Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

THE USE OF WILSON EQUATION, NRTL AND UNIQUAC IN PREDICTING VLE OF TERNARY SYSTEMS Yustia Wulandari, Agung Rasmito,
Jurnal Teknik Kimia Vol 4, No 2 (2010): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v4i2.127

Abstract

There binary pairs of aceton-butanol, aseton-ethanol, n-butanol-ethanol and ternary pairs ofaceton-butanol-ethanol have been measured under atmospheric pressure. The equipment used forthis experimental work was the Modified Glass-Othmer Still. The analyses performed with aShimatzu gas chromatograph. Thermodynamic consistency of the observed binary VLE areconfirmed by the area test, which show that the experimental data of all of binary systems arethermodinamically consistent. The observed activity coefficients are correlated with the Wilson,NRTL dan UNIQUAC equations. The binary interaction parameters in each equation aredetermined by using the Gaussian technique, where the sum of squares of deviation in excessGibbs energy is minimized. The Wilson, NRTL dan UNIQUAC equation agree well with theexperimental data, except that the NRTL equation has second parameter different from theproposed value. The ternary VLE for aceton-butanol-ethanol system is calculated by using binaryinteraction parameter of Wilson, NRTL dan UNIQUAC obtained from three pairs binaryexperimental data. The ternary experimental data were also compared with those predicted byadopting the Wilson, NRTL dan UNIQUAC models. Based on these deviations, the Wilson modelseems to be the potential candidate to be used to predict the VLE ternary mixture for those system.Keywords : VLE, Wilson, NRTL, UNIQUAC
PENURUNAN KADAR KALSIUM OKSALAT PADA UMBI PORANG (AMORPHOPALLUS ONCOPHILLUS) DENGAN PROSES PEMANASAN DI DALAM LARUTAN NaCl Widari, Nyoman Sri; Rasmito, Agung
Jurnal Teknik Kimia Vol 13, No 1 (2018): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v13i1.1144

Abstract

Zat Mannan (glukomanan) yang terkandung dalam Umbi Porang (Amorphopallus Oncophillus) banyak digunakan dalam industri farmasi karena glukomanan baik bagi kesehatan, dalam industri makanan, sebagai perekat, dan lainya. Akan tetapi umbi porang tidak bisa langsung dimanfaatkan karena kandungan Kalsium Oksalatnya masih tinggi yang dapat menimbulkan rasa gatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi larutan NaCl dan lama proses perebusan yang terbaik sehingga didapatkan reduksi Kalsium Oksalat yang paling tinggi. Penelitian dilakukan dengan cara merebus umbi porang yang sudah dipotong-potong pada suhu 80 oC, selama (5, 10, 15, 20, 25, 30) menit, dalam larutan NaCl (0, 2, 4, 6, 8)%. Hasil dari penelitian ini adalah, prosentase reduksi Kalsium Oksalat terbesar 90,9% diperoleh pada perebusan selama 25 menit dengan konsentrasi larutan NaCl, 8%.DOI : https://doi.org/10.33005/tekkim.v13i1.1144
Pembuatan Pupuk Organik Cair dengan Cara Fermentasi Limbah Cair Tahu, Starter Filtrat Kulit Pisang Dan Kubis, dan Bioaktivator EM4 Rasmito, Agung; Hutomo, Aryanto; Hartono, Anjang Perdana
Jurnal IPTEK Vol 23, No 1 (2019)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1164.288 KB) | DOI: 10.31284/j.iptek.2019.v23i1.496

