (gangguan mood ringan). Metode pengukuran dengan self monitoring (SUDs) secara bertahap mengalami penurunan sebanyak empat poin (dari delapan menjadi empat). Selain itu, APT dapat membantu pengobatan medis yang dijalani penderita kanker serviks menjadi lebih maksimal dan menurunkan intensitas nyeri kronis yang dialaminya.
Relaksasi Kesadaran Indera untuk Menurunkan Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Baiq Ratna Ayunsari; Siti Suminarti Fasikhah; Diah Karmiyati
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 2 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss2.art8

Abstract

Penelitian ini bermaksud mengetahui efektivitas terapi relaksasi kesadaran indera dalam menurunkan tingkat kecemasan terhadap penyakit kronis yang dialami oleh klien. Penelitian ini merupakan penelitian kasus tunggal. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain ABA. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang didiagnosis menderita penyakit diabetes mellitus dan mengalami kecemasan. Pemilihan subjek yang mengalami kecemasan dilihat dengan menggunakan Subjective Units of Discomfort Scale (SUDs) dan Beck Anxiety Inventory (BAI). Penelitian dilakukan mulai dari pra terapi, terapi, pasca terapi, dan follow-up selama tujuh sesi dan satu minggu untuk memantau kondisi subjek setelah terapi dihentikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa relaksasi kesadaran indera mampu menurunkan kecemasan yang dirasakan oleh pasien penderita penyakit diabetes mellitus.
Terapi Kognitif Perilaku untuk Mereduksi Tingkat Kecemasan pada Pasien Pasca Stroke Susanti Prasetyaningrum; Siti Suminarti Fasikhah; Diah Karmiyati
JIP (Jurnal Intervensi Psikologi) Vol. 4 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/intervensipsikologi.vol4.iss1.art7

Abstract

Kecemasan pasien pasca stroke dapat diketahui dari ciri-ciri yang ditunjukkan, yaitu ciri kognitif, fisik, emosi, dan perilaku. Kecemasan pada dasarnya tidak dapat hilang sama sekali, tetapi kecemasan dapat direduksi dengan beberapa terapi. Salah satu yang dapat digunakan adalah terapi kognitif perilaku dengan teknik relaksasi via letting go, restrukturisasi kognitif, dan exposure with response prevention. Tujuan dari terapi ini adalah mereduksi tingkat kecemasan dengan ditandai oleh menurunnya tingkat kecemasan dan frekuensi munculnya pemikiran negatif, perubahan pemikiran negatif menjadi postif, rasional, dan sehat, dan perubahan perilaku yang lebih adaptif. Penelitian ini merupakan penelitian kasus tunggal. Desain dalam penelitian ini menggunakan desain ABA. Subjek dalam penelitian ini berjumlah dua orang yang pernah sakit stroke dan mengalami kecemasan. Pemilihan subjek yang mengalami kecemasan dilihat dengan skala Subjective Units of Discomfort (SUDs), Beck Anxiety Inventory (BAI), dan ciri-ciri kecemasan pada pasien pasca stroke. Penelitian dilakukan mulai dari pra terapi, terapi, pasca terapi, dan tindak lanjut selama tujuh sesi dan tiga minggu setelah terapi untuk memantau kondisi subjek. Pada subjek pertama teknik relaksasi Via letting go diberikan dalam dua sesi, restrukturisasi kognitif duasesi, dan exposure tiga sesi. Untuk subjek kedua relaksasi cia letting go sebanyak tiga sesi, restrukturisasi kognitif dua sesi, dan exposure dua sesi. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah SUDs, BAI, dan self monitoring. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terapi kognitif perilaku mampu mereduksi tingkat kecemasan pada pasien pasca stroke.