Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERBANDINGAN PARAMETER SPESIFIK DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI PADA EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN EKSTRAK UMBI PORANG (Amarphopallus ancophillus) DENGAN METODE DPPH: COMPARISON OF SPECIFIC PARAMETERS AND NATURAL ANTIOXIDANT ACTIVITY IN WULUH STARFRUIT (Averrhoa bilimbi L.) AND PORANG TUBERS (Amarphopallus ancophillus Prain) EXTRACT USING DPPH METHOD Titi Agni Hutahaen; Atika Nirmala
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.491

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang dapat terjadi akibat radiasi matahari. Radiasi yang terjadi terus menerus dari sinar ultraviolet dan polusi udara dapat menyebabkan kerusakan pada kulit seperti kulit kusam, tanning, kulit kemerahan dan melasma. Antioksidan alami yang tinggi bisa diperoleh tumbuhan alam dari buah belimbing wuluh dan porang karena memiliki senyawa flavonoid dan alkaloid. Penelitian dengan tujuan untuk melihat perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah belimbing wuluh dan ekstrak etanol umbi porang. Ekstrak buah belimbing wuluh dan ekstrak umbi porang dibuat dengan metode maserasi selama 3x24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Setelah diperoleh ekstrak kental, kemudian dilakukan skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH menggunakan Spektrofotometer sinar tampak. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak buah belimbing wuluh positif mengandung  alkaloid, flavonoid,dan tanin sedangkan ekstrak umbi porang positif mengandung alkaloid dan flavonoid . Nilai IC50 dari ekstrak buah Belimbing Wuluh sebesar 450,19 ppm atau memiliki kategori lemah sedangkan ekstrak umbi porang 111,5 ppm atau memiliki kategori sedang.Hasil menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada ekstrak umbi porang lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak buah belimbing wuluh.
Overcoming Stunting in Adolescents at Risk of Anemia in the Kapas District, Sukowati Village, Bojonegoro Titi Hutahaen; Atika Nirmala; Dinda Intan Pramesti; Aina Salsabila
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i2.2864

Abstract

Stunting is a serious problem, namely the failure to grow a child or toddler due to chronic malnutrition due to infectious disease disorders, if allowed to greatly affect intelligence. In 2021 the Bojonegoro government prioritizes the handling of stunting, there must be joint work. Data from the 30% National survey are both important issues to deal with together. Prevention of stunting starts in the womb. Habits of teenagers, most importantly iron affects adolescence, don't forget 4 Healthy 5 Perfect or fill my plate activities. The health of a young woman as a prospective mother and at the same time as the nation's successor needs to be a major concern. Adolescents are humans in the transition stage to adulthood with rapid growth associated with iron fulfillment. Insufficient iron intake can cause anemia. The national incidence of anemia at the age of 1 year, 5-11 years, and 15-24 years were 21.7%, 26.4%, and 18.4%, respectively. Factors causing stunting include nutritional intake and parenting patterns for toddlers from caregivers who must be given good and sufficient knowledge. Smoking is also one of the causes of stunting, because it affects the economic pattern of a family. Factors that influence anemia in adolescent girls are lack of consumption of foods containing iron, menstruation, consumption of blood-added tablets, and consumption of tea or coffee after eating. Giving blood supplement tablet therapy is one of the important efforts to prevent and overcome anemia due to iron deficiency. The purpose of this service is to overcome the problem of anemia in adolescent girls based on the results of a qualitative research analysis of the factors causing the problem of low consumption of Fe tablets. This activity has been carried out in Sukowati village, Kapas sub-district, Bojonegoro district with the target of junior high, high school, and vocational school students in Sukowati village as anemia prevention ambassadors. Community empowerment strategies have been carried out in the form of socialization, FGD for PKK mothers and the formation of anemia prevention communities, until finally achieving: 1) raising public awareness, in this case schools and students of SMP, SMA, SMK in Sukowati Village about the importance of preventing anemia, 2) then motivate and enable the community with prevention education and training processes
Training on Making Sunscreen Cream from Tapak Dara Leaf Extract in Banjarsari Bojonegoro Village Akhmad Al-Bari; Titi Agni Hutahaen; Atika Nirmala
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i1.12507