Abstract

Limbah cair tahu memiliki kandungan zat organik yaitu karbohidrat, protein dan lemak, yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik cair. Zat–zat tersebut harus dipecah terlebih dahulu menjadi unsur–unsur yang lebih sederhana dengan proses fermentasi agar dapat diserap oleh tanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lama fermentasi dan variasi penambahan EM4 dalam starter kulit pisang dan kubis yang paling optimum atau memenuhi peryaratan permentan No. 70 tahun 2011. Rasio EM4 dengan filtrat kulit pisang dan kubis yang digunakan adalah 10 ml/100 ml; 20 ml/100 ml; 30 ml/100 ml; 40 ml/100 ml dan 50 ml/100 ml. Volume limbah cair tahu yang dipakai adalah 500 ml untuk setiap rasio EM4/Starter. Fermentasi dilakukan secara anaerob dengan lama waktu 4 jam; 5 hari; 10 hari dan 15 hari. Pemeriksaan pupuk organik cair yang dilakukan adalah kadar Nitrogen, P2O5 dan K2O. Hasil Penelitian yang optimum didapatkan pada proses fermentasi dengan lama waktu 10 hari dan perbandingan rasio 40 ml/100 ml (EM4/Starter). Diperoleh hasil untuk parameter Nitrogen, P2O5 dan K2O berturut-turut adalah 1,24%; 1,01% dan 3,36%.
C. PENURUNAN KADAR LOGAM BERAT LIMBAH CAIR INDUSTRI EMAS DENGAN KAUSTIK SODA Rasmito, Agung; ., Suhadi
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menurunkan kadar logam berat pada limbah cair  industri emas (PT X)  di Surabaya. Limbah industri PT. X ini memiliki kandungan logam ? logam berat yang dapat disetarakan dengan limbah industri Electroplating. Limbah cair dari industri perhiasan emas sebagian besar merupakan limbah anorganik dengan kandungan asam yang cukup tinggi (pH rendah). Metode yang digunakan adalah metode presipitasi(pengendapan) dengaan beberapa variable yaitu jenis bahan pengendap(NaOH dan CaOH), pH larutan dan waktu pengendapan. Dari hasil penelitian diketahui bahwa , dengan penambahan Ca(OH) maupun NaOH semakin tingi pH , maka semakin besar pula % Removal logam Cu, Ni, Zn dan Fe. Demikian pula  dengan variable waktu flokulasi maka semakin lama waktu flokulasi maka semakin besa.% Removal logam Cu, Ni, Zn dan Fe. Untuk pH optimum yang  dapat menurunkan kadar logam Cu, Ni, Zn dan Fe adalah pada pH 12. Besarnya % removal logam Cu, Ni, Zn & Fe dengan penambahan koagulan NaOH berturut ? turut adalah 99.993% , 99.877%, 99.946% dan 99.935%. Besarnya % removal logam Cu, Ni, Zn dan Fe dengan penambahan koagulan Ca(OH)2 berturut ? turut adalah 99.994%, 99.936%, 99.949% dan 99.941%. Sedangkan waktu flokulasi optimum untuk menurunkan kadar logam Cu, Ni, Zn dan Fe adalah pada waktu flokulasi 30 menit.
D. PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN ALKOHOL TERHADAP PEMBUATAN SABUN MANDI TRANSPARAN ., Suhadi; Rasmito, Agung
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 2 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sabun padat transparan dengan Standrat Industri yang dipengaruhi oleh komposisi bahan seperti gliserin, gula dan alkohol. Adapun prosedur percobaan dari penelitian ini adalah memasukkan asam asetat 7 gr, minyak kelapa 20 gr dan kaustik soda 18 gr ke dalam wadah lalu dipanaskan antara suhu 55-75?C sambil terus mengaduknya selama kurang lebih 1/4 ? 1/2 jam. Kemudian menambahakan alkohol 15 gr, gula 4 gr, gliserin 10 gr, NaCl 2 gr dan asam sitrat 3 gr ke dalam campuran tadi. Setelah kurang lebih 5 menit meenambahkan pewarna dan parfum sambil terus mengaduknya sampai homogen. Lalu mengangkatnya dari pemanas dan memasukkannya ke dalam cetakan. Dengan cara yang sama seperti di atas dilakukan untuk variable yang lain, yaitu : gula sebanyak 6 gr, 8 gr, 10 gr, 12 gr, alkohol 96% sebanyak 17 gr, 19 gr, 21 gr, 23 gr dan gliserin sebanyak 12 gr, 14 gr, 16 gr, 18 gr. Kemudian mengangkatnya dari pemanas, mencetaknya dan mendinginkannya antara suhu 10-20?C. Setelah itu dilakukan analisa hasil sabun. Dari penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa untuk mendapatkan produk sabun padat transparan dipengaruhi oleh adanya penambahan komposisi bahan seperti gliserin, gula dan alkohol 96%. Pada pengaruh penambahan gula dan alkohol 96% dalam berbagai analisa kekerasan sabun, analisa transparasi sabun, analisa kelembutan sabun pada kulit dan analisa secara kimia. Semakin banyak penambahan gula dan alkohol maka hasil produk sabun padat transparan sesuai dengan SNI.
B. PEMANFAATAN KUNYIT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS MINYAK GORENG CURAH ., Badryah; rasmito, agung
