Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

ANALISIS DEBIT BERDASARKAN HUJAN KUMULATIF 15 HARIAN DENGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PADA DAS TIRTOMOYO UNTUK TITIK SULINGI Shakti, Danang Wibawa; Hadiani, Rintis; Setiono, Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 4 (2014): Desember 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v2i4.37377

Abstract

Jaringan Syaraf Tiruan adalah suatu teknologi yang dikembangkan berdasarkan prinsip jaringan syaraf biologi pada manusia, dapat dilatih untuk meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang berdasarkan pola kejadian yang ada dimassa lampau. Jaringan Syaraf Tiruan memiliki kemampuan untuk mengingat dan membuat generalisasi dari apa yang sudah terjadi sebelumnya. Aplikasi Jaringan SyarafTiruan dalam memodelkan curah hujan dalam suatu DAS memiliki angka korelasi yang cukup tinggi dibandingkan dengan metode yang lain, karena Jaringan Syaraf Tiruan memiliki kemampuan untuk mengingat dan membuat generalisasi dari apa yang sudah terjadi sebelumnya. Dengan arsitektur propagasi balik (backpropagation). Penelitian ini dilakukan dengan cara analisis deskripstif kuantitatif dengan menggunakan aplikasi komputer Matlab. Lokasi Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Wonogiri, provinsi Jawa Tengah, tepatnya pada DAS Tirtomoyo di titik stasiun debit Sulingi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara debit simulasi dan debit observasi dan keandalan model yang dihasilkan menggunakan metode Jaringan Syaraf Tiruan pada DAS Tirtomoyo di titik stasiun debit Sulingi. Penelitian Analisis Debit Berdasarkan Hujan Kumulatif 15 harian dengan Metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation pada DAS Tirtomoyo untuk Titik Sulingi menghasilkan korelasi yang cukup tinggi antara debit simulasi dengan debit observasi, yaitu sebesar 0,790169, dan memiliki keandalan model terhadap sistem hidrologi pada DAS Tirtomoyo sebesar 62,9%. Variabel masukan pada penelitian ini menggunakan data hujan pada tiga stasiun hujan. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah Goals = 0,03, Epoch = 100000 iterasi, Jumlah hidden layer : 2 Jumlah neuronhidden layer : 2, Momentum = 0,7, periode pelatihan : 4 tahunan, training : Gradient Descent with Momentum dan performance : Mean Squared Error
BANJIR TAHUNAN SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO HULU 3 DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Jadmiko, Sigit; Hadiani, Rr. Rintis; Saido, Agus P.
Matriks Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2013): Juni 2013
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v1i2.37550

Abstract

Kota Solo dilalui sungai Bengawan Solo yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa (600 km) dengan luas DAS 16.100 km2. Sejak tahun 1863 sungai Bengawan Solo telah menimbulkan banjir. Bahkan saat ini banjir mulai mengancam daerah hilir. Analisis banjir daerah hulu dapat mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar di daerah hilir. Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo Hulu 3 merupakan bagian dari DAS Bengawan Solo Hulu. DAS ini terdiri dari 7 sub DAS, yaitu sub DAS Keduang, sub DAS Tirtomoyo, sub DAS Temon, sub DAS Bengawan Solo Hulu, sub DAS Alang, sub DAS Ngunggahan dan sub DAS Wuryantoro. Tiap sungai dari ketujuh sub DAS tersebut mengalir ke Waduk Wonogiri. Sehingga diperlukan analisis banjir tahunan dan sekaligus pemetaan sub DAS yang berpotensi menimbulkan banjir. Berdasarkan data historis 10 tahun didapat periode ulang 2, 5, 10, dan 20 tahunan (Q2, Q5, Q10, dan Q20). Hasil analisis membentuk database yang dikoneksikan dengan Sistem Informasi Geografis. Untuk mewakili potensi banjir 5 tahunan, 10 tahunan, dan 20 tahunan ditunjukkan dengan warna kuning, merah, dan merah tua. Warna hijau mewakili kondisi tidak berpotensi banjir. Hasil analisis menunjukkan bahwa hujan 2 harian berurutan berpotensi menimbulkan banjir sampai Q2, Q5, Q10, dan Q20 hampir di tiap sub DAS. Potensi banjir terbesar terjadi pada bulan Desember.
Retention Basin for Flood Mitigation (Case Study: Magetan Regency) Handayani, Marita Putri; Hadiani, Rr. Rintis; Solichin, Solichin
Sustainable Civil Building Management and EngineeringĀ Journal Vol. 1 No. 4 (2024): October
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/scbmej.v1i4.2718