Abstract

Background: Penggunaan bahan alam terutama tanaman obat keluarga (TOGA) untuk pengobatan, belum banyak mendapat perhatian dari masyarakat. Padahal, tanaman tapak dara memiliki manfaat diantaranya antihiperglikemi, antidiabetes, antibakteri, dan agen penurun stress oksidatif dan efek tabir surya yang dapat melindungi kulit dari sinar ultraviolet. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pemahaman baru kepada masyarakat tentang manfaat tanaman TOGA terutama tapak dara, sehingga dapat melestarikan dan mengolahnya sebagai krim tabir surya. Metode: Pelatihan ini menggunakan metode dengan menyajikan materi dalam bentuk video pelatihan dan slide penjelasan. Kegiatan pelatihan ini dilakukan di Kelurahan Banjarsari dengan metode menyajikan materi video dan slide power point. Pelatihan pembuatan krim tabir surya ini melibatkan 50 Kader PKK yang dilaksanakan selama dua bulan. Hasil: Selama diskusi dua arah, antusiasme peserta terlihat dalam pertanyaan yang diajukan terkait teknis pembuatan krim dan manfaat tanaman tapak dara, menunjukkan minat yang besar dari masyarakat terhadap penggunaan kosmetik herbal dari tanaman TOGA. Kesimpulan: Pelatihan pembuatan krim tabir surya dari ekstrak daun tapak dara di Desa Banjarsari merupakan upaya penginformasian kepada masyarakat tentang proses pembuatan krim dari tanaman TOGA dengan hasil pengabdian antusiasme masyarakat untuk diadakan kegiatan serupa.
PERBANDINGAN PARAMETER SPESIFIK DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN ALAMI PADA EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) DAN EKSTRAK UMBI PORANG (Amarphopallus ancophillus) DENGAN METODE DPPH: COMPARISON OF SPECIFIC PARAMETERS AND NATURAL ANTIOXIDANT ACTIVITY IN WULUH STARFRUIT (Averrhoa bilimbi L.) AND PORANG TUBERS (Amarphopallus ancophillus Prain) EXTRACT USING DPPH METHOD Titi Agni Hutahaen; Atika Nirmala
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 7 No 4 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v7i4.491

Abstract

Antioksidan adalah senyawa yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas yang dapat terjadi akibat radiasi matahari. Radiasi yang terjadi terus menerus dari sinar ultraviolet dan polusi udara dapat menyebabkan kerusakan pada kulit seperti kulit kusam, tanning, kulit kemerahan dan melasma. Antioksidan alami yang tinggi bisa diperoleh tumbuhan alam dari buah belimbing wuluh dan porang karena memiliki senyawa flavonoid dan alkaloid. Penelitian dengan tujuan untuk melihat perbandingan aktivitas antioksidan ekstrak etanol buah belimbing wuluh dan ekstrak etanol umbi porang. Ekstrak buah belimbing wuluh dan ekstrak umbi porang dibuat dengan metode maserasi selama 3x24 jam dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Setelah diperoleh ekstrak kental, kemudian dilakukan skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH menggunakan Spektrofotometer sinar tampak. Hasil skrining fitokimia menunjukkan ekstrak buah belimbing wuluh positif mengandung  alkaloid, flavonoid,dan tanin sedangkan ekstrak umbi porang positif mengandung alkaloid dan flavonoid . Nilai IC50 dari ekstrak buah Belimbing Wuluh sebesar 450,19 ppm atau memiliki kategori lemah sedangkan ekstrak umbi porang 111,5 ppm atau memiliki kategori sedang.Hasil menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan pada ekstrak umbi porang lebih kuat dibandingkan dengan ekstrak buah belimbing wuluh.
EVALUATION OF AROMATERAPIC LILIN AIDE FORMULATION FROM AGRICULTURAL OIL OF AURISH (Cymbopogon citratus) AS AROMATERAPIC RELAXANT AND INSECT REPELLENT Hutahaen, Titi Agni; Nirmala, Atika; Nisa, Khoirotun; Saradewi, Amelya
Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol 9 No 3 (2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Farmasi Muhammadiyah Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37874/ms.v9i3.1295