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Minyak goreng berfungsi sebagai bahan penghantar panas, penambah rasa gurih dan penambahan nilai kalori bahan pangan. Salah satu sifat minyak goreng walaupun telah dimurnikan masih memungkinkan terjadi kerusakan yang disebabkan oleh adanya perubahan kemurnian yang berhubungan dengan proses oksidasi sehingga banyak ditemukan minyak goreng memiliki rasa tengik. Bau tengik yang tidak sedap tersebut disebabkan oleh pembentukan senyawa-senyawa hasil pemecah hidroperoksida. Kerusakan lemak yang ditandai dengan adanya bau dan rasa tengik disebut proses ketengikan. Minyak goreng dapat dinetralkan dengan menggunakan lengkuas agar proses oksidasi tidak terjadi lebih lanjut. Lengkuas dapat menurunkan bilangan peroksida dan bilangan asam lemak bebas (FFA) sehingga minyak goreng tidak lagi menjadi tengik. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penggunaan kunyit sebagai antioksidan sehingga dapat menurunkan bilangan peroksida, kadar FFA dan penurunan konsentrasi warna. Pada penelitian ini dilakukan dengan mencampurkan 100 ml minyak goreng curah yang di beri kunyit dengan variabel 5, 10, 15, 20, 25 gram. Selanjutnya minyak tersebut dilakukan pengadukan selama 10 menit dengan berbagai macam variabel suhu (40, 50, 60, 70, 80 0C), setelah proses selesai membiarkan campuran minyak menjadi dingin selanjutnya dilakukan penyaringan dan analisa. Jenis analisa yang dilakukan meliputi analisa bilangan peroksida, asam lemak bebas, serta warna. Hasil penelitian terlihat bahwa pada penambahan kunyit sebesar 25 gram dengan suhu 70 0C diperoleh bilangan peroksida sebesar 0,12 meq/kg, asam lemak bebas 0,0923 % dan warna 726. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kunyit merupakan solusi terbaik dalam mengurangi rasa tengik yang ada di dalam minyak goreng curah sebagai akibat proses oksidasi
C. PENGARUH BACKFLUSHING DAN KONSENTRASI BIOMASSA LIMBAH CAIR TERHADAP KINERJA BIOREAKTOR MEMBRAN TERENDAM Rasmito, Agung; ., Badryah
Jurnal Teknik Industri dan Kimia Vol 1 No 1 (2018): Jurnal Teknik Industri dan Kimia
Publisher : Fakultas Teknik dan LPPM Universitas WR Supratman Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengolahan limbah cair umumnya menggunakan sistem lumpur aktif untuk mendegradasi limbah organik. Dalam proses lumpur aktif, terdiri dari tangki aerasi dan tangki sedimentasi khususnya tangki sedimentasi yang membutuhkan lahan luas dan waktu operasi yang lama. Bioreaktor Membran terendam (BRMt) merupakan salah satu alternatif pengganti sistem lumpur aktif yang memiliki kelemahan-kelemahan tersebut. Tetapi, dalam BRMt masalah fouling menjadi masalah utama proses separasi membran yang terjadi pada permukaan membran sehingga dapat menurunkan kinerja membran dan mempengaruhi kualitas hasil effluent. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh backflushing terhadap kinerja BRMt dan pengaruh MLSS serta beban COD umpan dalam mendegradasi COD limbah cair domestik Membran yang digunakan adalah Hollow Fiber dari Polyakrilonitril, diameter pori 0.1-0.01?m, luas permukaan 0.08 m2, HRT 5 jam, tekanan 10 cmHg, diffuser dipasang dengan  kecepatan udara 12 l/jam. Volume operasi BRMt 50 liter, konsentrasi lumpur aktif 3000 dan 10000 mg/l, serta menggunakan konsentrasi umpan limbah sintetis yang bervariasi antara 500 dan 1000 mg/l, , dan lama backflushing 5 dan 15 menit. Pemasangan diffuser digunakan sebagai pensuplay oksigen serta dapat memperkecil fouling. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan penurunan keadaan COD secara maksimal. Persentase removal COD yang didapat pada saat konsentrasi lumpur  3000 mg/l dengan konsentrasi COD umpan 500 dan 1000 mg/l yaitu sebesar 86.5% dan 88.1% (lama backflushing 5menit); 85.2% dan 86.0% (lama backflushing 15 menit). Sedangkan untuk konsentrasi lumpur 10000 mg/l dengan konsentrasi COD umpan yang sama dapat menurunkan COD yaitu sebesar 98.1% dan 97.9% (lama backflushing 5menit); 99.3%, dan 97.6% (lama backflushing 15 menit). Dengan penerapan teknik backflushing dapat  menurunkan konsentrasi COD hingga 99%. Flux membran relatif stabil untuk konsentrasi lumpur rendah sedangkan untuk konsetrasi lumpur tinggi peranan membran sangat membantu memperoleh hasil effluen yang maksimal.
TRIMETIL BORAK DENGAN ACTIVATED ALUMINA SEBAGAI PENYERAP AIR Widari, Nyoman Sri; Rasmito, Agung; Ikhwan, Munirul
Jurnal Teknik Kimia Vol 14, No 1 (2019): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v14i1.1647