Abstract

Flooding is a natural event that often occurs in Indonesia. Magetan Regency has several areas drained by various rivers that have the potential to cause flooding problems in the event of high rainfall. Hydrological analysis is needed to determine the various rivers that are potentially unable to accommodate water capacity due to high rainfall, causing flooding problems. Thus, research aims to assess flood mitigation control based on a 25-year return period flood discharge (Q25) using the HSS Snyder method and HEC-HMS software. The flood inundation area due to river runoff is analysed using HEC-RAS 6.4.1 software using a 25-year return period discharge (Q25). This research uses retention basin as one of the efforts in flood mitigation, reducing the amount of flood inundation that occurs by using embankment planning. Retention basin is a water structure that functions to collect rainwater and water runoff to reduce flooding. Retention basin is one of the important steps in the flood inundation that occurred in Magetan Regency using HEC-RAS 6.4.1 software analysis was 3,75 km2. The largest flood inundation occurred in Kartoharjo District with an area 1,31 km2. The design of the Kartoharjo Retention Basin in Magetan Regency can reduce the flood inundation area by 22% to 2,94 km2.
Semi Cascade Dam Operation for Flood Control at Pacal Dam and Gongseng Dam Zahari, Renalvin; Sobriyah, Sobriyah; Hadiani, Rintis
Journal La Multiapp Vol. 6 No. 4 (2025): Journal La Multiapp
Publisher : Newinera Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37899/journallamultiapp.v6i4.2272

Abstract

The existing condition of the Pacal Dam is experiencing swallowing due to sedimentation, resulting in a reduction in storage capacity.The construction of the Gongseng Dam is a solution to this problem.Pacal Dam and Gongseng Dam are semi-cascade dams whose management is an integration of different rivers. Hydrological analysis was carried out to obtain the Inflow hydrograph using the Nakayasu HSS Method using the discharge value at a 500-year return period (Q500). To determine the optimal capacity in flood control, a simulation of the operation of the Pacal Dam gate was carried out using the Level Pool Routing method on each dam. There are four scenarios simulated in the operation of the Pacal Dam spillway gate, namely the gate is completely closed (scenario 1), the gate is opened 50% (scenario 2), the gate is opened 75% (scenario 3), and the gate is fully opened (scenario 4). The simulation results show that in scenario 1 the Pacal dam is not safe, with a maximum outflow discharge value of 72.12 m3/dt with a water level above the spillway of 6.16. In scenarios 2, 3, and 4, the outflow discharge value is 80.39 m3/dt, 113,49 m3/dt, 143,62 m3/dt with water height above the spillway of 2.68 m, 2.37 m, 2.14 m. The results of the simulation of the operation of scenarios 1, 2, 3, and 4 of the Gongseng Dam routing are safe with a maximum outflow discharge value of 260.15 m3/dt, 280,89 m3/dt, 297,90 m3/dt, 319, 38 m3/dt and water height of 1.98 m, 2.08 m, 2.16 m, 2.27 mon spillway landmark. The best scenario is scenario 4 considering the height of the guard water on the spillway.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aditama, Festy Agus Hari Wahyudi Agus Wahyudi Ahmad BS, Abdul Ghoffar Andromeda, Virdya Nurlaily Ardiputro, Riyan Arin, Rifka Annisa Avicenna, Andi Khalifa Bayu, Ridwan Kresna Dananjaya Hesti I, Raden Harya Dananjaya Hesti I, Raden Harya Dwi Utami Dwinanda, Ramadhani Febrian Eko Prasetyo, Heri Eko Yulianto, Frandy Eratika Ginting, Jonas Ery Suryo Kusumo Fidiawan, Nuansah Firmanda, Yopi Adi Handayani, Marita Putri Ishadi, Nabilla Khairunnisa Jadmiko, Sigit Jadmiko, Sigit Jayanti, Vicky Tri Jayanti Kundarto, Rahmat Kundarto, Rahmat Kurniawan, Fendika Titok Kurniawan, Pengkuh Jalu Kurniawan, Riswandha Dwi Laksono Trisnantoro Muttaqien, Adi Yusuf Natanhia, Belinda Rosa Natanhia, Belinda Rosa Pediano, Dhiky Pratama, Bagas Hendi Pratama, Bayu Yoga Purnomo Putro, Julian Wahyu Purwantoro, Bagas Dwi Putri, Elsa Sellyana Raden Harya Dananjaya, Raden Harya Rafdi, Muhammad Abi Rahadi, Rizky Setyo Rahmawati RW, Esthi Raka Buana, Muhammad Zean Raka Buana, Muhammad Zean Rakhmawati, Tsani RW, Esthi Rahmawati Saido, Agus P. Saido, Agus P. Saido, Agus Prijadi Setia Aji, Dewanti Anggit setiono setiono Setiono Setiono Shakti, Danang Wibawa Sholi, Imam Nor Sobriyah Sobriyah Solichin Solichin Suncaka, Bintang Suryandari, Endah Sitaresmi Suryandari, Endah Sitaresmi Susilowati Susilowati Suyanto Suyanto Tarigan, Berklyson Utomo, Edo Suryo Wahyu, Destiana Wardanu, Hanif Satria Wardhani, Putri Pramudya Waskito, Sigit Nur Wibisono, Chandra Wicaksana, Chrisna Justice Wicaksanti, Warakesthi Rahayu Zahari, Renalvin