Abstract

This study aimed to evaluate the formulation of aromatherapy candles using citronella essential oil (Cymbopogon citratus) as the active ingredient. Lemongrass essential oil was chosen because it has two main functions: as an aromatherapeutic relaxant and as an insect repellent. In this study, several candle formulations were prepared with varying concentrations of essential oils to determine the most effective and stable formulation. An effectiveness test was conducted by measuring the intensity of the scent, burning duration of the candle, and the ability to repel insects. The results showed that candles with 25% essential oil provided the best balance between scent intensity and insect repellent effectiveness. The candles also exhibited good stability during the storage. In conclusion, kitchen lemongrass essential oil is a potential ingredient for use in aromatherapy candles that not only provides a relaxing effect, but also functions as a natural insect repellent.  Keywords: kitchen lemongrass, aromatherapy candles, relaxants, insect repellent
SOSIALISASI LILIN AROMATERAPI SERAI DAPUR (CYMBOPOGON CITRATUS) SEBAGAI INSECT REPELLENT TERHADAP NYAMUK PENYEBAB DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DI PP ADNAN AL CHARIS Hutahaen, Titi Agni; Nirmala, Atika; Nisa, Khoirotun; Saradewi, Amelya; Dhamayanti, Syafitri; Agustin, Silvia
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: Penyakit DBD merupakan salah satu kasus penyakit yang sangat perlu diberikan pengawasan dan penanganan yang serius terutama di lingkungan Pesantren Adnan Al Charis angka penyakit DBD saat ini cukup tinggi. Salah satu alternatif pencegahan DBD yang dapat dimanfaatkan adalah lilin aromaterapi sebagai Insect Repellent. Metode: Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan memberikan sosialisasi mengenai pembuatan lilin aromaterapi dari Minyak atsiri serai dapur (cymbopogon citratus) sebagai solusi penangkal nyamuk. Selain sosialisasi juga dilakukan pemutaran video demo pembuatan lilin aromaterapi serai dapur. Hasil:  Berdasarkan kegiatan yang dilakukan membuktikan bahwa lilin aromaterapi serai dapur dapat sebagai Insect Repellent. Kesimpulannya diharapkan santri beserta masyarakat lingkungan Pondok Adnan Al Charis akan mengerti dan sadar akan manfaat lilin aromaterapi serai dapur sebagai Insect Relellent untuk pencegahan penyakit DBD.
Overcoming Stunting in Adolescents at Risk of Anemia in the Kapas District, Sukowati Village, Bojonegoro Hutahaen, Titi; Nirmala, Atika; Intan Pramesti, Dinda; Salsabila, Aina
ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 2 (2023): ABDIMAS UMTAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35568/abdimas.v6i2.2864

Abstract

Stunting is a serious problem, namely the failure to grow a child or toddler due to chronic malnutrition due to infectious disease disorders, if allowed to greatly affect intelligence. In 2021 the Bojonegoro government prioritizes the handling of stunting, there must be joint work. Data from the 30% National survey are both important issues to deal with together. Prevention of stunting starts in the womb. Habits of teenagers, most importantly iron affects adolescence, don't forget 4 Healthy 5 Perfect or fill my plate activities. The health of a young woman as a prospective mother and at the same time as the nation's successor needs to be a major concern. Adolescents are humans in the transition stage to adulthood with rapid growth associated with iron fulfillment. Insufficient iron intake can cause anemia. The national incidence of anemia at the age of 1 year, 5-11 years, and 15-24 years were 21.7%, 26.4%, and 18.4%, respectively. Factors causing stunting include nutritional intake and parenting patterns for toddlers from caregivers who must be given good and sufficient knowledge. Smoking is also one of the causes of stunting, because it affects the economic pattern of a family. Factors that influence anemia in adolescent girls are lack of consumption of foods containing iron, menstruation, consumption of blood-added tablets, and consumption of tea or coffee after eating. Giving blood supplement tablet therapy is one of the important efforts to prevent and overcome anemia due to iron deficiency. The purpose of this service is to overcome the problem of anemia in adolescent girls based on the results of a qualitative research analysis of the factors causing the problem of low consumption of Fe tablets. This activity has been carried out in Sukowati village, Kapas sub-district, Bojonegoro district with the target of junior high, high school, and vocational school students in Sukowati village as anemia prevention ambassadors. Community empowerment strategies have been carried out in the form of socialization, FGD for PKK mothers and the formation of anemia prevention communities, until finally achieving: 1) raising public awareness, in this case schools and students of SMP, SMA, SMK in Sukowati Village about the importance of preventing anemia, 2) then motivate and enable the community with prevention education and training processes
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Mahasiswai terhadap Penggunaan Krim Pemutih Wajah Qoriati, Yani'; Indah Kusuma Pitaloka, Ria; Nirmala, Atika
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 2 No. 1 (2024): Bulan Juli 2024 Faskes : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v2i1.3231

