Tekanan darah tinggi, kadar protein dalam urin, dan edema adalah tanda preeklamsia. Ini dapat terjadi karena kekurangan kalsium selama kehamilan. Pengurangan jumlah susu yang dikonsumsi ibu hamil adalah salah satu penyebab preeklampsia di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk menentukan apakah ada korelasi antara konsumsi susu ibu hamil dan jumlah kasus preeklampsia di Puskesmas Tambakboyo. Metode: analisis cross-sectional. Di Puskesmas Tambakboyo selama bulan Juni 2021–2022, 495 ibu hamil berusia antara 20 dan 35 tahun diuji. Metode pengambilan sampel acak konvensional digunakan untuk mengumpulkan sampel dari 81 ibu hamil. Konsumsi susu ibu hamil adalah variabel independen, dan kejadian preeklamsia adalah variabel dependen. Data tentang konsumsi susu dan kasus preeklamsia dikumpulkan dengan menggunakan data awal dari kuesioner checklist. Data dianalisis secara statistik dengan uji chi square, dengan nilai ? = 0,05. Penelitian menunjukkan bahwa 14 (87,5%) dari ibu hamil yang tidak minum susu ibu mengalami preeklamsia, yang merupakan hampir semua ibu hamil. Nilai p = 0,00 (p < 0,05). Oleh karena itu, untuk mencegah preeklamsia, tenaga kesehatan, terutama bidan desa, harus menganjurkan ibu hamil untuk minum susu ibu hamil selama kehamilan.