Abstract

Trimetil borak banyak digunakan sebagai aditif dalam cairan hidrolik dan pelumas, pengawet kayu,katalis polimerisasi, dalam proses pengelasan bersih, dan sintesis organik Proses produkasinya menggunakanbahan baku seperti tingkal, asam borak, borak oxida dan metanol. Tujuan dari penelitian ini adalah memberiinformasi agar mendapatkan produk trimetil borak dalam jumlah maksimal dengan metode reaksi methanollangsung yaitu mereaksikan secara langsung antara asam borak dengan metanol dengan rasio mol asam borakdibanding metanol adalah 1:6, 1: 9, 1:12 , 1:15 dan 1: 18 pada suhu operasi 70°C, 80°C, 90°C, tekanan 1atmosfer, lama proses 8 jam tanpa menggunakan katalis yang mana larutan dalam reaktor disirkulasi melewatibahan penyerap air berupa activated alumina berbentuk granul. Hasil proses reaksi dianalisa kadar trimetilboraknya dengan metode titrasi. Dari hasil penelitian menunjukkan konversi bahan baku asam borak palingtinggi terjadi pada reaksi dengan rasio mol asam borat dibanding metanol yaitu 1:15 dengan suhu reaksi 80°Cdidapatkan hasil 68.6 %.Kata kunci : activated alumina.; asam borak; methanol;trimetil borak DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v14i1.1647
OPTIMALISASI PEMAKAIAN STARTER EM4 DAN LAMANYA FERMENTASI PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI TAHU Widari, Nyoman Sri; Rasmito, Agung; Rovidatama, Gosiyen
Jurnal Teknik Kimia Vol 15, No 1 (2020): JURNAL TEKNIK KIMIA
Publisher : Program Studi Teknik Kimia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2302

Abstract

Limbah cair tahu  dapat dijadikan salah satu jenis  pupuk organik karena mengandung makro hara  seperti N, P, K , C-Organik dan  dengan memanfaatkan kemampuan mikroorganisme untuk melakukan proses fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan starter EM4 dan lamanya proses fermentasi agar diperoleh pupuk cair yang memenuhi standar. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) yang melibatkan dua faktorial yaitu variasi penambahan starter EM4 yaitu 10 ml; 20 ml; 30 ml; 40 ml; dan 50 ml yang dicampur dengan jus kulit pisang dan tetes dengan lamanya proses fermentasi yaitu  4  jam,5 hari, 10 hari dan 15 hari. Hasil  analisa awal limbah cair tahu adalah nitrogen total 0,36%; fosfat sebagai P2O5 0,23% dan kalium sebagai K2O 0,33%. Dari penelitian diperoleh   kondisi yang paling optimal adalah dengan pemakaian starter EM4 sebanyak 40ml dan lamanya proses fermentasi 10hari dengan  komposisi pupuk yang diperoleh  nitrogen N2 1,3%, fosfor sebagai P2O5 1,21% dan kalium sebagai K2O  3,33%. Namun dari hasil yang diperoleh ternyata kadar nitrogen dan fosfat sebagai P2O5 masih belum memenuhi stadart mutu Permentan No.70/Permentan/SR.140/10/2011 tentang pupuk organik cair, sehingga pupuk ini masih belum layak  diproduksi secara komersial, namun masih tetap bisa digunakan untuk kalangan sendiri.  DOI : https://doi.org/10.33005/jurnal_tekkim.v15i1.2302
The Effectiveness of Alum Made of Uncoated Aluminium Foil Waste in Improving the Quality of Liquid Waste of the Tofu Industry Nyoman Sri Widari; Agung Rasmito; Abas Sato
Jurnal IPTEK Vol 25, No 2 (2021)
Publisher : LPPM Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31284/j.iptek.2021.v25i2.2292

Abstract

Aluminium foil waste increases every year in line with technology development, especially in the food and beverage industry. It will cause significant environmental problems because the packaging cannot be destroyed in the soil. Therefore, it is necessary to reprocess a large amount of aluminium waste into an alternative product such as alum which can be applied directly to the treatment of liquid tofu waste. In this study, uncoated aluminium foil waste was used, which was taken at random landfill sites and then washed and cut into small pieces. Dissolution of aluminium using KOH solution then the solution obtained is reacted with H2SO4 solution and the reaction is carried out at a temperature of 70oC. The experimental results got a maximum yield of 63.69% with Al2O3  content of 15.18% using 3 M KOH concentration and 5 M H2SO4 concentration. The obtained alum was then applied to the tofu industrial liquid waste. With the use of 800 ppm alum, there was a 60% decrease in the colour content of the Pt-Co unit, a 95.8% decrease in NTU and a 63.33% decrease in TDS. The quality of the liquid waste obtained met the technical requirements of raw water that can be treated by SNI 6773: 2008.