Abstract

Latar belakang: Kecantikan sering dikaitkan dengan kulit cerah, putih, halus dan bersih. Kulit cerah, putih, halus dan bersih adalah hal yang sangat penting dalam penampilan seseorang karena dapat mencerminkan kepribadian mereka. Hal ini mendorong banyak remaja perempuan untuk berusaha tampil cantik. Produk kosmetik yang populer pada kalangan remaja salah satunya yaitu krim pemutih wajah. Banyaknya produk ini di pasaran disebabkan oleh tren di kalangan perempuan yang menginginkan kulit putih, yang juga berdampak pada remaja untuk berpenampilan cantik. Tujuan: mengevaluasi tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswi mengenai penggunaan krim pemutih wajah. Metode: Responden dipilih menggunakan metode cross sectional yang bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan dan sikap mereka. Teknik pengambilan uji sampel dengan metode non probability sampling  dan memakai cara purposive sampling. Data yang didapat dianalisis menggunakan uji chi square test pada tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan 0,05 menggunakan SPSS.   Hasil: Hasil penelitian didapat yaitu sebanyak 50 responden yang berisi mahasiswa putri memakai krim pemutih wajah sejumlah 44 orang (88%) dan yang tidak memakai krim pemutih wajah sebanyak 6 orang (12%). Simpulan dan saran: didapatkan kesimpulan dari 88% responden mempunyai tingkat pengetahuan tinggi, 10% cukup, dan 2% rendah. Untuk sikap, 88% responden berada pada kategori tinggi, 8% cukup, dan 4% rendah. Selanjutnya pada Uji Chi Square, diperoleh hasil 0,122 yang menunjukkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mahasiswi terhadap penggunaan krim pemutih wajah.
Potensi Limbah Kulit Pisang Kepok (Musa Acuminata Colla.) Sebagai Bahan Aktif Pembuatan Sabun Ramah Lingkungan kusuma, ria; Hutahaen, Titi Agni; Februyani, Nawafila; Nirmala, Atika
FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains Vol. 3 No. 1 (2025): Bulan Juli 2025, FASKES : Jurnal Farmasi, Kesehatan, dan Sains
Publisher : Program Studi Farmasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/faskes.v3i1.5115

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) Melestarikan lingkungan dengan memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi sabun dan mengetahui cara pembuatannya; (2) Masyarakat beralih dari bahan kimia ke bahan alami seperti limbah kulit pisang; (3) Mmengetahui strategi pemasaran sabun dari limbah. Metode pelaksanaan menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembuatan sabun kulit pisang dengan menggunakan limbah kulit pisang sebanyak 100 g yang dicampur dengan bahan tambahan menghasilkan 15 produk sabun, limbah kulit pisang mengandung zat zerotin yang berfungsi untuk menaikkan mood, mengurangi rasa nyeri pada wajah karena mengandung sejumlah miyak nabati, kulit pisang mengandung zat anti jamur yang dapat mencegah bakteri berkembang biak serta sifat asam dan juga sepah yang berfungsi untuk mengurangi minyak berlebih di wajah, mempercepat pemudaran bekas luka, karena pada dasarnya kulit pisang mengandung sejumlah vitamin C
PHYSICAL AND CHEMICAL STABILITY STUDY OF LINIMENT AS ANALGESIC BASED ON RED GINGER ESSENTIAL OIL (ZINGIBER OFFICINALE VAR. RUBRUM) DURING STORAGE Titi Agni Hutahaen; Atika Nirmala; Faradila Arifin Putri; Umi Muslihatun Nikmah
Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue (MORFAI) Vol. 5 No. 4 (2025): Multidiciplinary Output Research For Actual and International Issue
Publisher : RADJA PUBLIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54443/morfai.v5i4.4189

Abstract

Red ginger essential oil (Zingiber officinale var. Rubrum) has potential as a natural analgesic applied in liniment preparations. However, the physical and chemical stability of this preparation during storage needs to be evaluated to ensure its effectiveness and safety. Changes in pH, viscosity, homogeneity, and degradation of active compounds can affect the quality of the liniment over time. Therefore, this study aims to evaluate the physical and chemical stability of red ginger essential oil-based liniment under various storage conditions. The research methods include physical stability testing with organoleptic analysis (color, odor, clarity), pH, viscosity, and homogeneity. Chemical stability was analyzed using Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GC-MS) to identify changes in the content of bioactive compounds. The liniment was stored under three conditions: room temperature (25°C), accelerated temperature (40°C), and cold temperature (4°C). The organoleptic test results showed a light yellow color with a characteristic red ginger odor. The pH test results for the liniment fell within the required pH range. The comfort test using the Visual Analogue Scale (VAS) yielded results interpreted as very comfortable. Physical stability tests at three different temperatures showed stable results. GCMS testing at 40°C showed degradation of zingiberene compounds by 30-35%, including βsesquiphellandrene, champene and alfa pinene. Therefore, proper storage is a critical factor in maintaining purity and pharmacological efficacy.